15 0 381 KB
e. FIXED FIRE EXTINGUISHER EQUIPMENT/ Peralatan Pemadam Kebakaran Tetap 1)
Pengertian
Sistem pemadam kebakaran tetap (Fixed Fire Extinguisher) adalah sistem pemadam kebakaran yang instalasinya dipasang tetap, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Dengan sistem pemadam api tetap ini, diharapkan kebakaran dapat dipadamkan tanpa banyak melibatkan
aktivitas
orang
(regu
pemadam).
Berbeda
bila
menggunakan alat pemadam yang dapat dibawa (portable) atau jenis yang bergerak / beroda (movable). Walaupun sistem api pemadam tetap ini biaya pemasangannya sangat mahal, namun kemampuan menanggulangi bahaya kebakaran sangat tinggi ( ± 85 - 95%) yang berarti merupakan faktor penting bilamana berhadapan dengan berbagai tingkat resiko kebakaran. Sesuai fungsinya, unsur-unsur utama dari sistem pemadam kebakaran tetap : • Dapat mengetahui timbulnya kebakaran (sistem deteksi) • Dapat memberitahu / melaporkan adanya bahaya (system alarm) • Dapat memadamkan kebakaran (sistem pemadaman) baik secara langsung (automatis) maupun dioperasikan oleh orang (secara manual). Media pemadam api yang digunakan dapat bermacam-macam, tergantung dari jenis kebakaran maupun tingkat resiko bahaya yang dihadapi, media (bahan pemadamnya) antara lain menggunakan : air, busa, tepung kimia, CO2, gas lembam (inert gas), Halon dan sebagainya.
2)
Jenis-jenis Alat Pemadam Kebakaran Tetap a). Fire Main System Persyaratan SOLAS 1974 Consolidate 97 Chapter II-2 Part A. Reg. 4. •
Pipa
harus
mempunyai
diameter
yang
besar
mampu
mendistribusikan air dengan 2 pompa bersamaan. • Untuk kapal barang dan penumpang, pompa harus dapat memberikan tekanan minimum 50 PSI pada 2 hydrant yang terjauh dan tertinggi. Tipe Fire Main System ada 2 : •
Single Fire Main System Menggunakan 1 pipa utama dari haluan ke buritan dan umumnya terletak di atas deck. Contoh pada kapal Tanker.
•
Looped Fire main System Menggunakan 2 pipa utama yang peralel berhubungan dengan haluan
dan
buritan.
Contoh
pada
kapal
barang
dan
penumpang. Sistim pemadam kebakaran utama (Fire Main) terdiri dari pipa-pipa (dicat merah), katup pengontrol, selang dan Nozzle yang ditata sampai kesemua bagian-bagian kapal. Supply air laut melalui "Sea Chest" yang terletak pada sisi-sisi bawah kapal akan diterima kerangan isolasi (Isolating Valve) dengan tekanan tertentu dari pompa di supply ke sistim perpipaan keseluruh bagian yang terbakar.
H6
=1
Jika section dari Fire main System patah, maka untuk dapat menyambung kembali dengan menggunakan selang yang ujung adaptornya disambungkan seperti gam^ar di bawah ini. SINGLE FIREMAIN SYSTEM Cul-Ou1
Mam Supply Line
Shore Connection Set Cheii
fut Pumps ©
Cul-Out Wlvr
LOOPED FtREMAlK SYSTEM Fire Sl«ttonv Looped M»in Suppty Line *
i nenionial toop (ifc-nuir. tytic
117
Penggunaan sistem ini akan mempunyai konsekuensi dalam pemakaian jumlah air yang besar dan untuk itu perlu diingat efek yang merugikan terhadap stabilitas kapal. Jika jumlah air yang tertinggal (Retained) dikapal, semakin bertambah, maka draft akan naik dan lambung bebas (free board) akan turun (berkurang). Dengan alasan di atas, sangat penting memeriksa jumlah air yang digunakan. Hal ini akan memungkinkan Nakhoda atau Perwira yang bertanggung jawab menilai situasi dan memutuskan tindakan apa yang diambil. b).
Sprinkler System Sistim pemancar air adalah instalasi perlindungan bahaya kebakaran yang tertintegrasi antara komponen-komponennya, yaitu sistim perpipaan, satu atau lebih persediaan air secara automatis, sistim alarm, kerangan pengontrol dan katup pemancar air (Sprinklers) yang ditempatkan didalam pola yang sistematis / terencana. Sistim ini akan bekerja bila terdeteksi adanya panas dari kebakaran, kemudian air keluar dan memancar di atas area yang terbakar. => Unsur-unsur Utama Sistim Sprinkler •
Sumber air (Water Supply)
•
Penggerak air
•
Sistim perpipaan (isap dan tekan)
•
Manometer
•
Kerangan-kerangan dan klep-klep penahan
•
Alarm
•
Katup pemancar air (Sprinkler heads).
118
Katup Pemancar Air (Sprinkler Heads) Air dipancarkan ke area yang terbakar oleh katup pemancar air (sprinkler heads) disingkat KPA, setelah KPA tersebut terbuka baik karena lepasnya penyumbat (sistim tertutup) atau karena bekerjanya sistim deteksi (sistim terbuka). Umumnya katup pemancar air (sistim tertutup) menggunakan 3 cara penyumbat (tutup) yaitu : •
Fusible Links (sambungan solder)
•
Glass bulbs (bola glas)
•
Chemical pellets (sumbat kimia)
Ketiga cara penyumbat tersebut dapat terbuka karena tanggapan (response) terhadap panas kebakaran. Ukuran diameter standar untuk KPA adalah 1/2 inchi (12,7 mm), disamping ada ukuran-ukuran lain yang khusus.
S E AT
Contoh sebuah katup pemancar air jenis Fusibel Link
H9
AUTOMATIC SPRINKLER HEAD (Fusible Link Type} Deflector (Upright) Frame Levers Links Solder Cap
Contoh sebuah katup pemancar air jenis Bo/a Quartzoid
=> Temperatur Rating Temperatur rating dimaksud untuk penempatan KPA secara tepat sesuai dengan klasifikasi bahaya yang dikaitkan dengan kondisi temperatur ditempat tersebut, dan kode warna dari KPA (Frame atau bola gelas). Tabel Temperatur Rating
Max Celling Temp.
Temperature Rating
-°F
°C
°F
°C
100
38
135- 170
150
66
225
Temperature Clasification
GLASS BULB COLORS
57-77
Ordinary
Orange or red
17 5-225
7 9 - 107
Intermadiate
Yellow or green
107
250 - 300
121 - 1'49
High
Blue
300
149
325 - 375
163- 191
Extra High
Purple
375
191
400 - 475
204 - 246
Very extra High
Black
475
246
500 - 575
260 - 302
Ultra High
Black
625
329
650
343
Ultra High
Black
120
Katup Kendali Utama (Main Water Control Valve) Setiap sistim sprinkler air dilengkapi dengan katup kendali utama dan katup-katup untuk test dan pembuangan / pencerat (drain valve). Katup kendali digunakan untuk menutup supply air ke sistem ketika KPA diganti, ketika dilaksanakan pemeliharaan atau ketika operasi pemadam dihentikan. Katup kembali utama tersebut ditempatkan antara sumber dari supply air dan sistim sprinkler dan harus diberi petunjuk mengenal jenis katupnya.
Contoh katup kendali dengan
Contoh katup kendali utama
Clapper terbuka 121
Jenis Sistim Sprinkler Sistim sprinkler air berdasarkan distribusi airnya, sarana, luas area, mode operasi dan kondisi lingkungannya terdiri dari : (a). SISTIM PIPA-BASAH (Wet - Pipe System) Disebut sistim pipa-basah karena berisi air bertekanan diseluruh sistim pada setiap waktu dan dihubungkan ke sumber air. Pada katup kendali utama dilengkapi dengan katup check alarm electrical berdasarkan aliran air. Bila satu atau lebih katup pemancar air (KPA) terbuka oleh panasnya kebakaran, maka tekanan air dalam pipa berkurang dan oleh tekanan air dari bawah pipa utama tegak (main Riser) menekan clapper pada posisi terbuka dan air mengalir ke KPA yang terbuka. Air juga masuk ke jalur katup alarm untuk membunyikan electrical alarm atau mechanical alarm (gong).
Gambar Alarm Check Valve pada Sistem Basah
122
(b). SISTIM PIPA-KERING (Dry-Pipe System) Disebut sistim pipa kering karena air didalam sistim perpipaan diatas katup pipa-kering (dry-pipe valve) diganti oleh udara bertekanan. Katup pipa-kering adalah dimasukkan untuk menahan air keluar ke sistim perpipaan sampai kebakaran dapat membuka (menjalankan) sprinkler. Luas permukaan katup (valve) yang berhadapan dengan 6
kali
udara
pada
umumnya
luas permukaan yang berhadapan dengan air.
Sistim kering digunakan dalam bangunan dimana tidak cukup panas untuk memelihara air dalam perpipaan dari proses pembekuan (freezing). Katup pemancar air (sprinkler head) yang dipakai dalam keadaan normal tertutup (sama seperti sistim pipabasah). Bila katup pemancar air terbuka oleh panas kebakaran, udara bertekanan akan keluar (berarti tekanannya berkurang), katup pipa-kering otomatis terbuka dan
air akan
masuk kejalur perpipaan
menggantikan udara.
fci IT
7r
Gambar Dry Pipe Valve
123
Accelerators dan Exhausters Pada sistim pipa kering untuk skala besar, akan kehilangan
beberapa
menit
untuk
mempunyai
udara dari sistim. Untuk sistim yang mempunyai kapasitas air di atas 50 gallon (189 liter) ditetapkan standar untuk memasang
"Sarana
pembukaan
cepat"
(Quick
Opening Device). 2 (dua) jenis dari Quick Opening Device, yaitu : -
Accelerators : gunanya mempercepat tidak setimbangan nya sistim perbedaan tekanan dalam dry-pipe valve, menyebabkan instalasi bekerja lebih cepat. Exhauster gunanya
: mempercepat keluarnya
udara dari
sistim perpipaan. (c). SISTIM TINDAKAN - AWAL (Pre - Action System) PreAction System sebetulnya adalah sistim pipa kering dimana menggunakan katup tipe deluge (deluge - type valve), alat deteksi kebakaran dan KPA yang tertutup. Sistim ini digunakan bila khusus untuk pencegahan kerusakan oleh air yang terjadi bila pipa akan pecah. Sistim ini tidak akan mengeluarkan air ke dalam perpipaan kecuali oleh tanggapan sistim deteksi. Sistim ini menghilangkan hambatan waktu yang ter-dapat pada sistim pipa-kering dan tetap dapat dipakai pada daerah yang tidak diperlengkapi dengan peralatan pemanas.
124
Bermacam-macam sistim detector panas dapat dipasang untuk mengaktifkan control valve. Sejak adanya detektor panas yang dapat bereaksi lebih cepat dari pembakaran ujung sprinkler, air sudah mencapai sprinkler pada saat ujung sprinkler
terbuka. Jadi sistim tindakan-awal
biasanya mempunyai waktu operasi yang sama dengan sistim pipa-basah, selain itu sistim ini juga mengurangi resiko penyemburan api secara tidak terduga, karena dua kejadian harus berlangsung, yaitu pengaktipan detector dan pengoperasian sprinkler. Integritas sistim dapat dimonitor (hal ini diperlukan bila paling sedikit ada 20 sprinkler dalam suatu sistim) dengan memberikan tekanan udara yang rendah, kira-kira 5 psi (0,35 kg/cm2) dalam pipa. Kesalahan yang sering terjadi adalah dipakainya tekanan udara yang lebih tinggi
yang
menimbulkan hambatan pengaliran air. (d). SISTIM SPRINKLER DELUGE (Deluge Sprinkler System) Sistim ini biasanya dilengkapi dengan KPA terbuka dan katup
deluge
(deluge
valve)
dan
sarana
deteksi
kebakaran juga dipasang pada area yang sama dengan KPA. Karena deteksi kebakaran bereaksi, maka katup deluge akan dibuka yang menyebabkan air akan mengalir masuk dalam sistim dan keluar keseluruhan KPA secara terus-menerus. Maksud dari sistim deluge ini adalah membasahi seluruh area kebakaran oleh keluarnya air dari semua KPA yang terbuka pada sistim tersebut. 125
Sistim ini umumnya digunakan untuk perlindungan fasilitas-fasilitas yang beresiko tinggi. Contoh
: Palkah muatan.
Sistim deteksi bekerja secara deteksi panas, asap, nyala, atau secara manual. Sistim deluge valve dapat diaktipkan secara electrik, pneumatik atau hydraulik. c)
Sistim Spray - Air (Water Spray System) Sistim Spray - Air mempunyai pola tertentu, ukuran partikel, velocity dan density dari nozzle atau sistim peralatan yang dirancang secara khusus. Sistim ini sering digunakan untuk perlindungan kebakaran yang khusus, dengan penempatan tersendiri maupun perlengkapan sistim proteksi yang lain. Contoh
:
•
Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar
•
Bahan bakar padat ordinary = kayu, kertas, kain
•
Bahan bakar padat lainnya
•
Bahaya listrik = transformer, oil switches,
motor,
cable trays dan cable runs. Pemakaian Spray - air dimaksudkan untuk tujuan : •
Pemadaman kebakaran.
•
Pengendalian kebakaran.
•
Perlindungan dari paparan kebakaran.
•
Pencegahan
kebakaran
(penyebaran
api
atau
peledakan). Keterbatasan
Spray-Air
diperlukan
pertimbangan
khusus untuk : •
Bahan-bahan
dengan
temperatur
tinggi
atau
mempunyai batas distilasi yang lebar. •
Bahan bakar yang larut dalam air. 126
•
Tidak boleh digunakan langsung untuk bahan yang mudah bereaksi dengan air, contoh : Sodium metallic, Calcium yang menghasilkan uap panas.
•
LNG
(pada
temperatur
Cryogenic)
yang
akan
mendidih secara tiba-tiba. Desain sistim spray - air harus disesuaikan dengan NFPA 15. Hal-hal penting yang perlu diperhitungkan antara lain : •
Pada area proses dimana mungkin terjadi ledakan penyebaran uap (vapor cloud), pipa-pipa spray -air dan flange yang di las harus dipakai. Bila memungkinkan, spray air harus dilindungi dari kerusakan akibat ledakan dengan menempatkan dekat kolom-kolom, balok-balok struktur yang ada. Untuk pipa diameter 2 inch (5 cm) dapat menggunakan sambungan ulir.
•
Pengaktipan sistim spray - air dapat dilakukan secara otomatis atau manual. Bila dipakai pengaktipan otomatis, pemakaian sistim "pilot head" lebih banyak digunakan.
•
Semua pengaktipan secara manual harus dapat dilakukan dari jauh (remote tripping device) yang dihubungkan ke valve. Trip station harus siap untuk digunakan dan kelihatan dengan jelas (pada route penyelamatan personil).
d)
Sistim Pemadam Busa (1). Busa Pengembangan Rendah Sistim Pemadam Busa pengembangan rendah umumnya
dipakai
untuk
perlindungan
kapal
127
tangki pengangkut BBM. Busa tidak bisa untuk pemadaman minyak dan gas yang bertekanan.
FIXED SYSTEM (sistim tetap^ Adalah sistim yang mempunyai instalasi lengkap, dari pusat station busa, sistim perpipaan dan penyaluran-penyaluran sampai keluar (outlets) pada bahaya yang dilindungi, disiapkan pompa yang dipasang tetap. FOAM CANNON (MONITOR) dan HANDLINES Tangki muatan kapal dilengkapi dengan foam cannon (Monitor)
pada
decknya
mensupplai dengan
konsentrasi dari tangki penyimpanan busa yang terpisah. Umumnya alat itu diletakkan pada plat form dan jangkauan semprotan setiap cannon overlap satu sama lainnya, hal ini untuk melindungi personil masuk kedalam daerah deck. Foam monitor dan Handline baik secara tetap (fixed atau portable monitor atau hose stream). Cocok digunakan untuk pemadaman tumpahan minyak di area kebakaran yang beresiko tinggi. Jenis-jenisnya : - Fixed Monitor (Cannon). - Foam Hose Stream (Handline). - Foam Monitor Stream. - Handline (berupa selang dan nozzle) - Portable Monitor (Cannon). Jenis foam monitor (cannon)
diperlihatkan
pada gambar di
bawah ini.
128
TYPICAL
FOAM
CANNON
(2). Sistim Pemadam Busa - Pengembangan Tinggi Busa pengembangan tinggi memiliki ratio pengembangan antara 100 - 1000 berbanding 1. Pada dasarnya sifatsifat
busa
terbentuknya
adalah bila
sama bagaimana pun dihasilkan dengan udara bersih.
Perbedaannya adalah daya menahan air (Water Retention Ability) yang merupakan sarana yang utama dalam menentukan hasil dari High Expansion Foam berkembang secara maksimal. Busa pengembangan tinggi sangat cocok untuk memadamkan kebakaran pada permukaan cairan yang mudah terbakar. Faktor yang penting didalam perencanaan Sistim Busa Pengembangan tinggi adalah : "*•
Kualitas dan
kuantitas dari air yang tersedia.
129
»*•
Daya tiup udara yang digunakan sebagai pengembangan (Foam Generator).
"'*• Sarana pengisian cairan busa. »>*
Sarana penyalur / pencurahan busa kedalam tempat yang dilindungi.
Busa pengembangan tinggi tidak boleh digunakan pada bahan bakar yang mengandung bahan yang dapat merusak busa atau akan menimbulkan bahaya, antara lain : "*•
Bahan kimia seperti Cellulose Nitrate, Oxidator.
•»*•
Instalasi listrik.
'"*•
Logam yang reaktip terhadap air seperti Sodium (Na), Pottasium (K)
»«*•
Bahan yang reaktip terhadap air (Hazardous water reactive material) seperti Tricthyl aluminum dan Phosphorus Pentoxide).
High Expantion Foam Generator Sampai saat ini busa generator untuk HEF terdapat 2 (dua) jenis, tergantung kepada cara memasukkan udara ke dalam proses pembuatan busa itu sendiri, yaitu Aspirator dan jenis Blower. e)
Sistim Tepung Kimia (DRY CHEMICAL SYSTEM) Sistim pemadam dengan tepung kimia kering (dry chemical) pertama didaftar oleh Underwriters Laboratories pada bulan Oktober
1954
dan
NFPA standard
sebagai
standar
sementara pada tahun 1956.
130
Portaole high-exoansion foam generators look similar to mechanical smoKe e'ectcrs P!tt • >/.• Phatn oft -:;.'••;' i-ul;rtcs\ i > f C "/I't't''' r* Standar Metode Luas : Digunakan bila bahaya kebakaran terutama terdiri dari permukaan yang datar, atau objek yang rendah / permukaan horizontal. •
Kecepatan discharge setiap nozzle ditentukan oleh grafik (luas yang dilindungi - sqft vs kecepatan aliran CO2 - Ib/min).
•
Total discharge dari keseluruhan sistim didapat dari jumlah discharge nozzle yang ada.
• Waktu discharge minimum yang efektif adalah 30 detik. => Standar Metode Volume Digunakan bila bahaya kebakaran terdiri dari objek yang tidak beraturan (Tree dimensional) yang tidak dapat dengan mudah
dikurangi
menjadi
sebanding
dengan luas permukaan. Discharge standar dari sistim ini didasarkan pada volume yang diterima untuk dapat menutup seluruh bahaya. Jumlah kecepatan discharge CO2 = 1 Ib / min / cuft volume keliling bahaya. Bila disekeliling bahaya yang dipasang sistim ini mempunyai lantai yang rapat dan
sebagian dipasang didinding permanen paling tidak 2 ft di atas bahaya yang dilindungi, maka kecepatan discharge dapat diturunkan, tetapi tidak boleh kurang dari 0,25 Ib / min / cuft volume termasuk dinding-dinding sekeliling bahaya.
A carbon dioxide release locker for a fireextinguishing system in an engine-room
142
To release CO* to extinguish li'o: t Open door lo the COj release lockor lor the space on lira. This will automatically start alarm siren{$) 2 Pul all valve levers (a. b) outwards 3 Pul CO? release handle C. wrweailof COz gas wiH tiH ina space on lire In about 1 /2 minutes
Stirling tk v*»»«U loi main tngkw and •uikwy «ngin« (ui ihip aii twvic* lank)
A » CO2 master valve B » COa starting valve C - COj retoase handle witn wire 0 - electrical switches lor starting alarm and stopping ventilation
Al toc**r
Plate 5.16 Schematic diagram of a CO2 "total flooding" system
143
(7). SISTIM PEMADAM HALON
Halon
(Halogenated
Hydrocarbon)
adalah
media
pemadam yang dibuat dari Hydrocarbon (methane atau ethane) dimana satu atau lebih atom-atom Hydrocarbon diganti dengan atom-atom dari Halogen (Fluoro, Chlorine Bromine dan Iodine). Dengan penggantian atom-atom tersebut maka halon tidak dapat terbakar (non
flammability)
kebakaran,
yaitu
tetapi
bersifat
memutuskan
memadamkan reaksi
rantai
pembakaran dengan proses kimia. Halon berbentuk cair pada tem-peratur biasa (ambient temperature) kecuali Halon 1211 dan Halon 1301 berbentuk gas (pada 70 °F) tetapi penyimpanannya sebagai gas yang dicairkan (Liquefied Gas). Untuk sistim pemadam tetap, yang diakui dalam NFPA standar adalah Halon 1301 (BTM) dan halon 1211 (BCF). Halon disimpan dalam container dan diberi extra pressurization dengan Nitrogen, ukuran container bervariasi dari beberapa pound sampai beberapa ton. Dua bafas ukuran extra pressurizar/on dari Halon 1301 yang diakui oleh NFPA STANDARD = 360 psig dan 600 psig, total pressure pada temperature 70° F. Sedang untuk Halon 1211 adalah 150 psig dan 360 psig, total pressure pada temperature 70° F. Pemakaian untuk Pemadaman
•
Bahan cairan atau gas yang mudah terbakar.
•
Kebakaran instalasi listrik. 144
•
Kebutuhan & media pemadam yang tetap bersih
•
Bahan padat
•
Bahan yang mempunyai nilai tinggi (berharga), untuk menghindari kerusakan dan kerugian yang lebih besar.
•
Area yang selalu ditempati oleh orang/pekerja.
•
Karena penggunaan air atau media pemadam yang lainnya, dibatasi atau tidak boleh digunakan.
Keterbatasan Bahan-bahan yang mengandung dan meng-hasilkan oksigen sendiri (oxidizing agents) misal gunpowder, bahan bakar roket, cellulose nitrate, organic perioxide dan lain-lain. -
Logam-logam yang reaktif, contoh = Sodium, Potasium, Magnesium, Titanium dll.
-
Logam-logam hidrida.
Metode Pemadaman •_ Pemadaman seluruh ruangan (total flooding) Sistim total flooding ditujukan untuk ruang tertutup, dengan jumlah/konsentrasi yang cukup diarahkan kedalam seluruh ruangan ; contoh Engine room, electronic / control room, storage area, pump room, palkah muatan dan lain-lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi perancang-an sistim total flooding ; Kriteria
bahaya,
termasuk
ukuran
ruangan,
volume bersih (net volume), kelas bahaya kebakaran (fuels), batas temperatur, ventilasi, 145
area yang relatiftidak tertutup (pintu / jendela) dan status penempatan. Penempatan perancangan
konsentrasi minimum, yang
berdasarkan pada bahan yang terbakar. Perhitungan jumlah
minimum
dari
media
Halon yang berdasarkan atas : *
Perancangan konsentrasi minimum
*
Volume bersih maksimum
*
Temperatur minimum dari ruangan
*
Kompensasi dari kerugian / kehilangan Halon melalui ventilasi dan area yang relatif tidak tertutup.
Perhitungan konsentrasi maksimum alternatif yang dapat terjadi bila bahaya pada kondisi volume
bersih
maksimum
dari
minimum ruangan.
dan
temperatur
Pemilihan
bahan
penyimpanan media (Storage Container) yang berdasarkan atas jumlah media, ukuran standar dan tekanan. Penentuan kecepatan aliran, waktu discharge, ukuran perpipaan, lokasi penempatan storage container dan lokasi penempatan nozzlenozzle.
Pemadaman setempat (Local Application) Sistim pemadaman setempat ditujukan untuk pemadaman langsung ke obyek yang terbakar dan dapat menutup sekelilingnya dengan konsentrasi yang tinggi. Sistim ini diperlukan karena sistim total flooding tidak sesuai atau 146
tidak efektif untuk jenis-jenis bahaya antara lain = tangki penyimpanan, electric transformer, vent, mesin proses dll. Halon 1211 lebih cocok untuk sistim local application, dibanding dengan Halon 1301 karena penguapan yang lebih rendah, density cairan lebih tinggi, sehingga waktu disemprotkan "dalam bentuk cair" dan dapat mendesak lebih besar / meluas dalam daerah bahaya dari pada dengan media gas yang lain. Standard NFPA untuk sistim local application hanya memperguna-kan petunjuk dari pembuat peralatan (manufacturing) atau berdasarkan test laboratorium. Kecepatan dan ukuran discharge nozzle harus
tepat
/
cukup
untuk
menembus
nyala
kebakaran dan memadamkannya, tetapi tidak boleh lebih besar lagi, yang dapat menyebabkan bahan yang terbakar memercik (splashing) dan justru memperbesar
bahaya
kebakaran.
Kemampuan
kerja / kinerja (performance) dari nozzle discharge harus ditentukan dalam test laboratorium yang modern.
2.
INSPECTION, TESTING AND SERVICING (Pemeriksaan, Pengujian dan Pemeliharaan) a. PEMADAM
PORTABLE
FIRE
EXTINGUISHER
(ALAT
API
RINGAN/JINJING)
Inspeksi APAR
Suatu inspeksi di tempat adalah suatu pemeriksaan secara cepat untuk melihat bahwa alat pemadam api berada pada
147
tempat
yang
tepat,
tidak
terhalang
dan
tampak
dalam
pengelolaan yang baik. Inspeksi ini secara umum mendatangi setiap alat pemadam dan melakukan hal-hal berikut : 1)
Pastikan bahwa alat pemadam api berada pada tempat yang sesuai /tepat. Bilamana sebuah alat pemadam api terpakai atau diambil untuk perawatan,
alat
pemadam
api
pengganti
harus
segera
ditempatkan. Pemeriksaan
ini
juga
untuk
meyakinkan
bahwa
alat
pemadam api sesuai dengan bahayanya. Sebagai contoh sebuah alat pemadam api dengan bahan pemadam yang mudah dialiri arus listrik seperti air, tidak boleh ditempatkan di papan penghubung bertegangan tinggi. 2)
Pastikan bahwa jalan menuju alat pemadam dan pandangan ke alat tersebut tidak terhalang. Diperlukan kewaspadaan yang tepat untuk meyakinkan hal tersebut, seperti pengaturan perpindahan ruangan, alat pemadam api tidak boleh terhalang.
3) 4)
Pastikan bahwa pengoperasian alat pemadam api jelas terlihat. Pastikan bahwa penyekat atau alat penunjuk masih utuh, hal ini selalu disarankan suatu tarikan perlahan pada kawat atau plastik segel untuk meyakinkan bahwa alat tersebut tidak putus. Bilamana alat tersebut sudah putus, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Lakukan tata cara perawatan alat pemadam api.
5)
Pastikan bahwa alat pengukur tekanan berada dalam batas normal. Pengukur tekanan dapat berupa angka-angka dengan satuan psi (pound persquare inch) atau dapat juga dengan I48
tanda batas "Normal". Bilamana jarum tidak menunjukkan batas normal, alat pemadam api harus diganti atau diisi kembali. 6)
Catat adanya kerusakan phisik yang tampak. Ini adalah pengamatan visual secara cepat untuk meneliti kerusakan phisik yang tampak seperti korosi, pecah selang atau tabung melekuklekuk. Bila ada kerusakan nyata haruslah diteliti bahwa alat pemadam tersebut dapat dioperasikan
atau
berbahaya bila
digunakan, peralatan harus diganti untuk perawatan hingga perbaikan dilaksanakan. Catatan : Setiap saat pengambilan alat pemadam api untuk perawatan, alat pemadam api pengganti harus segera ditempatkan. b.
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (Jinjing) Pemeliharaan harus termasuk seluruh pengujian dari bagian-bagian mekanis alat pemadam api ringan, zat/unsur pemadam yang ada di dalam tabung, dan alat pendorongnya. Tujuan dari perencanaan pemeliharaan adalah untuk memastikan agar alat pemadam dapat beroperasi dengan baik dan bukan merupa-kan suatu sumber bahaya bagi operator maupun orang lain didekatnya. Daftar periksa dari Pemeliharaan Alat Pemadam Api berikut (label 13-1) adalah dibuat dari Appendix NFPA-1C, Standard for Portable Fire Extinguisher. Keterangan dibagi atas dua bagian : •
Bagian-bagian mekanis
•
Bahan / unsur pemadam dan alat pendorongnya.
149
Setiap butir dari daftar akan diperiksa termasuk usaha perbaikan seperti
dalam
daftar
periksa.
Prosedur
lebih
lengkap
pelaksanaan usaha perbaikan tidak dicantumkan disini karena beraneka ragam pabrik pembuat alat pemadam. Keterangan
khusus tergantung
dari
instruksi
pembuat alat
pemadam.
Bagian alat perbaikan
pemadam,
tempat-tempat
Pelat tabung 1. Tanggal pengujian hidrostatic atau tanggal dibuat dipabrik. 2. Berkarat 3. Alat mekanis rusak (penyok atau aus) 4. Keadaan cat rusak. 5. Memerlukan reparasi (las, solder, pateri dll). 6. Ulir-ulirnya rusak (keropos, ulir melintang atau aus). 7. Patah alat penggantung, tangkai pembawa. 8. Permukaan seal/lak rusak (lekuk atau keropos).
pemeriksaan
dan
usaha
Tindakan perbaikan 1. Pengujian ulang jika diperlukan. 2. Hidrotest Scat ulang /dibuang. 3. Hidrotest & cat ulang /dibuang. 4. Cat ulang 5. Dibuang atau ditanyakan pabrik pembuatnya. 6. Dibuang atau ditanyakan pabrik pembuatnya. 7. Dibuang atau ditanyakan pabrik pembuatnya. 8. Bersihkan, reparasi dan test bocoran atau dibuang.
Pelat nama 1. Tulisan tidak terbaca. 2 Keropos atau pelat lepas.
Tindakan perbaikan 1. Bersihkan atau ganti 2. Periksa pelat tabung sampai dasar (lihat pokok-pokok pemeriksaan dinding tabung).
Pipa pancar atau corong 1. Berubah bentuk, rusak atau retak. 2. Lubang tersumbat. 3. Ulirnya rusak (keropos, ulir melintang atau aus). 4. Tua (rapuh).
Tindakan perbaikan 1. Ganti 2. Bersihkan 3. Ganti 4. Ganti 150
SeIang 1. Rusak (patah, retak atau aus) 2. Sambungan rusak atau sambungan calus (retak atau keropos). 3. Ulir rusak (keropos, ulir melintang atau aus) 4. Pipa bagian dalam patah pada penghubung. 5. Penghambat fistrik antara . kopling (khusus selang CO2).
5. Ganti
Handel Katup Pengendali 1. Rusak (bengkok, keropos, berbelit). 2. Hilang.
Tindakan perbaikan 1. Reparasi dan lumasi atau diganti. 2. Diganti.
Manometer atau alat penunjuk tekana.n 1. Tidak dapat bekerja, tersumbat atau hilang jarum penunjuk (uji tekanan). 2. Hilang, penyok atau pecah kacanya. 3. Tidak terbaca atau piringan pudar. 4. Keropos.
Sarung atau penahan piring bengkok. Tidak dapat bekerja atau keropos batang penunjuk tekanan (jenis bukan manometer). Pelat tabung atau katup silinder 1. Keropos, rusak atau tersumbat tuasnya, tombol, pegas, tangkai atau pengunci sambungan. 2. Rusak ulir bagian sebelah pengeluaran (keropos, ulir melintang atau aus).
Tindakan perbaikan 1. Ganti 2. Ganti 3. Ganti 4. Reparasi atau diganti
Tindakan perbaikan 1.
Beri/tambah tekanan dan ganti manometer
2.
Beri/tambah tekanan dan ganti manometer. Beri/tambah tekanan dan ganti manometer. Beri/tambah tekanan dan periksa kalibrasinya, bersihkan dan cat ulang atau ganti manometer. Beri/tambah tekanan dan periksa kalibrasinya / ganti manometer. Ganti seluruhnya dengan kepala, beri/tambah tekanan dan ganti semua tabung pemadam. Tindakan perbaikan Beri/tambah tekanan, periksa kebebasan gerakan dan reparasi atau ganti. Beri / tambah tekanan dan diganti.
3. 4.
5. 6.
151
Katup penutup penyembur Keropos, rusak, tersumbat atau tuas bengkok, pegas, tangkai atau pengencang sambungan. Tersumbat, penyok atau keropos pengungkit nozzle atau saluran pembuang. Pembuat lubang mekanis Rusak, tersumbat atau tuas pemuat lubang terjepit, tangkai atau sambungan penguat. Pemotong rusak atau tumpul pin pelubang. Ulir rusak (keropos, ulir melintang, atau rusak). Patron Gas 1. Keropos. 2. Seal piringan rusak (cacat, terpotong atau keropos) 3. Ulirnya rusak (berkarat, ulir melintang atau aus) 4. Tidak terbaca tanda2 beratnya. Tabung Gas 1. Tanggal hydrostatic test atau tanggal dari pabrik tidak ada 2. Keropos 3. Keadaan cat rusak 4. Memerlukan reparasi (pengelasan, solder, pateri dll) 5. Ulirnya rusak (berkarat, ulir melintang atau aus). Tutup atau Tutup Pengisi 1. Berkarat, pecah atau rusak. 2. Ulir rusak (berkarat, ulir melintang atau aus). 3. Permukaan seal rusak (tua, penyok atau berkarat). 4. Lubang buang tersumbat atau mengalur.
Tindakan perbaikan 1. Reparasi dan lumasi diganti
atau
2. Bersihkan atau ganti. Tindakan perbaikan 1. Diganti 2. Diganti 3. Diganti Tidakan perbaikan 1. Ganti patron 2. Ganti patron 3. Ganti patron 4. Ganti patron Tindakan perbaikan 1. Test ulang jika diperlukan 2. Adakan hydrotest dan cat ulang atau dibuang 3. Cat ulang 4. Dibuang atau tanyakan pabrik pembuatnya 5. Dibuang atau tanyakan pabrik pembuatnya. Tindakan perbaikan 1. Diganti 2. Diganti 3. Bersihkan, reparasi dan test kebocoran atau diganti 4. Bersihkan.
152
Pelat yang dapat dibuang 1. Keropos. 2. Seal piringan rusak (cacat terpotong/koyak atau berkarat) 3. Ulir rusak (berkarat, ulir melintang atau aus. 4. Tidak terbaca tanda-tanda beratnya. c.
Tindakan perbaikan 1. Tambah tekanan dan ganti pelatnya 2. Tambah tekanan dan ganti pelatnya. 3. Pelat diganti 4. Beri tekanan dan pelatnya.
TEST TEKANAN MAKSIMUM APAR SEWAKTU DIPAKAI (NOZZLE DISUMBAT)
Diambil dari rata-rata pada temperatur 38 C. 1). Asam Acid
=
2). Chemical Foam
7,2
7,2
- 15,86 kg/ c m =
- 18,96 kg/ c m
3). Air bertekanan (Gas Cartridge Type)
= 13,0
- 16,89 kg/ c m
=
- 10,69 kg / c m
4). Air bertekanan (Stored Pressure)
9,0
5). Mechanical Foam (Gas = 9,65 - 18,96 kg/ c m
Cartridge Type) 6). Dry Powder (Gas Cartridge)
= 15,1
- 15,9
kg/cm
7). Dry Powder (Stored Pressure)
= 17,2
- 23,3
kg/ c m
8). Vapourizing Liquids (BCF, BTM, sdb)
d.
= 11,38 - 17,24 kg/ c m
WHEEL FIRE EXTINGUISHER
Kereta pembawa dan roda-roda 1. Berkarat, bengkok atau kereta rusak. 2. Roda rusak (baling atau tekanan ban kurang, bearing terjepit).
Tindakan perbaikan 1. Reparasi atau diganti 2. Bersihkan, reparasi dan lumasi atau diganti. 153
Tuas Pegangan
Tindakan perbaikan Sisihkan tabung atau katup atau diskusi dengan pabrik pembuat Ganti Bersihkan atau ganti.
1. Merusak pada genggaman 1. 2. Kerusakan pada tuas 2. 3. Korosi, terjepit/keras atau 3. penghubung yang usang. Seal atau tuas penumbuk
Tindakan perbaikan 1. Periksa menurut petunjuk yang ada untuk petunjuk-petunjuk yang khusus. Tindakan perbaikan 1. a). Ganti alat pengatur tekanan b). Bersihkan atau ganti 2.
Lepaskan alat pengatur tekanan dari sumber, ganti alat pengatur.
1. Rusak atau tidak benar 6. Selang alat pengatur tekanan tempatnya. Alat Pengatur tekanan 6. 1. Bagian luar a) Terpotong, pecah, aus a) Rusak atau usang bahagian b) Korosi luarnya. 2. Alat pengatur korosi, tersumbat, 2. b) Korosi atau pecah kopling berlekuk, bocor, pecah atau salah c) Korosi, drat bersilang tempat atau kopling drat sudah 3. Pembungkus / pengaman lubang 3. usang. pengatur salah membran atau kawat seal putus atau salah tempat. 4. Setelan sekrup-pen pengunci 4. yang tidak pada tempatnya. 5. Manometer : 5. a) Tak dapat bergerak, terjepit atau salah tempat b) Salah atau kerusakan kristal c) Tak terbaca atau piringan rusak. d) Korosi e) Pembungkus yang berlekuk / peot atau kristal lemah.
Periksa alat pengatur sesuai petunjuk / d). Periksa dengan kalibrasi, prosedur test dari pabrik pembuat. bersihkan dan cat kembali, ganti manometer. Periksa alat pengatur sesuai petunjuk / prosedur test dari pabrik pembuat. a). Lepaskan alat pengatur dari sumber, ganti manometer b). Ganti kristal c). Ganti manometer
tekanan
air
a) Test dengan atau ganti b) Ganti selang c) Ganti selang. 154
ALAT PENCAMPUR
Petunjuk-petunjuk yang terbaca dari yang membuat 1. Tanggal pengisian kembali 2. Level pengisian ditabung acid dan plate luar 3. Kondisi media (periksa endapan cairan).
Tindakan perbaikan 1. Kosongkan, bersihkan dan isi kembali 2. Kosongkan, bersihkan dan isi kembali Kosongkan, bersihkan dan isi kembali
Busa 1. Tanggal pengisian kembali
Tindakan perbaikan 1. Kosongkan, bersihkan dan isi kembali 2. Level pengisian pada lubang isi 2. Kosongkan, bersihkan dan isi dan plate luar kembali 3. Kondisi media (periksa endapan 3. Kosongkan, bersihkan dan isi busa kembali PETUNJUK YANG TERBACA
Tindakan perbaikan 1. Tambah isi sesuai kapasitas. 2. Test kebocoran dan berat, isi kembali atau ganti alat penunjuk.
Carbon Dioxide 1. Berat yang salah / kurang 2. Pecah atau salah jarum penunjuk.
Bromotrifluoromethane 1. Alat penumbuk seal 2. Kebenaran berat
3. Tuas penunjuk yang tidak benar atau rusak.
Tindakan perbaikan 1. Ganti plat luar 2. Ganti plat luar atau kembalikan ke pabrik untuk pengisian. 3. Pelajari tabung seal dan ganti alat penunjuk.
POMPA MEKANIS Air dan Pembekuan 1. Periksa kebenaran level. 2. Kondisi pompa
Tindakan perbaikan 1. Isi kembali 2. Bersihkan, perbaiki dan lumasi atau ganti.
Engkol Tangan Air dan Pencegah Beku 1. Periksa kebenaran level. 2. Pencegah beku-kebenaran isi (periksa specific grafity atau tukar daftar catatan). 3. Sudu-sudu yang tidak benar.
Sudu-sudu torak penekanan Tindakan perbaikan 1. Isi kembali 2. Ganti
3. Ganti 15 5
Bubuk Kimia Kering Tindakan perbaikan 1. Periksa kebenaran isi / level 1. Isi/tambah kembali 2. Kondisi media (kontaminasi atau 2. Sisihkan atau ganti gumpalangumpalan) 3. Kondisi-kondisi lekukan. 3. Ganti PATRON GAS ATAU Type bubuk kimia kering dan bubuk kimianya
TABUNGNYA
Tindakan perbaikan Isi kembali sesuai dengan kapasitasnya Kosongkan dan isi kembali.
1. Periksa kebenaran berat atau 1. level pengisian. 2. Kondisi media (kontaminasi, 2. gumpalan atau kesalahan media) 3. a). Untuk patron 3. a). • Alat penumbuk seal • Periksa kebenaran berat • Tanda penunjuk yang salah atau pecah. b). Tabung gas yang memakai manometer. • Tekanan rendah • Tanda penunjuk yang salah atau pecah. c). Tabung gas tanpa manometer • Tekanan rendah (ikatkan manometer & ukur tekanan) •• Tanda petunjuk yang salah atau rusak. Air, pencegah beku & isi diatas 1." Periksa level isi 1 2. Kondisi media . a) Jelek, berembun atau pembekuan b) Pencegah beku atau isi di atas, berat tidak sesuai (periksa S.G., catat kembali atau berat) 3. Alat penembus seal patron 4. Periksa berat yang benar patron. 3. 5. Penunjukan yang salah atau rusak.
Ganti patron Ganti patron Pelajari seal penunjuk.
dan
• • Ganti tabung • Test kebocoran, penunjuk b).
ganti
ganti
c). • •
Test kebocoran, bila normal, test dan ganti penunjuk Ukur tekanan, test kebocoran dan ganti alat penunjuk.
Tindakan perbaikan Isi kembali sesuai kapasitas a) Kosongkan dan isi kembali b) Isi kembali.
Ganti patron penembus
4. Ganti
ganti
5. Pelajari
alat alat
penunjuk. 156
Media Basah 1. Periksa level isi yang benar 1. 2. Kondisi media (pembekuan
Tindakan perbaikan Isi kembali Kosongkan dan isi kembali Ganti Test kebocoran patron-berat dan ganti alat penunjuk.
2. yang tidak benar) 3. Periksa kebenaran berat patron 3. 4. Penunjuk yang salah atau rusak. 4. TABUNG BERTEKANAN Tindakan perbaikan 1. Type Bubuk Kimia Kering Yang dapat diisi kembali a) Isi sesuai berat kapasitas a) Periksa kebenaran berat alat penunjuk b) Nolkan dan test kebocoran c) Test kebocoran dan ganti b Periksa manometer tekanan alat penunjuk. ) 2. c Kesalahan alat penumbuk atau pecah. a) Ganti plat 2. Penempatan tabung dengan b) Nolkan, ganti plat penunjuk tekanan c) Periksa tekanan, periksa seal a) Alat penembus seal ganti alat penunjuk. b) Tekanan rendah 3. c) Kesalahan alat penumbuk atau pecah a) Ganti plat 3. Penempatan tabung tanpa b) Nolkan, ganti plat penunjuk tekanan c) Periksa seal ganti alat a) Alat penembus seal penunjuk b) Berat berkurang c) Kesalahan alat penumbuk atau Tindakan perbaikan pecah. 1. Berat, test kebocoran dan ganti alat penunjuk Bromo Chloro Difluor Methane 2. Berat, kembalikan tekanan dan 1. Kesalahan alat penumbuk atau test kebocoran pecah 3. Test kebocoran dan isi kembali 2. Periksa kesalahan manometer sesuai berat kapasitas. tekanan 3. Periksa kebenaran berat. Tindakan perbaikan 1. Isi kembali sesuai level Air Pembekuan & Saluran-saluran 1. Periksa kebenaran level pengisian 2. Kosongkan dan isi kembali (melalui berat atau pemantauan) 2. Kondisi media bila pembekuan maupun disaluran-saluran, periksa berat penuh (periksa daftar/catatan pengisian / berat)
157
3. Periksa kesalahan manometer tekanan 4. Kesalahan alat penumbuk/pecah. Isi Cairan AFFF 1. Periksa kebenaran level pengisian (melalui berat atau pemantauan) 2. Kondisi media (keadaan pengendapan atau hal-hal yang asing) 3. Periksa manometer tekanan 4. Kesalahan alat penumbuk atau pecah. 1. 2. 3. 4. 5.
Isi AFFF yang padat / keras Periksa kebenaran level pengisian (melalui berat atau pemantauan). Periksa kebenaran manometer tekanan. Kesalahan katup penumbuk atau pecah. Keadaan dari kelembaban / cairan diri kepadatan atau tabungnya. Kesalahan sumbat seal tabung.
b.
3. Nolkan dan test kebocoran 4. Test kebocoran-ganti alat penunjuk. Tindakan perbaikan 1. Kosongkan dan isi kembali dengan campuran yang baru. 2. Kosongkan dan isi kembali dengan campuran yang baru. 3. Nolkan dan test kebocoran 4. Test kebocoran - ganti penunjuk.
alat
Tindakan perbaikan 1. Isi kembali sesuai level / kapasitas. 2. Nolkan dan test kebocoran 3. Test kebocoran - ganti alat penunjuk 4. Ganti isi dan ganti alat/tuas penunjuk 5. Inspeksi semua yang tersebut diatas - ganti sumber.
FIXED FIRE EXTINGUISHER INSTALATION (ALAT PEMADAM KEBAKARAN TETAP) Pengertian
Pemeriksaan atau inspeksi secara Visual dimaksudkan untuk untuk mengetahui lebih dini kemungkinan kerusakan sebelum diadakan pengujian (test). Inspeksi Visual ini dilakukan secara periodik (berkala) misal : bulanan, triwulan, tengah bulan atau tahunan tergantung item-item apa yang diprogramkan untuk diperiksa. Pengujian (test) dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa sistim dapat bekerja secara baik dan siap beroperasi setiap saat 158
(Ready for used). Pengujian juga dilakukan secara periodik (berkala) tergantung item-item (komponen) apa yang diprogramkan untuk dilakukan pengujian. Pemeliharaan (Maintenance) dimaksudkan untuk membersihkan, merawat, pelumasan dan mengganti komponen-komponen sesuai program yang telah ditentukan. Diharapkan dengan pemeliharaan yang tepat
dan
rutin
maka
sistim
akan
selalu
terjaga
keandalan
pengoperasiannya dan Ready for Used. Contoh Pemeriksaan Visual, Pengujian dan Pemeliharaan untuk sistim Sprinkler air. PEMERIKSAAN VISUAL Pemeriksaan
Visual
dilaksanakan
dengan frekuensi sebagai
berikut : Setiap bulan Periksa segel Control Valve Periksa kerangan pemasok air, yakinkan dalam keadaan terbuka. -
Periksa kondisi KPA (Sprinkler head)
Periksa
sprinkler
head
terhadap
barang
menghalanginya, tersumbat atau rusak. Catatan sprinkler (457
harus
mm)
dijaga
ruang
lain
yang
: Dibawah
bebas dengan jarak
18
inch
agar pola semprotan memadai. Jika perlu
pasanglah tanda untuk mengingatkan orang yang bekerja didaerah tersebut tentang jarak ini. Periksa tag / label yang digantungkan pada valve dan catat tanggal valve tersebut diseal atau diblock. -
Periksa terhadap
kemungkinan sumbatan pada saluran seperti : saringan pada pompa, kerak pada air, air yang sangat bersih, dll. 159
PENGUJIAN
Perlu dilakukan pengujian secara berkala dengan menggunakan blanko yang tersedia. Triwulan 1). Semua sistim Sprinkler •
Uji aliran terhadap pencerat utama (Main drains). Ini termasuk mencatat tekanan pada pengukur (gauge) yang ada dibagian bawah kerangan sprinkler, yang mengoperasikan tekanan pasokan air statis (the statis water supply pressure). Bukalah kerangan pencerat 2 inch secara penuh. Setelah aliran stabil, catatlah tekanan yang ada pada pengukur. Hal ini merupakan tekanan sisa (residual pressure). Jika tekanan ini berbeda jauh dari tekanan yang dicatat terlebih dahulu, berarti ada sesuatu yang salah dengan pasokan air seperti misalnya kerangan yang tertutup atau pipa yang tersumbat. Kehilangan tekanan lebih dari 10 % harus segera disidik dan ditentukan sebabnya. Akibat dari penurunan tekanan terhadap bekerjanya sistim sprinkler juga harus ditentukan, agar dapat diperoleh kepastian bahwa sistim akan berfungsi secara memuaskan.
2). Sistim Pipa Basah •
Uji alarm aliran air (Water Flow alarm). Uji alarm dengan cara membuka sambungan penguji. Hal ini akan mensimulasi aliran air dari satu kepala sprinkler dan akan mengaktifkan alarm motor air (Water motor alarm), saklar aliran (flow switch), atau saklar tekanan (pressure switch). 160
3). Sistim Pipa Kering •
Uji
alarm tekanan
udara
(Low air pressure alarm)
pengujian dilaksanakan sebagai berikut : *
Tutup kerangan pemasok air sehingga sistim tidak trip (secara tak disengaja).
*
Secara lambat buang udara dari dalam sistim dengan cara membuka kerangan uji (Inspector's test valve) secara perlahan-lahan.
*
Alarm tekanan udara rendah harus berbunyi pada saat terjadi penurunan tekanan seperti yang ditentukan pabrik pembuatannya. Jangan sampai penurunan tekanan mampu mentripkan kerangan pipa kering.
*
Setelah pengujian, pastikan bahwa kerangan pemasok udara harus terbuka dan sistim tekanan udara kembali normal, kemudian buka kembali kerangan pemasok air.
•
Uji alarm aliran air. Buka kerangan by-pass (the alarm by-pass valve). Jangan pergunakan sambungan penguji, karena akan menyebabkan terjadinya trip pada "Kerangan pipa kering" (dry pipe valve).
Tahunan 1). Sistim Sprinkler Curah • Uji cara bekerjanya sistim deteksi kebakaran. 2). Sistim Sprinkler Tindakan - awal • Uji cara bekerjanya sistim deteksi kebakaran. 3). Sistim Sprinkler Pipa Basah • Seperti uji triwulan. 4). Sistim Sprinkler Pipa Kering • Uji Trip bagi kerangan pipa kering.
16I
Sebelum pengujian, kerangan pencatat (drain valve) utama harus terbuka penuh dan pasokan air harus dibuang sampai aliran air menjadi bersih. Jika pada pemasok (supply) terdapat hidran, maka ia harus digelontor (flush) lebih dahulu sebelum pencerat utama dibuka. Penggelontoran ini akan membantu mengurangi jumlah kotoran (debris) yang masuk kedalam sistim pipa kering. Setiap kerangan pipa kering, termasuk sarana pembuka cepat (Jika ada), harus diuji trip, dengan keadaan kerangan pengendali pasokan air sebagian terbuka. Saat kerangan mulai trip, maka kerangan pengendali air harus segera ditutup agar sistim tidak terisi penuh dengan air. (perhatian : Beberapa kerangan pipa kering tidak akan bekerja baik tanpa aliran air yang cukup untuk mengangkat katup "Clapper"). Kerangan ini ditripkan dengan membuka "inspector's test valve" yang akan melepas tekanan udara dari dalam sistim. Setelah pengujian, bukalah kerangan pencerat utama 2 inch untuk membersihkan sistim. Buka tutup kerangan dan bersihkan bagian dalam kerangan. Perbaiki uliran atau bagian yang
rusak,
set
kembali
kerangan,
dan
kembalikan
penutupnya. Tambahan air "priming" dan buka pasokan udara untuk mengisi kembali sistim dengan udara. Pada saat tekanan udara mencapai tinggi yang tepat. Bukalah pencerat utama 2 inch untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hentakan air (water hammer) yang dapat mentripkan sistim, dan kemudian secara lambat bukalah kerangan pemasok air. Jika kerangan pemasok air telah terbuka penuh, secara lambat tutup kembali pencerat utama 2 inch diatas. 162
Tiga Tahunan •
Uji trip terhadap kerangan pipa kering. Kerangan pipa kering harus diuji trip dengan kerangan pemasok air dalam keadaan terbuka penuh. Pengujian dapat dihentikan pada saat aliran air dan sambungan uji menjadi bersih. Perlu juga dilakukan trip lengkap jika ada perluasan atau perubahan besar terhadap sistim sprinkler yang ada.
Lima Tahunan •
Semua Sistim Sprinkler. Ambillah contoh sprinkler dengan kelas temperatur ekstra tinggi (325 °F atau 163 °C atau yang lebih tinggi), yang diletakkan didaerah dengan temperatur sering melebihi temperatur pagu (ceiling) yang diijinkan. Gantilah sprinkler yang diambil tersebut dengan sprinkler baru. Contoh sprinkler yang diambil dapat dikirim ke laboratorium untuk diuji operasi sesuai NFPA 13. Jika contoh KPA tersebut gagal dalam ujian, maka sprinkler yang lain harus diganti dengan yang baru, sesuai rating.
PEMELIHARAAN
Triwulan Bersihkan dan coba kerangan-kerangan dan dudukkan indikator. Tutup secara penuh dan buka kembali setiap kerangan. Saat membuka, pegangan kerangan harus diputar sampai terasa ada tahanan pada tangkai penggerak kerangan. Ini untuk memastikan bahwa batang atau tangkai tersebut tidak terlepas dari kerangan (Valve Gate). Pegangan kemudian diputar kembali seperempat putaran dari posisi terbuka penuh, agar tidak terjadi jepitan.
163
Tahunan Semua Sistim Sprinkler. •
Lumasi semua ulir kerangan, dengan menggunakan grafit atau campuran grafit dengan minyak ringan. Kerangan harus ditutup penuh dan dibuka kembali untuk menguji operasinya dan meratakan pelumas pada tangkai ulir.
•
Bersihkan saringan, jika ada. Hal ini dilakukan dengan cara menutup pasokan air dan melepas serta mem-bersihkan saringan
tersebut. Ada
beberapa
saringan
yang
dapat
membersihkan sendiri, yang diperlukan hanya putaran dari roda - operasi (operating wheel). Sistim Sprinkler Pipa Kering. •
Buka semua sarana pencerat dibawah (low point drains). Penceratan harus diulang setiap hari sampai hasil pengembunan (condensation) dapat dibuang.
G. PROSEDUR PEMADAMAN KEBAKARAN Tujuan Instruksi Khusus : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pemadaman dan penanggulangannya kebakaran di kapal, di pelabuhan dan pemadaman kebakaran muatan-muatan berbahaya maupun kapal tangki minyak.
1.
PENDAHULUAN
Dalam peristiwa kebakaran di kapal, baik kapal sedang melakukan kegiatan bongkar muat di terminal / dermaga maupun kapal sedang berlayar, maka beberapa saat setelah terjadi kebakaran tersebut justru merupakan waktu yang penting sekali, sehingga tindakan efektif diambil waktunya mencukupi untuk memadamkan kebakaran 164