Formula Ampul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

No. Dokumen:



Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin



DOKUMEN RANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK STERIL FURODYST® AMPUL



Tanggal Pengesahan:



Disusun Oleh Kelompok 7 ForDev Scientist



PackDev Scientist



ProsDev Scientist



AnDev Scientist



Disetujui Oleh Asisten



PT. Triphar Indonesia Makassar-Indonesia



Document Specialist



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337 Oxyzol® I.



Rancangan Formula Tiap 2 ml ampul Furodyst® mengandung Furosemid 20 mg NaOH 0,1 N 40% Na2EDTA 0,02% NaCl qs Water for Injection ad 2 mL



II.



III.



Rencana desain sediaan - Rencana nomor registrasi - Rencana nomor bets - Rencana klaim etiket - Rencana bahan kemas primer - Rencana bahan kemas sekunder - Rencana bahan label/etiket - Rencana bahan leaflet/brosur - Rencana proses sterilisasi - Rencana indikasi sediaan



: : : :



1 ampul @ 2 ml, 1 batch @ 5 botol Ampul amber



:



Individual folding box



: :



Kertas stiker Kertas GSM 60



: :



Sterilisasi akhir Mengatasi edema yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik, dan sirosis hepatik.



Dasar Formulasi III.1 Dasar pembuatan sediaan/sistem/rute/volume 1. Rute parenteral mempunyai penyerapan cepat dan dapat digunakan untuk keadaan darurat. Selain itu, tingkat obat dalam darah dapat diprediksi, karena hanya sedikit hilang setelah injeksi subkutan atau intramuskular dan hampir tidak ada dengan injeksi intravena. Pemberian dosis yang lebih kecil. Rute pemberian parenteral sangat berguna dalam merawat pasien yang tidak sadar, atau tidak dapat menerima pengobatan oral (Ansel : 167) 2. Dalam keadaan darurat, furosemid terapi oral tidak dapat diberikan. Injeksi secara intramuskular dapat diberikan dalam beberapa kasus akan tetapi tidak cocok untuk beberapa kondisi akut sehingga diberikan secara intravena (martindal : 1294) 3. Dibandingkan dengan Intramuskular, Sediaan intravena jauh lebih cepat penyerapannya dibandingkan dengan IM (Fastrack : 104) 4. Pada sediaan IV dibuat sediaan larutan karena Obat dalam larutan mempunyai aksi yang lebih cepat dibandingkan dengan suspensi dan emulsi. Beberapa kasus, obat harus cepat diabsorbsi. Karena cairan tubuh bersifat aqueous sehingga lebih mudah menerima obat dalam bentuk aquous dibanding yang berminyak (Ansel, 167) 5. Furosemide dalam sediaan parenteral biasanya dalam bentuk intravena atau intramuskular (A to Z drug) 6. Sediaan ampul lebih kecil daripada vial sehingga lebih efektif (Scovil : 202) 7. Sediaan volume kecil biasanya digunakan untuk dosis yang kecil dan volumenya mencapai 30 mL. Untuk sediaan Intravena hanya larutan yang dianjurkan(DOM Martin : 970) 8. Volume parenteral biasanya 0,5 mL, 1 mL, 2 ml, 5 ml (FI 4 , 1044).



Halaman 2 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337 III.2



III.3



Dasar pemilihan bahan aktif dan kekuatan sediaan Furosemide 1. Furosemide digunakan dalam pengelolaan edema yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik, dan sirosis hepatik. IV furosemid juga dapat digunakan dalam pengobatan edema paru akut. Furosemide dapat diberikan secara hati-hati untuk efek aditif dengan kebanyakan diuretik lainnya. IV injeksi furosemid harus diberikan secara perlahan-lahan 1-2 menit. Dosis injeksi furosemid, dimana obat tersebut hadir sebagai garam natrium. Dosis IM atau IV dewasa yang umum adalah 20-40 mg diberikan sebagai suntikan tunggal.Untuk penanganan edema paru akut pada orang dewasa, 40 mg furosemid dapat disuntikkan perlahan IV selama 1-2 menit (AHFS, 14250). 2. Tidak seperti diuretik thiazide, karena kurva respons dosis sangat sedikit yang diperoleh dengan meningkatkan dosis. Furosemid memiliki kurva respons dosis yang memberikannya rentang terapeutik yang luas. Untuk dosis intravena vaisanya 20 sampai 50 mg furosemid dapat diberikan dengan injeksi intravena secara perlahan-lahan (Martindale : 1294) 3. Injeksi furosemid merupakan larutan steril yang dibuat dengan penambahan NaOH P (FI 4 : 402) Dasar pemilihan bahan tambahan Natrium Hidroksida (NaOH) 1. Furosemid praktis tidak larut dalam air dan mudah larut dalam larutan alkali hidroksida (Martindal : 1292) 2. Injeksi furosemid merupakan larutan steril yang dibuat dengan penambahan NaOH P (FI 4 : 402 &USP30). 3. NaOH dapat digunakan untuk mengatur pH dari sediaan hingga mencapai pH 9,0 dan aman selama proses autoklaf (Injectable Dispersed System: 41). Natrium klorida (Pengisotonis) 1. Natrium klorida secara luas digunakan dalam berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral, di mana penggunaan utama adalah untuk menghasilkan solusi isotonik (HOPE:637). 2. Keadaan yang diinginkan dalam sediaan obat adalah keadaan isotonis, sehingga dapat digunakan natrium klorida agar keadaan menjadi isotonis (FastTrack: 151). 3. Berbagai agen digunakan dalam produk steril untuk menyesuaikan tonisitas. Paling umum adalah elektrolit sederhana seperti natrium klorida (Encyclopedia: 1275). 4. Solusi untuk injeksi, untuk aplikasi ke mukosa membran, dan solusi bervolume besar penggunaan untuk mata harus dibuat iso-osmotik dengan cairan jaringan untuk menghindari rasa sakit dan iritasi. Pengubah isotonisitas paling banyak digunakan adalah dekstrosa dan natrium klorida (Aulton: 317). Water for Injeksi (Pembawa) 1. Injeksi furosemid merupakan larutan steril dalam air untuk injeksi (FI 4 : 402). 2. Pada rute injeksi Water for Injection lebih sering digunakan dan dijelaskan pada USP (DOM martin 977). 3. Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk produk steril adalah air, karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh (Lachman: 1294). 4. Standar air yang sesuai untuk larutan parenteral dijelaskan dalam monografi USP, Water for Injection (Scoville’s: 199). Na2EDTA (Pengkhelat) 1. Dinatrium EDTA salah satu pengkhelat logam yang stabil dan paling umum digunakan pada berbagai sediaan pembawa air dengan konsentrasi 0,005-0,1%. Pengkhelat ini mampu membentuk kompleks stabil yang larut terhadap ion logam/metal (HOPE: 243).



Halaman 3 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337



IV.



III.4



2. Membentuk komplesk dengan ion logam dan dapat meningkatkan efek antioksidan yang digunakan dalam konsentrasi 0,02% (Ensiklopedia : 1625) 3. Efek trace metal bisa diminamalisir dengan menggunakan chelating agent seperta EDTA (Remington : 747). HCL dan NaOH (pH adjust) 1. Larutan NaOH maupun HCL dapat digunakan untuk mengatur pH fisiologis dari sediaan (Modern Pharmaceutics: 277). 2. NaOH dapat digunakan untuk mengatur pH dari sediaan hingga mencapai pH 9,0 dan aman selama proses autoklaf (Injectable Dispersed System: 41). 3. NaOH biasa digunakan sebagai bahan yang bersifat basa untuk mengatur pH sediaan (HOPE: 648). 4. NaOH dan HCl pada umumnya dapat digunakan untuk mencapai pH yang diinginkan (Ensiklopedia : 2212) Dasar pemilihan bahan kemas



III.5



Dasar pemilihan metode sterilisasi



Informasi Bahan Aktif IV.1 Uraian farmakologi Nama : Kelas farmakologi : Indikasi : Mekanisme kerja : Kontraindikasi : Efek samping : Toksisitas : Dosis dan pemberian : Interaksi obat : Farmakokinetika : IV.2 Uraian sifat fisika-kimia bahan aktif Nama resmi : Nama lain : RM : BM : Pemerian : Kelarutan : pKa dan pH larutan : Titik lebur : Polimorfisme : Informasi tambahan : IV.3 Uraian stabilitas Stabilitas : Suhu : Cahaya : pH :



RB:



Halaman 4 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337



Inkompatibiltas



V.



:



Air : Lainnya : Gugus fungsi Ion logam Senyawa tertentu



: : :



Saran penyimpanan : Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kimia dan stabilitas) 1. Nama resmi : Nama lain : Kelas fungsional : Konsentrasi : RM : BM : Pemerian : Kelarutan : pKa dan pH larutan : Titik lebur : Informasi lain : Stabilitas : Inkompatibilitas : Penanganan : Toksisitas : Saran penyimpanan : 2. Nama resmi : Nama lain : Kelas fungsional : Konsentrasi : RM : BM : Pemerian : Kelarutan : pKa dan pH larutan : Titik lebur : Informasi lain : Stabilitas : Inkompatibilitas : Penanganan : Toksisitas : Saran penyimpanan : 3. Nama resmi : Nama lain : Kelas fungsional : Konsentrasi : RM : BM : Pemerian :



Halaman 5 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337 Kelarutan pKa dan pH larutan Titik lebur Informasi lain Stabilitas Inkompatibilitas Penanganan Toksisitas Saran penyimpanan



: : : : : : : : :



4. Nama resmi : RB: Nama lain : Kelas fungsional : Konsentrasi : RM : BM : Pemerian : Kelarutan : pKa dan pH larutan : Titik lebur : Informasi lain : Stabilitas : Inkompatibilitas : Penanganan : Toksisitas : Saran penyimpanan : 5. Dinatrium Edetat (HOPE: 242) Nama resmi : Dinatrium edetat RB: Nama lain : Dinatrii edetas, disodium EDTA, disodium ethylenediamine tetraacetate, edathamil disodium Kelas fungsional : Pengkhelat Konsentrasi : 0,005-0,01% b/v RM : C10H18N2Na2O10 BM : 372,2 g/mol Pemerian : Warna : Putih Rasa : Sedikit asam Bau : Tidak berbau Bentuk : Kristal atau serbuk Kelarutan : Dalam air : Mudah larut Dalam pelarut lain : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; sedikit larut di etanol (95%) pKa dan pH larutan : pH = 4,3-4,7 pada larutan 1% b/v Titik lebur : Dekomposisi pada 252°C Informasi lain : Stabilitas : Garam edetate lebih stabil dari pada asam edetic (lihat juga asam Edetic). Namun, disodium edetate dihydrate kehilangan air kristalisasi bila dipanaskan sampai 120°C. Larutan berair dari disodium edetate dapat disterilisasi dengan autoklaf, dan



Halaman 6 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337 harus disimpan dalam wadah bebas alkali. Disodium edetate berperilaku sebagai asam lemah, menggantikan karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi dengan logam membentuk hidrogen. Hal ini tidak sesuai dengan zat pengoksidasi kuat, basa kuat, ion logam, dan paduan logam. Penanganan : Amati tindakan pencegahan normal sesuai dengan keadaan dan jumlah bahan yang ditangani. Disodium edetate dan turunannya merupakan iritasi ringan pada selaput lendir. Pelindung mata, sarung tangan, dan masker debu dianjurkan Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 0.26 g/kg(6) LD50 (mouse, IV): 0.056 g/kg LD50 (mouse, OP): 2.05 g/kg LD50 (rabbit, IV): 0.047 g/kg LD50 (rabbit, OP): 2.3 g/kg LD50 (rat, OP): 2.0 g/kg Saran penyimpanan : Disodium edetate bersifat higroskopik dan tidak stabil saat terkena kelembaban. Ini harus disimpan dalam wadah tertutup dengan baik di tempat sejuk dan kering. 6. Natrium Klorida (HOPE: 637; PubChem) Nama resmi : Natrium klorida RB: Nama lain : Alberger, chlolure de sodium, garam biasa, garam dapur, garam batu Kelas fungsional : Pengisotonis Konsentrasi : Sesuai perhitungan RM : NaCl BM : 58,44 g/mol Pemerian : Warna : Tidak berwarna Rasa : Asin Bau :Bentuk : Kristal Kelarutan : Dalam air : Sangat mudah larut Dalam pelarut lain : Agak sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam gliserin pKa dan pH larutan : pH = 6,7-7,3 Titik lebur : 804°C Informasi lain : Densitas: 0,93 g/cm3 Stabilitas : Larutan natrium klorida berair stabil namun dapat menyebabkan pemisahan partikel kaca dari beberapa jenis wadah kaca. Larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi. Inkompatibilitas : Larutan natrium klorida berair korosif terhadap zat besi. Mereka juga bereaksi untuk membentuk presipitat dengan garam perak, timbal, dan merkuri. Oksidator kuat membebaskan klorin dari larutan asam natrium klorida yang diasamkan. Kelarutan metilparaben pengawet antimikroba menurun dalam larutan natrium klorida berair dan viskositas gel karbomer dan larutan hidroksietil selulosa atau Inkompatibilitas



:



Halaman 7 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337 hidroksipropil selulosa dikurangi dengan penambahan natrium klorida. Penanganan : Amati tindakan pencegahan normal sesuai dengan keadaan dan jumlah bahan yang ditangani. Jika dipanaskan sampai suhu tinggi, natrium klorida akan menyebabkan uap mengiritasi mata. Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 6.61 g/kg LD50 (mouse, IV): 0.65 g/kg LD50 (mouse, oral): 4.0 g/kg LD50 (mouse, SC): 3.0 g/kg LD50 (rat, oral): 3.0 g/kg Saran penyimpanan : Bahan padat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering. 7. Natrium Hidroksida (HOPE: 648; PubChem) Nama resmi : Natrium hidroksida RB: Nama lain : Soda kaustik, E524, Iye, natrii hydroxydum, soda Iye, natrium hidrat Kelas fungsional : Alkalizing agent Konsentrasi : Secukupnya RM : NaOH BM : 40,00 g/mol Pemerian : Warna : Putih atau hampir putih Rasa : Bau :Bentuk : Pellet Kelarutan : Dalam air : Sangat mudah larut Dalam pelarut lain : Praktis tidak larut dalam eter, larut dalam gliserin pKa dan pH larutan : pH = 12 pada larutan 0,05% b/v Titik lebur : 318°C Informasi lain : Stabilitas : Saat terkena udara, natrium hidroksida cepat menyerap kelembaban dan cairan, namun kemudian menjadi padat kembali karena penyerapan karbon dioksida dan pembentukan natrium karbonat. Inkompatibilitas : Sodium hidroksida adalah basa kuat dan tidak sesuai dengan senyawa yang mudah mengalami hidrolisis atau oksidasi. Ini akan bereaksi dengan asam, ester, dan eter, terutama dalam larutan berair. Penanganan : Amati tindakan pencegahan penanganan normal sesuai dengan kuantitas dan konsentrasi material yang ditangani. Sarung tangan, pelindung mata, respirator, dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai. Sodium hydroxide adalah iritasi korosif pada kulit, mata, dan selaput lendir. Padat dan larutan menyebabkan luka bakar, seringkali dengan ulserasi mendalam. Hal ini cukup beracun pada konsumsi dan berbahaya saat menghirup. Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 0.04 g/kg LD50 (rabbit, oral): 0.5 g/kg



Halaman 8 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337 Saran penyimpanan



:



Sodium hidroksida harus disimpan dalam wadah nonlogam kedap udara di tempat sejuk dan kering. 8. Asam Klorida (HOPE: 308; PubChem) Nama resmi : Asam hidroklorida RB: Nama lain : Acidum hydrochloridum concentratum, asam klorohidrat, asam klorohidrat terkonsentrasi, E507 Kelas fungsional : Acidyfing agent Konsentrasi : Secukupnya RM : HCl BM : 36,46 g/mol Pemerian : Warna : Jernih dan tidak berwarna Rasa : Bau : Berbau tajam Bentuk : Cairan Kelarutan : Dalam air : Bercampur Dalam pelarut lain : Larut dalam dietileter, etanol (95%), dan metanol pKa dan pH larutan : pH = 0,1 (larutan 10% v/v) Titik lebur : Informasi lain : Titik didih: 110°C untuk larutan campuran 20,24% b/b HCl Stabilitas : Penyimpanan di dekat alkali pekat, logam, dan sianida seharusnya dihindari Inkompatibilitas : Asam hidroklorida bereaksi keras dengan alkali, dengan evolusi sejumlah besar panas. Asam hidroklorida juga bereaksi dengan banyak logam, hidrogen bebas Penanganan : Perhatian harus dilakukan saat menangani asam hidroklorida, dan perlindungan yang sesuai terhadap penghirupan dan tumpahan harus dilakukan. Pelindung mata, sarung tangan, masker wajah, apron, dan respirator direkomendasikan, tergantung dari keadaan dan jumlah asam klorida yang ditangani. Tumpahan harus diencerkan dengan jumlah air yang berlebihan dan buang air besar. Percikan pada kulit dan mata harus diobati dengan mencuci segera dan lama dengan sejumlah besar air dan perhatian medis harus dicari. Asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan sistem pernafasan; Pemaparan yang terlalu lama pada asap bisa merusak paru-paru. Di Inggris, batas paparan kerja jangka pendek yang direkomendasikan untuk gas hidrogen klorida dan kabut aerosol adalah 8 mg/m3 (5 ppm). Batas paparan jangka panjang (TWA 8 jam) adalah 2 mg/m3 (1 ppm) Toksisitas : LD50 (mouse, IP): 1.4 g/kg LD50 (rabbit, oral): 0.9 g/kg Saran penyimpanan : Asam hidroklorida harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, kaca atau wadah inert lainnya pada suhu di bawah 30°C. 9. Aqua for Injection/Water (HOPE: 766; PubChem) Halaman 9 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337



VI.



Nama resmi Nama lain



: :



Kelas fungsional Konsentrasi RM BM Pemerian



: : : : :



Kelarutan



:



pKa dan pH larutan Titik lebur Informasi lain Stabilitas



: : : :



Inkompatibilitas



:



Penanganan



:



Toksisitas Saran penyimpanan



: :



Purified water RB: Aqua, aqua purificata, hidrogen oksida Pelarut Secukupnya H2O 18,02 g/mol Warna : Jernih, tidak berwarna Rasa : Tidak berasa Bau : Tidak berbau Bentuk : Cairan Dalam air :Dalam pelarut lain : Umumnya bercampur dengan pelarut polar lainnya pH untuk WFI Steril: 5,0-7,0 0°C Titik didih: 100°C Air stabil secara kimiawi di semua keadaan fisik (es, cairan, dan uap). Air yang meninggalkan sistem pemurnian farmasi dan memasuki tangki penyimpanan harus memenuhi persyaratan tertentu. Tujuannya saat merancang dan mengoperasikan sistem penyimpanan dan distribusi adalah menjaga agar air tidak melebihi batas yang diizinkan selama penyimpanan. Secara khusus, sistem penyimpanan dan distribusi harus memastikan bahwa air terlindungi dari kontaminasi ionik dan organik, yang akan menyebabkan peningkatan konduktivitas dan karbon organik total. Sistem juga harus dilindungi terhadap masuknya fisik partikel asing dan mikroorganisme sehingga pertumbuhan mikroba dicegah atau diminimalkan. Dalam formulasi farmasi, air dapat bereaksi dengan obatobatan dan eksipien lainnya yang rentan terhadap hidrolisis (dekomposisi dengan adanya air atau uap air) pada suhu sekitar dan tinggi. Air dapat bereaksi keras dengan logam alkali dan cepat dengan logam alkali dan oksida mereka, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan bahan organik dan kalsium karbida tertentu. Amati tindakan pencegahan normal sesuai dengan keadaan dan jumlah bahan yang ditangani. LD50 (mouse, IP): 25 g/kg Untuk WFI steril: Simpan dalam wadah dosis tunggal, sebaiknya gelas Tipe I atau Tipe II, tidak lebih dari 1000 mL.



Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi VI.1 Peralatan Tuliskan peralatan yang direncanakan untuk digunakan pada tabel berikut No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah No.SOP



Halaman 10 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337



VI.2



VI.3 .



VII.



Rancangan Spesifikasi Sediaan Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan) No. Kriteria Spesifikasi 1 2 3 4 5 Rancangan Proses Sterilisasi Tentukan spesifikasi produk akhir (dan produk ruahan) No. Nama Metode Strilisasi



Referensi



Referensi



Rancangan Pengemasan VII. Kemasan Primer (No. Rancangan: 18BKP.A8.001-15041) 1 Jenis : Botol kaca amber Bahan : Kaca tipe 1 Dimensi : 7 cm x 2 cm x 28 mm Volume : 15 ml (lampirkan gambar skematis) VII. Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 18BKS.A8.001-15041) 2 Jenis : Doos Bahan : Individula Folding Box



Halaman 11 dari 12



Oxyzol® Nose Drops 0,05%, 17DRP.TH.D7.031-15337



VIII .



Dimensi : 2 cm x 2 cm x 8 cm Volume :(lampirkan gambar skematis) VII. Leaflet (No. Rancangan: 18LFT.A8.001-15041) 3 Jenis : Kertas HVS Bahan : GSM 60 Dimensi : 10 cm x 6 cm (lampirkan gambar skematis) VII. Label (No. Rancangan: 18LBL.A8.001-15041) 4 Jenis : Label Bahan : Kertas stiker Dimensi : 2,5 ccm x 2,5 cm (lampirkan gambar skematis) Perhitungan tonisitas, buffer, produksi, dan perhitungan lain Perhitungan Buffer (Posfat 6,5)



IX.



Rancangan proses produksi



X



Referensi 1.



Editing Notes: 1. Jangan mengganti font. Gunakan font Calibri 11



Halaman 12 dari 12