Forum 4 Audit Lanjutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AUDIT LANJUTAN



FORUM 4 AUDIT LANJUTAN



Nama: Ajeng Pratiwi



NIM: 55521110057



1. Center for Audit Quality (CAQ) menerbitkan makalah pada 2010 tentang pencegahan dan deteksi kecurangan. Laporan CAQ mengidentifikasi tiga cara di mana individu yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan (manajemen, komite audit, audit internal, audit eksternal, dan otoritas pengatur) dapat mengurangi risiko pelaporan keuangan yang curang. Jelaskan tiga cara ini, dan jelaskan pendapat Anda tentang apakah ini akan efektif! Tiga cara mengurangi risiko pelaporan keuangan yang curang berdasarkan (Modul Audit Lanjutan, hal 2) adalah: 1) Orang-orang ini perlu mengakui bahwa perlu ada keinginan yang kuat, sangat etis di level atas organisasi untuk menerapkan budaya perusahaan, termasuk program pemahaman manajemen risiko penipuan yang efektif. Upaya untuk mencegah praktik kecurangan salah satunya adalah dengan menerapkan manajemen risiko, Dalam upaya pencegahan kecurangan, manajemen harus melakukan suatu proses pengelolaan sumber daya organisasinya untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi yang sebelumnya telah diidentifikasi, diukur dan dipikirkan bagaimana penanganannya. Setiap aktivitas organisasi akan selalu ada ketidak pastian yang identik dengan risiko termasuk risiko adanya kecurangan (fraud), sehingga manajemen harus bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang akan dihadapi (Karyono, 2013). 2) Orang-orang



ini



perlu



terus-menerus



melakukan



skeptisme



profesional,



mempertanyakan pola pikir yang memperkuat objektifitas profesional, dalam mengevaluasi dan / atau menyiapkan laporan keuangan. Penelitian Beasley et al. (2001) yang didasarkan pada AAERs (Accounting and Auditing Releases) dari SEC selama 11 periode (Januari 1987 - Desember 1997) menyatakan bahwa salah satu penyebab kegagalan auditor dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan adalah rendahnya tingkat skeptisme profesional audit. Auditor perlu menerapkan skeptisime professional dalam mengurangi risiko pelaporan keuangan yang



curang. Tanpa menerapkan skeptisme profesional, auditor hanya akan menemukan salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan saja dan sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan, karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh pelakunya. 3) Orang-orang ini perlu mengingat komunikasi yang kuat di antara mereka mereka yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan sangat penting. Salah satu poin dalam Management Antifraud and Controls berdarsarkan SAS 99 adalah menciptakan lingkungan kerja yang positif. Riset menunjukkan bahwa terjadi sedikit kecurangan apabila karyawan merasa senang bekerja ditempat tersebut. Faktorfaktor yang dapat mengurangi perasaan senang karyawan dan memungkinkan timbulnya kecurangan salah satunya dalah praktik komunikasi yang memadai di organisasi. Komunikasi yang kuat yang tercipta anatara manajemen, komite audit, audit internal, audit eksternal, dan otoritas pengatur dapat mengurangi risiko pelaporan keuangan yang curang. Berdasarkan penjabaran dari masing-masing cara tersebut, menurut pendapat saya tiga cara tersebut cukup efektif dalam mengurangi risiko kecurangan. 2. Lihat exhibit 2.4 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: A. (Bagian 101, 104, dan 105) Bagaimana pendirian dan pengoperasian PCAOB membantu memastikan kualitas audit eksternal? Bagaimana audit-audit perusahaan dan investigasi oleh PCAOB akan membantu memastikan kualitas audit yang tinggi? Dalam Ketentuan Pendirian dan Administrasi Bagian 101 persnyaratan anggota dewan adalah memiliki integritas, reputasi, melek finansial dan berkomitmen untuk kepentingan investor dan publik. Persyaratan-persyaratan tersebut dapat meningkatkan kredibilitas regulasi dan regulasi dan pengawasan profesi audit sehingga dapat memastikan kualitas audit yang tinggi. Inspeksi oleh PCAOB bertindak sebagai mekanisme penegakan yang sangat terlihat, diharapkan menghasilkan audit yang lebih berkualitas. Lebih lanjut, informasi yang dipelajari melalui proses inspeksi dapat digunakan sebagai dasar untuk memodifikasi dan meningkatkan standar audit.



Ketentuan Pemeriksaan Kantor Akuntan Publik Terdaftar Bagian 104 menjelaskan bawah anggota dewan akan memeriksa perusahaan akuntan terdaftar yang mengaudit lebih dari 100 dan secara public melaporkan hasil inspeksi. Sedangkan dalam Bagian 105 tentang investigas dan proses disipliner dijelaskan bahwa dewan akan mengadopsi prosedur untuk mendisiplinkan perusahaan akuntan yang terdaftar. Dalam proses investigasi, kualitas audit yang tinggi bisa dicapai salah satunya dengan memberikan sanksi kepada perusahaan yang tidak mau bekerja sama dalam proses tersebut, B. (Bagian 201-203) Apa yang dilakukan Bagian 201-203 untuk mengatasi masalah independensi auditor? Bagian ini meningkatkan independensi auditor dengan memisahkan konsultasi dan audit oleh firma audit yang sama. Pada bagian ini dijelaskan bahwa: Bagian 201 - Layanan di luar ruang lingkup praktik auditor. Ada berbagai layanan yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan akuntansi terdaftar untuk emiten, seperti pembukuan, desain sistem, layanan penilaian, dan audit internal. Layanan pajak dapat dilakukan, tetapi hanya dengan persetujuan awal oleh komite audit. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan independensi auditor. Bagian ini mencegah perusahaan audit dari menyediakan banyak layanan konsultasi untuk mengaudit klien, yang merupakan masalah yang disebut sebagai pendorong signifikan dari kegagalan audit Enron. Bagian 202 - Persyaratan persetujuan awal. Semua layanan audit dan nonaudit (dengan pengecualian tertentu berdasarkan ukuran dan kepraktisan) harus disetujui oleh komite audit penerbit Bagian 203 - Rotasi mitra audit. Mitra utama dan mitra peninjau harus memutar pertunangan penerbit setidaknya setiap lima tahun C. (Bagian 206) Apa itu periode pendinginan, dan bagaimana cara mengatasi masalah independensi auditor? Bagian 206 menjelaskan bahwa konflik kepentingan. Kantor akuntan yang terdaftar tidak boleh melakukan audit untuk emiten yang CEO, CFO, pengontrolnya, chief accounting officer, atau posisi lain yang setara dipekerjakan oleh perusahaan akuntansi selama periode satu tahun sebelum audit. Ini dikenal sebagai masa tenang (Cooling ).



Periode pendinginan adalah tindakan yang mencakup berlakunya Undang-Undang Sarbanes-Oxley (SOX) 2002, yang melarang auditor memberikan sebagian besar layanan non-audit kepada kliennya. Periode pendinginan yang dimaksud dapat membantu menghindari konflik kepentingan antara anggota tim keterlibatan dan klien. Dengan mensyaratkan periode pendinginan, auditor tidak akan terlalu dipengaruhi oleh kemungkinan employment level tinggi dengan klien. D.



(Bagian 301) Bagaimana persyaratan komite audit membantu memastikan tata kelola perusahaan yang efektif? Bagian 301 secara signifikan memastikan tata kelola perusahaan yag efektif dengan memperluas kekuatan, tanggung jawab, dan pengungkapan komite audit perusahaan, dengan demikian mengatasi keprihatinan atas tata kelola perusahaan yang lemah. Komite audit secara langsung bertanggung jawab atas pengawasan auditor eksternal perusahaan dan memiliki kekuatan untuk merekrut dan memecat auditor.



E. (Bagian 302 dan 906) Bagaimana sertifikasi petugas persyaratan membantu untuk mengatasi



risiko



penipuan



di



depan



umum



organisasi



yang



diperdagangkan? Apa kemungkinan CFO yang melakukan pelaporan keuangan curang akan



menandatangani



sertifikasi



salah,



dan



apa



reaksi



Anda



terhadap



kemungkinan tersebut? Menarik kesimpulan dari Bagian 302, dengan adanya persyaratan sertifikasi petugas harus menetapkan, memeliharan, dan bertanggung jawab atas kontrol internal yang efektif untuk memastikan laporan keuangan dan pengungkapan yang andal. Persyaratan sertifikasi membantu mengatasi risiko penipuan dengan memaksa CEO dan CFO untuk meganggap serius pengendalian internal dan pelaporan keuangan berkualitas tinggi. Dengan memaksa mereka menandatangani, mereka akan membutuhkan individu untuk memberikan jaminan bahwa unit organisasi tersebut masing-masing berkomitmen pada pengendalian internal dan pelaporan keuangan berkualitas tinggi. Jadi, masih ada kemungkina CFO untuk menandatangani sertifikasi dengan curang. Lebih lanjut, Bagian 906 menjelaskan bahwa tanggung jawab perusahaan untuk laporan keuangan. Bagian ini memberikan hukuman bagi direktur perusahaan yang secara sadar memberikan sertifikasi laporan keuangan dan laporan yang salah.



F. (Bagian 401) Bagaimana kaitan bagian ini dengan penipuan Enron? Sekilas tentang kasus Enron diketahui terjadinya moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya dan telah menyembunyikan utangnya dengan teknik off-balance sheet. Manipulasi laporan keuangan yang dilakukan Enron adalah dengan tidak melaporkan hutang perusahaan senilai lebih dari satu milyar dolar. Kaitannya dengan Bagian 401, pada bagian ini menjelaskan pengungkapan laporan secara berkala, diantaranya laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi, trasaksi material di luar neraca dan hubungan launnya harus diungkapkan, dan SEC harus mengeluarkan aturan baru dan mempelajari masalah-masalah di luar neraca. Penjelasan bagian 401 di atas memiliki keterkaitan dengan Teknik off-balance sheet dan entitas bertujuan khusus yang digunakan dalam penpiuan Enron. G.



(Bagian 404) Bagaimana penilaian manajemen dan pengesahan auditor atas kontrol internal yang terkandung di dalamnya bagian membantu untuk mengatasi



risiko



penipuan di organisasi public? Bagian 404 mensyaratkan penilaian manajemen dan pengesahan firma audit eksternal mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan, masalah struktural utama di banyak organisasi yang mengalami kecurangan. Bagian dari Sarbanes-Oxley Act secara signifikan meningkatkan hukuman atas pelanggaran pidana yang mempengaruhi pasar sekuritas, pemegang saham individu, dan masyarakat umum. Dengan penerapan hukuman berimplikasi pada sistem pengendalian yang kuat untuk mencegah penipuan. H. (Bagian 407) Mengapa penting bahwa setidaknya satu anggota komite audit menjadi ahli keuangan? Apa itu implikasi pelaporan keuangan jika komite audit melakukannya Bagian 407 menjelaskan bahwan pengungkapan ahli keuangan komite audit. SEC harus mengeluarkan peraturan untuk mewajibkan emiten untuk mengungkapkan apakah komite audit emiten terdiri dari setidaknya satu anggota yang ahli keuangan (dan jika tidak, penerbit harus menjelaskan alasannya). Satu anggota komite audit penting untuk



menjadi ahli keuangan untuk memastikan bahwa anggota tersebut memiliki pengetahuan yang diperlukan komite audit sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan standar yang belaku. Adanya anggota komite audit yang ahli keuangan diharapkan dapat memonitor pengendalian internal menjadi lebih baik (Krishnan, 2005). 3. Di bawah ini adalah ringkasan persyaratan tata kelola perusahaan NYSE dari perusahaan yang terdaftar di bursa saham ini. Untuk setiap persyaratan, nyatakan bagaimana hal tersebut dimaksudkan dapat membantu mengatasi risiko kecurangan dalam organisasi yang surat berharganya diperdagangkan secara publik.: A. Dewan perlu terdiri dari mayoritas direktur independent Fungsi dari direktur independen adalah memastikan bahwa dewan direksi memenuhi perannya masing-masing secara objektif dan bertanggungjawab dalam menjalankan perusahaan. Keberadaan dari direktur independen di dalam jajaran dewan direksi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan mutu dari tata kelola perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat membantu mengatasi risiko kecurangan dalam organisasi tersebut. B. Dewan perlu mengadakan sesi eksekutif independen direktur tanpa kehadiran manajemen. Dengan



mengadakan



rapat



tanpa



kehadiran



manajemen



memungkinkan



terselenggaranya diskusi yang jujur dan terbuka. Selain itu anggota dewan yang memilik kehawatiran mengenai potensi penipuan atau manajemen yang lemah bisa meminta anggota lainnya untuk berpendapat. C. Dewan harus memiliki komite pencalonan / tata kelola perusahaan seluruhnya



yang



terdiri dari direktur independent



Dengan memiliki komite pencalonan / tata kelola perusahaan yang seluruhnya terdiri dari direktur independent, organisasi akan cenderung merekrut anggota dewan yang berkualitas tinggi yang tidak mudah dipengaruhi oleh preferensi manajemen. Dan dengan memiliki komite tata kelola perusahaan dapat meningkatkan mutu dari tata kelola perusahaan yang efektif sehingga mampu mencegah risiko kecurangan.



D. Komite pencalonan / tata kelola perusahaan harus memiliki piagam tertulis yang membahas tujuan komite dan tanggung jawab, dan harus ada evaluasi kinerja tahunan Perusahaan harus mengadopsi dan mengungkapkan tata kelola perusahaan pedoman yang membahas standar kualifikasi direktur, tanggung jawab direktur, akses direktur ke



manajemen



dan



independen



penasihat



medis,



kompensasi



direktur melanjutkan pendidikan, suksesi manajemen, dan evaluasi



direktur,



kinerja tahunan



Dewan. Dengan adanya piagam tertulis dan evaluasi kinerja tahunan memastikan bahwa tanggung jawab komite sesuai dan bisa mengukur ketercapaian dari kinerja tersebut. Sehingga dengan aktivitas tersebut dapat mengurangi risiko kecurangan. E. Dewan



harus



memiliki



komite



kompensasi



yang



seluruhnya



terdiri dari direktur independen. Komite audit harus bertanggung jawab langsung atas penunjukan, kompensasi, dan pengawasan pekerjaan kantor akuntan yang terdaftar. Sebabnya dewan harus memiliki komite kompensasi yang seluruhnya dari direktur independen. Dengan adanya komite kompensasi yang independen dapat mengurangi risiko kecurangan teradapa pengambilan keputusan mengenai kompensasi yang dipengaruhi oleh preferensi manajemen. F. Komite kompensasi harus memiliki piagam tertulis yang membahas Dengan adanya piagam tertulis dan evaluasi kinerja tahunan memastikan bahwa tanggung jawab komite sesuai dan bisa mengukur ketercapaian dari kinerja tersebut. Sehingga dengan aktivitas tersebut dapat mengurangi risiko kecurangan. G. Dewan harus memiliki komite audit dengan minimal tiga anggota independent Dengan adanya tiga anggota komite audit yang independen dapat meningkatkan tata kelola yang efektif dan mengurangi risiko kecurangan. Anggota-anggota ini juga dapat membantu perusahaan dalam mencapai keseimbangan yang tepat dalam pengangkatan direktur independen dan non-independen untuk memastikan jangkauan yang tepat dan campuran keahlian.



H. Komite audit harus memiliki piagam tertulis yang membahas tujuan dan tanggung jawab komite, dan komite harus menghasilkan laporan



komite audit; harus ada



evaluasi kinerja tahunan komite. Perusahaan harus mengadopsi dan mengungkapkan tata



kelola



perusahaan



pedoman



yang



membahas



standar



kualifikasi



direktur, tanggung jawab direktur, akses direktur ke manajemen dan independen penasihat medis, kompensasi direktur, direktur manajemen, dan evaluasi



melanjutkan pendidikan, suksesi



kinerja tahunan Dewan.



Dengan adanya piagam tertulis dan evaluasi kinerja tahunan memastikan bahwa tanggung jawab komite sesuai dan bisa mengukur ketercapaian dari kinerja tersebut. Sehingga dengan aktivitas tersebut dapat mengurangi risiko kecurangan. I. Perusahaan harus mengadopsi dan mengungkapkan kode perilaku bisnis dan ketika untuk direktur, pejabat, dan karyawan Prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan kode etik bisnis yang berlaku. Perusahaan harus mengungkapan dan memberlakukan kode etik tersebut ke semua pihak tanpa terkecuali demi terwujudnya tata kelola yang efektif dan mengurangi risiko kecurangan. J. Perusahaan perusahaan



asing



harus



mengungkapkan



bagaimana



praktik



tata



kelola



mereka berbeda dari yang diikuti oleh perusahaan domestik.



Perusahaan asing harus mengungkapkan praktik tata kelola perusahaan agar mencapai tujuan tata kelola yang sama. Perusahaan asing maupun domestik tetap harus mematuhi peraturan yang sama guna terwujudnya tata kelola yang efektif dan mengatasi risiko kecurangan.



DAFTAR PUSTAKA Dr. Ratna Mappanyukki, S. M. (2020). Auditing: Integral To The Economy 2. Jakarta: Universitas Mercubuana Karyono. (2013). Forensic Fraud. Yogyakarta: Andi.