18 0 2 MB
SKRIPSI
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA APOTEK WAHDAH CABANG ABDESIR
MARIYANI 105720415513
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020
SKRIPSI
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA APOTEK WAHDAH CABANG ABDESIR
MARIYANI 105720415513
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020
ii
MOTTO DAN PERUNTUKKAN
Tidak ada kata paling indah seindah lantunan Al-Qur’an dan As-Sunnah !
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada KEMUDAHAN , sesungguhnya bersama kesulitan ada KEMUDAHAN “. (QS. Al-Insyirah : 5-6) Dari Abu Hurairah, Rasullah Shallallaahu „Alaihi Wa Sallam Bersabda : “Sesungguhnya dunia dan apa yang ada di dalamnya adalah HINA. Kecuali dzikir kepada kepada Allah dan apa-apa yang membawa orang kepada dzikir dan orang BERILMU atau orang yang BELAJAR”. (HR.Tirmidzi) “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
BERIMAN dan mengerjakan KEBAJIKAN serta saling MENASEHATI untuk KEBENARAN dan saling menasehati untuk KESABARAN”. QS. Al-„Asr : 1-3
Kuperuntukkan karya sederhana ini Sebagai tanda baktiku kepada kedua orang tuaku tercinta Yang selalu berdoa demi kesuksesan anaknya Yang menjadi penyemangat dikala rasa putus asa mulai muncul SertaBingkisan sayang buat kakakku tercinta, SahabatQ Dan keluarga besarku Serta orang-orang yang selalu MENYAYANGIKU
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan izin-Nya jualah sehingga skripsi ini diselesaikan. Salawat dan salam penulis kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Sallallaahu „Alaihi Wa Sallam , beserta orang-orang yang mengikuti jejak beliau. Banyak pengalaman yang berharga yang dapat menjadi pelajaran bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Tidak sedikit pula hambatan dan kesulitan yang didapatkan. Namun karena kesabaran, kegigihan, kerja keras, kemauan yang disertai dengan do‟a dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Satu hal yang pasti dari keterbatasan literatur yang penulis miliki, membuka peluang akan kekurangan-kekurangan atau pun kesalahan-kesalahan, baik yang menyangkut teknik penyusunan maupun materi pembahasannya. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan petunjuk, saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan motivasi dari Ayahanda (Djudding) dan ibunda (Mane) tercinta atas segala pengorbanannya yang tak pernah bisa penulis balas meskipun sampai titik peluh yang terakhir serta Kakakku tersayang (kakak Mursyid, kakak Yaya, kakak Idha dan kakak Tati) dan keponakanku dengan segala dukungan, semangat dan motivasi yang tiada hentinya dari saudari-saudariku. Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. 2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan selaku Pembimbing II yang telah berkenang membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi. 3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Bapak Abdul Mutallib, SE., MM. selaku Pembimbing I yang dengan kesabaran dan ketekunannya memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis. 5. Bapak Dr. Muhammad Rusydi, SE., M.Si. selaku Penasehat Akademik atas bimbingan dan nasehat yang sangat berharga selama penulis menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar. 6. Bapak-bapak
dan
ibu-ibu
dosen
Jurusan
Manajemen
Universitas
Muhammadiyah Makassar yang banyak membimbing dan membekali ilmu kepada penulis selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar. 7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menerima dan memberi kesempatan serta membantu penulis dalam mengumpulkan data selama penelitian. 8. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini. 9. Akhwat-akhwatku yang kucintai karena Allah, Jazakillah khair atas semangat, nasehat dan kesabarannya.
viii
Semoga amal baik mereka semuanya menjadi amal baik di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, dan mendapat balasan yang berlipat, Aamiin. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sangat sederhana ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua. Jazakumullah Khairan Katsiran
Makassar, Oktober 2020
MARIYANI
ix
ABSTRAK
MARIYANI, Tahun 2020 Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terhanap Efektivitas Kerja Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abdul Mutallib dan Pembimbing II oleh Ismail Rasulong. Jenis penelitian yang digunakan bertujuan untuk mengetahui efektivitas kerja pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Tehnik pengambilan data yaitu tehnik wawancara. Instrument penelitian yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Jumlah responden yang di ambil sebanyak 7 orang yang merupakan pegawai Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melaui wawancara menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir Sangat Efektif.
Kata Kunci: Efektivitas Kerja, Sistem Informasi Manajemen, Apotek Wahdah
x
ABSTRACT
MARIYANI, year 2020 application of management information system to work effectiveness at abdesir branch wahdah pharmacy, thesis fakulty of economics and business department of management muhammadiyah university of Makassar. Guided by supervisor I Abdul Mutallib and supervisor II Ismail Rasulong. The type of research usud aims to determine the effectiveness of work at the abdesir branch of wahdah pharmacy by the application of management information sytsems. This research was conducted in august 2020Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. The research method used is a field research with qualitative approach. Data collection techniques are interview and documentation techniques. Research instrument used was a field observation, interview and documentation. The amount of responden taken was seven people who were employees of the abdesir branch of wahdah pharmacy. The result of research conducted by researcher by interview showed that the application of management information systems at the abdesir branch of wahdah pharmacy is very effective.
Keywords : Work Effectiveness, Management Information System, Wahdah Pharmacy
xi
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL ........................................................................................................
i
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................
iii
HALAMAN PERSETUJIAN.............................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
v
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................
vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................
x
ABSTRACK .....................................................................................................
xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
4
C. Tujuan ..................................................................................................
4
D. Manfaat ................................................................................................
4
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen ......................................................................
5
B. Sistem Informasi Manajemen.............................................................
7
C. Pengertian Nilai dan Sifat Informasi ...... ..........................................
10
D. Jenis-Jenis Informasi .......................................................................
12
E. Sumber Informasi .............................................................................
14
F. Penerapan Sistem Informasi Manajemen ...... ................................
16
G. Tujuan Sistem Informasi Manajemen ................................................
18
H. Efektivitas Kerja .................................................................................
18
I.
27
Penelitian Terdahulu ..........................................................................
J. Kerangka Konsep
......... ..................................................................
28
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................
32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................
32
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................
32
D. Jenis dan Sumber Data ....................................................................
34
E. Metode Analisis .................................................................................
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Apotik Wahdah Cabang Abdesir ..........................................
38
B. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada Apotik Wahdah Cabang Abdesir .................................................................................
38
C. Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir................................................................... xiii
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................
47
B. Saran
.........................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
49
LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Gambar 2.1
Judul
Halaman
Penelitian Terdahulu
xv
27
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
Gambar 1
Prosedur Pembelian dan Penjualan
31
Gambar 2
Kerangka Konsep
31
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian 2. Surat Balasan Persetujuan Penelitian 3. Pertanyaan Wawancara 4. Dokumentasi
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan tekhnologi dan informasi dari waktu ke waktu membawa perubahan yang cukup signifikan. Perubahan tersebut dapat diketahui dengan melihat sistem kehidupan manusia sehari-hari, seperti dalam berkomunikasi, berinteraksi, bekerja dan melihat kegiatan-kegiatan manusia lainnya, baik yang melibatkan diri sendiri (individu) maupun yang melibatkan banyak orang (kelompok). Semua orang saat ini membutuhkan media informasi dan pengolah data sebagai penunjang dalam melaksanakan segala aktivitas sehari-hari dari segala aspek kehidupan. Sekarang ini semua serba terbuka dan serba cepat. Dengan adanya berbagai macam media informasi, kini semua orang memiliki banyak pilihan untuk mencari atau mengetahui sesuatu yang ingin mereka ketahui dengan cepat tanpa memerlukan waktu yang lama. Informasi saat ini memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia terutama perusahaanperusahaan karena semua kegiatan yang dilakukan memerlukan informasi yang cepat dan akurat. Begitupun sebaliknya semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan menghasilkan sebuah informasi, baik yang berguna untuk perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun untuk perusahaan lain di luar perusahaan yang bersangkutan. Divisi perusahaan yang bertanggungjawab dengan sebagian besar sumber daya informasi dapat dinamai berbagai macam diantaranya divisi
1
2
SIM (Sistem Informasi Manajemen) atau departemen SIM (Sistem Informasi Manajemen), IT (Information Technology) dan IS (Information Services). Sistem Informasi Manajemen (SIM) akan memberikan banyak manfaat kepada pihak perusahaan-perusahan khususnya pihak Apotek Wahdah Cabang Abdesir jika perusahaan dalam hal ini Apotek Wahdah mampu mengelolah dan menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan baik. Sekarang ini seiring dengan berjalannya perkembangan perusahaanperusahaan swasta semakin banyak pula yang beralih memanfaatkan teknologi-teknologi baru yang tersedia sebagai sarana atau media dalam menunjang
efektivitas
kerja, produktivitas
dan
efisiensi kerja
pada
perusahaan-perusahaan mereka, seperti pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir.
Apotek
Wahdah
Cabang
Abdesir
merupakan
salah
satu
perusahaan yang dibangun untuk menyediakan obat-obatan. Di dalam penyajian informasi atau pemberian informasi kepada para pegawai, perangkat komputer sebagai sarana atau media penunjang dalam menerapkan sistem informasi dan komunikasi data, sehingga seluruh aktivitas atau kegiatan dapat terselesaikan dengan cepat. Dengan demikian perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefesienkan kerja. Apotek Wahdah Cabang Abdesir memiliki perangkat kerja yang dapat mengakses informasi melalui komputer, sehingga Apotek Wahdah Cabang Abdesir dapat bekerja dengan cepat dan efektif waktu melalui sistem yang sudah tertata rapi. Melihat dua hal yang sangat mendasar dalam tata kerja pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir yaitu pekerjaan-pekerjaan yang terselesaikan
3
dengan cepat, efektif dan efesien dan peningkatan mutu pelayanan kepada konsumen yang bermuara pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Maka Apotek Wahdah Cabang Abdesir ini sudah menerapkan sebuah sistem yaitu Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dilihat dari penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada penjualan dan pembelian obat. Saat ini semua pihak yang berhubungan dengan Apotek Wahdah Cabang Abdesir baik konsumen maupun pegawai sangat memerlukan atau sangat membutuhkan sebuah sistem informasi, baik melalui media massa maupun media elektronik, guna untuk mengetahui perkembangan dan perubahan jaman sekarang, sehingga dari sistem informasi tersebut diharapkan adanya keterbukaan atau transparansi yang memungkinkan masyarakat umum mengetahuinya. Sehubungan dengan itu, penulis mencoba untuk melihat sampai sejauhmana keefektivan penerapan dari penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir apakah sudah sesuai dengan tujuan, yaitu efektivitas kerja pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir, mengingat penerapan dan sistem ini sudah cukup lama, oleh sebab itu penulis tertarik memilih judul “Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terhadap Efektivitas Kerja Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir”.
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan ini adalah : ”Apakah sistem informasi manajemen yang diterapkan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir sudah efektif?”
C. Tujuan Untuk mengetahui efektivitas kerja pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir melalui Penerapan Sistem Informasi Manajemen.
D. Manfaat a. Mengetahui efektivitas kerja pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir melalui Penerapan Sistem Informasi Manajemen. b. Sebagai bahan masukan bagi pihak Apotek Wahdah Cabang Abdesir yang bersangkutan terutama dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di masa yang akan datang. c. Sebagai acuan dan bahan pustaka bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian lanjutan terhadap obyek yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi yang cukup jelas dan sering digunakan yaitu sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Mary Parker Pollet, (2002 : 29) ini berarti bahwah seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan, kepemimpinan dan pengendalian dengan upaya anggota organisasi, dalam menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai target sebelumnya. Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Mary Parker Pollet di atas, maka bisa dilihat adanya berbagai fungsi yang harus dilakukan manajer dalam mengarahkan perusahaannya untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen perencanaan,
juga
dapat
diartikan
pengorganisasian,
sebagai
pengkoordinasian,
sebuah dan
proses
pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan perencanaan. Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal. Umumnya semua kegiatan dalam pengawasan dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. R. Soemita Adikoesuman, (2000 : 121), mengemukakan bahwa tujuan internal control adalah sebagai berikut :
5
6
a. Membantu pihak manajemen dalam melaksanakn adminitrasi pada perusahaan yang efektif dan efisien untuk melaksanakn prosedur dalam menentukan kebijaksanaan kerja perusahaan. b. Menyampaikan dan jika perlu membenarkan cara kerjanya agar lebih efesien dan efektif. c. Menentukan tingkat kebenaran data yang telah dibuat dalam keefektifan prosedur internal. d. Menentukan
sampai
sejauhmana
pencatatan,
pengawasan,
dan
perlindungan terhadap kekayaan perusahaan yang bisa menyebabkan kecurian. Manullang M, (2001 : 16) mengemukakan bahwa internal kotrol dapat dilakukan pada obyek-obyek yang memungkinkan tercapainnya suatu tujuan tersebut, terhadap : a. Jumlah hasil kerja adalah banyaknya (kualitas) daripada hasil yang telah dicapai dalam proses suatu pelaksanaan kegiatan. b. Mutu hasil kerja adalah tinjauan dari segi kualitas dari pada hasil yang akan dicapai. c. Pegawai sasarannya dalam bidang ini yaitu untuk mengetahui kerajinan, kecakapan kerja dan kesungguhannya. d. Uang adalah obyek yang sangat penting dan yang menjadi sasaran control
yaitu
apakah
uang
tersebut
dalam
pemakaiannya
telah
dilaksanakn secara tidak efektif atau efektif. e. Barang
pembekalan,
dimana
obyek
ini
menyangkut
pembelian
penggunaan dan pemeliharaan barang-barang inventaris, apakah telah dilaksanakan secara benar sesuai dengan ketentuan atau belum.
7
f. Ruang kerja, apakah ruang kerja telah ditata dan dimanfaatkan secara baik atau tidak. g. Waktu, dari segi waktu yang menjadi sasaran pengawasan yaitu apakah waktu
dipergunakan setiap
waktu
bekerja
itu
demi kepentingan
perusahaan atau tidak. h. Metode kerja, obyek ini yang menjadi sasarannya yaitu apakah metode kerja yang diterapkan dari pimpinan perusahaan telah dilaksanakan oleh pegawai dengan tepat atau tidak.
B. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi (SI) yaitu kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangan luas, istilah dari sistem informasi yang sering digunakan untuk merujuk tidak hanya untuk penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan tekhnologi ini dan mendukung proses bisnis. Sistem informasi menurut teori dan praktek telah mengalami perubahan, sehingga untuk menghadapinya mereka tidak cukup hanya dengan keterampilan, akan tetapi lebih dari pada itu mereka harus memahami adanya suatu pendekatan sistem atau manajemen serta mampu terpercaya dalam merencanakan dan memanfaatkan sistem informasi manajemen. Sistem informasi berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi
8
sistem dimana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat diartikan sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan. Mengubah, dan menyebarkan informasi dalam perusahaan. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu perusahaan yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu perusahaan dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Terdapat empat langkah dalam membangun sistem informasi yaitu menentukan serta mengetahui masalah, menyediakan solusi alternative, memilih solusi, dan mengiplementasikan solusi yang dipilih. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti halnya biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem Informasi Manajemen (SIM) dibedakan dengan Sistem Informasi
(SI)
biasa
karena
Sistem
Informasi
Manajemen
(SIM)
dipergunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional perusahaan. Robert Murdick, (1999 : 102) mengemukakan bahwa informasi yaitu terdiri dari data yang telah diambil lalu kembali diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan sebagai dasar peramalan atau pengambilan
9
keputusan.
Sedangkan
menurut
Vincent
Gespersc,
(2001
:
25)
mengemukakan bahwa defenisi informasi yaitu data yang telah diolah menjadi suatu bentuk terdiri bagi penerimaan dan bermanfaan dalam pengambilan keputusan saat yang akan datang atau saat ini. Dari definisi tesebut di atas dapat dikemukakan beberapa pengertian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM). Akan tetapi sampai saat ini tidak ada kesepakatan tentang istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM), bahkan dari beberapa penulis cenderung memilih pada istilah-istilah seperti Sistem Informasi Keputusan (SIP), atau bahkan hanya menggunakan istilah Sistem Informasi (SI) sehubungan dengan sitem pengolahan informasi berdasarkan komputer yang dirancang untuk mendukung fungsi operatif, manajemen dan keputusan dalam perusahaan. Sesungguhnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM), maka berikut ini disajikan beberapa definisi yang telah diterima dan berlaku secara umum serta banyak
dikenal
manusia.
Menurut
Goldon
B.
Davis,
(1999
:
3)
mengemukakan bahwa definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebab
sistem antara manusia dan mesin yang terpadu (integrasi), guna
menyajikan informasi untuk mendukung target operasi, pengambilan keputusan dan manajemen dalam sebuah perusahaan. Dalam pengambilan keputusan perlu disadari bahwa, informasi ini berkaitan melindungi
erat
dalam
pengambilan
variable-variabel
keputudan
perencanaan
ketidakpastian
tersebut,
dimana
yang dalam
mengurangi ketidak pastian diperlukan adanya informasi tambahan. Pada umumnya dalam hal ini informasi yang dibutuhkan tersebut hanya dapat
10
diperoleh dengan pengorbanan, informasi juga belum pernah sempurnah seratus persen.
C. Pengertian Sifat dan Nilai Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan eventity) dan digunakan dalam pengambilan keputudan yang tepat. Informasi dapat dikatakan baik apabila memiliki sifat-sifat yang dapat dipertanggungjawabkan dan bisa juga digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Prinsip utama yang berkenaan dengan nilai dan sifat informasi ini adalah bahwa informasi hanya mempunyai nilai jika informasi tersebut dapat mengakibatkan suatu perubahan dalam tindakan yang diambil oleh para pengambil keputusan. Kesimpulan suatu data atau pernyataan seorang ahli dapat memberikan suatu pengetahuan baru, namun hal ini tidak akan mempunyai nilai dalam konteks suatu persoalan keputusan tertentu selama informasi tambahan tersebut tidak dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, maupun tindakan seseorang berkaitan dengan masalah atau persoalan keputusan yang dihadapinya. informasi dapat dikatakan bagus dan dipandang komponen ketika memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Relevansi yaitu berkaitan dengan tujuan-tujuan perusahaan serta tergantung pada pengguna yang memerlukan informasi tersebut. b. Lingkup adalah rentang kegiatan atau tanggungjawab yang meliputi suatu sistem informasi menunjukkan lingkupnya.
11
c. Ketetapan waktu yaitu terdapat dua segi yang berkaitan, yaitu kelambatan dan frekwensi. Keduannya ditentukan oleh rancangan sistem informasi. d. Kepadatan adalah kuantitas informasi yang bisa diproses oleh manusia secara efektif sangat terbatas, sehingga sebuah informasi harus lebih dipadatkan sebelum disajikan kepada pemakai. e. Kecermatan yaitu informasi yang seksama dan bebas dari kesalahan yang biasa disebut akurat (cermat) f. Kuantifitabilitas adalah sifat yang memberikan nilai-nilai numerik pada obyek atau peristiwa. Gorden B. Davis, (1999 : 115) mengemukakan pengertian nilai informasi yaitu nilai perubahan dalam perilaku keputusan yang disebabkan oleh informasi dikurangi biaya informasi tersebut. Sedangkan Sondang P. Siagian, (1997 : 121) mengemukakan bahwa, nilai yaitu konsepsi atau pandangan hidup yang dianut oleh seseorang tentang benar atau salah, tentang baik atau buruk yang digunakan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan dan selanjutnya menerapkannya. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwah suatu informasi dapat dikatakan memiliki nilai apabila informasi tersebut mampu mendatangkan sebuah perubahan. Dalam perilaku seseorang dalam menentukan suatu keputusan.
D. Jenis-Jenis Informasi Dalam mengelolah sebuah perusahaan dibutuhkan beragam macam informasi yang dapat menunjang atau mendukung segala aktivitas-aktivitas baik oleh pimpinan (manajemen puncak), manajer disetiap kegiatan operasional dan setiap bidang fungsional. Oleh sebab itu pegolaan informasi
12
sangat perlu untuk dilaksanakn sebaik-baik mungkin sehingga informasi yang diperoleh, terkumpul, dan tersimpan dengan baik, sehingga informasi tersebut diperlukan bisa ditelusuri dengan mudah dan cepat. Menurut S.P. Siagian, (1999 : 44), dalam pelaksanaan berbagai bidang fungsional, maka jenis-jenis informasi dapat dibagi, sebagai berikut : a. Informasi tentang target group pada masyarakat yang jadi sasaran promosi, penjualan dan pemasaran produk tersebut. b. Informasi perilaku persaingan yang mungkin akan dihadapi, yang dimaksud informasi perilaku pesaing dalam mempromosikan dan menjual produknya, apakah akan berpegang pada etika dan norma atau tidak. Dan apakah justru cenderung menganut pandangan tidak sehat dengan menggunakan teknik yang sering disebut sebagai zero sun gane. c. Informasi pemasaran bahan baku dan bahan mentah untuk diolah menjadi produk tertentu , informasi tentang pemasaran ini apakah apakah bahan baku atau bahan mentah itu relative langkah, siapa yang menguasainnya, terdapat dimana kecenderungan pemasok bertindak vis a vis produsen tertentu, seperti dalam hal persediaan pembelian waktu jaminan mutu dan penyerahan. d. Informasi lingkungan, informasi yang dimaksud adalah informasi tentang sumber daya alam, kebijakan pemerintan tentang manfaatnya, kebijakan dalam
pelestarian
lingkungan
hidup
termasuk
kebijakan
tentang
pencemaran air, pencemaran udara, kebijakan dasar daur ulang limbah industry reboisasi, kebijakan peruntukan berbagai jenis lahan. e. Berkaitan erat dengan informasi di bidang politik, dalam dunia usaha juga perlu memili informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban umum
13
termasuk estimasi tentang kemungkinan terjadinya gangguan baik karena faktor-faktor yang terdapat diluar negeri maupun dalam negeri, baik yang berbentuk masih berupa hambatan, apabila berupa ancaman. Semuanya itu penting karena implikasi terhadap ketenangan berusaha. f. Informasi di bidang politik, seperti ini informasi yang menyangkut pemerintah negara, peraturan kekuatan diantar beberapa kekuatan politi, frekuensi penyelenggaraan pemilihan umum, kecenderungan suatu partai poloitik perumusan kebijakan apabila memenangkan pemilihan umum, struktur birokrasi pemerintahan negara, sistem hukum perundangundangan yang berlaku dan instansi lain yang sejenis yang ada kaitannya dibidang politik termasuk politik luar negeri. g. Informasi bidang ekonomi, merupakan informasi yang termasuk dalam bidang tentang tingkat pertumbuhan ekonomi, penanaman modal, baik asing ataupun domestic, informasi tentang kondisi pasar kebijakan keuangan dan moneter yang dilakukan pemerintah informasi tentang pasar modal, informasi tentang arah industrialisasi yang akan ditempuh dalam kurung waktu tertentu dimasa depan, informasi tentang prosedur ekspor dan impor berbagai informasi yang sejenisnya. Bahkan juga informasi perkambanagan di bidang politik. Informasi yang dibutuhkan termasuk informasi tentang penganut masalah teroris merupakan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, jenins-jenis pekerjaan, kelompok umur, jenis kelamin, status pernikahan, status tentang besar kecilnya anggota keluarga yang menjadi tanggunggan pencari nafkah utama.
14
E. Sumber Informasi Para
ahli berpendapat
langkah
untuk
menentukan
informasi
manajemen belum selesai dan sebelum mempertimbangkan sumber-sumber informasinya. Dalam literature dijumpai bahwa pada dasarnya sumber informasi dibedakan dalam 2 hal yaitu data empirik dan informasi. Sondang P. Siagian, (2001 : 146), mengemukakan bahwa : a. Data
empirik
adalah
data
yang
dapat
diperoleh
melalui suatu
pengumpulan data atau survei yang dapat digunakan untuk menduga selebaran peluang munculnya sebuah peluang. Pendapat awal dapat digunakan sebagai uji bahwa relative mencerminkan nilai peluang yang besar, yaitu mencerminkan nilai peluang pengambil keputusan. Data empirik
ini juga untuk memperoleh selebaran peluang
posterior
(kemungkinan akhir) berdasarkan nilai peluang akhir yang sudah ada. Sehubungan dengan sumber informasi melalui data empirik ini, maka pada dasarnya pengumpulan data yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut : 1)
Melalui observasi langsung (pengamatan langsung) di lapangan. Dalam observasi langsung ini peneliti yang bersangkutan yang turun langsung ke lapangan untuk melihat, mencatat, mengamati dan mengumpulkan
data melalui observasi langsung di lapangan
tersebut. Jadi dalam hal ini peneliti yang terjung langsung ke lapangan guna untuk melihat, mengamati dan mepelajari catatancatatan atau informasi-informasi yang dibutuhkan. Data yang didapatkan melalui observasi langsung tersebut akan lebih akurat
15
dan terpercaya kebenarannya, sehingga masalah-masalah yang dihadapi dapat diselesaikan atau dipecahkan dengan mudah. 2)
Melalui Metode wawancara (interview), melalui cara ini peneliti melakukan
pengumpulan
data
dengan
wawancara
yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden atau narasumber. Wawancara adalah salah satu bagian yang penting dalam suatu penelitian, tanpa wawancara peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden atau narasumber. b. Informasi dari para ahli Dalam beberapa hal, karena terbatasnya pengetahuan suatu hal maka data
empirik sulit didapatkan. Dalam keadaan ini maka satu-
satunya sumber informasi yaitu dari pendapat atau pandangan sujektif pada para ahli atau yang mengetahui tentang kejadian yang belum pasti. Berdasarkan sumber-sumber informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwah sumber informasi adalah suatu konsep arus, dimana informasi mengalir dari satu orang ke orang lain baik dari perusahaan itu maupun dari luar perusahaan dan apabila informasi telah diserap ia tidak lagi merupakan sekedar informasi melainkan telah menjadi pengetahuan yang dapat meningkatkan persepsi seseorang atau para manajer dalam bidang-bidang tertentu seperti masalah pemilikan alternative, mencari peluang merencanakan. Informasi itu tidak statistis akan tetapi ia bergerak dinamis, sehingga menimbulkan kebutuhan akan keputusan. Kemudian sistem informasi manajemen itu mengalir melalui jaringan keputusan ke sistem berada diluar perusahaan, sehingga menimbulkan
16
pekerjaan yang harus dilaksankan kemudian mengalir kembali ke sistem interen sampai pada top manajer.
F. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Menurut Endar Sugianto, (1998 : 217) pada dasarnya sistem kerja komputer sinkrun dengan proses Sisten Informasi Manajemen (SIM), yaitu meliputi kegiatan-kegiatan pengumpulan data (input) pengolaha data (proses) dan penyajian informasi (pengolahan output) Sesuai dengan aspek dalam sistem kerja komputer (pengolahan data), adalah headwere, softwere dan brainwere. Hardwere adalah seluruh peralatan
yang
diperlukan
untuk
mengoperasikan
sistem
informasi,
perangkat keras dari dari perangkat masuk (input unit) dari peralatan seperti key bord, mouse, dan sebagainnya. Komputer
digolongkan
dalam
berbagai
jenis
berdasarkan
prosedurnya. ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang telah diisi dari yang membuat komputernya dan isinya tidak dapat berubah-ubah lagi. Karena
dalam
komputer
sudah
sangat
pekah
isinya,
sehingga
pengolahannya harus mempunyai keterampilan khusus. Perangkat keluaran (output unit) adalah perangkat di gunakan dalam mengeluarkan hasil olahan. Ada tiga bentuk perangkat keluaran, yaitu speaker (mengeluarkan bunyi), printer (mencetak hasil) dan monitor (menampilkan hasil pada layar). Perangkat penyimpang (strage unit) yaitu perangkat komputer yang berguna untuk menyimpan data dan program penyimpanan terdapat beberpa teknologi seperti halnya tekhnologi mekanik (kartu plong-puncher channel), teknologi magnetik dan tekhnologi opitik.
17
Perangkat tambahan, merupakan perangkat yang berguna dalam menambah kegunaan komputer. Seperti halnya dalam network card yang berguna untuk menghubungkan antara PO yang satu dengan PC yang lain, sehingga membentuk suatu jaringan juga sound card yang akan timbul pengolahan suatu dengan kualitas digital stereo. Sistem operasi merupakan program komputer yang diperlukan untuk mengorganisasikan penggunaan komputer sejak komputer dihidupkan sehingga dapat dioperasikan, agar kegiatan-kegiatan pada komputer melaksanakannya terarah dengan baik dan bisa menghasilkan outpun sesuai dengan harapan. Setiap sistem jaringan memerlukan satu komputer sentral (server) dan bertugas mengorganisasikan komputer server berada pada tanggung jawab supervisior yang bertugas sebagai pengatur penggunaan komputer dengan segala perangkatnya. agar bisa dihubungkan dengan komputer lain, komputer dilengkapi dengan network card yang biasanya beban terpasang atau ditambahkan.
G. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen pada perusahaan juga mempunyai tujuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Butuh hal-hal yang perlu diketahui, sehingga informasi itu bisa menyebar luas pada khalayak ramai. Menurut Endar Sugiarto, (1998 : 217) menyatakan bahwa tujuan informasi agar diketahui berita yang aktual dan menjadi acuan dalam suatu kegiatan selanjutnya.
18
Pengertian menunjukkan bahwa segala sesuatunya informasi yang dibutuhkan harus akurat dan bisa dipercaya kepada masyarakat umum agar supaya tindak lanjut berita itu menjadi acuan untuk kegiatan selanjutnya. Pembawa berita itu tidak bisa menjamin terhadap apa yang menjadi fokus pembicaraan, sehingga berita itu biasanya kurang dipercaya atau masih memerlukan informasi lebih jelas. Berita menjadi fokus perhatian untuk dicermati dan diperjelas sumber berita tersebut agar menjadi tujuan bagi pengguna informasi dari segala sesuatu hal penting dan tidak penting. Tujuan sistem informasi manajemen
adalah agar apa yang
diharapkan menjadi berita yang berkualitas dan dijamin berita itu menjadi titik fokus pada suatu dasar dan pertimbangan.
H. Efektivitas Kerja Efektif memiliki makna konotasi atau berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Menurut Sumardji P (2006:201) “efektivitas tingkat dimana kinerja yang sesungguhnya sebanding dengan kinerja yang ditargetkan”. 1. Pengertian Efektivitas Kata efektif menjadi efektivitas adalah pencapaian prestasi yang sebesar-besarnya dari suatu kegiatan melalui suatu produktivitas kerja, untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan melalui perencanaan sebelumnya. Menurut The Liang Gie dalam bukunya Bunga Rampai Manajemen (1999 : 30) menyatakan efektivitas adalah suatu kegiatan terbaik antara
19
usaha dengan hasilnya, antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai untuk suatu tujuan, yaitu : a. Hasil disini dimaksudkan adalah suatu pekerjaan dapat disebut efektif kalau dengan usaha tertentu dapat memberikan hasil yang maksimal mengenai mutu atau jumlah satuan hasil itu atau dengan kata lain terjaminnya kualitas dan kuantitasnya. b. Dalam usaha, maksudnya adalah suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif jika suatu hasil tertentu tercapai suatu tujuan yang diinginkan sesuai dengan tujuan. Menurut Susilo (2004:29), efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan saran atau peralatan yang digunakan, disertai tujuan yang dinginkan dapat dicapai dengan hal yang memuaskan. Sedangkan Gobson dkk (2005) efektivitas dalam konteks prilaku organisasi merupakan hubungan optimal antara produksi, kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan, dan pengembangan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu kondisi yang menyatakan tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan aktifitas kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Efektivitas Kerja Efektivitas kerja adalah suatu ukuran dan kemampuan dalam melaksanakan fungsi, tugas, program atau misi dari suatu perusahaan sesuai dengan target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah ditetapkan. Efektivitas pekerjaan merupakan hubungan antara output
20
dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Efektivitas kerja adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang tepat didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan. Pelaksanaan suatu program sesuai dengan tujuan yang direncanakan menunjukkan efektivitas program tersebut dapat terlaksana dengan baik. Sebaliknya, ketidaksesuaian pelaksanaan program dengan tujuan yang ditetapkan memperlihatkan program yang dilaksanakan belum efektif. Efektivitas kerja menunjukkan taraf tercapainya hasil. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan output. Suatu perusahaan dapat dikatakan efektif apabila perusahaan tersebut selalu berusaha agar karyawan yang terlibat di dalamnya dapat mencapai efektivitas kerja. Efektivitas kerja sendiri yaitu suatu penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Berikut definisi dan pengertian efektivitas kerja dari beberapa sumber buku: a. Menurut Kurniawan (2005), efektivitas kerja adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada suatu perusahaan atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya.
21
b. Menurut Mahmudi (2005), efektivitas kerja adalah hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif perusahaan program atau kegiatan. c. Menurut Rizky (2011), efektivitas kerja adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. d. Menurut Robbins (2003), efektivitas kerja adalah kemampuan untuk memilih atau melakukan sesuatu yang paling sesuai atau tepat dan mampu memberikan manfaat secara langsung. Menurut Kurniawan (2005), indikator efektivitas kerja adalah sebagai berikut: a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini ditujukan supaya karyawan atau pekerja dalam melaksanakan tugasnya dapat mencapai target dan sasaran yang terarah sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, merupakan penentuan cara, jalan atau upaya yang harus dilakukan dalam mencapai semua tujuan yang sudah ditetapkan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan perusahaan. Seperti penentuan wawasan waktu, dampak dan pemusatan upaya. c. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan yang sudah dirumuskan tersebut harus mampu
22
menjembatani
tujuan-tujuan
dengan
usaha-usaha
pelaksanaan
kegiatan perusahaan. d. Perencanaan yang matang, diperlukan untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh organisasi untuk mengembangkan program atau kegiatan dimasa yang akan datang. e. Penyusunan program yang tepat, suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tetap sebab apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman untuk bertindak dan bekerja. f. Tersedianya sarana dan prasarana, sarana dan prasarana dibutuhkan untuk menunjang proses dalam pelaksanaan suatu program agar berjalan dengan efektif. g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, apabila suatu program tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka perusahaan tersebut tidak dapat mencapai tujuannya. h. Sistem pengawasan dan pengendalian, pengawasan ini diperlukan untuk mengatur dan mencegah kemungkinan-kemungkinan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan suatu program atau kegiatan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Martani dan Lubis (1987), kriteria yang digunakan untuk mengukur efektivitas kerja adalah sebagai berikut: a. Pendekatan Sumber (resource approach), yakni mengukur efektivitas dari
input.
Pendekatan
mengutamakan
adanya
keberhasilan
perusahaan untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun non fisik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
23
b. Pendekatan Proses (process approach), adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme perusahaan. c. Pendekatan Sasaran (goals approach), dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan perusahaan untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan rencana. 3. Aspek-aspek Efektivitas Kerja Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. Menurut Saleh (2010), aspek-aspek atau dimensi efektivitas kerja adalah sebagai berikut: a. Keterlibatan (involvement) Keterlibatan adalah suatu perlakuan yang membuat staf merasa diikutsertakan dalam kegiatan perusahaan sehingga membuat staf bertanggung jawab tentang tindakan yang dilakukannya. Keterlibatan (involvement) adalah kebebasan atau independensi yang dipunyai setiap individu dalam mengemukakan pendapat. Keterlibatan tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu perusahaan sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan. Keterlibatan terdiri dari tiga indikator yaitu pemberdayaan (empowerment),
kerja
tim
(team
berkembang (capability development). b. Konsistensi (consistency)
orientation)
dan
kemampuan
24
Konsistensi (consistency) merupakan tingkat kesepakatan anggota perusahaan terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai inti perusahaan. Konsistensi menekankan pada sistem keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang dimengerti dan dianut bersama oleh para anggota perusahaan serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi. Adanya konsistensi dalam suatu perusahaan ditandai oleh staf merasa terikat; ada nilai-nilai kunci; kejelasan tentang tindakan yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Konsistensi di dalam perusahaan merupakan dimensi yang menjaga kekuatan dan stabilitas di dalam perusahaan. konsistensi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu nilai inti (core value), kesepakatan (agreement), koordinasi dan integrasi (coordination and integration). c. Adaptasi (adaptability) Kemampuan adaptasi merupakan kemampuan perusahaan untuk menerjemahkan pengaruh lingkungan terhadap perusahaan. Adaptasi merupakan kemampuan perusahaan dalam merespon perubahanperubahan lingkungan
eksternal dengan melakukan perubahan
internal perusahaan.
d. Misi (mission) Misi merupakan dimensi budaya yang menunjukkan tujuan inti perusahaan yang menjadikan anggota perusahaan teguh dan fokus terhadap apa yang dianggap penting oleh perusahaan. Perusahaan yang kurang dalam menerapkan misi akan mengakibatkan staf tidak mengerti hasil yang akan dicapai dan tujuan jangka panjang yang
25
ditetapkan menjadi tidak jelas. kemampuan adaptasi dapat dilihat dari tiga indikator yaitu strategi yang terarah dan tetap (strategic direction and intent), tujuan dan objektivitas (goals and objectif). Menurut O'reilly (2003), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja, yaitu sebagai berikut: a. Waktu. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan faktor utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan, maka semakin banyak tugas lain menyusul dan hal ini akan memperkecil tingkat efektivitas kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit. b. Tugas. Bawahan harus diberitahukan maksud dan pentingnya tugastugas yang didelegasikan kepada karyawannya. c. Produktivitas. Seorang pegawai mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik demikian pula sebaliknya. d. Motivasi. Pimpinan dapat mendorong pegawainya melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif. Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan. e. Evaluasi Kerja. Pimpinan memberikan dorongan, bantuan dan informasi
kepada
bawahannya,
sebaliknya
pegawai
harus
melaksanakan tugas dengan baik dan menyelesaikan untuk dievaluasi tugas terlaksana dengan baik atau tidak.
26
f. Pengawasan. Dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus terpantau dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam melaksanakan tugas. g. Lingkungan Kerja. Lingkungan Kerja adalah menyangkut tata ruang, cahaya alam dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang sewaktu bekerja. h. Perlengkapan dan Fasilitas. Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh pimpinan dalam bekerja. Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi kelancaran pegawai dalam bekerja.
27
Tabel 2.1 I.
Penelitian Terdahulu NO 1.
Peneliti (Tahun) RIZAN MACHMUD (2013)
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Peranan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas Kerja Pagawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (lapastika) Bollangi Kabupaten Gowa Implementasi Sistem Informasi Manajemen Dalam Mendukung Pelayanan Administrasi Di SMA Negri 1 Barru
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen berperan positif dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai.
2.
Musdalifah (2016)
3.
Herti Suherti Rachmi Dewi (2013)
Analisis Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
4.
Siti Chaerunnisa Tasya (2017)
Efektivitas penerapan SIM kepegawaian (SIMPEG) di bidang kepegawaian daerah provinsi Banten.
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwah penerapan sistem inormasi manajemen sangat penting di lembaga pendidikdn khususnya pada SMAN 1 Barru penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen berpengaruh positif terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Bahwa secara menyeluruh Sistem Informasi Manajemen telah dilaksanakan dan dijalankan sesuai dengan ukuran-ukuran Efektivitas Kerja Pegawai. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen kepegawaian di Bidan kepegawaian daerah provinsi Banten sudah efektif, terdapat sebesar 68% dari angka maksimal 65%.
28
5.
NUR RAHMA DIAN (2017)
Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Pada Badan Kepegawaian Dan Diklat Daerah (BkDd) Kabupaten Enrekang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian pada badan kepegawaian dan diklat daerah Kabupaten Enrekang yang dilihat dari empat kriteria yaitu adaptasi, integrasi, dan produksi belum efektif. Hal ini dibuktikan dengan berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan, pada kriteria adaptasi dan motivasi belum efektif karena pada instansi tersebut jumlah operator yang mampu mengoperasikan aplikasi dengan teknologi yang tersedia masih sangat terbatas dan pengadaan pelatihan kepada staff-staff pengolah data yang tidak rutin serta belum efektif dalam penyediaan sarana dan prasarana teknologi informasi dalam hal ini masih kekurangan komputer untuk pengolahan data.
J. Kerangka Konsep Apotek Wahdah Cabang Abdesir dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya berhubungan atau berkomunikasi dengan pegawai apakah melalui situs dengan istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) mengakses komputer untuk memudahkan informasi dan mengegktifkan kenerja pegawai atau melalui sistem manual. Pemanfaatan teknologi informasi yaitu penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap efektivitas kerja mengandung arti yaitu sebagai
29
proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk menilai kinerja suatu perusahaan khususnya Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Semua proses transaksi baik proses transanksi pembelian obat maupun proses transaksi penjualan obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir memiliki alur yang sudah tersistem yaitu melalui sistem informasi manajemen. Pembelian obat dari supplier harus mengikuti sistem atau prosedur pembelian, begitupun dengan penjualan obat kepada konsumen harus mengikuti sistem atau mengikuti prosedur penjualan. Berikut adalah sistem atau prosedur pembelian dan penjualan obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir: Alur Pembelian Apotek Wahdah Cabang Abdesir a. Bagian gudang mengecek persediaan obat yang hampir habis atau obat yang sudah habis. b. Kemudian memasukkan data pembelian. c. Membuat surat pembelian obat yang sudah habis atau obat yang hampir habis. d. Supplier menerima surat pembelian kemudian mengirim pesanan pada apotek, setelah itu bagian gudang menerima obat yang sudah dipesan sebelumnya kemudian mengecek obat tersebut apakah tidak sesuai atau sudah sesuai. e. Ketika sudah sesuai, maka bagian gudang akan memasukkan data penerimaan obat pada apotek wahdah Cabang Abdesir. f. Ketika tidak sesuai, maka bagian gudang akan memasukkan data pengembalian dan membuat atau mengecek surat pengembalian setelah
30
itu
obat
akan
dikembalikan
kepada
supplier
berdasarkan
surat
pengembalian. g. Setelah itu bagian gudang memperbaharui kesediaan obat dan membuat laporan persediaan obat. h. Kemudian mencetak laporan berdasarkan data pembelian. Alur Penjualan Apotek Wahdah Cabang Abdesir a. Pembeli atau konsumen datang ke apotek dan menyerahkan daftar obat yang akan dibeli kepada asistem apoteker. b. Asisten apoteker memberikan daftar pembelian obat dari pembeli atau konsumen kepada apoteker. c. Apoteker mencari persediaan obat yang konsumen inginkan. d. Ketika ketersediaan obat ada, maka apoteker menyerahkan obat tersebut kepada asisten apoteker, tetapi jika tidak ada, transaksi telah selesai. e. Asisten apoteker memasukkan data penjualan dan mencetak nota penjualan untuk diberikan kepada pembeli atau konsumen beserta obat yang telah dibelli. f. Kemudian asisten apoteker membuat laporan penjualn untuk diserahkan kepada pimpinan. Di bawah ini adalah bagan prosedur pembelian dan penjualan obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir.
31
Nota Penjualan
Konsumen
Data pemesanan Obat
Nota Penjualan
Arsip Penjualan
Penjualan
Laporan Penjualan
Data Persediaan Obat
Pimpinan Arsip Pesediaan obat
Laporan Pembelian
Data Persediaan Obat
Laporan persediaan
Supplier
Faktur Pembelian
Pembelian Faktur Pembelian
Surat pembelian obat
Gambar 1 Prosedur Pembelian dan Penjualan
APOTEK WAHDAH CABANG ABDESIR
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
EFEKTIVITAS KERJA
Gambar 2 Bagan Kerangka Konsep
Arsip Pembelian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena penelitian
ini
mendeskripsikan
bagaimana
penerapan
Sistem
Informasi
Manajemen (SIM) dapat mengefektifkan kinerja pada susatu perusahaan. Datadata yang penulis peroleh dari hasil pengamatan (observasi) dan wawancara dideskripsikan menggunakan kata-kata atau kalimat bukan menggunakan angkaangka.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di jalan Abdullah Daeng Sirua No. 60 B, Masale Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis memilih Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Waktu penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan kurang lebih 2 (dua) bulan yang dilaksanakan pada bulan Agustus dan September Tahun 2020.
C. Metode Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data, maka penulis mengadakan
studi
kasus dan pengumpulan data melalui penelitian lapang (field research) dan penelitian pustaka (library research), sebagai berikut :
32
33
1. Penelitian pustaka ( library research ), yaitu penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan teori tentang Sistem Informasi Manajemen Operasional (SIMOP) dalam penerapan komputerisasi untuk melayanan nasabah dari buku literatur dan catatan perkuliahan. Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulisan Skripsi ini. 2. Penelitian lapang ( field research ),
yaitu kegiatan penelitian lapangan,
dimana penulis mencari data yang menjadi obyek penelitian, untuk memperoleh data penulis melakukan pengamatan setempat dan wawancara dengan direktur serta beberapa karyawan Apotik Wahdah Cabang Abdesir. Disamping itu penulis
mengumpulkan
data
yang ada
kaitannya
dengan permasalahan dengan melalui cara sebagai berikut : a. Observasi Tehnik observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data berkaitannya dengan kebutuhan informasi. b. Wawancara Tehnik interview dilakukan dengan jalan wawancara dengan Kepala Bagian Umum atau kepala bagian lainnya atau sejumlah personil yang berhubungan dengan penelitian ini. c. Dokumentasi Menurut para ahli dokumentasi adalah proses yang dilakukan secara sistematis
mulai
dari
pengumpulan
hingga
pengolahan
data
yang
menghasilkan kumpulan dokumen. Dokumentasi itu sendiri tujuannya adalah
34
untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan berupa keterangan dan hal-hal yang membuktikan adanya suatu kegiatan yang didokumentasikan.
D. Jenis dan Sumber Data Untuk menunjang kelengkapan dari penelitian ini, maka penulis mencoba memperoleh data yang terdiri : 1. Jenis data Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang digunakan untuk meneliti kualitatif pada Apotik Wahdah Cabang Abdesir. 2. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan
langsung
pada Apotik Wahdah Cabang Abdesir dan
wawancara dengan pimpinan beserta stafnya yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Apotek Wahdah Cabang Abdesir berupa dokumen-dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar perusahaan yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini.
E. Metode Analisis Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa “data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others” (analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara
35
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada
orang
lain.
Analisis
data
dilakukan
dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain). Nasution menyatakan bahwa melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang disarankan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda. Analilisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. a. Pengumpulan Data Wawancara
merupakan
salah
satu
cara
pengumpulan
data.
Pengumpulan data adalah aktivitas mencari data yang dibutuhkan peneliti. Peneliti memerlukan data yang benar dan dapat diperoleh dilapangan dengan cara tehnik wawancara. Saat pengumpulan data, peneliti harus sabar, tekun, dan tidah mudah untuk putus asa. Peneliti harus sabar untuk mendatangi perusahaan yang akan diteliti guna untuk wawancara di perusahaan tersebut.
36
Jika peneliti tidak memiliki mental yang kuat, peneliti akan mudah putus asa dan akhirnya peneliti bisa saja gagal dalam penelitiannya. b. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu bentuk analilsis yang menajamkan, megarahkan, menggolongkan, dan membuang yang tidak dibutuhkan, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat menemukan
kesimpulan-kesimpulan
finalnya.
Data
kualitatif
dapat
ditransformasikan dan dapat disederhanakan dengan berbagai macam cara, yaitu melalui seleksi yang ketat dan melalui ringkasan atau uraian yang singkat. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. c. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam urain singkat, bagan, flowchart, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dalam hal
37
ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the fast has been narrative taxt” (yang paling serimg digunakan dalam penyajian data untuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif). Dalam meyajiakn data, maka akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “looking at dispalys help us to understand what is happening and to do some thing-further analysis or caution on that understanding” Miles dan Huberman (1984). Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks naratif, juag dapat berupa grafik, matriks, network (jenjang kerja) dan chart. d. Menarik Kesimpulan atau Verivikasi kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juag tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulaan dalam penelituan kualitatif juaga merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. .
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Apotek Wahdah Cabang Abdesir Apotek Wahdah Cabang Abdesir disahkan atau diresmikan langsung oleh Bapak Walikota Makassar yaitu Bapak Amiruddin Maula, SH. Pada tanggal 12 April 2002 M. Apotek Wahdah Cabang Abdesir yang bertempat di Jalan Abd. Dg. Sirua No. 54 Makassar. Apotek wahdah Cabang Abdesir dibangun untuk melayani masyarakat yaitu melayani di bidang kesehatan khususnya di bidang obat-obatan dan pelayanan perbekalan Farmasi. Sejak tahun 2002 Apotek Wahdah Cabang Abdesir sudah mulai beroprasi dengan modal kurang lebih tiga puluh juta rupiah dan gedung yang digunakan saat itu masih dalam kontrak atau masih dalam keadaan sewa. Seiring berjalannya waktu Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengalami perkembang sehingga hanya dalam waktu kurang lebih lima tahun Apotek Wahdah Cabang Abdesir telah memiki aset di atas seratus juta rupiah. Pihak apotek Wahdah Cabang Abdesir menyadari betul bahwa pencapain tersebut diraih atas karuniah dari Allah subhanahu Wata’ala melalui kerja kerja dan kepercayaan para distributor kepada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Minat dan dukungan yang tinggi dari berbagai pihak terkait juga berperan penting dalam perkembangan Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Alhamdulillah berkat kerja sama beberapa investor yang senantiasa memberikan kepercayaan kepada pengelolah Apotek Wahdah Cabang Abdesir dengan memberikan modal sebanyak lima puluh juta rupiah kini Apotek Wahdah
38
39
Cabang Abdesir bisa memiliki omzet lima puluh liam juta rupiah sampai enam puluh juta rupiah perbulan dan telah berhasil mengembailan semua modal dari investor senyak lima puluh juta rupiah. Faktor lain yang menjadi pemicu dalam perkembangan Apotek Wahdah Cabang Abdesir ialah model pelayanan yang terbaik dan sesuai dengan syariah termasuk pusat pengobatan As-Syifaa yang menjadi penunjang Apotek Wahdah Cabang Abdesir yang selalu berusaha memberikan pelayanan yang berkualitas serta profesional dan senantiasa memperhatikan aspek-aspek syariahnya. Oleh sebeb itu Apotek Wahdah Cabang Abdesir selanjutnya membuka praktek bersama dengan As-Syifaa yang memiliki tujuan yang sama yakni agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada umumnya. Secercah harapan dari pengelola dan pegawai semoga masyarakat senantiasa mendukung dan mendoakan agar Apotek Wahdah Cabang Abdesir bisa tetap eksis dan berkembang sehingga disetiap cabang provinsi dapat didirikan Apotek Wahdah. Aamiin Ya Rabbal Alamin. . B. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir Teknologi telah memberikan kemudahan bagi kita dalam kehidupan ini, hampir setiap aspek kehidupan sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi. Beberapa fasilitas teknologi dimanfaatkan di antaranya untuk mempermudah komunikasi atau untuk mendapatkan informasi. Strategi paling tepat untuk menyampaikan informasi kepada semua pihak yang berhubungan dengan Apotek Wahdah Cabang Abdesir ialah sebuah teknologi informasi sebagai media penyampai informasi yang akurat yang sering disebut dengan istilah SIM (Sistem
40
Informasi Manajemen). Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada sebuah perusahaan khususnya pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir memberikan informasi lebih cepat dan akurat. Menurut Seniwati Muin, S.Si,Apt selaku apoteker penenggungjawab mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir untuk penjualan dan pembelian obat sudah efektif. Penerapan Sistem Informasi Manajemen memberikan data yang akurat dan tepat sasaran dengan memperoleh berbagai data dan informasi yang diinginkan. Dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen sangat membantu pegawai dalam bekerja. Menurut Asmaliah Sarda, S.Farm selaku marketer yang bertanggungjawab pada bagian marketing bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir untuk penjualan dan pembelian obat sudah efektif. Beliau juga mengatakan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai. Penerapan Sistem Informasi juga sangat membantu pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang diterapkan pada Apotek Wahdah cabang Abdesir peneliti melihat sistem Flowchart yang ada pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Yaitu penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada pembelian dan penjualan obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir.
Berikut adalah sistem atau prosedur penjualan dan pembelian obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. 1. Prosedur Sistem Informasi Manajemen (SIM) Penjualan Obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Dalam melancarkan proses transaksi penjualan maka Apotek Wahdah Cabang Abdesir menerapkan sebuah sistem yang lebih dikenal dengan
41
Sistem Informasi Manajemen Penjualan. Berikut adalah prosedur Sistem Informasi penjualan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir: a. Pembeli atau konsumen datang ke apotek dan menyerahkan daftar obat yang akan dibeli kepada asistem apoteker. b. Asisten apoteker memberikan daftar pembelian obat dari pembeli atau konsumen kepada apoteker. c. Apoteker mencari persediaan obat yang konsumen inginkan. d. Ketika ketersediaan obat ada, maka apoteker menyerahkan obat tersebut kepada asisten apoteker, tetapi jika tidak ada, transaksi telah selesai. e. Asisten apoteker memasukkan data penjualan dan mencetak nota penjualan untuk diberikan kepada pembeli atau konsumen beserta obat yang telah dibelli. f. Kemudian asisten apoteker membuat laporan penjualan untuk diserahkan kepada pimpinan. 2. Prosedur Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pembelian Obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Dalam melancarkan proses transaksi pembelian dan memudahkan dalam pengendalian masalah-masalah terkait obat misalnya mempermudah dalam melakukan transaksi pembelian obat dan pengendalian obat yang akan kadaluwarsa dengan menyediakan fasilitas membuat retur atau pengembalian obat kadaluwarsa ke pemasok maka Apotek Wahdah Cabang Abdesir menerapkan sebuah sistem yang lebih dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Pembelian. Berikut adalah prosedur Sistem Informasi pembelian pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir:
42
a. Bagian gudang mengecek persediaan obat yang hampir habis atau obat yang sudah habis. b. Kemudian memasukkan data pembelian. c. Membuat surat pembelian obat yang sudah habis atau obat yang hampir habis. d. Supplier menerima surat pembelian kemudian mengirim pesanan pada apotek, setelah itu bagian gudang menerima obat yang sudah dipesan sebelumnya kemudian mengecek obat tersebut apakah tidak sesuai atau sudah sesuai. e. Ketika sudah sesuai, maka bagian gudang akan memasukkan data penerimaan obat pada apotek wahdah Cabang Abdesir. f. Ketika tidak sesuai, maka bagian gudang akan memasukkan data pengembalian dan membuat atau mengecek surat pengembalian setelah itu
obat
akan
dikembalikan
kepada
supplier
berdasarkan
surat
pengembalian. g. Setelah itu bagian gudang memperbaharui kesediaan obat dan membuat laporan persediaan obat. h. Kemudian mencetak laporan berdasarkan data pembelian.
C. Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir Eksistensi pengaruhnya
teknologi
terhadap
komputer
pengelolaan
pada sistem
perusahaan informasi
sangat
manajemen
besar bila
dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia atau sistem manual. Efektivitas dan efisiensi penggunaan teknologi komputer dalam penerapan
43
sistem informasi manajemen terutama terlihat pada kecepatan dan ketepatan waktu pendayagunaan pikiran dan tenaga serta meminimalisasi resiko kemungkinan terjadinya error informasi. Selama penggunaan komputer dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir, manfaat yang dirasakan dari proses komputerisasi tersebut dari segi input proses, ouput, maupun
dampak benefit sangat berbeda jauh dengan
penggunaan sistem manual. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi positif maupun segi negatifnya dari penggunaan sistem komputerisasi maupun sistem manual. Teknologi komputer memberikan dampak positif bagi kecepatan proses penyelesaian pekerjaan-pekerjaan secara administratif. Dari realitas manfaat komputer menunjukkan bahwa keunggulan tingkat kecepatan komputer secara tehnis jauh lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan sistem manual. Menurut Hamrida, SE. selaku admin yang bertanggungjawab pada bagian administrasi pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengatakan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam menjalankan segala aktivitas atau pekerjaan-pekerjaan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir memberikan banyak manfaat. Menurutnya penerapan Sistem Informasi Manajemen sangat efektif. Selama penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam penginputan data lebih rapi, lebih mudah dan semua proses penginputan terutama penginputan data pembelian dan penjualan lebih cepat terselesaikan. Hardianti, A.Md.Farm selaku Asisten Apoteker pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengatakan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam menjalankan segala aktivitas atau pekerjaan-pekerjaan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir sangat efektif, menurutnya penerapan Sistem Informasi Manajemen sangat membantu dalam berkomunikasi dengan para pegawai, begitu juga dalam proses penjualan obat, Sistem Informasi Manajemen mempermudah dalam pencarian obat yang hendak dibeli oleh konsumen apakah stock masih tersedia atau tidak tersedia. Untuk menjalankan semua itu tidak memerlukan waktu yang lama.
44
Sesuai hasil wawancara penulis pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam proses penyelesaian pekerjaan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir jauh lebih efektif, baik terhadap penyelesaian pekerjaan, maupun penyajian, pencarian dan pemberian informasi. Muthmainnah, A.Md.Farm selaku Asisten Apoteker pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengatakan bahwa penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan lebih efektif. Menurutnya penginputan data menggunakan komputer sangat mudah dan menghemat waktu dan tenaga. Sebelum penggunaan sistem komputer dalam proses penyelesaian pekerjaan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir, setiap ada kegiatan atau pekerjaan dilakukan dengan menggunakan sistem manual. Sesuai dengan hasil penelitian penulis dari hasil wawancara memperlihatkan bahwa kecepatan waktu yang diharapkan penggunaan sistem manual biasanya kurang efektif, karena waktu yang telah ditentukan tidak pernah tepat bahkan tambah waktu, dibandingkan dengan penggunaan komputer kurang dari target waktu yang telah ditentukan. Aisyah, A.Md.Farm selaku Asisten Apoteker pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengatakan bahwa penggunaan sistem komputer sangat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat waktu. Berbeda dengan penggunaan sistem manual membutuhkan waktu yang cukup panjang, membutuhkan banyak tenaga dan memerlukan ketelitian. Penerapan Sistem Informasi (SIM) berbasis komputer pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengunaan sistem manual. Manusia sebagai tenaga kerja dalam suatu organisas merupakan input yang utama dalam menunjang kelanacaran proses penyelesaian pekerjaan, baik dengan menggunakan sistem komputer maupun dengan manual. Dengan peralihan
teknologi
informasi
dari
sistem
manual
ke
sistem
digital
45
(komputerisasi), kuantitas menggunakan tenaga kerja manusia secara drastis menurun. Sebelum penggunaan komputer pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir segala aktivitas pengelolaan sistem informasi manajemen dikelola dengan menggunakan sistem manual. Raodatul Jannah Tahir, S.Farm selaku Asisten Apoteker pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengatakan bahwa penggunaan sistem komputer dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan menggunakan tenaga manusia yang relative lebih sedikit dibandingkan penggunaan sistem manual yang membutuhkan banyak tenaga manusia. Penggunaan sistem komputer tersebut sangat menguntungkan perusahaan khususnya Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Sejak Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer tersebut perusahaan dalam hal ini Apotek Wahdah Cabang Abdesir mengeluarkan budget untuk gaji karyawan menurun karena penggunaan tenaga manusia berkurang. Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir membawa perubahan yang positif dan menguntungkan pihak Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Dengan berkurangnya penggunaan tenaga manusia maka keuntungan yang didapatakan oleh Apotek Wahdah Cabang Abdesir meningkat setiap bulan. Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dapat dilihat bahwa perbedaan yang sangat menonjol dari penggunaan sistem komputer dengan
sistem
manual adalah
dari segi kuantitas.
Penggunaan
atau
pemanfaatan tenaga kerja tampaknya berbeda antara kedua sistem tersebut. Proses pengelolaan Sistem Informasi Manajemen dengan menggunakan sistem manual
membutuhkan
penggunaan
tenaga
kerja
yang
lebih
banyak
dibandingkan dengan pemakaian tenaga kerja pada sistem komputer yaitu hanya membutuhkan 16 orang karyawan. Adanya peralihan komputer menggantikan manual, tingkat efisiensi penggunaan tenaga kerja yang dibutuhkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sistem manual. Dengan demikian
penerapan Sistem Informasi
Manajemen berbasis komputer sangat efektif terhadap penggunaan tenaga kerja
46
cepat, aman data dan akurat serta jika dibutuhkan kembali dapat diakses dengan mudah dan cepat. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu proses sistematis yang difokuskan
pada
pengelolaan
data
dan
informasi dalam
usaha
untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penemuan informasi yang lebih baik guna menunjang proses pengambilan keputusan. Untuk memperoleh informasi yang siap digunakan dalam proses pengambilan keputusan, maka akivitas Sistem Informasi Manajemen hendaknya dilakukan secara terus menerus dalam suatu sistem yang terpadu dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait (StakeHolders). Tujuan utama dari Sistem
Informasi Manajemen adalah untuk
membantu pimpinan untuk menunjang pengambilan keputusan secara efektif. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir bahwa sistem dan proses pengolahan data dan informasi telah dilaksanakan secara efisen dan efektif dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer. Sesuai dengan realitas pada Apotik Wahdah Cabang Abdesir bahwa semua informasi yang diperoleh dari kegiatan komputerisasi Sistem Informasi Manajemen telah memadai untuk menunjang proses pengambilan keputusan. Informasi yang dikelola selama ini telah relevan di gunakan untuk pengambilan keputusan secara tepat. Proses pengambilan keputusan untuk penentuan rencana jangka panjang, seluruh informasi yang ada merupakan input yang dapat mempengaruhi pimpinan dalam pengambilan keputusan tingkat strategis. Misalnya
untuk
perluasan
jaringan
kerjasama
dengan
apotek
lain.
BAB V KESIMPULAM DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir maka dapat disimpukan bahwa : Apotek Wahdah Cabang Abdesir telah menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan telah merasakan manfaat dari penerapan sistem pada penjualan dan pembelian obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir. Berdasarkan
wawancara
yang
telah
dilakukan
oleh
peneliti
dapat
disimpulkan bahwa penerapan Sisitem Informasi Manajemen pada Apotek wahdah Cabang Abdesir sangat cocok dan efektif. Keefektivan tersebut dapat diketahui dengan melihat kecepatan kerja baik dalam mengakses maupun penyajian informasi, ketepatan waktu, kemudahan dalam menginput data begitupun dalam mencari data dan sebagainya. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen khususnya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian obat pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir ini, proses penjualan dan pembelian obat menjadi lebih cepat dan mudah. Dengan adanya Sistem Informasi penjualan dan pembelian semua masalah penegendalian terkait obat bisa diatasi dengan cepat, misalnya pengendalian stock obat, informasi terkait proses transaksi penjualan dan pembelian obat, pembutan laporan penjualan dan pembelian obat, serta penanganan obat yang akan kadaluarsa semuanya menjadi lebih baik dan semuanya bisa diatasi dengan mudah dan cepat.
47
48
B. Saran Dalam rangka menjaga dan meningktatkan pelayanan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir dapat diberikan saran yaitu sebaiknya Penerepan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir tetap di pertahankan kalau perlu ditingkatkan lagi. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam meningkatkan Penerapan Sistem Informasi manajemen (SIM) terhadap efektivitas kerja pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir.
DAFTAR PUSTAKA
Gespersc,
Vincent,
2001,
Invancevist
John,
Donnely,
JR
James,
Diterjerjemahkan oleh Moeliyadi, Organisation, Perilaku Struktur, Penerbit Press Erlangga, Jakarta. Gordon B. Davis, 1999, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Pustaka Binaman Pressido, Jakarta. Kurniawan,
Agung.
2005.
Transformasi
Pelayanan
Publik.
Yogyakarta:
Pembaruan. Lubis, S.M., dan Huseini, Martani. 1987. Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Martoyo, Susilo, 1999, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Cetakan Kedua, Mandar Maju, Bandung. Mary, Parker, Pollet, 2002, Pengantar Ekonomi, Edisi Keempat, Penerbit Press Erlangga, Yogyakarta. O'reilly, Ronald. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prestasi Pustaka. Rizky, Soetam. 2011. Pengujian Black Box. Jakarta: Prestasi Pustaka. Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Index. Robert, G. Murdick, all, 1999, Informasi Sistem Informasi For Modern Manajemen, edidsi Ketiga, Terjemahan J. Jamil, Penerbit Erlangga, Yogyakarta Saleh, A Muwafik. 2010. Manajemen Pelayanan. Jakarta: Pustaka Pelajar.
49
50
Sugiono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ALFABETA cv, Bandung Sondang. P. Siagian, 1999, Sistem Informasi Manajemen Untuk Keputusa, Gunung Agung, Jakarta. Sugianto, Endar, 1998, Sisitem Informasi Manajemen, Mandar Maju, Bandung. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta. Sumardji P, 2006, Perancangan Pajak dalam Perundang-undangan. Penerbit CV. Panca Karya, Yogyakarta Susilo & Gobson, 2005, Pengenalan Pajak Dan Ketentuan Umum Perpajakn. Erlangga Jakarta Someita, R. Adikoesoema, 2020, Azaz-azaz Manajemen Edisi Kedua, Fakultas Ekonomi, Universita Indonesia, Jakarja. https://wahdah.or.id/apotek-wahdah-farma/ https://www.kajianpustaka.com/2020/03/efektivitas-kerja.html\
LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan Wawancara Pada Direktur dan Staf atau pegawai pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir.
NO 1.
Pertanyaan Wawancara Bagaimana Sistem Informasi Manajemen (SIM) Yang diterapakan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir?
2.
Apakah pegawai atau staf merasa terbantu dengan diterapkannya Sistem Informasi Manajemen di Apotek Wahdah Cabang Abdesir?
3.
Dalam hal apa Sistem Informasi Manajemen (SIM) membantu pegawai atau staf?
4.
Apakah pekerjaan lebih cepat terselesaikan dengan adanya Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Apotek Wahdah Cabang Abdesir.
5.
Apakah sistem Informasi Manajemen (SIM) yang diterapkan pada Apotek Wahdah Cabang Abdesir sudah efektif?
BIOGRAFI PENULIS
Mariyani lahir di Sela Desa Manggilu Kecematan Bungoro Kabupaten Pangkep pada tanggal 15 Agustus 1994 dari pasangan suami istri Bapak Djudding dan Ibu Mane. Peneliti adalah anak ke lima dari lima bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Sela Desa Manggilu Kecematan Bungoro Kabupaten Pangkep. Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SDN 32 Sela lulus pada tahun 2006, SMPN 2 Bungoro lulus pada tahun 2009, SMKN 2 Bungoro lulus pada tahun 2012. Dan mulai mengikuti program Manajemen Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai sekarang. Sampai dengan penulis skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa program S1 Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.