Fungsi Sekering Atau Fuse [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fungsi Sekering atau Fuse



Fungsi.info - Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada rangkaian listrik atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi dirumah, rangkaian elektronik dll. Ada banyak jenis sekring/fuse namun yang umum dipakai di kalangan masyarakat adalah jenis sekring glass, terbuat dari kaca atau glass, di dalamnya ada selembar kawat khusus, besarnya penampang kawat menentukan besarnya kapasitas sekring atau kemampuan sekring mengalirkan arus listrik. Sebagai pencegah terjadinya kebakaran. Ketika pada rangkaian listrik yang kita gunakan seperti pada kendaraan mobil, motor atau rangkaian listrik di rumah dan rangkaian elektronik terjadi hubung singkat/konslet, maka arus listrik yang mengalir pada rangkaian akan membesar, sehingga menyebabkan panas pada kabel penghantar, jika keadaan ini berlangsung lama, maka kabel akan terbakar dan membakar material yang ada disekitarnya yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, plastik dll. Dengan dipasang sekring pada rangkaian listrik, maka kebakaran akan dapat dihindari, kenapa ?, karena ketika terjadi hubung singkat pada rangkaian listrik, maka dalam waktu seper sekian detik arus listrik akan terputus dengan cepat, sehingga pada kabel penghantar tidak terjadi panas yang berlebihan dan kebakaran pun dapat dihindari. Selain itu sekring berfungsi juga untuk mengamankan rangkaian listrik atau peralatan lainnya dari kerusakan akibat dari arus berlebih. Bagaimana mengetahui kapasitas sekring. Kapasitas sekring bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang menunjukkan kapasitas, sebagai contoh F3A 250V atau F5A 250V dll. Artinya tegangan yang diperbolehkan mengalir melalui sekring tersebut adalah maksimal sebesar 250 Volt dan arus listriknya maksimal sebesar 5 Ampere, jika arus dan tegangan listrik mengalir di atas nilai tersebut, maka sekring akan terputus. MENGENAI FUSE DAN BREAKER A. FUNGSI FUSE FUSE Fuse adalah komponen listrik yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian. Fuse juga dapat melindungi kabel dan konektor dari



kerusakan oleh aliran arus yang disebabkan oleh arus berlebih atau short-circuit. Kelebihan arus menyebabkan kelebihan panas sehingga menyebabkan fuse putus. B. JENIS-JENIS FUSE Berdasarkan fungsinya Fuse dapat dibedakan menjadi : 1.fuse tipe blade/Wedge 2.fuse cartridge/glass C. SPESIFIKASI Fuse yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya tersedia dalam bentuk dan ukuran yang bermacam-macam yaitu : D. FUSE HOLDER Untuk dapat berfungsi dengan baik maka fuse dilengkapi dengan fuse holder sebagai tempat terhubungnya fuse dengan rangkaian. 1.Dash Mount Fuse Holder Digunakan sebagai dudukan untuk glass fuse. 2.Blade Fuse Box Digunakan sebagai dudukan untuk blade fuse dengan jumlah lebih dari satu fuse. 3.Inline Blade Fuse Holder Digunakan sebagai dudukan untuk blade fuse tunggal. 4.Line Fuse Holder Digunakan sebagai dudukan untuk glass fuse. E.PRINSIP KERJA FUSE Fuse adalah alat perlindungan yang paling umum. Fuse dipasang dalam rangkaian listrik, ketika aliran arus melebihi beban maksimumnya maka fuse akan putus atau meletus. Elemen di dalam fuse mencair, membuka rangkaian dan mencegah komponen lain rusak oleh arus yang berlebih. Ukuran elemen metal fuse membedakan nilainya.Yang perlu diingat kelebihan arus menyebabkan kelebihan panas, dan panasnya itulah yang menyebabkan rangkaian putus bukan arusnya. Sekali fuse putus maka gantilah dengan yang baru. F.FAKTOR PENYEBAB FUSE RUSAK 1.Over load : arus yang mengalir di rangkaian lebih dari kapasitas maksimal fuse. 2.Short Circuit : adanya hubung singkat pada rangkaian sehingga arus yang mengalir ke fuse melebihi kapasitas fuse. G. MAINTENANCE Perawatan yang harus dilakukan agar fuse tetap awet sesuai dengan umur yang



sudah dirancang oleh pabrik adalah : 1.Pergunakan fuse sesuai fungsi dan kapasitasnya. 2.Tutup rapat fuse holder agar tidak mudah terpengaruh dengan benda-benda disekitarnya, misalnya air, panas, guncangan, dan sebagainya. 3.Perhatikan cara melepas dan memasang fuse secara benar.



Sekering



Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek. Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.



Sekering di rumah Sebagai pengaman terhadap hubungan pendek dirumah sangat perlu ada pengamanan. Beberapa permasalahan keselamatan yang sering terjadi diseputar rumah seperti: 



Kebanyakan peralatan listrik yang dimasukkan kedalam satu sakelar dan sering mengakibatkan kebakaran.







Motor kipas angin yang terbakar yang mengakibatkan kabel terbakar dan mengakibatkan hubungan arus pendek







Sambungan kabel listrik pada lampu lepas yang mengakibatkan hubungan arus pendek antara positif dengan negatif.







Tikus yang memakan plastik kabel sehingga kabel telanjang dan terjadi hubungan pendek







Seseorang yang memaku dinding tanpa menyadari paku mengenai kabel dan terjadi aliran listrik ke paku.







Pemanas air yang rusak dan mengakibatkan hubungan pendek keair yang bisa mengakibatkan air menghantarkan listrik dan membahayakan bagi penggunanya.



Sekering otomotif



Sekering pipih dengan berbagai ukuran: low-profile mini, mini, ATO and maxi



Sekering otomatif digunakan untuk melindungi perangkat kelistrikan pada kendaraan bermotor. Sistem kelistrikan kendaraan bermotor biasanya dibuat dengan tegangan listrik 6 volt, 12 volt dan 24 volt. Tegangan 6 volt terdapat pada mobil-mobil tua, sedang tegangan 12 volt merupakan tegangan yang umum digunakan sedang tegangan 24 volt digunakan pada mobil niaga ukuran besar. Sekering dikelompokkan pada beberapa rangkaian, ada yang khusus untuk arus utama yang keluar dari baterai, rangkaian lampu-lampu, rangkaian sistem pengapian, rangkaian utilities seperti radio, dan berbagai rangkaian lainnya. Fuse atau Sekring Penggemar audio sejati biasanya rela merogoh kantong untuk mengupgrade perangkat demi kepuasan telinganya. Mulai dari Head Unit sampai Loudspeaker, tetapi perangkat pengaman ini sering luput dari perhatian. Fuse Seorang maestro car audio pernah memberitahukan kepada saya, system audio tanpa fuse akan bersuara lebih baik. Benarkah ? Memang benar adanya, karena struktur mengaman ini baik fuse holder dan isi fuse itu sendiri mempunyai hambatan, dan hambatan jelek bagi sinyal listrik yang ujung-ujungnya mempengaruhi kwalitas suara. Tetapi dalam praktek sehari-hari sungguh tidak aman menggunakan system kelistrikan audio tanpa fuse. Fungsi fuse adalah pelindung kebakaran, pemutus arus apabila terjadi kostlet atau hubungan arus pendek, yang dapat terjadi mulai dari kabel lecet sampai karena kerusakan komponen internal power amplifier. Salah satu cara menghindari penurunan kwalitas suara yg diakibatkan oleh perangkat pengaman ini adalah memilih Fuse yang baik dan ideal. Jangan membeli Fuse semata-mata karena pertimbangan kosmetik, tetapi lebih baik karena stuktur bangun maupun materialnya. Pakailah isi fuse yang terbuat dari 1 keping material utuh, terminal kabel (holder) ke isi fuse yang bersentuhan langsung untuk meminimalkan kolorasi suara karena bahan terminal kabel (holder).



Perhatikan Fuse pada audio sistem anda, kebanyakan tidak mempergunakan bahan penghantar listrik yang baik ataupun terbuat dari gabungan beberapa material dan banyak sambungan. Semakin banyak melewati sambungan, semakin banyak sinyal yang hilang. Misalnya Fuse tabung kaca (AGUG), jenis ini yang paling sering dipergunakan karena pertimbangan harga murah, isi strip pemutus arus dalam tabung kaca itu disolder pada kedua ujung mangkok besi. .



Terdapat 6 kali resiko penurunan kwalitas suara saat sinyal melewati Fuse AGUG ini Seperti apa Fuse yang ideal ?



ANL fuse dibuat dari material utuh tanpa sambungan 



Isi Fuse yang terbuat dari 1 potong material utuh tanpa sambungan, misalnya jenis ANL, Fuse Tancap (ATO, Maxi), FLM dll.







Holder untuk terminal kabel mempergunakan bahan penghantar listrik yang baik. Bahan ideal adalah tembaga, kuningan, fuse holder murah banyak yang hanya mempergunakan bahan besi atau aluminium.







Sambungan antara Holder terminal kabel dan isi Fuse harus terjepit kencang



Perhatikan sambungan Fuse ke holder terminal kabel : Sambungan ideal apabila dijepit dengan baut 



Untuk kebutuhan daya listrik / ampere besar, jenis fuse FLM dapat menjadi pertimbangan. Fuse holder FLM merupakan standar yang dipergunakan produsen mobil, berdaya tahan tinggi , jarang rusak, pilihan isi Fuse dari Ampere kecil sampai Ampere besar. Isi Fuse terbuat dari 1 keping logam utuh, sambungan antar komponen terminal kabel ke fuse dijepit langsung menggunakan baut.



Contoh isi Fuse FLM



Fuse Holder FLM menggunakan baut untuk menjepit terminal kabel dan isi Fuse sehingga meminimalkan kolorasi suara Eksperimen Kecil Walaupun kelemahan fuse dan fuse holder terdeteksi pada saat beban ampere besar, anda sebenarnya bisa bereksperimen 'mendengarkan' sendiri kwalitas suara fuse / fuse holder.



Sambungkan fuse folder untuk dilewati salah satu (channel kiri atau kanan) kabel loudspeaker anda, dipasang seri pada kabel +, dan anda akan tahu fuse holder mana yang bersuara lebih baik. Sekering (Fuse) sebagai pengaman



Ampasitas adalah kemampuan suatu konduktor dalam mengalirkan arus listrik. Normalnya, rating ampasitas dari konduktor pada suatu rangkaian sengaja tidak pernah didisain lebih, tetapi dalam beberapa penerapan, kelebihan ampasitas diharapkan : adalah diterapkan pada suatu alat yang disebut fuse/sekering. Sebuah sekering hanyalah sebuah kawat yang pendek yang didisain akan meleleh dan terputus apabila dialiri arus berlebih. Sekering selalu dihubungkan secara seri dengan komponen-komponen yang perlu dilindungi dari arus berlebih, sehingga ketika sekering terbakar /terputus (open circuit) maka arus tidak bisa mengalir pada rangkaian itu (termasuk tidak bisa mengaliri komponen-komponen itu). Sebuah sekering dihubungkan pada suatu percabangan dalam rangkaian yang paralel, tentu saja sekering ini tidak akan mempengaruhi nilai arus yang mengalir pada percabangan itu.



Normalnya, sepotong kawat sekering yang tipis berisikan pengaman tambahan untuk meminimalisasi bahaya yang ditimbulkan dari percikan api apabila kawat itu terbakar akibat dari arus berlebih. Pada casis sebuah sekering otomotif (mobil), pelindung ini transparan sehingga elemen sekering dapat diperiksa dengan melihatnya dari luar. Tempat kawat dari sekering ini adalah terbuat dari bahan gelas yang tipis, dan secarik logam foil yang sempit dibagian tengahnya. Gambar berikut ini menunjukkan sekering



Sekering jenis cartridge popular dalam penggunaan di dunia otomotif, sedangkan di dunia industri, sekering ini dilindungi oleh bahan gelas. Karena sekering didisain untuk terputus saat dialiri arus yang berlebih, sekering biasanya didisain agar dapat dengan mudah diletakkan pada suatu rangkaian. Ini berarti, sekering biasanya ditempelkan dengan



menggunakan gagangan (holder) pada rangkaian itu, tidak disolder atau dibaut pada rangkaian yang bersangkutan. Berikut ini gambar dari sepasang sekering cartridge gelas dengan holder multi sekering



Sekering ditahan/digenggam oleh pegas jepitan logam, jepitan itu sendiri dihubungkan secara permanen ke konduktor dari rangkaian. Dasar (base) dari holder sekering terbuat dari bahan isolator. Tipe lain holder dari sekering jenis cartridge biasanya digunakan pada instalasi peralatan panel kontrol, dimana semua titik-titik beraliran listrik disembunyikan/dijauhkan dari kontak dengan manusia. Tidak seperti sekering pada gambar yang di atas, dimana semua jepitan logam tampak terbuka, tetapi jenis holder sekering yang ini menutupi sekering dengan rumahan/casis dari bahan isolator:



Akhir-akhir ini, divais yang paling umum digunakan untuk perlindungan dari arus berlebih adalah circuit breaker. Circuit breaker adalah saklar yang didisain khusus yang secara otomatis akan terbuka (open) untuk menghentikan arus berlebih. Circuit breaker yang kecil, yang biasanya dipakai dirumah-rumah, komersial dan industri penerangan adalah bekerja karena pengaruh thermal (panas). Circuit breaker berisi sebuah bimetallic strip (potongan dua buah logam tipis yang saling terikat bagian belakang-belakangnya) melewatkan arus listrik terputus saat dipanaskan. Ketika gaya yang dihasilkan bimetallic strip ini cukup (karena pemanasan yang dihasilkan arus berlebih), menyebabkan sistem mekanik bergerak dan pemutusnya akan terbuka. Pemutus rangkaian yang lebih besar secara otomatis bergerak akibat medan magnet yang dihasilkan oleh arus yang dilewatkan oleh konduktor melalui breaker, atau digerakkan oleh divais tambahan yang memonitor arus pada rangkaian itu (divais ini disebut protective relay). Circuit breaker ini akkan terbuka ketika arus berlebih melewatinya dan dapat ditutup lagi dengan menggerakkan tuas/pengungkitnya. Biasanya circuit breaker menempel “lebih permanen” pada suatu rangkaian dari pada sekering. Gambar dari circuit breaker kecil ditunjukkan gambar berikut ini:



Dari luar, ia hanyalah nampak seperti sebuah saklar biasa. Memang, ia bekerja seperti saklar. Namun, fungsi utamanya adalah sebagai divais pelindung dari arus berlebih. Namun pada beberapa kendaraan bermotor (seperti mobil) digunakan divais yang harganya murah yang dikenal sebagai fusible link sebagai pelindung arus berlebih pada rangkaian alat pengecas baterai, karena harga dari sekering yang dijelaskan sebelumnya, harganya mahal. Fusible link adalah sekering kuno, kurang lebih bentuknya hanyalah sepotong kawat pendek yang terbungkus karet yang didisain dapat melebur saat arus berlebih melewatinya, tanpa adanya pelindung yang lebih kuat. Divais ini berpotensi mendatangkan bahaya sehingga tidak pernah digunakan di dunia industri dan di rumah-rumah, karena alat ini bekerja pada level tegangan dan arus yang sangat tinggi. Begitu juga penggunaannya pada dunia otomotif, masih dipertanyakan. Skematik dari sekering adalah kurva garis seperti huruf “S”:



Sekering mempunyai rating tertentu, yang dinyatakan dalam satuan ampere. Walaupun pengoperasiannya bergantung pada panas yang dihasilkannya sendiri pada saat dialiri arus yang berlebih (resistansi dari sekering itu sendiri), sehingga nilai resistansinya dapat dihiraukan apabila dipasangkan pada suatu rangkaian. Sekering dibuat dari kawat yang sebisa mungkin ukurannya dibuat pendek. Ampasitas dari kawat normal tidak bergantung dari panjangnya (kawat tembaga solid nomor AWG 10 dapat menghandle arus sebesar 40A pada udara bebas, tanpa menghiraukan panjang dari kawat itu), kawat sekering dari bahan apapun akan terputus apabila dilewati nilai arus tertentu, tidak peduli seberapa panjang kawat itu. Karena ukuran panjang tidak mempengaruhi rating arus pada sekering, maka semakin pendek kawat itu dibuat, maka semakin kecil nilai resistansi kawat tersebut. Namun, seorang disainer sekering juga harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah sekering itu terputus. Kawat yang meleleh ini akan terputus dan dipisahkan oleh celah udara, tetapi masih dengan suplai tegangan maksimum di salah satu ujung terminalnya yang terputus itu. Apabila sekering itu tidak dibuat dalam ukuran yang cukup panjang pada suatu rangkaian yang bertegangan tinggi, loncatan bunga api/loncatan sambaran listrik mungkin bisa terjadi di antara ujung-ujung kawat sekering yang terputus ini, menyebabkan rangkaian itu tersambung lagi:



Akibatnya, rating dari suatu sekering ditentukan dari nilai kapasitas tegangan dan juga level arus yang menyebabkannya terputus (meleleh). Beberapa sekering besar yang digunakan di dunia industri mempunyai elemen kawat yang bisa diganti-ganti, untuk menghindari harga yang mahal. Tubuh dari sekering itu buram, cartdridge nya dapat dipakai ulang, dan kawatnya dilindungi agar tidak tersentuh dengan benda lain. Bila arus 35 A dilewatkan melalui sekering 30 A, sekering ini bisa langsung putus atau tertunda sebentar sebelum terputus, tergantung dari beberapa aspek disainnya. Beberapa sekering dapat putus dengan sangat cepat dan beberapa lagi putusnya lambat tergantung dari tujuan penggunaan dari sekering itu. Contoh dari sekering yang putusnya lambat adalah digunakan sebagai perlindungan pada motor listrik, dimana sekering ini tidak dapat putus apabila arus yang melewati sekering ini nilainya besar tapi hanya sesaat. Disain dari sekering yang putus lambat ini memiliki massa yang lebih dari pada sekering yang putusnya cepat (sehingga sekering yang massanya lebih besar, butuh waktu yang lebih lama hingga habis terbakar). Sekering yang putusnya cepat bisanya digunakan untuk melindungi peralatan semikonduktor. Misalnya transistor. Transistor ini akan rusak apabila arus yang besar melewatinya meskipun hanya sesaat. Maka dari itu, dibutuhkan sekering yang putusnya cepat untuk melindungi transistor ini.



Sekering selalu ditempatkan pada bagian kawat “hot”. Sehingga beban pada rangkaian itu tidak “berenergi” pada saat sekeringnya open. Untuk melihat perbedaan antara sekering pada bagian “hot” dengan sekering pada bagian “netral”, dapat dibandingkan dari kedua rangkaian pada gambar ini:



Setelah sekering terputus (open), maka sekering itu berhasil memutus aliran arus yang menuju beban, tetapi bagian bawah dari rangkaian itu gagal untuk dilindungi, dengan kata lain, rangkaian bagian bawah itu berpotensi mendatangkan bahaya karena titik ground ini masih tersambung dengan ground tempat orang itu berdiri. Rangkaian yang nomor satu lebih aman. Seperti dikatakan sebelumnya, sekering bukanlah satu-satunya pelindung arus berlebih pada suatu divais. Saklar- divais yang hampir sama dengan circuit breaker adalah lebih sering digunakan untuk membuat rangkaian itu terbuka dan melindungi dari arus berlebih, tetapi mungkin divais ini kurang “canggih” karena kerja alat ini tidak otomatis seperti yang dilakukan sekering.



Walaupun arus berlebih ini berhasil “ditangkal’ oleh alat seperti sekering, saklar, ataupun circuit breaker, namun alat-alat ini tidaklah menjamin rangkaian itu tidak dapat “menyetrum” seseorang. Baik itu sekering ataupun circuit breaker tidak pernah menjamin seseorang bisa bebas dari bahaya kesetrum, karena alat-alat ini hanyalah akan menjadi open circuit apabila ada kelebihan arus sehingga menyebabkan panas berlebih. Kelebihan arus ini harus dicegah karena dapat menyebabkan kebakaran. Fuse atau sikring



Fuse atau sikring adalah komponen elektronika sekaligus komponen listrik yang berfungsi sebagai pengaman dengan cara membatasi arus listrik yang mengalir. Nilai fuse (dalam satuan Ampere) harus disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang akan diamankan, yakni tidak boleh terlalu rendah dari kebutuhan sistem apalagi lebih besar dari arus sistem. Jika nilai fuse lebih kecil dari kebutuhan sistem, maka sistem yang diamankan tidak akan bisa bekerja secara maksimal. Sebaliknya jika nilai fuse lebih besar dari kebutuhan sistem, maka fuse tersebut tidak lagi berfungsi sebagai pengaman. Di dalam rangkaian listrik dan rangkaian elektronik, fuse dipasang seri, biasanya dihubungkan dengan saklar (switch). Jika terjadi kelebihan arus akibat kerusakan salah satu komponen, terjadi hubung singkat, atau kelebihan beban pada suatu sistem, maka fuse akan seacara otomatis putus. Contoh, jika nilai fuse 500 mA (mili Ampere), maka fuse atau sikring tersebut hanya mampu mengalirkan arus maksimal 500 mA. Apabila suatu saat arus yang mengalir pada fuse lebih dari 500 mA, maka fuse tersebut akan putus. Nilai fuse yang lebih besar dari kebutuhan sistem dapat membahayakan (merusak) sistem itu sendiri karena tidak ada pengaman yang membatasi arus.



Simbol Fuse



Nilai (besaran) fuse yang tercantum pada fisik fuse adalah limit (batas) maksimal kemampuan mengalirkan arus listrik. Bentuk fuse itu sendiri cukup beragam, ada yang berbetuk seperti tabung kaca berukuran kecil, ada juga yang berbentuk seperti tabung keramik. Semakin besar limit fuse maka semakin besar pula bentuk fuse. Fuse dapat dengan mudah didapatkan di toko elektronik atau toko peralatan listrik. Jika suatu saat fuse putus, maka harus diganti dengan fuse yang nilainya sama. Untuk menguji (mengetahui) apakah fuse masih baik, dapat menggunakan alat ukur Ohm Meter. Beberapa tipe fuse ada yang dapat disambung kembali dengan cara disolder. Fuse seperti ini lebih mahal dan bentuknya pun cukup unik dan memberikan tanda putih jika putus. Dengan



fuse ini pengguna tidak perlu berulang kali mengganti fuse jika fuse tersebut putus akibat beban berlebih. Hampir di setiap peralatan listrik dan elektronika dipasang fuse atau sikring sebagai pengaman sistem. Penggunaannya dapat dilihat seperti pada pesawat televisi, radio, amplifier, mesin cuci, bahkan pada kendaraan pun dipasang fuse untuk mengamankan batttery.



FUSE / PENGAMAN LEBUR 1. Fungsi Pengaman Lebur Fuse atau Pengaman Lebur (PL) berfungsi sebagai pengaman pada sistem distribusi terhadap arus gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi atau trafo distribusi. Letak pemasangan Fuse / Pengaman Lebur : • Percabangan JTM / Branch Line • Sisi primer trafo pada Gardu Distribusi Tiang / Tembok. 2. Prinsip Kerja Pengaman Lebur Jika arus yang melewati Pengaman Lebur melebihi nilai arus rating nominal dari Pengaman Lebur maka elemen lebur akan panas dan terus meningkat jika telah mencapai titik leburnya maka elemen akan melebur. 3. Konstruksi Pengaman Lebur Pengaman Lebur yang banyak digunakan pada jaringan distribusi adalah jenis letupan dengan konstruksi type Fuse Cut Out (FCO), seperti gambar II.10. Fuse tersebut tidak dilengkapi dengan alat peredam busur api, sehingga bila digunakan untuk daya yang besar maka fuse tidak mampu meredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan akibatnya timbul ledakan. Karena itu fuse ini dikategorikan sebagai pengaman jenis letupan. 4. Karakteristik Fuse / Pelebur Ada dua tipe Karakteristik fuse yang banyak digunakan yaitu : • Fuse Link tipe pemutusan cepat ( K ) • Fuse Link tipe pemutusan lambat ( T ).