Fungsi Serat Bagi Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fungsi Serat Bagi Kesehatan Serat merupakan zat non gizi yang harus dipenuhi kebutuhannya agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Serat makanan dapat menciptakan situasi kondusif dan menenangkan kerja organ ketika proses penyerapan zat gizi berlangsung. Keberadaan serat makanan dalam tubuh lebih berfungsi pada pemeliharaan kondisi sehat, terutama di sepanjang saluran pencernaan. Serat makanan dalam tubuh secara tidak langsung dapat membantu organ-organ dalam tubuh untuk dapat bekerja dan berfungsi sebagaimana mestinya. Serat makanan mampu menghasilkan sejumlah reaksi fisiologis yang tergantung pada sifat-sifat fisik dan kimia dari masing-masing sumber serat tersebut. Reaksi ini mampu meningkatkan massa feses, menurunkan kadar koleterol plasma dan menurunkan respon organik glisemik dari makanan. Adanya beberapa zat penting yang terdapat pada serat, membuat serat menjadi sumber zat yang harus dipenuhi setiap hari dengan fungsi: a. Menurunkan berat badan Serat larut air yang terdiri dari pektin, glukan dan gum serta beberapa hemiselulosa mempunyai kemampuan menahan air dan membentuk cairan kental dalam saluran pencernaan. Cairan kental ini mengurangi keberadaan asam amino dalam tubuh melalui penghambatan peptida usus . Kemampuan serat larut air ini dapat menunda pengosongan makanan dari lambung menghambat percampuran isi saluran cerna dengan enzim-enzim pencernaan, sehingga terjadi pengurangan penyerapan zat-zat makanan di bagian proksimal. Serat akan menarik air dan memberi rasa kenyang lebih lama sehingga mekanisme inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan penyerapan (absorbsi) asam amino dan asam lemak oleh serat larut air. Makanan dengan kandungan serat kasar yang tinggi juga dapat menurunkan berat badan. Makanan akan tinggal dalam saluran pencernaan dalam waktu yang relatif singkat sehingga absorbsi zat makanan akan berkurang. Selain itu makanan yang mengandung serat relatif tinggi akan memberi rasa kenyang sehingga menurunkan konsumsi makanan. Kandungan serat kasar yang tinggi biasanya memiliki kalori rendah, kadar gula dan lemak rendah yang dapat membantu mengurangi terjadinya obesitas. b.



Menurunkan Kadar Gula Darah Serat larut jenis gum dan pektin memiliki kemampuan memperlambat pengosongan lambung dan memperlambat penurunan jumlah serapan gula darah. Asupan serat larut yang tinggi dicapai dengan mengkonsumsi makanan alami sarat serat. Serat menghambat pelepasan gula dari tepung dengan cara menyerap, mengikat, dan membungkus partikel partikel tepung dan segera mengeluarkannya dari tubuh. Pengikatan ini memberi aksi penekanan pada kenaikan jumlah kadar gula dalam darah setelah makan. Menurunnya ketersediaan molekul gula dalam pencernaan berarti semakin sedikit jumlah gula yang diserap usus. Semakin rendah gula yang diserap akan mengurangi jumlah permintaan insulin dari pankreas. Kestabilan kadar gula dalam darah mengakibatkan pelepasan insulin secara berlebihan dapat dihindari dan menjaga pankreas tetap berada dalam kondisi keseimbangan normal.



c. Menurunkan Kolesterol Darah



`Pektin, gum dan musilase adalah jenis serat larut yang memiliki kemampuan mengikat zat tertentu yang terlarut dalam cairan seperti kolesterol darah. Bentuk serat larut yang cair dan kental berpeluang untuk menutupi sebagian lapisan permukaan saluran pencernaan. Kolesterol yang mengambang dan melayang akan diikat dan diserap, sedangkan kolesterol yang telah mengendap secara bertahap akan dikikis kemudian dibuang keluar tubuh terikut bersama urine atau menggumpal bersama tinja. Kandungan serat tinggi secara selektif dapat mempengaruhi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Seseorang yang mempunyai kadar kolesterol melebihi 240 mg/dl darah atau kolesterol LDL melebihi 160 mg/dl darah akan menjadi sangat rentan terhadap serangan jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Konsumsi makanan kaya serat mampu memangkas kolesterol jahat dan mempercepat pengeluaran sisa makanan keluar tubuh. Peran ini merupakan cara serat menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh sekaligus memperkecil peluang terjadinya gangguan kesehatan karena kolesterol. d. Menurunkan Resiko Kanker Kolon Kanker usus besar atau kolon disebabkan oleh kontak sel-sel mukosa usus besar dengan zat-zat karsinogen. Senyawa karsinogen berasal dari makanan yang mengandung prekursor. Di dalam sistem pencernaan, senyawa prekursor dapat dirubah menjadi senyawa-senyawa karsinogen oleh enzim pencernaan dan aktivitas flora usus. Kontak senyawa karsinogen dengan sel usus, dapat merubah sel-sel usus menjadi sel-sel kanker. Bila orang mengkonsumsi sedikit makanan yang berserat, maka feses yang terbentuk dalam usus besarnya kecil-kecil dan teksturnya keras. Bentuk feses semacam ini, menyebabkan konsentrasi zat karsinogenik yang ada di dalamnya pekat (konsentrasi tinggi), sedangkan bentuk feses yang kecil dengan tekstur yang keras menyebabkan transit makanan (waktu yang dibutuhkan sejak di makan sampai di buang menjadi feses) menjadi lama . Akibatnya akan terjadi kontak antara zat karsinogen dalam konsentrasi tinggi dan waktu yang lama, dengan dinding usus besar yang dapat menyebabkan terbentuknya sel-sel kanker. Keberadaan serat makanan tidak larut dalam saluran pencernaan tidak hanya dapat mengurangi konsentrasi lemak dan asam galat yang dikenal sebagai zat yang merangsang timbulnya kanker, tetapi dapat mempercepat proses pencernaan dalam usus. Kondisi ini menyebabkan racun penyebab kanker dan makanan yang mengandung zat karsinogenik dapat lebih cepat dipisahkan dan dibuang keluar tubuh. Kondisi sinergis yang saling menguntungkan antara percepatan pemisahan racun dan persingkatan waktu transit dapat membantu memperkecil terjadinya kanker. Kebiasaan makan biji-bijian atau padi-padian, dapat menekan risiko terkena kanker perut. Hasil riset terbaru seperti dipublikasikan Majalah Gastroenterology, pengkonsumsi serat dalam jumlah paling tinggi dapat menurunkan sekitar 60% dari risiko mengidap penyakit kanker perut daripada kelompok yang mengkonsumsi sedikit serat.



e. Mencegah Difertikula Serat makanan tidak dapat mengobati atau menyembuhkan infeksi difertikula, tetapi ssebagai sarana pencegahan terjadinya divertikulitis. Serat makanan mampu membantu menghilangkan bulatan-bulatan difertikula. Hal ini dapat terjadi apabila tekananakibat dari gerak peristaltik pada usus besar terjaga dalam kondisi normal,



stabil dan tekanan tidak ekstrim ketika terjadi proses pengeluaran limbah makanan cernaan keluar tubuh. Tekanan yang kuat muncul dalam gerak peristaltik dapat dipicu oleh adanya pengedenan terlalu kuat. Peran serat makanan dalam saluran pencernaan dapat menghambat proses penyerapan yang dilakukan oleh sel-sel usus, karena sebagian permukaan dinding usus tertutupi serat. Serat akan memperkecil jumlah penyerapan sel dinding usus terhadap zat-zat berbahaya seperti sisa pestisida yang terikut dalam buah dan sayur atau kolesterol LDL yang terkadang tak sengaja masuk ke dalam tubuh. Penghambatan penyerapan yang dilakukan oleh serat makanan dilakukan dengan menutupi permukaan sel dinding usus dan menyerap cairan beserta zat yang terkandung di sepanjang organ pencernaan ketika serat berlalu.



Serat makanan didalam tubuh sangat diperlukan dan berperan penting untuk menyeimbangkan kesehatan tubuh. Jumlah serat makanan yang cukup dan tersedia di dalam tubuh dapat menghindari timbulnya berbagai macam gangguan penyakit utamanya pada saluran pencernaan. Pencegahan secara dini dapat dilakukan dengan satu cara yangg sederhana, yaitu mencukupi jumlah serat makanan yang dibutuhkan tubuh dengan mengkonsumsi buah dan sayuran secara kontinu serta meragamkan berbagai jenis makanan dalam menu makanan sehari-hari.



Daftar Pustaka : 1. Lubis,Z.2009.Hidup Sehat dengan Makanan Kaya Serat. IPB Press: Bogor. 2. Santoso,A. 2011. Serat Pangan ( Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Magistra No. 75 th XXIII. 3. Tala,Z.2009. Manfaat Serat bagi Kesehatan.USU Repository: Sumatera Utara. 4. Kusharto,C.2006.Serat Makanan dan Peranannya bagi Kesehatan.Jurnal Gizi dan Pangan.vol 1(2):45-54.