G1 Menentukan Dan Menganalisis Masalah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • indah
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: Indah Novianti S.K NPM: 022712039 Kelas: Akuntansi V-A Metode Penelitian Bisnis Menentukan dan Menganalisis Masalah Baik penelitian kualitatif ataupun kuantitatif selalu berangkat dari masalah. Tanpa suatu masalah, penelitian tidak dapat dilaksanakan. Meskipun begitu, terdapat perbedaan antara “masalah” dalam penelitian kuantitatif dan “masalah” dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, “masalah” yang akan dipecahkan melalui penelitian harus jelas, dan dianggap tidak berubah, sedangkan dalam penelitian kualitatif, “masalah” masih belum jelas dan dinamis. Oleh karena itu, “masalah” dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan. A. Pembatasan Masalah Penelitian Melalui Fokus Dalam penelitian kualitatif, ada yang disebut batasan masalah. Hal ini dikarenakan terlalu luasnya masalah, sehingga peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Ada dua maksud yang hendak dicapai peneliti dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus, yaitu: 1) Penetapan fokus dapat membatasi studi. 2) Penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk-keluar suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan.



Perumusan masalah yang bertumpu pada fokus dalam penelitian kualitatif bersifat tentatif, artinya penyempurnaan rumusan fokus atau masalah itu masih tetap dilakukan sewaktu peneliti sudah berada di latar penelitian. B. Bentuk Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah: 1) Rumusan masalah deskriptif: memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara luas dan dalam. 2) Rumusan masalah komparatif: memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain. 3) Rumusan masalah asosiatif: memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan lainnya. C. Analisis Perumusan Masalah 1) Kriteria Analisis  Apakah rumusan masalah tersebut telah menghubungkan dua atau lebih hal atau faktor (definisi masalah)?  Apakah rumusan masalah tersebut dipisahkan dari tujuan penelitian?  Apakah uraiannya dalam bentuk deskriptif saja atau disertai pertanyaan penelitian, ataukah dalam bentuk pertanyaan penelitian saja?  Apakah uraian masalah dipaparkan secara khusus sehingga telah dapat memenuhi kriteria inklusi-eksklusi ataukah masih berkaitan dengan masalah penelitian? Atau hanya dinyatakan secara implisit?  Apakah kata hipotesis kerja dinyatakan secara eksplisit dan berkaitan dengan masalah penelitian? Ataukah hanya dinyatakan secara implisit?  Apakah secara tegas pembatasan studi dinyatakan dengan istilah fokus, secara eksplisit atau tidak, dan apakah fokus itu merupakan masalah? 2) Kajian dan Temuan



Rumusan masalah hanya seragam dari segi tingkat keumuman uraian sebagai yang dijadikan patokan pertama. Rumusan masalah ditinjau dari segi definisi masalah sebagai hubungan antara dua hal atau lebih faktor. Ditinjau dari segi patokan lainnya, pada umumnya seluruh model perumusan masalah dapat dikatakan menjadi beragam. Hal tersebut mengarahkan kita pada suatu keperluan untuk menetapkan adanya prinsipprinsip perumusan masalah. D. Prinsip-prinsip Perumusan Masalah Prinsip-prinsip perumusan masalah yang disajikan pada dasarnya ditarik dari hasil pengkajian rumusan masalah. Prinsip-prinsip yang disajikan dimaksudkan sebagai pegangan bagi para peneliti dalam rangka merumuskan masalah. Pengajuan prinsip-prinsip perumusan masalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)



Prinsip yang berkaitan dengan Teori Dari-Dasar Prinsip yang berkaitan dengan maksud perumusan masalah Prinsip hubungan faktor Fokus sebagai wahana untuk membatasi studi Prinsip yang berkaitan dengan kriteria inklusi-eksklusi Prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah Prinsip sehubungan dengan posisi perumusan masalah Prinsip yang berkaitan dengan hasil penelaahan kepustakaan Prinsip yang berkaitan dengan penggunaan bahasa



Rujukan: Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiono. 2008. Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.