Gampangnya Membuat Buletin Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Gampangnya Membuat Buletin Sekolah



Membuat bulletin sekolah tidak sulit. Yang diperlukan hanyalah tulisan, gambar dan komputer. Jika tidak tahu cara melayout, install saja program Microsoft Publisher. Di program ini tersedia program lay out otomatis. Kita cukup masukkan tulisan dan gambar, Microsoft Publisher akan melayoutnya secara otomatis. Pilih saja menu ‘newsletter’. Microsoft Publisher akan langsung menampilkan aneka tampilan lay out. Kita tinggal memilih mana yang disukai. Untuk jelasnya, berikut tahapan membuat bulletin sekolah. 1. Bentuklah tim redaksi bulletin. Anggotanya tidak perlu terlalu banyak. Tugas tim ini mengumpulkan tulisan dari teman-teman sekolah. Adakanlah rapat untuk menentukan rubrikasi bulletin. Kemudian tentukan penanggungjawab untuk setiap rubrik. Contoh rubrikasi: salam redaksi, laporan utama, cerpen, puisi, sains, kegiatan sekolah, profil siswa/guru. 2. Jika dana membuat bulletin terbatas, bulletin sebaiknya difotokopi. Gunakan fotokopi digital untuk hasil yang lebih baik. Karena warna bulletin kita hitam putih, carilah foto-foto penunjang tulisan yang terang dan berkualitas baik. Agar tampilan bulletin lebih menarik, perbandingan komposisi foto dan tulisan sebaiknya 1:3. Maksudnya, gunakan 1/3 space halaman untuk foto, dan 2/3 lagi tulisan. Untuk tulisan yang panjang, pecahlah menjadi beberapa bagian untuk menghindari kebosanan membaca. Berikan tiap-tiap pecahan tulisan, gambar yang sesuai. Contoh: ada tulisan bertema ‘main internet’. Pecahlah menjadi tiga: pertama, ulaslah kebiasaan dan prilaku teman-temanmu yang hobi main internet, dan apa saja yang mereka lakukan saat berinternet (misal main game). Kedua, ulas blog satu atau dua temanmu yang menarik. Tujuannya untuk menunjukkan kebiasaan positif beberapa teman dalam menggunakan internet. Ketiga, beri tips-tips berinternet secara sehat atau menggunakan jejaring sosial secara aman 3. Untuk tulisan yang menggunakan referensi jangan lupa sebutkan sumbernya. 4. Untuk menjaga bulletin terbit sesuai jadwal, usahakan masa terbitnya agak lama, misalnya dua minggu sekali atau sebulan sekali. Tujuannya untuk memberi kesempatan pada teman-teman membuat atau mengumpulkan tulisan. 5. Jika bulletin dijual, usahakan harganya tidak terlalu mahal. Sebaiknya bulletin dijual seharga modal, atau tak jauh dari harga modal. Jika ingin mencari keuntungan carilah sponsor bulletin. 6. Agar bulletin lebih cepat dikenal dan didukung sekolah, berikan kepala sekolah dan beberapa guru, bulletin gratis setiap edisinya. Jangan lupa tempel bulletin kita di papan pengumuman/mading sekolah. 7. Untuk lebih menarik dan bulletin laris, berikan kuis berhadiah. Hadiah bisa didapat dari sponsor. Contoh hadiah: pulsa gratis Rp. 10.000,- atau Rp. 20.000. Bisa juga hadiahnya voucher makan nasi goreng di kantin. 8. Yang paling penting adalah keseriusan dan kesungguhan. Jika sekolah melihat tim kamu serius mengelola bulletin, mereka pasti bersedia mendukung dengan dana



“Sulit ah!”, “Ribet lagi”, “Nggak bisa”, “Banyak job lain kan?”. Itulah sebarek kalimat yang sering terlontar ketika muncul gagasan untuk membuat buletin atau majalah sekolah di sekolahmu. Baru sebatas gagasan saja sudah kalah. Kumeok samemeh dipacok. Lose before fighting. Alias kalah sebelum bertanding. Kalau begitu mungkinkah buletin atau majalah sekolahmu akan segera hadir? Jawabannya, “SANGAT MUNGKIN”. Ayo, jangan kalah sobat... Jika antum sudah punya gagasan, tunggu apa lagi let’s go to create a bulletin or magazine of your school. He... Dalam ruang yang “sempit” ini, ana sajikan buat antum bagaimana langkah-langkah pembuatan buletin atau majalah sekolah. Ana sajikan yang simpel-simpel saja ya, biar antum lebih memahami dan supaya segera diaplikasikan. ❶ Latar Belakang Pembuatan Hal pertama dalam membuat buletin atau majalah sekolah (selanjutnya disingkat BMS) adalah menentukan latar belakang atau alasan pembuatan. Untuk mendeskripsikan latar belakang pembuatan BMS kita jawab pertanyaan, “Kenapa hendak membuat BMS.Apa Alasannya?” Deskripsikan pertanyaan tersebut dengan maksud dan tujuan pembuatan BM. ❷ Sumber Daya Manusia SDM alias Sumber Daya Manusia perlu diperhitungkan karena SDM lah yang nantinya akan mengurus BMS dan menetukan eksistensinya di jagat jurnalistik sekolahmu. Bisa dicari dengan audisi atau penunjukkan siapa saja yang berkompeten dalam bidang jurnalistik. Jika di sekolahmu ada ekskul jurnalistik, nah teman-teman di dalam ekskul tersebut bisa diberdayakan. SDM yang dibutuhkan akan menempati posisi-posisi tertentu. Misalnya: Pemimpin Umum Biasanya ditempati oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Pembina Biasanya diduduki oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia atau guru yang memiliki kemampuan dalam bidang jurnalistik. Pemimpin Redaksi 1. Memiliki kemampuan tentang jurnalistik dan kepemimpinan 2. Bertanggungjawab terhadap aktivitas keredaksian 3. Melakukan pengawasan terhadap seluruh isi atau rubrik 4. Mengkoordinasi seluruh staf 5. Konsolidasi dengan pembina Sekretaris Ditempati oleh seseorang (anggota atau kader sekolahmu) yang berkapasitas dalam bidang kesekretariatan. Seperti surat-menyurat, dan lain-lain. Bendahara Diposisikan untuk kader yang memiliki kemampuan mengelola keuangan. Dewan Redaksi 1. Memiliki kemampuan korespondensi atau tulis-menulis sehingga mampu menuangkan ide ke dalam tulisan dengan bahasa yang baik dan benar 2. Bertanggungjawab menyediakan naskah yang akan dimuat 3. Peka terhadap situasi dan kondisi up to date



4. Reporter dan Designer termasuk ke dalam dewan redaksi Distributor Tugasnya adalah mendistribusikan BMS yang sudah dicetak. Additional Crew (AC) Additional Crew atau kru tambahan bisa diposisikan di BMS antum. Yang termasuk AC misalnya bagian iklan dan marketing. Tapi jika hal ini dipandang penting. ❸ Buat Nama dan Slogan Kita langsung saja ya... Tentukan nama dan slogan BMS yang akan antum buat. Nama dan slogan ini lebih baik berkaitan dengan latar belakang yang dibuat. Misalnya: Latar belakang : Ingin memajukan dan mengembangkan diri para anggota atau kader organisasi sekolah Nama : Let’s Go! Slogan : Provokator Kemajuan dan Pengembangan Diri Sampai di sini mudah-mudahan tidak puas, he... ❹ Rubrikasi Setelah membuat nama dan slogan, mulailah memikirkan rubrik apa yang akan dimuat dalam BMS. Rubrik-rubrik yang disajikan akan menentukan apakah BMS antum marketable atau tidak. Pada ujungnya kualitas rubrik yang baik akan membuat pembaca betah “berpetualang” di “pantai” BMS antum karena banyak ide dan gagasan pengembangan diri yang dimuat. Contoh Rubrikasi: Dalam Buletin BARU (Bacaan Religius Untukmu) yang didirikan oleh Forum Komunikasi Remaja Muslim (FKRM) Tasikmalaya disajikan rubrik-rubrik sebagai berikut: Muqadimah (semacam salam pembuka dari redaksi) Maidah Ula (maidah= hidangan, ula= utama: semacam kajian utama sebagai penjabaran dari tema yang ditentukan) Pena BARU (rubrik khusus yang diperuntukkan bagi kru BARU mengenai ide dan atau pengalaman dalam pemajuan dan pengembangan diri) Atadaru? (diambil dari bahasa Arab yang berarti “Tahukah Kamu?” Rubrik untuk menampilkan informasi-informasi penting seputar peradaban) Istinshah (masih diambil dari bahasa Arab yang berarti “Meminta Nasehat”. Identik dengan rubrik konsultasi) Nah, sekarang antum buat rubrik yang menarik yang diyaikini akan mampu me-marketalias memindahkan keyakinan pembaca agar tetap menjadi pelanggan BMS antum. ❺ Logo Ini tidak kalah pentingnya, buatlah logo untuk BMS antum. Dibuat semenarik mungkin karena jika suatu saat BMS antum ber-partner dalam suatu event maka logo BMS antum akan dimuat di spanduk atau background event tersebut tapi jika memang sudah ada kesepakatan untuk itu. ❻ Modal Produksi



Inilah salah satu penyokong terbit atau tidaknya BMS. Oleh karen itu perlu dipikirkan darimana pendapatan atau modal untuk produksi BMS. Ada empat opsi yang bisa antum perjuangkan, yaitu (1) Subsidi dari sekolah, (2) Iuran Anggota, (3) Donatur, dan atau (4) Iklan. ❼ Distribusi Tentukan hal berikut: Apakah BMS yang dibuat akan dijual dengan harga tertentu? Ataukah diberikan secara cuma-cuma alias gratis? Jika dijual, perhatikan dan kembangkan management pemasaran. Dan jika digratiskan, jagalah sumber-sumber pendapatan keuangan agar selalu konsisten. Suplemen Urutan kerja kru: 1. Planning (menyusun rencana penerbitan: rapat redaksi) 2. Hunting (pengumpulan bahan-bahan tulisan) 3. Writing (penulisan naskah) 4. Editing (proses penyuntingan , koreksi dan adaptasi naskah) 5. Designing (lay out, artistic) 6. Printing (penyetakan buletin/majalah) Nah, sobat antum sudah diajak menyelami materi tentang bagaimana langkah-langkah membuat buletin atau majalah sekolah. Semoga ilmu yang simpel ini bermanfaat bagi siapa saja yang hendak membuat media komunikasi sekolah berupa buletin atau majalah sekolah. Jika ada sesuatu yang dirasa kurang, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Ini adalah karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki ana.



Sobat, tetap percaya bahwa antum bisa...!!! BAGAIMANA MENERBITKAN BULLETIN SEKOLAH? Bulletin. Kata ini sering sekali kita dengar, tapi tak jarang kita juga tidak mengetahui apa artinya. Namun begitu kita mengetahui bahwa bulletin adalah sebuah media, media penyalur informasi, media yang berisi informasi-informasi tentang aktifitas dan berbagai berita aktual lainnya. Di beberapa sekolah tingkat menengah dan atas saat ini telah banyak yang memiliki bulletin. Bulletinbulletin yang mereka terbitkan tentunya mempunyai karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini karena setiap sekolah mempunyai tujuan yang berbeda tergantung jurusan yang dimilikinya. Kecenderungan ini tentunya didasarkan atas usaha pengembangan sumber daya siswa. Karena dengan adanya bulletin, siswa akan dapat menuangkan kreatifitas dan bakat jurnalistiknya bahkan juga segala uneg-uneg mereka, baik mengenai saran maupun kritik terhadap sekolahnya. Pada umumnya, sebagaimana disebutkan di atas diterbitkannya bulletin sekolah adalah sebagai wadah pengemban, pengamal dan pengembang kreatifitas jurnalistik siswa-siswi, sehingga karyakarya maupun pemikiran-pemikirannya dapat ditampung dalam sebuah media dengan ciri khasnya tersendiri. Disamping itu para sisiwa juga akan dapat berkomunikasi dan bersilaturrahmi dengan teman-teman sekaliguis dengan pengelolanya. Mungkin kita sudah tahu, kalau setiap media yang diterbitkan tentu ada pengelolanya. Nah, untuk bulletin sekolah, biasanya dikelola oleh sebuah lembaga semi otonom OSIS yang bergerak di bidang jurnalistik, yang tentunya mempunyai tujuantujuan tersendiri, diantaranya: (1) Mendorong dan memacu berkembangnya kreatifitas di bidang tulis-menulis atau jurnalistik. (2) Ikut melanjutkan tercapainya tujuan instruksional OSIS (3) Menyediakan jalur informasi timbal balik yang aktual (4) Menyelenggarakan Pendidikan Dasar Jurnalistik yang ditujuakan untuk tim redaksi dan para peminat, sebagai bekal bertambahnya wawasan di bidang ijurnalistik (5) Melatih para redaktur untuk menangani sebuah lembaga di bidang jurnalistik. Kelima tujuan di atas merupakan semangat para pengelola untuk melaksanakan tanggungjawab,s ehingga seluruh redaktur mampu memberikan yang terbaik untuk madrasah, OSIS dan para siswasiswi. Proses Penerbitan Bulletin Secara umum setiap orang dapat menerima bulletin yang sudah jati, atau tinggal membaca saja, tetapi tidak banyak mengetahui bagaimana proses pembuatannya dalam dunia penerbitan. Contoh kongkrit kebanyakan siswa masih banyak yang menanyakan bagaimana cara membuat bulletin itu. Ini mungkin tidak jadi masalah bagi mereka yang pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dasar, karena dalam pelatihan tersebut sedikit banyak telah diulas dasar-dasar jurnalistik, termasuk didalamnya persoalan keredaksionalan dan manajemen penerbitan sebuah media, contoh dalam hal ini adalah bulletin. Agar pembaca dapat juga mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dalam penerbitan sebuah bulletin, maka dibawah ini akan kami tulis beberapa langkah yang dilakukan oleh tim redaktur/pengelola bulletin dalam mengelola sebuah penerbitan.