10 0 219 KB
GANGGUAN METABOLISME DAN ENDOKRIN
GANGGUAN METABOLISME
Segolongan penyakit akibat gangguan metabolisme dan bersifat sistemik Penyakit ini ada 3 golongan: 1.
2. 3.
Gangguan metabolisme karbohidrat Gangguan metabolisme protein Gangguan metabolisme lemak
Dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan zat bersangkutan
GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Diabetes melitus (Hiperglykemia)
Dasar penyakit adalah defisiensi insulin
Gejala klinis penyakit : hiperglikemia glikosuria Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak Dapat berakhir dengan kematian
Insidensi terbanyak usia 50 – 60 thn
Dapat juga dekade pertama atau pada yang sudah lanjut
Penyakit ini diturunkan secara multifaktorial
Etiologi:
Sebab tepat belum diketahui berhubungan dgn kelainan hormonal Insulin growth hormon hormon steroid Keadaan diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dlm interaksi pankreas, hipofisis dan adreanal
Pankreas Pankreas mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha Sel beta : hormon insulin Sel alpha : menghasilkan hormon glukagon Efek anti insulin → berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan glikogenolitik → meningkatkan kadar gula darah
Cara kerja insulin
Ada 2 teori cara kerja insulin
Teori 1 = teori Levine : insulin menstranfer glukosa melalui membran sel otot serat lintang, tetapi tidak menggangu perpindahan glukosa melalui membran sel hati Teori 2 insulin diperlukan untuk fosforilasi glukosa dalam sel → glukosa 6 posfatase untuk pengikatan ini dibutuhkan enzim hexokinase yang dihasilkan oleh sel hati Kelenjar hipofisis menghasilkan zat inhibitor hexokinase insulin merupakan zat antagonis terhadap hexokinase
Kelenjar Hipofisis
growth hormon hormon ACTH efek menghambat enzim hexokinase. Bila kelenjar hipofisis hiperaktif → menyebabkan terjadi diabetes.
Kelenjar Adrenal
Glukoneogenesis yaitu perubahan bentuk protein menjadi karbohidrat. Karena pengaruh hormon steroid yang dihasilkan oleh kortex adrenal Bila berlangsung terus menerus → menekan sel beta pankreas → menimbulkan difesiensi insulin permanen Aktivitas adrenal bergantung kepada kelenjar hipofisis anterior
KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
Merupakan gangguan biokimia. Cedera morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan diagnosis tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan bukti-bukti kelainan anatomik
Pankreas
Seperempat penderita : pankreasnya normal Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin menimbulkan gangguan produksi insulin Bila ada : Hialinisasi fibrosis vakoalisasi hidropik yg sebenarnya merupakan penimbunan glikogen
Pembuluh darah
Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi. Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah bertambah. Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina
Mata
Sklerosis arteri retina → retinitis diabetika. Berupa
perdarahan kecil-kecil tdk teratur pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk dan kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma
Jantung
Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung
Ginjal
Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular pyleonepritis akut maupun kronis
Kulit
Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis →xantoma diabetikum
Susunan syaraf
Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis Perubahan degeneratif
demyelinisasi fibrosis mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah
Hati
Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari sel → penimbunan lemak berlebihan
Klinis
Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg dimakan →penderita banyak makan Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) → kompensasi: penderita banyak minum Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) → penderita banyak kencing
Hipoglykemia Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan: 1. Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes 2. Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik 3. Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg dibentuk oleh sel beta
GANGGUAN METABOLISME PROTEIN.
Penyakit akibat kelebihan protein (-) Defisiensi protein Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik Akibatnya : pertumbuhan tubuh pemeliharaan jaringan tubuh pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu. Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik
MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN.
Hipoproteinemia
Sebab : exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal
Hipo dan Agammaglubulinemia Ada 3 jenis : 1. Hipoagammaglobulinemia kongenital Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi Plasma darah tidak mengandung gamma protein. Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn tubuh tidak dapat membentuk Ig
2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat
Pada pria dan wanita pada semua usia Penderita mudah terkena infeksi Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali
3. Hipoagammaglobulinemia sementara
Hanya ditemukan pada bayi Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri
Pirai atau Gout
akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat serum meninggi → pengendapan urat pada berbagai jaringan Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin. Secara klinis : Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut “tophus”
disekitar sendi Bursa tulang rawan Telinga Ginjal Katup jantung
GANGGUAN METABOLISME LEMAK Kelebihan lemak (Obesitas)
Terjadi kalori didapat > kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme) Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme. Kalori yg dibutuhkan menurun → berat badan naik, meskipun diberi makan tdk berlebihan Lemak ditimbun pada: Jaringan subkutis Jaringan retroperitoneum Peritoneum Omentum Pericardium Pankreas Obesitas → memperberat hipertensi, diabetes, penyakit jantung
Hiperlipidemia
Jumlah lipid darah total dan kholesterol meningkat Terdapat pada :
diabetes melitus tidak diobati hipotiroidisme penyakit hati sirhrosis biliaris Xantomatosa Hiperlipidemi hierkholesterolmi
Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh darah → arteriosklerosis
Defisiensi lemak
Terjadi pada kelaparan (starvation) gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac, sprue, penyakit Whipple. Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya krn intake kurang Yang mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari jaringan Pada penyakit Whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi protein, karbohidrat dan vitamin.
SUSUNAN ENDOKRIN
Sistem endokrin : Kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (duktus eksretorius). Produknya
Disebut hormon langsung masuk aliran darah → mempengaruhi pertum- buhan, metabolisme, reproduksi dll.
Sistem endokrin: 1. Kelenjar Hipofisis 2. Kelenjar Thyroid 3. Kelenjar Para thyroid 4. Kelenjar thymus
5. Kelenjar adrenal 6. Kelenjar Langerhans pankreas 7. Gonad: Ovarium dan testis 8. Placenta
HIPOFISIS
Menghasilkan hormon yang tidak langsung mempengaruhi sel tubuh, tapi mempengaruhi kelenjar endokrin lain target organ Thyroid adrenal gonad target organ menghasilkan hormon → mempengaruhi sel tubuh Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus yaitu lobus anterior dan posterior. Lobus anterior growth hormon thyrotropin (TSH) Folikel stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing hormon prolaktin hormon Lobus posterior Anti diuretik (ADH)
THYROID
Embriologi:
Fisiologi: Mempertahankan derjat metabolisme lebih tinggi. Merupakan alat tubuh yg sensitif dan dapat bereksi terhadap berbagai rangsangan. Pada masa pubertas, kehamilan, dan stres atau pada waktu haid kelenjar membesar dan berfungsi lebih aktif. Kelainan yg terjadi : hiperplasi epitel resorpsi koloid sel-sel folikel menjadi lebih tinggi kadang membentuk tonjolan-tonjolan ke dalam lumen. Apabila stres dan rangsangan lain hilang → involusi, kelenjar mengecil.
Dari invaginasi tuber (endoderm) dari dasar lidah (foramen caecum) → tumbuh ke bawah, di muka trachea dan tulang rawan thyroid
Fungsi thyroid dipengaruhi oleh hipofisis melalui TSH. Apabila TSH negatif (ex: pada hipopituitarisme) → thyroid atropi Apabila TSH meningkat → hormon thyroid juga meningkat → menekan hungsi hipofisis, dan sebaliknya Apabila thyroid menurun → merangsang hipofisis mengeluarkan TSH lebih banyak. Menyebabkan hiperplasi dan pembesaran kelenjar thyroid seperti pada penderita kekurangan jodium pada penyakit gondok.
BIOSINTESIS PRODUKSI H.THYROID.
Produksi hormon thyroid melalui 4 tingkat. Tingkat 1. TRAPPING: plasma I Tingkat II. BINDING: I Oxidasi MIT + (I) Tingkat III. COUPLING : DIT + DIT
gradient
Thyroid I
(I) monoiodothyrosin (MIT) Diioxdotrhyrosin (DIT) Tetraiodothyrosin = thyrosin (T4). DIT + MIT Triodothyronine (T3). Tingkat IV. Releasing: Thyroglobulin proteolisis MIT + DIT + T3 + T4 plasma T3 + T4 MIT + DIT Deiodinisasi Thyrosin Thyroid I
KETERANGAN. Jodium dari makanan dan minuman diabsorpsi dari sal percernaan sebagai jodida. Thyroid mempunyai kemampuan utk menarik jodida kemudian dikonsentrasi Trapping yaitu mempertahankan jodida gradient melalui dinding sel antara plasma dan thyroid. Gradient dapat meningkat secara langsung melalui TSH atau tdk langsung melalui simpanan thyroid yg rendah. Jodium dengan cepat terikat dengan tyrosin membentuk MIT, DIT DIT + DIT→ Thyrosin (T4) atau MIT +DIT → T3 dan disimpan dalam folikel kelenjar thyroid sebagai Thyroglobulin