Garuda Wisnu Kencana [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Ara
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASAL USUL GARUDA WISNU KENCANA Konon disebuah negeri di Pulau Bali tinggalah seorang Resi yang arif dan bijaksana. Resi itu bernama Resi Kasyapa. Beliau memiliki dua orang istri yakni Kadru dan Winata. Kadru dikaruniai 3 orang anak berwujud naga sedangkan Winata dikaruniai seorang anak yang berwujud garuda. ADEGAN 1 *Resi dan 2 istri masuk diikuti dengan para naga dan garuda* Resi : “Kedua istriku yang cantik nan jelita, sebagai pertanda rasa cintaku kepadamu aku akan memberimu sebuah hadiah” Kadru :“Hadiah apa itu ?” Winata : “Apakah itu baju?” Resi



: “Bukan istriku, ini kuberikan agar kalian semakin cantik”(sambil memberikan berupa perhiasan)



Kadruu : “Terima kasih kanda” Winata : “Terima kasih aku akan memakainya setiap hari” Resi



: “Cantik sekali para istriku ini aku tidak sia – sia memberi kalian perhiasan



ini” Resi



: “Garuda naga kemarilah nak”



Naga & Garuda : “Salam romo” Naga : “Ada apa Romo memanggil kami?” Resi : “Begini nak, para dewa akan mengadakan sayembara dalam waktu dekat. Kalian harus mengikuti sayembara itu.” Garuda: “ Kenapa kita harus mengikuti sayembara tersebut rama?” Naga : “Iya, Kenapa kita harus mengikuti sayembara para dewa?” Resi : Karena rama percaya pada kalian berdua bisa memenangkan sayembara. Kalian meupakan putra-putra terbaik rama. Rama ingin kalian menunjukkan kepada dewa bahwa putra-putra ramalah yang terbaik.” Garuda : “Baik Rama” Naga 1 : “ Kami berrjanji pada Rama, salah satu dari kami akan memenangkan sayembara tersebut . Naga 2 : “ Izinkan kami untuk segera berlatih bersama” Naga 3 : “Iya rama izinkan kami berlatih untuk menjaga nama baik rama.”



Resi : “Kalian sungguh bersemangat sekali, tunggu sebentar rama ingin menyampaikan satu pesan lagi. Maafkan rama tidak bisa mendampingi kalian setelah ini, karena rama ingin bertapa dalam waktu yang lama sebagai bentuk kesetiaan rama pada dewa” (anak-anak menampakkan wajah yg sedih) Winata : “ Kalian tak perlu sedih begitu. Itu sudah jadi tugas rama kalian menyembahkan dirinya kepada dewa” Kadru : “iya winata betul, toh setelah itu kalian akan bertemu dengannya lagi. Segeralah berlatih supaya kalian dapat memenuhi janji kalian pada rama, jaga nama baik keluarga” *seluruh pemain masuk kedalam gapura*



ADEGAN 2 *Kadru dan winata keluar dari Gapura, sambil menjambak rambut Winata, Kadru merebut perhiasan dari Winata* Kadru : “perhiasan ini tak pantas kau pakai lagipula kau hanya budak disini, ini harusnya jadi milikku juga” Winata : “Baik kuberikan padamu, tolong lepaskan dulu aku” *datang Garuda melihat hal itu* Garuda : (berteriak) “apa yang kau lakukan pada ibuku?” Winata : “Jangan berteriak begitu padanya nak dia juga ibumu” Garuda : “ Ibu ini tak adil, kenapa kau diam saja diperlakukan seperti itu” Garuda : “ Kembalikan apa yang menjadi hak ibuku, kembalikan perhiasan itu” Winata : “sudahlah garuda itu bukan masalah yang besar” Kadru : “ Kau dengar itu. Tidak bisa, Ibumu sendiri yang bersedia memberikan ini kepadaku, lagipula dia tak pantas memakainya” Garuda : “Hey... Kau tidak bisa mengolok-olok Ibuku seperti itu” ( Garuda merebut perhiasan itu secara paksa hingga kadru terjatuh) *Naga melihat Kadru terjatuh langsung menghampiri ibunya* Winata : “Cukup garuda cukup” (menarik tangan Garuda) Naga : “Ibu kau tak apa? Apa yang telah ia lakukan pada ibu?” (membantu kadru berdiri) Kadru : (kesakitan) “Dia mendorongku secara sengaja Naga tolonglah ibumu ini” *Naga menghampiri garuda dan menariknya menjauhi kadru dan winata*



Naga : “Apa maksudmu berbuat kasar pada ibuku?” Garuda : “Dia yang memulainya duluan” Winata:”Sudah nak ibu tidak apa – apa, jangan bertengkar dengan dengan saudaramu sendiri”(berteriak sambil menangis) Naga : “kenapa kau berani berbuat itu pada ibuku? Aku tak terima ibuku kau diperlakukan seperti itu perbuatanmu sungguh harus diberi pelajaran, ibu winata sungguh tak becus mendidikmu” Garuda : “Sudah ku bilang dia yang memulainya duluan, Beraninya kau berbicara seperti itu tentang ibuku” Naga : “Diam kau!! ikut aku ke hutan, akan ku beri kau pelajaran” (sambil menunjuk garuda) Garuda : “ Aku juga tak terima kau memaki ibuku seperi itu, kau juga perlu diberi pelajaran” Pemain masuk ke dalam gapura ADEGAN 3 *Naga dan Garuda masuk ke dalam Hutan* Naga :”Sini kau dasar tak tau diri” Garuda:”Jaga mulutmu” *Naga dan Garuda bertarung hingga keduanya tidak ada yang menng* Garuda:”Sudahlah naga jangan bertengkar seperti ini kita ini saudara” Naga :”Jangan banyak omong kau jangan jadi pengecut” Garuda:”Bukannya aku pengecut, aku hanya tak ingin kita bertengkar seperti ini” Naga :”Kau takut kepadaku?Hahaha aku anggap kau takut kepadaku, jika kau tak mau bersaing denganku kau harus menerima persyaratan ini” Garuda:”Persyaratan apa itu” Naga :”Kau ingin ibumu bebas bukan? Aku bisa membebaskan ibumu tapi dengan syarat kau harus memberikanku tirta Dewa Wisnu dengan waktu sehari semalam”(sambil tertawa mengejek) Garuda:”Baiklah jika itu maumu akan kulalukan semua demi ibuku Naga :”Tapi kalau kau tidak bisa memberikan tirta itu dalam waktu yang telah kutentukan lihat saja nanti, Hahahahaha” Garuda:”Baiklah jangan apa apakan ibuku” *Pemain masuk kedalam gapura* ADEGAN 4



*Garuda masuk ke panggung* Garuda: “Oh Dewa harus kemana lagi aku mencari tirta itu aku takut terjadi hal buruk pada ibuku karna waktuku hanya tinggal sedikit untuk menyelamatkannya, Tolonglah aku dewa tolongg!!” *Garuda duduk bertapa untuk memanggil Dewa (membaca mantra)................. dan datanglah Dewa Wisnu dengan para dayangnya” Garuda: “Om Swastiastu Dewa terima kasih telah datang” Dewa Wisnu : “Ada apa anak muda kau memanggilku? Kulihat dari tadi kau sepertinya sedang resah” Garuda: “Tolong hamba dewa, hamba tidak tau harus bagaimana lagi” Dewa Wisnu : “Tenanglah anak muda aku akan menolongmu” Garuda: “Hamba tidak tahu harus kemana lagi mencari tirta, dewa. Tolonglah hamba jika hamba tak bisa menemukan tirta itu, sesuatu yang buruk akan menimpa ibu hamba dewa” Dewa Wisnu : “Tirtaku? Baiklah akan kuberikan kepadamu tapi kau harus berjanji kepadaku untuk menjaganya dengan baik dan menggunakannya atas nama kebijakan” Garuda: “Baik dewa, aku akan menjaga amanahmu” *dewa wisnu menyerahkan senjatanya, garuda menerima tirta* *garuda pamit undur diri* Garuda: “Dewa, hamba mohon undur diri untuk segera menemui ibu saya” Dewa Wisnu: “segeralah pergi wahai hambaku, tolonglah ibumu!, jangan samapi terlambat”. *garuda keluar kemudian disusul dewa wisnu beserta dayang nya* ADEGAN 5 Naga 3 : “Dimana garuda? Waktunya tinggal sedikit lagi” Kadru : “Lihat itu Winata, bahkan anakmu tak mau menyelamatkanmu, jadi buat apa kau hidup” Winata : “Tak mungkin, anakku pasti sedang berusaha, tolong bebaskan aku” Naga 1: “Tentu, aku akan membebaskanmu dari penderitaan ini dan kembali ke sisi dewa” Naga 2: “Setidaknya kau takkan bisa memberikan pesan terakhir pada anakmu tercinta, itu akan menambah rasa senang kami”.



*Naga 1 menusuk Winata dengan pedang* Kadru : “Semoga kau tenang di alam baka winata *semua tertawa jahat disaat itu garud datang dengan terburu-buru* Tak selang lama dengan pembunuhan yang dilakukan mereka berempat, garuda telah sampai dan melihat ibunya yang telah tergeletak kaku berlumuran darah. Naga 3 :”Lihat siapa yang datang terlambat, wahai ibu!” Garuda : *menghampiri winata dengan merangkulnya* “IBUUUUUUUUUUUUU, Apa yang kau lakukan pada ibuku naga?” Naga 2: “Ibumu sudah tak berguna lagi bagi kami, lagian pula kau sendiri yang berbuat kesalahan dengan datang terlambat” Garuda : “Batas waktunya masih tersisa sehari lagi.... lagian aku sudah menepati janjiku dan datang tepat waktu” Kadru: “Yang membuat peraturan adalah anakku, jadi peraturannya dirubah sesuai keinginannya tak jadi masalah” Naga 1: “Tak usah banyak bicara. Waktumu sudah habis, Sekarang dimana Tirtha itu, Cepat berikan padaku!” Garuda : “SETELAH KAU MELAKUKAN HAL KEJI SEPERTI INI, KAU MASIH SAJA MEMENTINGKAN TIRTHA INI? DARAH HARUS DIBALAS DENGAN DARAH NAGA” *Garuda mengarahkan tirtha dan akan membunuh naga* Kadru : “JAAAAANGAN” (kadru melindungi naga 1, tertusuk kemudian meninggal) *garuda menarik tirta dari perut kadru kemudian mundur menjauh dari kadru....tak percaya bahwa dia telah menusuk kadru* Naga : “IBUUUU” (Amarah memuncak) Garuda: “Nah sekarang kalian bertiga tau kan bagaimana rasanya ditinggal pergi ibu yang kalian sayang!”



Naga 1 : “Kau sungguh tak bisa dibiarkan” Garuda : “Hadapi aku naga jika kau berani” ( 3 Naga dan Garuda berperang) *3 naga dan garuda berkelahi dengan hebat. Ketiga naga mati terbunuh oleh garuda* Garuda: “(nafas tersenggal-senggal) telah mati semua ke empat durjana tersebut” Garuda : (menangis) “Apa yang telah ku lakukan pada keluargaku..........ampuni aku ya dewa” *Dewa Wisnu datang dengan para dayangnya* Dewa Wisnu :”Apa yang telah kau lakukan wahai anak muda?” Garuda



:”Ampuni hamba dewa, hamba telah melakukan hal yang keji dan tercela (bersujud



& meminta ampun) Dewa Wisnu :”Bisa bisanya kau menggunkan tirtaku untuk hal keji seperti itu. Senjata tirtaku dipergunakan untuk dharma kebajikan, sekarang berlumuran darah kedursilaan. Lagi pula engkau telah berjanji mengggunakan senjataku demi kebaikan. Lihatlah jasad mereka! Ibumu tak akan senang dengan apa yang telah kau perbuat. Kejahatan balaslah dengan kebajikan, percumalah semua dhara yang telah dilakukan ibu dan ayahmu selama ini dikarenakan durjanamu” Garuda :”Ampuni hamba dewa.....hamba berjanji tidak akan mengulangi perbuatan keji lagi”. Dewa wisnu: “sekarang dengarlah perintahku wahai garuda!, tebus semua dosamu dengan mendharmakan diri dan melakukan kebajikan. Aku akan terus mengawasimu agar kau tak lakukan hal keji lagi”. Garuda : “Hamba akan menebus kesalahan hamba dengan mempersembahkan diri hamba untuk menjadi tungganganmu wahai dewa” Dewa Wisnu :”Baiklah jika itu maumu wahai garuda. Kau akan menjadi tungganganku kemana aku pergi, kau juga akan belajar dharma dari setiap tempat dan orang yang kita temui” Garuda : ”Baiklah wahai dewa, mulai detik ini hamba akan mengabdikan diri menjadi



tunggangan dewa. Hamba akan mengantar dewa kemana saja ke tempat yang dewa mau” *Dewa Wisnu menunggangi Garuda*