21 0 882 KB
Gas Dehydration (VICO IndonesiaGas Dehydration Unit)
Hello! Group 4 Apryani Lestari Arif Hendrawan M. Jamaludin Merisa Aulia Sekar Ayu Chadarwati
METODE GAS DEHYDRATION
Absorbsi
Adsorpsi
Memanfaatkan prinsip perpindahan massa dari molekul air ke pelarutnya (molekul cair/padatan) . Menggunakan cairan sebagai absorben (contoh: glycol, methanol)
Menggunakan padatan sebagai absorben (contoh: alumina, silica gel)
Sistem Dehidrasi Gas ▣Sistem Dehidrasi Gas terdiri atas proses yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan air pada gas agar didapatkan nilai moisture content yang sesuai (sesuai dengan perjanjian dengan konsumen, dalam hal ini PT Badak LNG) ▣Tujuan proses dehidrasi gas: a. Dehidrasi gas hingga dibawah dew point (titik embun) agar gas tidak terkondensasi/membentukan molekul air saat mengalir melalui pipa dan fasilitas lainnya. b. Mendapatkan nilai moisture content yang sesuai (tidak lebih dari 20 lbs/MMSCF) dengan perjanjian c. Mencegah terjadinya korosi pada pipa karena terbentuknya komponen asam (CO2 and H2S) d. Mempertahankan nilai kalor gas (semakin tinggi kandungan air, semakin rendah nilai kalor gas) ▣.
PENGGUNAAN GLIKOL SEBAGAI ABSORBEN Glikol biasanya digunakan sebagai absorben pada proses absorbsi karena: • Bersifat higroskopik (kemampuan untuk menyerap air). • Tidak terdekomposisi pada suhu dan tekanan operasi proses. Suhu maksimum glikol terdekomposisi adalah 404 F. • Memiliki tekanan uap yang rendah, sehingga menimalisasi menguapnya glikol pada sistem regenerasi. • Mudah untuk diregenerasi dan digunakan kembali. • Dipasarkan dengan harga terjangkau, yaitu USD 1,390/kton.
Diethylene Glycol (DEG)
Triethylene Glycol (TEG)
Tetraethyle ne Glycol (TREG)
Kesetimbanga n uap tinggi dengan gas maka cenderung kehilangan ke fase gas di kontaktor
Memiliki tekanan uap yang tinggi menyebabkan kerugian tinggi dalam kontaktor
Dapat terekonsentras i pada suhu 340 F – 400 F untuk tingkat kemurnian tinggi
Lebih mahal dibandingkan TEG namun lebih sedikit menguap saat dikontakan dengan gas
Titik didih pada 760 mmHg = 387.1 F
Titik didih 760 mmHg = 472.6 F
Titik didih pada 760 mmHg = 545.9 F
Titik didih pada 760 mmHg = 597.2 F
Suhu terdekomposis i = 329 F
Suhu terdekomposisi = 328 F
Suhu terdekomposisi = 404 F
Suhu terdekomposisi = 428 F
Memiliki suhu terdekomposisi yang rendah sehingga tidak sesuai dengan kondisi operasi reconcentrator
Titik embun depresi hingga 150F yang mungkin dengan stripping gas
Terekonsentra si pada 400 F 430 F
Ethylene Glycol (EG)
‘’
JENIS GLYCOL
Digunakan sebagai penghambat terbentuknya molekul air, dapat direcover pada proses separasi dengan suhu diatas 50 F.
MENGAPA TRIETHYLENE GLYCOL? TEG mudah untuk diregenerasi sampai kemurnian 98-99% karena tingkat menghilangnya uap lebih rendah. TEG memiliki titik didih dan suhu terdekomposisi yang cukup tinggi (404 F). Memiliki viskositas (kekentalan) tinggi. Memiliki biaya yang terjangkau.
Moisture Content Maksimum di Dry Gas
(Source: VICO Indoneia)
Faktor yang Mempengaruhi Moisture Content pada Sales Gas Jumlah Tray Pada Contactor
• Semakin banyak jumlah tray, maka moisture content pada gas akan menurun. • Semakin banyak jumlah tray, maka efisiensi kolom absorber akan semakin menurun dan biaya akan menjadi lebih mahal.
Faktor yang Mempengaruhi Moisture Content pada Sales Gas Laju Alir Lean Glycol ke Contactor
• Semakin besar laju alir lean glycol yang menuju contactor, maka moisture content sales gas akan semakin berkurang.
Purity/Konsentrasi Lean Glycol
• Semakin besar purity lean glycol yang menuju contactor, maka besar moisture content sales gas akan semakin berkurang.
STUDY CASE
Diketahui bahwa moisture content dry gas melewati batas maksimum (10 lb/MMSCFD). Penentuan kondisi operasi yang sesuai dengan spesifikasi moisture content pada dry gas.
OBJECTIVES ▣Melakukan variasi laju lean glycol dari hasil recycle, jumlah tray, dan suhu boiler pada reconcentrator glycol terhadap moisture content pada dry gas.
‘’
Simulasi Gas Dehydration di software HYSYS
Melakukan variasi suhu pada robiler reconcentrator terhadap moisture content
METODE Melakukan variasi laju alir glycol terhadap moisture content
Menyimpulka n suatu saran kondisi operasi paling optimal
KOMPOSISI
Feed Gas
Component Mole Fraction
KONDISI Temperature
98,5 36,94 Pressure 700 4928 Molar Flow 33,2 Mass Flow 1775412
F C psig kPa MMSCFD lb/day
Methane
0,846
Ethane
4,5E-02
Propane
3,2E-02
i-Butane
6,50E-03
n-Butane
8,99E-03
i-Pentane
3,3E-03
n-Pentane
2,2E-03
n-Hexane
5,3E-03
CO2
4,86E-02
H2S
0
H2O
1,4E-03
Nitrogen
8E-04
Hasil Simulasi Proses dengan HYSYS
SIMULASI PROSES UNIT GAS DEHIDRASI MENGGUNAKAN SOFTWARE HYSYS 8.8 Description Flow rate Wet Gas
Tag
Nilai
-
33.25
PI-5400
700
Ti-5400
98.5
TI-5451 A
247
PI-5460
24.33
Ti-5460
199.33
(MMSCFD)
Tekanan operasi Contactor (PSIG) Suhu operasi Contactor (F) Suhu rich glycol keluaran E-5450 B/C menuju Reconcentrator (F) Tekanan operasi Skimmer (PSIG) Suhu operasi Skimmer (F)
KOMPOSISI
Dry Gas KONDISI Temperature
101,7 38,72 Pressure 685 4824 Molar Flow 33,2 Mass Flow 1775546
F C psig kPa MMSCFD lb/day
Component
Mole Fraction
Methane
0,846736337
Ethane
4,47E-02
Propane
3,25E-02
i-Butane
6,49E-03
n-Butane
8,99E-03
i-Pentane
3,34E-03
n-Pentane
2,23E-03
n-Hexane
5,35E-03
CO2
4,86E-02
H2S
0
H2O
2,35E-04
Nitrogen
8,30E-04
TEGlycol
2,79E-07
Perbandingan Data Aktual dengan Hasil Perhitungan Simulasi pada HYSYS 8.8 Variable
Unit
Actual
Unisim
Error (%)
Moisture content dry gas
lbs/MMSCF
11.3
11.18
1.06
Lean glycol purity
wt-%
97.51
96.46
1.07
Flow lean glycol
GPM
2.6
2.548
1.97
Flow wet gas in
MMSCFD
33.25
33.24
0.013
Temperature wet gas
F
98.5
98.5
1.01E-13
Pressure wet gas in
psig
700
700
0
HASIL VARIASI
• Jumlah Tray • Kemurnian Glycol • Laju Alir Glycol
Pengaruh Jumlah Tray terhadap Fuel Boiler dibutuhkan
Jumlah Tray
Moisture Content (lb/MMSCFD)
6
11.18
7
11.18
8
11.17
9
11.17
10
11.17
11
11.17
12
11.17
Pengaruh Jumlah Tray terhadap Moisture Content 11.182
Moisture Content (lb/MMSCFD)
11.18
11.178
11.176
11.174
11.172
11.17
11.168 0
2
4
6
8 Jumlah Tray
10
12
14
Pengaruh Kemurnian Glycol Terhadap Moisture Content T reb (F)
Purity (in contact)
MC (lb/MMSCFD)
340 345 346 347 348 349 350 355 360 365
0.960 0.963 0.963 0.964 0.965 0.965 0.966 0.967 0.970 0.973
11.18 10.44 10.3 10.16 10.03 9.893 9.758 9.134 8.567 8.031
Pengaruh Purity Glycol terhadap Moisture Content
Pengaruh Suhu Boiler teradap Purity Glycol 12
0.974
10
0.97
0.968 0.966 0.964 0.962 0.96 0.958
335
340
345
350 355 360 Suhu Boiler (F)
365
370
Moisture Content
Purity Glycol
0.972
8
6
4
2
0 0.958
0.96
0.962
0.964 0.966 0.968 Purity Glycol
0.97
0.972
0.974
Pengaruh Laju Alir Glycol Terhadap Moisture Content Glycol rate (USGPM)
MC
2.562
11.18
2.59
11.15
3.254
11.13
3.529
11.13
Moisture Content (lb/MMSCFD)
Pengaruh Laju Alir Glycol terhadap Moisture Content 11.19 11.18 11.17 11.16 11.15 11.14 11.13 11.12 0
0.5
1
1.5 2 2.5 Laju Alir Glycol (USGPM)
3
3.5
4
Saran kondisi Optimum
Kondisi Oprasi Optimum (Moisture Content
Jumlah tray
8
Suhu Boiller (F) 365 Laju Alir Glycol (USGPM)
2.56