Genesa Bahan Galian Mangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Fadilah Rahmadhani NIM : 12.02.0032



Genesa Bahan Galian Mangan A. Cebakan Terrestial Menurut Park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu : - Cebakan hidrothermal. - Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik - Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut - Cebakan metamorfosa - Cebakan laterit dan akumulasi residual Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi residual. Cebakan sedimen laut mempunyai ciri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan lensa lensa. Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau grafitik, dan kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan pengendapan dalam cekungan terdekat. Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi dengan sedimen klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari unsur karbon organik. Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan bebas sirkulasi air. Cebakan bijih oksida merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan bijih karbonat kadarnya cenderung lebih kecil, yaitu 15-30% Mn. B. Nodul Istilah nodul mangan umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung pula unsur pasir, nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-metal. Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berupa gumpalan-gumpalan dengan diameter berkisar dari 10 cm sampai 20 cm. Di samudra pasifik sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh USBM, diketahui bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sedimen pasifik bagian timur, yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggara Los Angeles, Kalifornia. Di zona ini, nodul mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur. Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan



dari halus hingga kasar. Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Fragmen batuan, atau nodul lainnya.



Mangan ditemukan dalam bentuk biji tunggal (native metal) maupun dalam bentuk biji campuran (complex metal). Tetapi dialam biji mangan jarang ditemukan dalam bentuk logam tunggal (native metal). Umumnya berasosiasi dengan biji besi sebagai endapan residu dan mineral barit sebagai mineral oksidasi sekunder. Terdapat dalam batuan sedimen metamorf maupun dalam batuan metamorf. Unsur mangan mempunyai nomor atom 25 dan berat atom 55 dengan tingkat oksidasinya 7, 6, 4, 3 dan 2. Dalam sistem periodik unsur menempati perioda ke 4 dengan golongan VIIIB. 1. Proses diagenesa secara konseptual, keterdapatan endapan mineral logam di berbagai daerah erat hubungannya dengan variasi kontrol litologi yang berfungsi sebagai tempat kedudukan dan batuan pembawa mineralisasi serta adanya sumber pan as. Ada yang dijumpai dilapangan baik batuan gamping maupun batuan gunungapi yang lazim sebagai batuan samping yang merupakan tempat kedudukan mineralisasi mangan, sehingga menarik untuk dieksplorasi. Mangan di Jawa umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa dalam batu gamping yang terletak didalam atau diatas batuan vulkanik seperti tufa, breksi. Biji mangan didapatkan sebagai Pirolusit , Psilomelan dan Wad (massa seperti tanah). Karena kenampakan atau bentuknya didaerah penambangan mangan (Mn) daerah penelitian orang mempunyai istilah setempat yaitu “meling” untuk Pirolusit yang menunjukan seperti serat, secara umumnya Pirolusit adalah barit. Pada saat ini mangan yang ditambang terbatas pada bijih berkadar MnO2 diatas 75%. Asosiasi Pirolusit adalah Psilom elan, kadangkadang rhodonit dan rodhokhrosit. 2. Jenis-jenis Mineral Bijih yang Mengandung Mangan (Mn) (Mangan group). Menurut Sukandarrumidi (2004) dikenal 4 jenis mineral bijih yang mengandung mangan (Mn) yaitu: - Pirolusit βMnO2, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5-6), berwarna abu-abu kehitaman. Dibawah mikroskop bijih Pirolusit mudah dibedakan dengan mineral mangan lainnya, dan warnanya yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajar dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai kumpulan kristal yang relatif kasar, Pirolusit juga terdapat sebagai kristal berbentuk jarum yang halus. - Hollandite (Ramsdellit) Rumus kimianya Ba2 (MnO2)8 ¬= Ba2Mn8016 berkilap logam (brilliant metalic), terdapat bersama-sama dengan Pirolusit dalam massa kristalin berbutir kasar. Dibawah mikroskop bijih kedua jenis logam tersebut menunjukkan warna yang sama yaitu putih kekuningan, perbedaanya Pirolusit



lebih cemerlang dibanding Hollandite. Disamping itu Hollandite lebih lunak dibanding Pirolusit. - Kriptomelan Rumus kimia K2Mn8O16 = K2 (MnO2)8. Dibawah mikroskop bijih mineral ini terdapat dalam macam-macam bentuk antara lain sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsentris berselang-seling dengan lapisan yang berbeda warna, struktur bunga es dan massa berbentuk. - Psilomelan Rumus kimia (Ba H2O)2 Mn5O10. Merupakan massa masif karena berwarna hitam. Dibawah mikroskop bijih Psilomelan sulit dibedakan dari Kriptomelan. Baik bentuk maupun warnanya hampir sama, sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana Psilomelan lebih lemah dibanding Kriptomelan. Inilah beberapa gambar mangan.