Geografi Budaya Dan Identitas Regional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GEOGRAFI BUDAYA DAN IDENTITAS REGIONAL Geografi budaya menurut Carl Sauer adalah ilmu pengetahuan yang menelaah sekitar tingkah laku manusia yang ditimbulkan karena adanya usaha adaptasi dan pemanfaatan lingkungan alam oleh manusia dalam usaha mempertahankan hidupnya. Dengan demikian berarti geografi budaya berada posisi penengah kajian yang bersifat fisik dengan kajian yang bersifat sosial. Namun beberapa kalangan menganggap bahwa geografi budaya adalah rumpun geografi yang lebih dekat dikaitkan dengan kajian geografi manusia (human geografi). Jika meruntut definisi dari Carl tersebut, jelaslah bahwa antara fenomena-fenomena geosfer yang bersifat fisik tadi mempengaruhi timbulnya kebudayaan pada suatu daerah. Masuk akal memang, karena pada umumnya budaya yang berkembang di suatu daerah condong menunjukkan karakteristik dan kebutuhan daerah itu sendiri. Seperti halnya di daerah pegunungan yang subur masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, mau tidak mau mereka harus mensiasati alam dengan membuat alat-alat pertanian. Alat tersebut merupakan hasil dari buah pikir manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa alat merupakan pencerminan budaya setempat. Contoh lain yang lebih nyata adalah budaya masyarakat Jawa yang sangat berbeda dengan budaya masyarakat asli Papua. Orang-orang Jawa terlihat lebih maju peradabannya, karena dilokasi ini syarat dengan fasilitas penunjang dan juga memiliki aksesibilitas tinggi. Namun mereka-mereka yang ada di Papua, jauh tertinggal karena keterbatasan sesuatu. Indonesia bagian timur, pendidikan disana cukup memprihatinkan sehingga tak heran kalau kemajuan IPTEK disana dirasa sulit diterapkan segera, paling tidak haruslah perlahan-lahan. Lain halnya jika pusat pemerintahan Negara berada disana, mungkin malah yang menjadi daerah tertinggal ialah kitakita ini yang berada di Jawa dan Sumatera. Daerah memang menjadi penentu pesatnya budaya, orang yang tinggal didaerah tropis cenderung kurang produktif dibanding orang-orang yang tinggal di daerah beriklim sub-tropis. Mungkin dapat dicontohkan, Negara-negara maju didunia rata-rata berada pada daerah beriklim sub-tropis, sedang Negara-negara berkembang berada pada daerah lintang rendah. Penemuan dan rekayasa teknologi terbaru juga banyak didalangi oleh pakar-pakar di daerah sub-tropis. Bayangkan jika seorang



Budaya dan Identitas Identitas suatu daerah dapat dikenali melalui daerahnya. Untuk bangsa yang basar seperti Indonesia, identitasidentitas itu sangatlah banyak. Lebih dari 100 suku bangsa yang hidup dan mendiami bumi pertiwi ini. Ancaman-ancaman seperti perselisihan suku bangsa juga sangat rentan, sehingga perlu adanya pola pikir yang sama mengenai beraneka ragamnya budaya di Indonesia. Pola pikir yang harus tumbuh ialah seperti slogan “Bhineka Tunggal Ika”. Kita memaknai bergamnya budaya sebagai modal dfasar dalam pembangunan nasional, janganlah menganggap sebagai bahan permasalahan.



Geo-Budaya dalam Mewujudkan Kepribadian Nasional Adanya pemahaman geografi budaya akan mempengaruhi kesamaan pola pikir. Orang-orang yang paham dengan beraneka ragamnya budaya tersebut tentu akan berusaha menciptakan lingkungan kondusif agar tetap dapat hidup rukun. Selain itu, kita juga harus mempertahankan citra bangsa Indonesia yang “ramah tamah” di mata dunia.



Sedangkan geografi budaya tersebut tidak lepas dari 7 unsur kebudayaan yang tentunya akan memebentuk kepribadian nasionoal Indonesia, diantaranya: a.Bahasa Di dalam unsur bahasa, geografi buadaya berperan dalam pembentukan pribadi manusia Indonesia yang selalu menggunakan bahasa nasiaonal dengan baik dan benar.Sehingga akan membetuk watak atau kepribadian manusia indonesia yang bangga dengan bahasa nasianal. b.Sistem kemasyarakatan Di dalam unsur sistem kemasyarakatan, geografi budaya sangat berperan dalam pembentukan kepribadia manusia Indonesia yang berjiwa gotong-royong. c.Kesenian Di dalam unsur kesenian, geografi budaya berperan terhadap kepribadian nasional Indonesia yang akan mengerti dan minat tentang hal seni. Hal ini di tunjukkan terhdap keanekaragaman baik seni rupa maupun seni gerak yang tersebar di seluruh nusantara Indonesia. d.Mata pencaharian Di dalam unsur kebudayaan, geografi budaya berperan terhadap pembentukan pribadi manusia Indonesia yang berjiwa petani dan sangat tabu akan hal teknologi. Hal ini ditunjukkan bahwa 50% rakyat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. e.Religi atau Sistem kepercayaan Di dalam unsur religi, geografi budaya berperan dalam memebentuk kepribadian orang Indonesia yang sangat lekat dengan agama. Karenma setiap perbuatan dan perkataan orang Indonesia sangat di batasi oleh sistem kepercayaan atau religi. Jika dikaitkan dengan keadaan Negara dan bangsa Indonesia yang bersifat majemuk, ditandai dengan berbagai macam suku, adat, ras, dan agama, maka geografi budaya dapat menjadi kajian yang membahas hal tersebut. Dengan geografi budaya dapat terwujud suatu kepribadian nasional yang diantaranya adalah saling menghargai, menghormati, serta saling tolong-menolong. Lebih luas lagi akan tercapai citra masyarakat yang ideal yaitu masyarakat madani (civil society) yang cirri-cirinya yaitu masyarakat yang memiliki kepribadian, keadilan, demokratis, partisipatif, menjunjung tinggi persamaan, dan memiliki solidaritas serta kesetiakawanan yang tinggi.



GEOGRAFI BUDAYA Pengertian Kebudayaan Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang



didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.



Unsur Unsur Kebudayaan Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut: Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu: o



alat-alat teknologi



o



sistem ekonomi



o



keluarga



o



kekuasaan politik



Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: o sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya o



organisasi ekonomi



o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) o



organisasi kekuatan (politik)



Wujud dan Komponen Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud



kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.



Komponen Kebudayaan Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama: Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Manusia dan Kebudayaan MANUSIA Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens , sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.



Hakekat Manusia 



Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya.







Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.







Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.







Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.







Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati







Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas







Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.







Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.



Kepribadian bangsa timur Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis. Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.



Definisi Ras



Ras (dari bahasa



Prancis race,



yang



sendirinya



dari bahasa



Latin radix,



"akar")



adalah



suatu



sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal-usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi.Di awal abad ke-20 istilah ini sering digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beraneka ragam dari segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampang luar) yang sama.. Arti



"ras"



ini



masih



digunakan



dalam antropologi forensik (dalam



penelitian biomedis dan kedokteran berdasarkan asal-usul.



menganalisa



sisa



tulang),



Ras-Ras manusia dan karakteristiknya



Ras Manusia merupakan karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya.



Secara tradisional oleh para pakar dibedakan ada tiga ras utama yaitu: 



Ras Kulit Hitam







Ras Kulit Putih







Ras Kulit Kuning



Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata ras manusia pembagian bisa lebih rinci lagi menjadi: 



Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara "Asli", orang Papua, dan orang Australia)







Ras Negroid (Kulit Hitam)







Ras Kaukasoid (Kulit Putih)







Ras Mongoloid (Kulit Kuning)



Satu hal yang sama pada umat manusia adalah kesamaan selnya; yang berbeda dengan sel binatang.Ras adalah pengelompokkan manusia berdasarkan ciri-ciri luar atau fisiknya saja seperti warna kulit, rambut, bentuk hidung, kepala, postur tubuh serta susunan giginya.



a. Ras Australoid



Ras Australoid adalah nama ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Srilanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, Kepulauan Melanesia dan Australia. Untuk kelompok di Asia Tenggara, orang asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras ini. Sebelum Ras Mongoloid tiba di Nusantara, Ras Australoid merupakan ras dominan yang tersebar diseluruh pulau, samapi terdesak ke bagian timur Nusantara. Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam dan bahkan menjurus putih



b. Ras Kaukasoid



Ras Kaukasoid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Ciri-ciri ras kaukasoid : -



hidung mancung



-



kulit putih



-



rambut pirang sampai coklat kepirang kehitaman



-



kelopak mata lurus



Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.



c. Ras Mongoloid



Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania. Anggota ras Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap. Ciri-ciri ras Mongoloid : -



kulit kuning sampai sawo mateng



-



rambut lurus



-



bulu badan sedikit



-



mata sipit (Asia Mongoloid)



-



ras ini juga lebih kecil dan pendek dari pada Kaukasoid



d. Ras Negroid



Ras Negroid adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah. Ciri-ciri ras Negroid : -



rambut keriting



-



kulit hitam



-



bibir tebal



-



kelopak mata lurus



Macam Macam Ras Yang ada di Indonesia Berdasarkan Penyebarannya – Berikut ini adalah jenis – jenis ras yang ada di Indonesia berdasarkan zaman 1. Zaman Es Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat (berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur (berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur). 2. Tahun 2000 SM sampai Awal Abad ke-20 a. Ras Negroid Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia, mendiami Papua. b. Ras Weddoid Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang). c. Melayu Tua (Proto Melayu)



Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB. d. Melayu Muda (Deutro Melayu) Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan Sulawesi.



1) Australoid, yaitu penduduk asli Australia (Aborigin). 2) Mongoloid, yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika, meliputi: a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur); b) Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan); c) American Mongoloid (penduduk asli Amerika). 3) Kaukasoid, yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia, antara lain: a) Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik); b) Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur); c) Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran); d) Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka) 4) Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, antara lain: a) African Negroid (Benua Afrika); b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina); c) Melanesian (Irian dan Melanesia). 5) Ras-ras khusus, yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain: a) Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan); b) Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan); c) Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta d) Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).