Geografi Tanah Jeje [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GEOGRAFI TANAH “ JENIS – JENIS TANAH “



DOSEN PENGAMPU APRIZON PUTRA , S.Pd, M.Si



DISUSUN OLEH JIHAN FATHIA KHAIRUNNISA ( 19045136 )



JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



Jenis – jenis dan karakteristik nya



Tanah merupakan salah satu material yang di dalamnya mengandung butiran mineral padat yang tersedimentasi dan berasal dari pelapukan bahan organik serta berisi zat cair dan gas yang mengisi ruang – ruang Pada partikel padat. Secara umum, tanah terbagi atas dua bagian, yaitu tanah berkohesif dan tanah tidak berkohesif. Tanah berkohesif contohnya adalah tanah lempung, sedangkan tanah tak berkohesif adalah tanah berpasir



Berikut table 100 jenis – jenis tanah



No. 1.



Aluvial



Nama



2.



Andasol



3.



Entisol



4.



Grumusol



5.



Humus



Karakteristik Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya. Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi. Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta. Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan. Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral



6.



Inceptisol



7.



Laterit



8.



Latosol



9.



Litosol



10.



Tanah kapur



11.



Mergel



12.



Organosol



13.



Oxisol



14.



Padas



yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman. Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet. Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula. Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium. Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. tekstur tanah litosol bermacammacam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir. Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan pohon keras lainnya. Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya Ketebalan dari tanah ini sangat minim hanya 0.5 mm saja dan memiliki diferensiasi horizon yang jelas, kandungan organic di dalam tanah organosol lebih dari 30% dengan tekstur lempung dan 20% untuk tanah yang berpasir. Kandungan unsur hara rendah dan memiliki tingkat kelembapan rendah (PH 0,4) saja. Ciri-ciri dari tanah oxisol ini antara lain adalah memiliki solum yang dangkal dan ketebalannya hanya kurang dari 1 meter saja. warnanya merah hingga kuning dan memiliki tekstur halus seperti tanah liat Hal ini dikarenakan kandungan air didalamnya hampir tidak ada karena tanah padas sangat padat bahkan tidak ada air. Unsur hara yang ada di dalamnya sangat rendah dan kandungan organiknya sangat rendah bahkan hampir



15.



16.



17.



18.



19. 20.



21.



22.



23. 24.



tidak ada. Tanah padas tidak cocok digunakan untuk bercocok tanam. Pasir Tanah pasir tidak memiliki kandungan air dan mineral karena teksturnya yang sangat lemah. Tanah pasir akan sangat mudah ditemukan di daerah yang berpasir di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah tanah pasir terluas di dunia. Jenis tanaman yag cocok untuk tanah ini adalah umbi-umbian. Podsol Ciri-ciri dari tanah podsol antara lain tidak memiliki perkembangan profil, warnanya kuning hingga kuning keabuan serta memiliki tekstur pasir hingga lempung. Kandungan organiknya sangat rendah karena terbentuk dari curah hujan yang tinggi tapi suhunya rendah Podsolik merah Tanah ini bewarna merah hingga kuning dan kandungan kuning organic serta mineralnya akan sangat mudah mengalami pencucian oleh air hujan. Oleh karena itu untuk menyuburkan tanah ini harus ditanami tumbuhan yang memberikan zat organic untuk kesuburan tanah serta pupuk baik hayati maupun hewani. Liat Tanah liat tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia secara merata. Biasanya digunakan untuk membuat kerajinan hingga keperluan lainnya. Tanah liat biasanya memiliki warna abu abu pekat atau hampir mengarah ke warna hitam, biasanya terdapat di bagian dalam tanah ataupun di bagian permukaan. Mullisol Tanah padang rumput atau prairie yang dicirikan dengan horizon permukaan yang tebal dan gelap Alfisols tanah dengan kesuburan alami yang tinggi. Tanah ini telah berkembang dengan baik dan terjadi akumulasi liat pada horizon bawah Mediteran Merah merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk Kuning batu kapur dengan kadar bahan organik rendah, kejenuhan basa sedang sampai tinggi, tekstur berat dengan struktur tanah gumpal, reaksi tanah dari agam masam sampai sedikit alkalis (pH 6.0 –7.5). Regur merupakan tanah yang berwarna kelabu tua sampai hitam, kadar bahan organik rendah, tekstur liat berat, reaksi tanah netral sampai alkalis. Podzolit Mengandung sedikit unsur hara,tidak subur,berwarna merah hingga kuning Tanah sawah



disebut juga sebagai „paddy soil‟ yang mempunyai horison permukaan berwarna pucat karena terjadi reduksi Fe dan Mn akibat genangan air sawah.



25.



Hidrosol



28.



Calcisol



29.



Regosol



30.



Tanah organik



31.



Ranker



32.



Rendzina



33.



Gleisol



34.



Koluvial



35.



Arenosol



36.



Andosol



37.



Brunizem



38.



Kambisol



39.



Nitosol



40.



Podsolik



41.



Mediteran



Berbutir kasar, berwarnah kelabu sampai kekuningan terdapat sedikit bahan organik. kelompok tanah yang kaya akan kalsium. Tanah dapat dibedakan menjadi: rendzina, brown forest soil, mediteran kalsimorfik tanah yang bertekstur kasar dari bahan albik dan tidak dijumpai horison penciri lainnya kecuali okrik, hostol atau sulfuric dengan kadar pasir kurang dari 60 persen pada kedalaman antara 25 –100 cm dari permukaan tana merupakan tanah dengan kadar bahan organik tinggi dan lapisan gambut yang tebal. tanah dengan horison A umbrik dengan ketebalan 25 cm dan tidak mempunyai horison daignostik lainnya merupakan tanah dengan horison A molik yang terdapat diatas batu kapur dengan kadar kalsium karbonat lebih dari 40 persen tanah yang memperlihatkan sifat hidromorfik pada kedalaman 0 –50 cm dari permukaan dan dijumpai horison histik, umbrik, molik, kalsik atau gipsik merupakan tanah yang tidak bertekstur kasar dari bahan albik, tidak mempunyai horison diagnostik lainnya kecuali horison A umbrik, histik atau sulfurik. tanah yang bertekstur kasar dari bahan albik yang terdapat pada kedalaman kurang dari 50 cm dari permukaan tanah dan hanya mempunyai horison A okrik. tanah yang berwarna hitam sampai coklat tua dengan kandungan bahan organik tinggi, remah dan porous, licin (smeary) dan reaksi tanah antara 4.5 –6.5. merupakan tanah yangmempunyai distribusi kadar liat tinggi (>60%), gembur, KB > 50%, horison A molik dan horison B kambik merupakan tanah yangmempunyai horison B kambik dan horison A umbrik atau molik, tidak terdapat gejala hidromorfik merupakan tanah yang mempunyai horison B argilik dengan penurunan liat kurang dari 20% terhadap liat maksimum, tidak ada plintit, tidak mempunyai sifat vertik tetapi mempunyai sifat ortoksik (KTK dengan amoniumasetat < 24 cmpl/kg liat). merupakan tanah yang mempunyai horison B argilik, kejenuhan basa < 50% dan tidak mempunyai horison albik. merupakan tanah yang mempunyai horison argilik dengan kejenuhan basa > 50% dan tidak mempunyai horison albik



42.



Planosol



43.



Podsol



merupakan tanah yang mempunyai horisol E albik yang terletak diatas horison argilik atau natrik, perubahan tekstur nyata, adanya liat berat atau fragipan di dalam kedalam 125 cm. Pada horison E albik dijumpai ciri hidromorfik. merupakan tanah yang mempunyai horison B spodik.



44.



Oksisol



merupakan tanah yang mempunyai horison B oksik.



45.



Grumusol



46.



Tanah Vulkanik



47.



Laterit



48.



Melanik



49.



Chernozem



50.



Durids



51.



Cryds salid



52.



Gypsids salid



tanah dengan kadar liat lebih dari 30 persen, bersifat mengembang jika basah dan retak-retak jika kering. Tanah yang berasal dari abu gunung api, atau material letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan. Mengandung unsur hara, sifatnya sangat subur Tanah yang tidak subur, terkandung banyak zat besi dan alumunium sehingga menyebabkan tanah tidak subur. Tanah yang ketebalannya 2/ kurang. Kandungan karbon organic 6%. Tanah berwarna hitam, berkembang dengan baik untuk waktu yang cukup lama. Tanah yang memilik lapisan tanah antara permukaan dan kedalam tanah 100 cm. Mempunyai lapisan tanah yang tipis, kesuburan tanah yang baik dan kedalaman 100 cm. Mempunyai lapisan tanah yang tipis



53.



Gyspsids



54.



Argids



Tanah yang memiliki permukaan yang datar dengan kedalaman 100 cm. Mempunyai lapisan tanah pada kedalaman 100 cm.



55.



Cambids



Kesuburan kurang baik pada kedalaman 100 cm.



56.



Tanah padas



Tanah yang cukup keras dan mnyerupai batuan.



57.



Nitosol



Tanah dengan penumpukan liat dengan kadar 20%.



58.



Sulonet



59.



Solonchak



Tanah yang memiliki ketinggian mencapai 100 cm dari profil tanah. Terdiri ataswarna abu-abu tipis, tanah gembur.



60.



Glei humus



61.



Planosol



Berasal dari endapan alluvial terdapat di dataran yang banyak cekungan, iklim yang basa, curah hujan yan lebih dari 1.500 mm/tahun. Terbentuk dari pelapukan batuan endapan di daerah dataran rendah yang banyak mengandung alluvial.



62.



Arenosol



Bertekstur kasar dengan kedalaman sekurangnya 50 cm.



63.



Brunizem



Tanah yang memiliki kejenuhan basa lebih dari 50%.



64.



Oksisol



Tanah yang kaya zat besi.



65.



Renzina



Tanah organik di atas tanah kapur.



66.



Tanah Tua



67.



Tanah Dewasa



68.



Terarosa



69.



Mesotrofik



70. 71.



Mediteran merah kuning Ombrogen



72.



Eutrofik



73.



Anorganik



74. 75.



Topogen Tanah pegunungan



76.



Fibrik



77.



Gambut safrik



78.



Yermosol



Unsur hara dan zat makanan di dalamnya berkurang sehingga kurang cocok untuk lahan pertanian. Memiliki unsur hara dan zat makanan yang sangat banyak yang dibutuhkan untuk perkembangan tumbuhan. Tanah yang memiliki lapisan merah yang tebal hingga tidak tembus air. Tanahnya subur dengan kandungan mineral basa yang sedang. Tanah mineral dengan perkembangan profil solum sedang hingga dangkal. Tanah gambut yang terbentuk pada lingkungan yang hanya dipengaruhi oleh air hujan. Tanah gambut yang subur kaya akan bahan mineral, basa dan unsur hara. Berasal dari pelapukan dan sisa tanaman serta berasal dari kulit organisme yang telah lama mati. Terbentuk dari aliran air pasang sungai. Terbentuk di topografi pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan yang berada di dataran tinggi. Tanah gambut yang belum melapuk dengan bahan pembentuknya bisa dikenali Tanah yang sudah melapuk dan bahan asalnya tidak bias dikenali. Berwarna coklat 75% Tanah yag terdapat pada iklim sangat kering.



79.



Kastanozen



Tanah yang berwarna coklat 72%, ketebalan 15 cm.



80.



Luvisol



Tanah yang memiliki kadar basa tanah 50%.



81.



Ferasol



Tanah yang memiliki horizon tanah oksik.



82.



Podzoluvial



Tanah yang memiliki lidah-lidah dari permukaan tanah.



83.



Podsolik coklat



Memiliki bahan karbon organik dan berwarna gelap



84.



Grumusol tulf tetier



Dengan ciri tekstur lempung berwarna kelabu, mengandung besi, tingkat kesamaan berkisar antara 6 6,5, PH sedikit asam



85.



Tanah marl



86.



Grumusol Saliner



87.



Gambut saprik



Tanah dengan kontur bergelombang sehingga mengalami peremajaan akibat tingkat erosi. Tanah dengan curah hujan 100 mm pertahun berwarna hitam Tanah gambut yang sudah melapuk



88.



Gambut hemik



Tanah yang setengah melapuk.



89.



Tanah Muda



90.



Aquaruts



Mengandung unsur hara dan zat makanan yang masih sedikit. Tanah dengan kondisi tergenang



91.



Sammehts



92.



Orthents



93.



Podzolik



94.



Tanah Pasir



95.



Tanah kapur



96.



Rendols



97.



Melanik



98. 99.



Tanah tua/mati Mesotrofik



100



Topogen



Tanah bertekstur kasar sehingga membuat tanah lambat berkembang. Tanah yang tidak bias berkembang akibat suatu faktor lain Dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan suhu yang ika rendah, kandungan unsur hara sedikit, sifat basah jika terkena air, dan mengandung kuarsa. Salah satu jenis tanah yang memiliki kadar air sangat sedikit serta unsur haranya juga sangat sedikit. Berasal dari batuan kapur, kurang subur dan tidak bagus untuk dijadikan lahan pertanian. Tanah yang tidak mengandung CaCO2, tidak jenuh dengan air Dengan ketebalan tanahnya 2 cm sangat Tanah yang hanya menyisakan unsur dan zat makanan yang sangat sedikit di dalamnya. Tanah gambut agak subur dengan dicirikan kandungan mineral basa yang sedang. Tanah gambut terbentuk dari lingkungan air sungai/ laut lebih subur dari tanah ambrogen.