Geologi Geofisika 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Nurul Hidayah



Stambuk



: G81119039



GEOLOGI GEOFISIKA Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi,komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentuknya. Sedangkan geofisika adalah bagian dari ilmu yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Geofisika berasal dari kata geo yang artinya bumi dan fisika. Dari akar keilmuannya sendiri, geo berasal dari kata geologi. Jadi,geofisika ialah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungn dengan bumi,atau dapat juga di artikan mempelajari bumi dengan prinsip-prinsip fisika. Pada pembelajaran geologi geofisik kali ini yang di pelajari adalah dimana interaksi antara tanah dalam hal ini batuan kemudian bagaimana interaksinya dengan air dan bagaimana interaksinya dengan darat. Tetapi dalam pembelajaran kali ini yang di pelajari adalah batuannya. Dalam geologi, batu (tunggal) dan batuan (jamak) adalah benda padat atau solid yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batuan. Tetapi di dalam geofisika tanah atau sedimen yang sudah terurai atau tidak padat lagi masih termasuk kategori batuan, jadi dalam geofisika batuan yaitu kata atau istilah semesta bagi batuan dan tanah. Adapun alat dasar yang harus dikuasi dalam proses penelitian yaitu 1) Palu Geologi adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampel batuan. Palu geologi memiliki bentuk kepala yang beragam karena disesuaikan dengan fungsinya. Secara umum, kita mengetahui ada dua jenis bentuk kepala palu yaitu runcing dan pipih. Palu Geologi Runcing



Adalah palu dengan ujung kepala berbentuk runcing yang berfungsi untuk mengambil sampel batuan yang bersifat keras/massif seperti batuan beku dan batuan metamorf.



Palu Geologi Pipih



Adalah palu dengan ujung kepala berbentuk pipih yang sedikit melengkung kedalam berfungsi untuk mengait perlapisan batuan, palu jenis ini digunakan untuk batuan yang bertekstur lunak seperti batuan sedimen. 2) Kompas Geologi



Dalam aktivitas lapangan bagi geologist tentunya dibutuhkan skill dan berbagai peralatan demi kelancaran aktivitas tersebut. Salah satunya ialah Kompas Geologi, yang tidak hanya sebagai alat penunjuk arah saja tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur kemiringan lereng atau batuan, mengukur ketinggian suatu unsur geologi dengan cara mencari sudut elevasinya, mengukur kedudukan struktur. Bagian utama Kompas Geologi



a) Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnetic bumi. b) Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan. c) Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk mengukur besarnya kemiringan bidang. d) Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan tabung yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan satu gelembung. e) Pengatur Arah



Bagian penyusun inti a) Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran pembagian derajat. b) Axial line, Merupakan garis sumbu penyearah objek. c) Bull’s eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur horizontal kompas. d) Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya berupa tabung. e) Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah utara selatan kutub magnet bumi. 3) Global Positioning System (GPS)



Global Positioning System atau yang biasa disebut GPS adalah suatu sistem untuk menentukan kordinat letak di permukaan bumi dengan bantuan dari satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan gelombang mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS yang ada dibumi.GPS digunakan untuk menentukan kordinat posisi, kecepatan, arah dan waktu saat survey. GPS juga berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak tersesat. Aapun jenis batuan yang kita pelajari yaitu ada 3 diantaranya batuan beku,batuan sedimen dan batuan metamorf. 1) Batuan sedimen Sedimentary Rocks (batuan sedimen) adalah batuan yang terbentuk dari litifikasi (kompaksi dan sementasi) material-material hasil pelapukan batuan yang telah terangkut (oleh media air, angin, es) dan diendapkan dalam suatu cekungan. Batuan sedimen memiliki tekstur berupa fragmen dan struktur yang berlapis. Batuan sedimen dan sedimen hanya mengisi 0,029% dari total volume bumi, namun tersebar secara merata pada permukaan bumi dan merupakan dua per tiga batuan yang berada di atas permukaan bumi. Contoh batuan sedimen: a) Stalagmit dan Stalagtit Stalagmit merupakan batuan lancip yang biasanya terbentuk berlapis- lapis di lantai gua dengan bagian ujung yang mengarah ke atas. Stalagmit inilah batuan yang berada di bagian dasar atau lantai gua. Batuan ini terbentuk dari kumpulan kalsit (kalsium karbonat) yang berasal dari air yang menetes.



Sedangkan stalaktit adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah menetes. Jika stalagmit batuan yang berbentuk lancip dengan ujung yang mengarah ke atas, stalaktit adalah batuan yang runcing dan berlubang- lubang lancip dengan ujungnya mengarah ke bawah. Dilihat dari posisinya, stalaktit adalah kebalikan dari stalagmit. Stalaktit terbentuk dari kalsium karbonat yang mengendap serta mineralmineral lainnya, yang terendap dalam larutan air bermineral.



b) Batu lempung Batu lempung yaitu batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan mineral yang lebih banyak dari batu lanau. Selain itu, batu lempung juga dapat diartikan sebagai salah satu jenis batuan sedimen yang bersifat liat atau plastis, tersusun dari hidrous aluminium silikat (mineral lempung) yang ukuran butirannya halus. Ukuran butiran batu lempung sangatlah halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.



c) Batuan konglomerat Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai bentuk fragmen membundar (rounded). Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2 mm, ruang antara fragmen umumnya diisi dengan partikel yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat batuan bersama-sama. Jadi secara umum konglomerat tersusun atas bagian utama yang disebut sebagai fragmen, matriks, dan semen. Perbedaan batu breksi dan konglomerat pada dasarnya mengacu kepada bentuk fragmennya. Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar, sedangkan breksi bentuknya menyudut.



d) Batuan besi Batuan besi atau biji besi merupakan batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah mineral gangue seperti silika,aluminium, magnesia dan lain-lain. Besi yang terkanung didalam batuan tersebut dapat diekstrak dengan teknologi tertentu secara ekonomis.



2) Batuan beku Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. a) batuan granit adalah salah satu jenis batuan beku yang memiliki warna cerah, butirannya kasar, tersusun dari mineral dominan berupa kuarsa dan feldspar, serta sedikit mineral mika dan amfibol. Menurut ilmu petrologi, granit didefinisikan sebagai batuan beku yang di dalamnya terkandung mineral kuarsa sebesar 10 – 50 persen dari kendungan total mineral felseik, serta mineral alkali feldspar sebanyak 65 – 90 persen



dari jumlah seluruh mineral feldspar. Sedangkan dalam dunia industri, granit diartikan sebagai batuan yang butiran atau biji- bijiannya dapat dilihat dengan jelas dan mempunyai kepadatan yang lebih keras dari marmer. Definisi- definisi tersebut dijabarkan dari kata ‘granit’ yang berasal dari kata ‘granum’ yang mempunyai arti butiran padi.



3) Batuan metamorf Batuan metamorf membentuk bagian yang cukup besar dari kerak bumi dan diklasifikasikan berdasarkan tekstur, selain juga oleh susunan mineral dan susunan kimianya (fasies metamorfik). Batuan jenis ini dapat terbentuk secara mudah akibat berada dalam kedalaman tinggi, mengalami suhu tinggi dan tekanan besar dari lapisan batuan di atasnya. Mereka dapat terbentuk dari proses tektonik seperti tabrakan benua, yang menyebabkan tekanan horisontal, gesekan dan distorsi. Mereka juga terbentuk ketika batuan terpanaskan oleh intrusi dari batuan cair dan panas yang disebut magma dari interior bumi.



REFERENSI https://www.academia.edu/5146046/Pengantar_Teknik_Geofisika_Djoko_Santoso http://plazagps.com/blog/perbedaan-fungsi-palu-geologi-runcing-dan-pipihb107.html https://demimaki.wordpress.com/tentang-sayabiografi/geologi/geokomputasi/kompas-geologi/ https://adenurahmangeologypage.blogspot.com/2016/08/alat-alat-survey-geologidan-fungsinya.html https://id.wikipedia.org/wiki/Batu https://geohazard009.wordpress.com/2009/10/20/batuan-sedimen/ https://bobo.grid.id/read/08678677/apa-itu-stalagmit-dan-stalaktit https://www.gurugeografi.id/2017/09/terbentuknya-stalaktit-dan-stalagmit-di.html https://ilmugeografi.com/geologi/batu-lempung https://posalu.wordpress.com/2018/01/22/claystone-batu-lempung/ https://www.geologinesia.com/2016/01/mengenal-batuan-konglomerat-dankegunaannya.html https://slideplayer.info/slide/12868901/ https://anakbertanya.com/dari-mana-asalnya-besi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-granit https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_metamorf#:~:text=Batuan%20metamorf%20( atau%20batuan%20malihan,protolith%20yang%20dikenai%20panas%20(lebih