19 0 10 KB
GEOLOGI REGIONAL LOMBOK
1.1 Geomorfologi Kondisi topografi Pulau Lombok didominasi oleh jalur pegunungan dan perbukitan hasil kegiatan Gunung Api, Gunung Rinjani lebih dari 75% luas daratan Pulau Lombok. Puncak Gunung Rinjani yang berbentuk sebuah kaldera berupa danau kawah (Segara Anak) dikelilingi oleh puncak Gunung Sangkareang, Gunung Baru, dan Gunung Nangi. Bagian puncak Gunung Rinjani ini memiliki kelerangan yang cukup tajam (15°-40°) dan secara berangsur-angsur kemiringannya berkurang baik ke arah selatan maupun ke arah utara hingga mencapai garis pantai. 1.2 Stratigrafi Pulau Lombok
Stratigrafi Pulau Lombok yang tersingkap adalah Formasi Pengulung, tersusun oleh batuan Gunungapi dengan lensa batugamping memiliki komposisi biji sulfida dan urat kuarsa, berumur Oligosen akhir sampai Miosen Awal. Formasi ini menjemari dengan
Formasi
Kawangan
yang
terdiri
atas
perselingan Batupasir
kuarsa, batulempung, dan breksi. Berdasarkan kedudukannya yang menjemari dengan Formasi Pengulung, maka umur formasi ini adalah Oligosen Akhir hingga Miosen Awal. Kedua satuan di atas diterobos oleh lapisan yang bersusunan dasit basal, diorit dan granodiorit yang diduga berumur Miosen Tengah. Formasi Pengulung dan Formasi Kawangan tertindih tidak selaras oleh Formasi Ekas. Pada Miosen Akhir dalam kondisi memungkinkan terbentuknya endapan Batugamping Formasi Ekas pada lingkungan darat terbuka. Pada akhir Tersier atau Awal Kuarter terjadi kegiatan tektonik yang menyebabkan timbulnya sesar geser dan sesar normal. Pada Pliosen sampai Awal Pleistosen terjadi kegiatan Gunungapi dari kelompok Gunungapi Lombok yang membentuk Formasi KaliPalung (perselingan breksi gampingan dan lava) dengan Anggota Selayar (batupasir tuff, batulempung tuff dan sisipan karbon),