Geomorfologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Critical Jurnal Report Geomorfologi Dosen Pengampu : Dr.Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si.,M.Sc



Nama Nim Kelas



: Maria Fitri : 3213131027



: Geografi – A 2021



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI 2021 1



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan.Berkat dan Karunia-Nya. Serta terimakasih kepada dosen bidang studi Geomorfologi yang telah membimbing saya dalam menyusun Critical Jurnal Report pembelajaran ini, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Jurnal pembelajaran ini dengan baik. Semoga Critical Jurnal Pembelajaran ini dapat menjadi salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi para pembaca.Saya menyadari bahwa Critical Jurnal Report pembelajaran ini masih jauh dari kesempurnaan. Dan tak lupa saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar menjadi lebih sempurna pembelajaran bagi saya dalam menyusun penulisan atau pebaikan dalam critical jurnal report pembelajaran yang selanjutnya.



Jakarta,17 September 2021



Penyusun 2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...............................................................................................................2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I.........................................................................................................................................4 PENDAHULUAN......................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4 BAB II........................................................................................................................................5 PEMBAHASAN........................................................................................................................5 2.1 Isi Review Jurnal 1...........................................................................................................5 a.



Identitas Jurnal dan hasil penelitian...........................................................................5



b. Kelebihan dan Kekurangan.............................................................................................6 2.2 Isi Review Jurnal Pembanding.........................................................................................7 a.



Identitas Jurnal dan hasil penelitian...........................................................................7



b. Kelebihan dan Kekurangan.............................................................................................8 BAB III.......................................................................................................................................9 IMPLIKASI................................................................................................................................9 a)



Teori................................................................................................................................9



b)



Program Pembangunan di Indonesia...............................................................................9



c)



Pembahasan dan Analisis..............................................................................................10



BAB IV....................................................................................................................................11 PENUTUP................................................................................................................................11 4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11 4.2 Saran...............................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi yaitu bentuk lahan,asal mula terbentuknya bentuk lahan,proses perkembangannya dan materipenyusun bentuk laban, sertahubungannya dengan lingkungan.Kajian bentuk laban disebutJuga kajian morfologi yangmempelajari relief secara umum,meliputi aspek bentuk suatu daerab(morfografi) dan ukuran-ukurankuantitatif dari suatu daerah(morfometri).  Dengan begitu manusia lebih mengerti dan mengetahui bagaian mana bentuk muka bumi ini.Dari pegunungan,dataran,perairan.Dan manusia dapat mengetahui nagaiman melestarikan lingkungan. Dari pembahasan diatas, penulis tertarik untuk membuat Critical Jurnal Review dengan judul sebagai berikut: 1.Geomorfologi Dalam Survei Kejadian Erosi 2.Geomorfologi Pesisir Pantai Benteng Portugis,Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Isi Review Jurnal 1 a. Identitas jurnal dan hasil penelitian Judul



Geomorfologi Pesisir Pantai Benteng Portugis,Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara



Jurnal Volume dan halaman Tahun ISSN Penulis Reviewer Tanggal



Jurnal Kelautan Tropis Volume 19 Nomor (2) Halaman 150-160 2016 0853-7291 Warsito Atmodjo Maria Fitri 17 September 2021



Tujuan Penelitian



Untuk mengetahui bagaimana keadaan geomorfologi disekitar pesisir pantai Benteng Portugis,Kecamatan Donorojo,Kabupaten Jepara Pesisir pantai di sekitar Benteng



Objek Penelitian



Portugis,Kecamatan Donorojo,Kabupaten Metode Penelitian



Jepara Penelitian data hoseanografi dan data



Langkah Penelitian



geomorfologi Data hoseanografi diperoleh dengan cara mengukur data pasang surut dan gelombang. Data pasang surut diperoleh dengan cara pengukuran pasang surut menggunakan palm pasang surut sselama 15 hari dan dioleh dengan metode admiraltyakan diperoleh Komponen pasang surut. 5 Data gelombang datang diperoleh dari data angin dan kelandaian pantai.Dan data geomorfologi meliputi profil pantai, data sedimen pesisir, geomorfologi pesisir beserta jenis batuan serta data hidrooseanografi.Data



profil pantai diperoleh dengan cara pengukuran transek mulai dari daratan pantai sampai perairan pantai. Hasil Penelitian



Berdasarkan hasil pengukuran angin diketahui bahwa kondisi angin dominan di daerah penelitian berasal dari Timur Laut menuju Barat Daya .Kondisi geomorfologi di wilayah pesisir pantai Benteng Portugis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara merupakan daerah dengan geomorfologi di daerah penelitian terbagi menjadi : pantai bukit berbatu,pesisir pantai landai,pesisir pantai muara sungai,pesisir pantai erosi,sediman.



b. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan



1.Jurnal ini mudah dimengerti karena memiliki beberapa pengertian data apa yang digunakan, 2.Jurnal ini juga memisahkan bagian-bagian jurnal dengan baik, 3.Memiliki materi yang lengkap. 1.Jurnal ini menggunakan rumus fisika yang masih sulit untuk dimengerti,



Kekurangan



6 2.2 Isi Review Jurnal Pembanding a. Identitas Jurnal dan hasil penelitian Judul



Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir Ditinjau



dari Geomorfologi dan Elevasi Pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua Jurnal Volume dan halaman Tahun ISSN Penulis Reviewer Tanggal



Jurnal Wilayah dan Kelingkungan Volume 6 Nomor (1) Halaman 1-14 2018 2407-8751 Baigo Hamuna,Annisa Novita Sari,Alianto Maria fitri 17 September 2021



Tujuan Penelitian



Untuk mengetahui kerentanan wilayah pesisir pantai dan pesisir kota Kabupaten Jayapura,Provinsi Papua,dimana pesisir pantai memiliki potensi yang sangat besar.Dan menjadi acuan sebagai input dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah pesisir secara baik



Objek Penelitian Metode Penelitian Langkah Penelitian



Daerah pesisisr pantai dan pesisir kota Variabel Fisik Tahapan analisis data untuk menentukan tingkat kerentanan wilayah pesisir sebagai berikut: 1.Mengelompokkan data vektor geomorfologi atau tutupan lahan dan tingkat elevasi pesisir berdasarkan kelas atau kategori kerentanannya. 2. Transformasi data dalam bentuk numerik.  3. Analisis tingkat kerentanan secara spasial dengan melakukan overlay semua variabel vektor (tutupan lahan dan elevasi) serta cakupan wilayah kajian sebagai pembatas 4. Perhitungan indeks kerentanan wilayah pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura ditentukan dengan mengkombinasikan nilai kedua aspek tersebut (tutupan lahan dan elevasi) untuk menghasilkan indikator kerentanan. 5. Pembagian tingkat kerentanan wilayah pesisir berdasarkan pembagian indeks. 7



Hasil Penelitian



Utupan dan penggunaan lahan wilayah Provinsi Papua didominasi oleh hutan. Berdasarkan data BPS tahun 2011 yang diacu dalam Dwiprabowo, Djaenudin,Alviya, & Wicaksono (2014),



bahwa penggunaan lahan di Provinsi Papua didominasi oleh kawasan hutan (78,71%), yang kemudian diikuti dengan pekarangan dan tegalan. tutupan lahan Kota dan Kabupaten Jayapura berupa hutan, semak belukar atau savana, pemukiman dan perkebunan, serta dataran alluvial yang dimanfaatkan sebagai sawah dan tegalan atau ladang. Selain tutupan lahan tersebut, pantai berpasir juga ditemukan hampir sepanjang pantai Distrik Abepura dan Distrik Jayapura Selatan (kecuali bagian barat dalam Teluk Youtefa) serta sebagian kecil pantai Distrik Depapre di Kabupaten Jayapura, dan pantai berlumpur terbentang sepanjang pantai DistrikMuaratami.  Dari hasil analisis tingkat kerentanan tutupan lahan setiap sel wilayah kajian pada  sekitar 59,53% (141,96 km) wilayah kajian termasuk dalam kategori tidak rentan, kategori kurang rentan 10,77% (25,68 km), kategori sedang 14,29% (34,08 km), kategori rentan 7,3% (17,47 km), dan kategori sangat rentan 8,08% (19,27 km). Tingkat kerentanan tutupan lahan pesisir Kota Jayapura lebih bervariatif.



b.Kelebihan dan kekurangan Kelebihan



1.Jurnal ini memiliki tahap penelitian yang lebih jelas. 2.Jurnal ini abstrak yang jelas. 1.Jurnal ini mempunyai struktur yang kurang rapi, 2.Jurnal ini memliki sub-ab yang kurang jelas.



Kekurangan



8



BAB III IMPLIKASI



a). Teori Dari jurnal pertama dan kedua,jurnal ini membahas tentang keadaan geomorfologi pesisir pantai,kerentanan pesisir pantai.Dan membahasa kerentanan pesisir kota. b).Program pembangunan di Indonesia 1.Menjadikan acuan pembangunan infratuktur pesisir pantai 2.Menjadikan acuan pembangunan infratuktur pesisir kota, c).Pembahasan dan Analisis 



Saya mereview jurnal” Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir Ditinjau dari Geomorfologi dan Elevasi Pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua” menjelaskan tentang bagaimana keadaan geomorfologi daerah pesisir pantai.Dimana pasang surut pantai memiliki tipe hasil perhitungan tipe pasang surut dengan bilangan Formzal, maka diperoleh nilai bilangan Formzal sebesar 4,28 sehingga tipe pasang surut di daerah penelitian adalah tipe Pasang Surut Harian Tunggal.Gelombang memiliki pengukuran angin diketahui bahwa kondisi angin dominan di daerah penelitian berasal dari Timur Laut menuju Barat Daya.Dan keadaan geomorfologi pesisir pantai tersebut terbagi menjadi : a.Pantai Bukit Berbatu Geomorfologi Semenjanjung Pantai Bukit Terjal Tererosi dengan ciri-ciri morfologi berupa morfologi semenjang pantai dengan bukit terjal tersusun oleh material volkanik pasir tufaan danbatugamping batugamping klastikmaupun non klastik. b.Pesisir Pantai Landai Pesisir landai menempati bagian barat dari pesisir pantai bukit berbatu. Peisir ini mempnyai kelerengan landai permukaan halus dan tersusun oleh sedimen lepas pasir lanauan menunjukkan gejala erosi. c.Pesisir Pantai Muara Sungai Pesisir tersebut dicirikan dengan kondisi kelerengan landai , adanya muara sungai K. Gelis. Pesisir pantai muara sungai tersusun oleh sedimen pasir lempungan pada bagian tengah sungai dan ditepi kanan kiri tebing sungai berupa pasir lanauan. d.Pesisir Pantai Erosi Pesisir Pantai Erosi ditandai dengan adanya gejala geomorfologi pesisir terjadi bekas erosi berm pesisir. Pesisir ini terusun oleh sedimen pasir,menunjukan kenampakan berm tererosi dei depan bekas berm pesisir mengalami pengikis membentul bentukan negatif atau parit dan padaujung terdapat scarp.



9 e.Sedimen



Sedimen pesisir pantai di daerah penelitian menunjukkan bahwa kondisi sedimen pesisir pantai di daerah penelitian dominan berukuran pasir lanau kerikilan.Secara umum kondisi pesisir pantai di daerah penelitian tersusun oleh pasir.







Saya mereview jurnal “Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir Ditinjau dari Geomorfologi dan Elevasi Pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua”. Dimana mahasiswa papua meneliti kerentanan pesisir pantai dimana dari hasil analisis tingkat kerentanan tutupan lahan setiap sel wilayah kajian pada sekitar 59,53% (141,96 km) wilayah kajian termasuk dalam kategori tidak rentan, kategori kurang rentan 10,77% (25,68 km), kategori sedang 14,29% (34,08 km), kategori rentan 7,3% (17,47 km), dan kategori sangat rentan 8,08% (19,27 km). Tingkat kerentanan tutupan lahan pesisir Kota Jayapura lebih bervariatif. Kota Jayapura memiliki bentuk elevasi yang relatif bervariasi, dengan sejumlah dataran rendah dan pantai, juga terdapat perbukitan dan gunung-gunung, dengan tingkat kemiringan sekitar 40 derajat. Elevasi tertinggi wilayah Kota Jayapura sekitar >1500 meter dpl (di atas permukaan laut). 



10



BAB IV



PENUTUP 4.1 Kesimpulan Geomorfologi pesisir terdiri dari pesisir pantai bukit terjal tersusun material volkanik pasir tufaan dan batugamping klastik dan batugamping non klastik ;pesisir landai/datartersusun pasir lanauan; pesisir pantai muara sungaitersusun olehpasir lempungan; pesisir pantai erosi terjadi erosi berm. Proses dinamika geomorfologi dipenaruhi oleh arus longshore  yang menyebabkan adanya dominan abrasi di daerah penelitian. Dinamika geomorfologi pesisir pantai yang sangat tergantung oleh stabilitas batuan pesisir dan perairan pantai serta proses hidrooseanografi yang bekerja di wilayah tersebut Adapun kerentanan pesisir pantai itu dipengaruhi oleh keadaan geomorfologi pesisir pantai itu sneidri.Diaman keadaan pesisir pnati berbeda-beda. 4.2 Saran Semoga dalam review jurnal ini membuat para pembaca dapat mengerti geomorfologi pesisir pantai.



`11



DAFTAR PUSTAKA



Atmodjo, W. (2016). Geomorfologi Pesisir Pantai Benteng Portugis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 150-160. Hamuna, B., Sari, A. N., & Alianto, A. (2018). Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir Ditinjau dari Geomorfologi dan Elevasi Pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(1), 1-14.



12