Geospasial Berbasis WebGIS Dalam Pemetaan Potensi Desa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kategori: Industri Jasa dan Perdagangan



LAPORAN AKHIR PROGRAM KOMPETISI BISNIS MAHASISWA INDONESIA Geospasial berbasis WebGIS dalam Pemetaan Pengembangan Potensi Desa



Diusulkan Oleh: Tian Syaeful Ramadhan NIM. 03071281520005 (2015) Ridwan Hernando NIM. 03071181520002 (2015) Alfa Darojatun NIM. 03071281520058 (2015) Yani NIM. 03071181520053 (2015) M.Heru Rahman NIM. 03071181722005 (2017)



UniversitasSriwijaya Palembang 2018



i



RINGKASAN EKSEKUTIF Pengembangan teknologi WebGIS dengan basis data geospasial merupakan salah satu dari bukti teknologi yang memiliki peran dalam pembangunan dan pengembangan berkelanjutan pada suatu wilayah. Tetapi dalam realitanya, sasaran dari pemanfaatan WebGIS belum merata dan hanya difokuskan pada wilayahwilayah yang berada pada pusat kota atau sektor-sektor utama seperti perkebunan, pertambangan dan pemerintahan akibat menargetkan profit tinggi dari usaha yang dijalankan. Tujuan dari usaha yang dilakukan adanya sebagai kepedulian dan pentingnya menggali potensi desa yang belum terekam atau tergambarkan secara baik dalam internet yang notabene memiliki akses mudah, cepat dan tersebar luas. Diharapkan dengan adanya usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan dan jasa desa-desa yang ada di Sumatera Selatan khususnya dan Sumatera pada umumnya bisa terekspos dan bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat. Dengan demikian, potensi desa seperti wisata, budaya, kearifan lokal, dan sumber daya alam bisa menjadi daya tarik untuk masyarakat untuk berkunjung dan berinventasi dan meningkatkan perekonomian desa. Proses pelaksanaan dari pengembahan usaha yang berlangsung dari kurun waktu Agustus – November 2018 memberikan suatu peningkatan dari segi kualitas dan pelayanan. Kegiatan monitoring dan pembinaan dari internal universitas dan Menristekdikti memberikan suatu kritik dan saran bagaimana fokus pengembangan yang berlangsung. Dari perolehan dana yang diberikan oleh Menristekdikti, penggunaan lebih banyak dihabiskan pada pembelian perangkat keras dan biaya operasional penunjang dalam peningkatan akses internet. Kemudian, kegiatan sosialisasi secara langsung dari desa ke desa masih berlangsung untuk mengenalkan dari pentingya WebGIS. Dalam pengembangan usaha yang telah dilakukan, pada lingkup masyarakat dan lembaga terkait yang membutuhkan jasa geospasial sangat terbantu dari apa yang dilakukan. Pada pihak swasta atau perseorangan, keuntungan dari jasa yang ditawarkan bisa langsung diperoleh tanpa harus melewati mekanisme yang cukup panjang, sedangkan pada lingkup pemerintahan sistematika pembayaran dalam pemanfaatan jasa sedikit bermasalah akibat biaya yang dikeluarkan harus disusun dan terdapat di Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya, atau bisa disusulkan melalui dari Perubahan RAB dengan ketentuanketuan yang ada. Dengan kondisi tersebut, perlu adanya penyesuaian dan skema terbaru dari permasalahan yang dihadapi dikedepannya.



ii



HALAMANPENGESAHAN 1. Judul Bisnis 2.



3. 4.



5.



: Geospasial berbasis WebGIS dalam Pemetaan Pengembangan Potensi Desa Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Tian Syaeful Ramadhan b. NIM : 0307128152005 c. Jurusan : Teknik Geologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya e. Alamat Rumah :Jl. Peternaan No. 920 Rt.18 R.03 Sukarami Palembang, Sumatera Selatan f. No Hp : 085747533352 g. Email : [email protected] Anggota Pelaksana : 4 orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap : Stevanus Nalendra Jati, S.T., M.T. b. NIP : 19890830201601201 c. Alamat Rumah : Puncak Sekuning, Lr Nias 2, No. 614, RT/RW 4/3, Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan d. No Hp : 08117121410 Biaya Kegiatan Total : a. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan: Rp. 19.000.000 b. Sumber Lain : Rp. 1.597.000 (KAS)



Dosen Pembimbing,



Indralaya, 20November 2018 Ketua Tim Pelaksana



Stevanus Nalendra Jati, S.T., M.T. NIP. 19890830201601201



Tian Syaeful Ramadhan NIM. 0307128152005



Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni



Dr. dr. Mohammad Zulkarnain, M.Med.Sc NIP. 196109031989031002



iii



DAFTAR ISI



RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................ ii HALAMANPENGESAHAN............................................................................................iii DAFTAR ISI .....................................................................................................................iv DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1 1.1.



Latar Belakang.................................................................................................. 1



1.2.



Justifikasi Pemilihan Objek ............................................................................. 1



1.3.



Tujuan Usaha .................................................................................................... 2



BAB II PELAKSANAAN KBMI..................................................................................... 3 2.1.



Deskripsi Produk .............................................................................................. 3



2.2.



Pelayanan Pelanggan ........................................................................................ 4



2.3.



Pemasaran ......................................................................................................... 4



2.4.



Penggunaan Dana ............................................................................................. 6



2.5.



Keuangan ........................................................................................................... 6



2.6.



Manajemen Bisnis ............................................................................................. 7



BAB III KONDISI KEUANGAN .................................................................................... 8 3.1.



Proyeksi Laba-Rugi .......................................................................................... 8



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 10



iv



DAFTAR TABEL Tabel 1. Rincian penggunaan biaya usaha .............................................................. 6 Tabel 2. Transaksi biaya dalam pengembangan usaha periode Agustus – November 2018 ....................................................................................................... 8



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Target utama dari kegiatan usaha yang dilakukan khususnya pada wilayah Sumatera Selatan (warna kuning), dan Sumatera pada umumnya (warna hijau) .......................................................................................................................... 5



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki pertumbuhan penduduk berkisar 1.38% pada tahun 2010 – 2015 dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwaditahun 2010(Badan Pusat Statistik, 2015), dengan kondisi tersebut Indonesia digolongkan sebagai negara yang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi. Akibat kondisi pertumbuhan penduduk di Indonesia, informasi-informasi penting perlu direkam dan dipetakan secara cepat dan merata dari berbagai sektor, guna memaksimalkan dalam pengembangan dan pembangunan potensi suatu wilayah. Saat ini, Pemerintah Indonesia mencanangkan peraturan baru melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) No.9 Tahun 2016 tentang “Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000” guna mempercepat pembangunan dengan basis data geospasial. Perkembangan geospasial hingga saat ini tidak memiliki kemerataan dan berfokus pada kota-kota besar, sedangkan pada wilayah desa belum dilirik secara maksimal oleh pelaku usaha akibat rendahnya minat dari kebutuhan akan teknologi di lingkup masyarakat desa. Sebenarnya, desa merupakan sumber dan pemasok awal dari bahan sandang dan pangan sebelum menuju ke kota, dengan adanya teknologi geopasial diharapkan bisa memudahkan akses informasi dan membuka peluang pasar yang lebih luas.Ada beberapa peluang yang bisa diambil untuk meningkatkan pendapatan dan kemajuan desa, seperti pad sektor-sektor yang paling berpotensi untuk dikembangkan yaitu potensi wisata, budaya, dan kearifan lokal. Pembuatan peta sebaran serta pengolahan data-data potensi wisata, budaya, dan kearifan lokal ataupun pada sektor sandang dan pangan berbasis Website - Geographic Information System (WebGIS) adalah salah satu contoh dari peran geospasial untuk turut mensukseskan program pemerintah. Pengembangan dan pengaplikasian geospasial diharapkan bisa menjadi percepatan pembangunandan bukti dari upaya yang massif dalam memegangperanan penting pada era digital dan teknologi. 1.2.



Justifikasi Pemilihan Objek Informasi tentang suatu wilayah dengan objek tertentu yang tergambarkan pada peta berbasis WebGIS masih cukup rendah, khususya di wilayah pedesaan dan sekitarnya.Hal tersebut terjadi karena sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas dan minimnya akses informasi yang tersimpan pada dunia maya. Dengan target capain usaha yang dilakukan, diharapkan potensi suatu



1



wilayahkhususnya pada pedesaan bisa lebih tergambarkan dan terekam dengan baik dengan basis data geospasial. 1.3. Tujuan Usaha a) Berperan aktif dalam mensukseskan percepatan pembangunan dari program pemerintah b) Meningkatkan peran teknologi berbasis geospasial dalam pemetaan dan pengembangan wilayah c) Inventarisasi dan perekaman potensi desa dengan menampilkan data dalam bentuk peta berbasis WebGIS d) Menumbuhkembangkan jiwa enterpreneurship sedari dini, dengan turut aktif dalam lomba/kompetisi bisnis mahasiswa untuk siap bersaing dalam mengembangkan usaha dikedepannya



2



BAB II PELAKSANAAN KBMI 2.1.



Deskripsi Produk Produk yang akan dihasilkan dari kegiatan usaha yang ditawarkan berupa survei yang memiliki luaran berupa peta. Kemudian dari peta yang dihasilkan bisa terintegrasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi berbasis WebGIS yang bisa dinikmati secara online dengan koneksi internet, sehingga para pengguna bisa menikmati akses informasi tentang potensi suatu wilayah. a) Survei Wilayah Survei wilayah merupakan kegiatan pemetaan, inventarisasi,pengukuran ataupun perekaman informasi pada suatu wilayah untuk mendapatkan suatu kondisi terkini. Data-data yang direkam meliputi koordinat wilayah, batas, luas, nama lokasi ataupun kegiatan lain yang berkaitan dengan aktivitas pengukuran yang membantu dalam menyajikan tabulasi data terbaru. b) Jasa Pembuatan Peta yang Terintegrasi dengan WebGIS Jasa pembuatan peta dilakukan melalui modifikasi atau manipulasi data yang biasanya bertujuan untuk menyampaikan informasi secara spesifik dan mendetail pada suatu wilayah meliputi informasi tentang geografis, demografis, SDA, persebaran flora dan fauna dengan basis data geospasial. Kegiatan yang dilakukan dari survei, akan menghasilkan peta dengan pengolahan software berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), adapun jenisjenis peta yang ditawarkan diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5.



Peta Potensi Wisata Peta Zonasi Longsor Peta Persebaran Perkebunan Peta Tata Guna Lahan Peta Administrasi



6. 7. 8. 9. 10.



Peta Grafik Kependudukan Peta Topografi Peta Kontur Peta Geologi Peta Tutupan Lahan



Hubungan dan proses dari tahapan survei dengan pembuatan peta yang terintegrasi dengan WebGIS dapat dilihat pada gambar 1.



3



Gambar 1. Alur mekanisme proses usaha untuk menghasilkan online database 2.2.



Pelayanan Pelanggan Target pelanggan yang diharapkan dari usaha yang dilakukan adalah Tingkat Desa, yaitu aparatur-aparatur desa, Tingkat Kecamatan, selanjutnya Tingkat Kabupaten dalam hal ini dinas-dinas terkait seperti Tata Pemerintahan, Badan Perencanaan Daerah(BAPPEDA), Badan Pertanahan Nasional(BPN), serta Dinas Tata Ruang dan Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil penjajakan yang telah dilakukan pada pihak yang bersangkutan menerima dengan baik usaha yang ditawarkan. Selain itu dari hasil kegiatan ini pihak terkait juga merasakan bagaimana fungsi dari usaha yang ditawarkan, karena dari kegiatan ini menghasilkan keluaran yang lebih inovatif dalam penyampaian potensi yang dimiliki pada satu daerah. Kemudian metode dan alatyang digunakan dalam proses pelayanan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP ini menyesuaikan dari peraturan tata cara pembuatan peta dari dinas terkait. Sehingga apa yang dihasilkan sudah memenuhi standar yang ditentukan. 2.3.



Pemasaran Setelah melakukan beberapa penjajakan dengan pihak terkait dalam hal ini adalah aparatur desa, diketahui bahwa pihak desa umumnya membutuhkan suatu keluaran yang mudah untuk dipahami dan inovatif dalam menunjukkan potensi dari wilayah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha tidak terlepas dari SOP pembuatan peta dari pihak-pihak terkait, sehingga dihasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan.



4



Pemilihan segmen pasar didasari dari kondisi geografi, demografi dan psikografi, dengan target utama pada warga pedesaan yang berada di wilayah Sumatera Selatan pada khususnya dan Sumatera pada umumnya (Gambar 1). Dengan adanya usaha yang ditawarkan, diharapkan warga di pedesaan bisa lebih peduli dan massif dalam menggunakan teknologi berbasis geospasial dalam memajukan dan mengembangkan potensi desa. Adapun penjelasan dari kondisi geografi, demografi, dan psikografi adalah sebagai berikut: a) Geografi, yaitu berdasarkan letak wilayah yang jauh dari perkotaan/ pusat informasi. Sehingga akses teknologi akan sulit dan minim ditemukan pada warga di pedesaan. b) Demografi, yaitu memfokuskan pada tingkat ekonomi kelas bawah – menengah yang masih minim akan penggunaaan teknologi berbasis geopasial, dengan kisaran umur produktif – lanjut. c) Psikografi, yaitu didasari dari kebutuhan warga pedesaan dalam menerima sesuatu yang praktis dan bisa dilihat langsung dalam genggaman tangan, yaitu dengan menggunakan smart phone yang terkoneksi dengan internet melalui portal WebGIS



Gambar 1. Target utama dari kegiatan usaha yang dilakukan khususnya pada wilayah Sumatera Selatan (warna kuning), dan Sumatera pada umumnya (warna hijau)



5



Peran teknologi geospasial saat ini memang marak berkembang, tetapi pasar yang dituju memfokuskan pada kelas menengah – atas seperti pada sektor perkebunan, pertambangan dan pemerintahan yang berpusat pada kota-kota besar di Indonesia. Sedangkan masih sedikit yang peduli untuk berperan aktif dalam mengiventarisasi data geospasial pada wilayah pedesaan yang notabene kurang terjamah akan teknologi. Penawaran yang dilakukan adalah dengan mendatangi, mengedukasi, dan mensosialisasi pada warga pedesaan pentingnya teknologi geopasial dalam pengembangan potensi desa yan dimiliki. Hal tersebut mungkin sukar dilakukan pada usaha-usaha yang menargetkan profit yang tinggi dan mementingkan ego sektoral dibanding manfaat yang diberikan. 2.4. Penggunaan Dana Penggunaan dana yang diberikan oleh Menristekdikti berfokus dalam pembelian perangkat keras sebagai penunjang utama dari usaha yang dilakukan. Kemudian keperluan lain yang digunakan yaitu biaya operasional seperti kebutuhan internet, hosting dan domain yang dibayarkan per bulan. Biaya penunjang lainnya yang dibutuhkan adalah kegiatan perjalanan ke desa-desa yang berpotensi sebagai target dari jasa pembuatan WebGIS. Adapun rincian biaya dikeluarkan terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Rincian penggunaan biaya usaha No 1



Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang (PC Server 1 set Intel Xeon)



Biaya 8.500.000



2 3



Bahan habis pakai (ATK, stempel, dan banner) Perjalanan, kegiatan survei ke desa dan operasional



510.000 1.300.000



4



Lain-lain: laporan, bordir, internet indihome bulanan, dan pemesanan hosting + domain website



3.276.000



5 6 7 8



Publikasi Ilmiah PIT IAGI Ke-47 Pekanbaru GPS Garmin 64S pH air tanah Meteran roda otomatis



750.000 3.500.000 300.000 650.000 18.786.000



Jumlah



2.5. Keuangan Pengembangan bisnis yang dilakukan hingga saat ini masih dalam proses pengembangan dan penjajakan kepada beberapa lembaga dan pemerintah desa. Teknologi geospasial yang masih awam di lingkup masyarakat menyebabkan proses pengenalan dari usaha yang memiliki dengan durasi yang cukup lama, dalam beberapa bulan terakhir, belum ada revenueyang menunjukkan adanya kecenderungan positif dari usaha yang dilakukan. Biaya yang diusulkan kepada beberapa lembaga dan instansi terkait juga belum bisa diproses secara langsung akibat pengeluaran yang diusulkan pada suatu lembaga harus disusun satu tahun



6



sebelumnya. Perubahan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) pada suatu lembaga dapat diusulkan dengan proses administrasi yang memiliki waktu cukup panjang, sehingga penerimaan biaya dari usaha yang dilakukan tidak bisa langsung dinikmati secara langsung. Biaya yang diperoleh dari usulan proposal tidak bisa memberikan penambahan faslilitas yang signifikan yaitu berupa pengadaan Drone DJI Phantom 4 Pro yang merupakan alat utama dalam pengembangan bisnis usaha.



2.6.



Manajemen Bisnis Kegiatan ini beranggotakan lima orang. Satu orang sebagai ketua dengan fungsi memimpin jalannya usaha, memberikan arahan/intruksi kepada tim bagaimana harus bertindak, dan sebagai problem solver dari hal-hal yang diluar prediksi. Selanjutnya satu anggota berfungsi sebagai administrasi dan keuangan dengan perasn pelaksana urusan administrasi (surat–menyurat), menerima pelanggan, narahubung. Kemudian bertanggungjawab atas penggunaan kas/saldo usaha dengan mencatat dan memberikan laporan mingguan,bulanan dan tahunan dari kebutuhan dan pendapatan yang ada. Kemudian tiga anggota lainnya akan berfungsi sebagai Surveyor dan Interpreter yang bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan survei lokasi dalam mengambil data (pemetaan, foto udara, inventarisasi, delinasi), memberikan sosialisasi dan edukasi pentingnya WebGIS dalam mendukung aktivitas sehari-hari ataupun pekerjaan serta menjalin hubungan dengan pihakpihak terkait. Pembagian tugas dalam pelaksanaan usaha ini berdasarkan dari kemampuan/kapabilitaas dari masing-masing anggota. Tahap selanjutnya untuk lebih meningkatkan perkembangan usaha maka akan dilakukan lebih banyak sosialisasi guna menjalin kerjasama dengan para stakeholder yang berada pada dinas-dinas terkait seperti Tata Pemerintahan, Badan Perencanaan Daerah(BAPPEDA), Badan Pertanahan Nasional(BPN), serta Dinas Tata Ruang dan Pekerjaan Umum.



7



BAB III KONDISI KEUANGAN 3.1. Proyeksi Laba-Rugi Proyeksi laba-rugi dilakukan dengan menggunakan estimasi pendapatan dan pengeluaran yang telah dianalisis dengan kategori yang berbeda dalam jangka waktu satu tahun. Berdasarkan usaha yang telah berjalan hingga saat ini, memiliki pendapatan yang tidak menentu. Adapun pengeluaran yang telah dilakukan hingga sejauh ini dalam pengembangan usaha dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan sifatnya, anggaran biaya yang telah dikeluarkan teradapat pada tabel 2. Kemudian, keuntungan yang diperoleh hingga per tanggal 19November 2018 yaitu Rp. 2.700.000. Sehingga saldo yang dimiliki yaitu sebesar Rp. 2.463.000. Kemudian, dengan adanya penambahan dana sebesar 30% dari sisa pencairan program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI), akan digunakan untuk penambahan peralatan seperti GPS, pH air tanah, meteran roda otomatis, dan update database website (domain + hosting) dengan fitur yang lebih lengkap. Estimasi keuntungan akan diperoleh dengan adanya kerjasama dengan desa-desa yang telah dilakukan penjajakan awal dalam pembuatan peta. Kedepannya, perangkat desa akan memasukkan anggaran khusus dalam pembuatan WebGIS tentang potensi desa yang akan bekerja sama dengan kami. Proyeksi keuntungan yang akan diperoleh dalam pembuatan WebGIS berkisar Rp. 5.000.000 – 10.000.000 dalam kurun waktu pengerjaan selama ± 45 hari kerja. Tabel 2. Transaksi biaya dalam pengembangan usaha periode Agustus – November 2018 Tanggal 31/07/18 09/08/18



09/08/18 12/08/18



15/08/18 15/08/18 25/08/18



27/08/18 29/08/18



Transaksi Saldo hingga Akhir Juli Termin 1 – Pencairan Dana KBMI Pembuatan Roll Up Banner Pembelian PC Server 1 set Intel Xeon Bordir Baju



Item -



Tagihan Indihome 10 mbps Survei ke Kecamatan Tanjung Raja Print dan Jilid Laporan Cetak Banner Pameran KBMI



Satuan -



-



Debit



Kredit



Saldo 543.000



12.000.000



12.543.000



1



Unit



325.000



12.218.000



1



Paket



8.500.000



3.718.000



7



Setel



300.000



3.418.000



1



Paket



339.000



3.079.000



Bensin



200.000



2.879.000



2



Unit



30.000



2.849.000



1



Unit



82.600



2.766.400



25.5L



8



30/08/18



10/09/18



Pemesanan Hosting + Domain Website Survei dan Operasial ke Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu Pembelian ATK



25/09/18



Pembuatan Stempel



25/09/18



Transport Penyerahan Peta Tahap 1 Pemasukan Penyerahan Peta Potensi Pembuatan Peta Zonasi Banjir Tagihan indihome



11/09/18



25/09/18



08/10/18 15/10/18 17/10/18 21/10/18



29/10/18



08/11/18



22/11/18



23/11/18 26/11/18



27/11/18 27/11/18



Analisis parameter banjir Survei dan operasional tahap II Se-Kabupaten Ogan Ilir Publikasi Paper Geothermal di PIT IAGI 2018 Pembuatan Peta analisis resapan air tanah Termin 2 – Pencairan Dana KBMI GPS Garmin 64S



1



Tahun



537.600



2.228.600



4



Orang



250.000



1.978.800



1



Set



105.000



1.873.800



1



Unit



50.000



1.823.800



Bensin



100.000



1.723.800



12.5L



2



Unit



1.000.000



2.723.800



2



Unit



400.000



3.323.000



2



Bulan



1



Paket



4



Orang



750.000



2.213.000



1



Paket



750.000



1.463.000



2



Unit



1.000.000



2.463.000



Persen



7.000.000



9.463.000



30



660.000 300.000



2.663.000 2.963.000



1



Unit



3.500.000



5.963.000



Peningkatan database website (hosting + domain) pH air tanah



1



Paket



1.500.000



4.463.000



1



Unit



350.000



4.113.000



Meteran roda otomatis



1



Unit



650.000



3.463.000



9



DAFTAR PUSTAKA Kotler, P dan Amstrong, G. 2012. “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Peraturan Pemerintah UU. No.8 Tahun 2013 tentang “Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang” Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) UU. No.9 Tahun 2016 tentang “Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000” https://www.bps.go.id/ diakses pada tanggal 2 Oktober 2017



10