Gereja HKBP Kedaton [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GEREJA HKBP KEDATON



Oleh, Nama



: Agnes Lydia Remova



NPM



: 0611 031 027



Fakultas



: Ekonomi



Jurusan



: Akuntansi



UNIVERSITAS LAMPUNG 22 DESEMBER 2006



BAB I PENDAHULUAN



Gereja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti adalah tempat dimana orang-orang Kristiani memuji Tuhan. Pengertian Gereja sendiri menurut saya, dibagi menjadi dua. Dilihat secara fisiknya, gereja adalah tempat orangorang Kristen beribadah. Sementara dilihat secara non-fisik, suatu Gereja adalah tempat dimana orang-orang beriman berkumpul, melayani, menyembah, memuji dan memuliakan nama Tuhan. Saya bergabung atau memilih Gereja ini karena saya mengikuti orang tua saya, yang dari dahulu sudah tercatat sebagai anggota Gereja HKBP.



BAB II GAMBARAN UMUM GEREJA



II. 1. Lokasi Gereja Gereja HKBP Kedaton terletak di Jln. Sultan Haji Gg. Cemara no 26 Bandarlampung.



II. 2. Jam Kebaktian Di Gereja HKBP Kedaton, kebaktian dalam seminggu dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu setiap hari minggu. Pembagian waktu kebaktian, pukul 06.30 WIB dengan menggunakan bahasa Indonesia, pada pukul 09.30 menggunakan bahasa Batak, dan yang terakhir pada pukul 16.00, juga dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kebaktian pada pukul 16.00 merupakan kebaktian alternatif, yang dikhususkan untuk pemuda/pemudi.



II. 3. Jumlah Anggota Anggota Gereja HKBP Kedaton kira-kira sebanyak 3.473 orang, yang terdiri dari 720 kepala keluarga.



II. 4. Nama Gembala Sidang Ada tiga orang Gembala sidang di gereja HKBP Kedaton, antara lain Pdt. D. Purba, Pdt. M. Nababan, serta Guru H.S. Hutahaean, sebagai guru Huria.



II. 5. Pengurus Gereja/Majelis/Penatua Gereja Pengurus gereja terdiri atas empat puluh dua orang, antara lain : 1. St. T. H. Gultom 2. St. J. Nainggolan



3. St. T. P. Hutagaol 4. St. U. Pakpahan 5. St. A. N. br Dolok Saribu 6. St. N. br. Hutahaean 7. St. R. Silalahi 8. St. J. K. Hutasoit 9. St. M. Panjaitan 10. St. P. Sianturi 11. St. P. Hutasoit 12. St. S. Hutabarat 13. St. J. Siregar 14. St. G. Situmorang 15. St. S. Simamora 16. St. A. M. Tambunan 17. St. L. br. Siahaan 18. St. A. Simanjuntak 19. St. L. Simanjuntak 20. St. R. Purba 21. St. N. br. Ambarita 22. St. B. R. Siagian 23. St. W. Manurung 24. St. M. P. Silaban 25. St. Dj. Sidabukke 26. St. R. Sihotang 27. St. S. M. Simangunsong 28. St. B. Sagala 29. St. F. R. Sirait 30. St. S. Silaban 31. St. H. G. M. Sirait 32. St. T. Nadaek 33. St. S. P. Siregar



34. St. S. Pasaribu 35. St. T. B. Nainggolan 36. St. M. br. Siregar 37. St. M. Siburian 38. St. R. br. Tambunan 39. Cst. R. Nainggolan 40. Cst. K. Sihaloho 41. Cst. H. Silaban 42. Cst. A. br. Sianturi



II. 6. Susunan Organisasi di dalam Gereja Susunan organisasi dalam Gereja HKBP Kedaton antara lain : Pendeta Ressort (Pimpinan) : Pdt. D. Purba Pendeta yang diperbantukan : Pdt. M. Nababan Guru Jemaat



: Gr. H. S. Hutahaean



Dewan Koinonia



: St. P. Hutasoit



Dewan Marturia



: St. A. M. Tambunan



Dewan Diakonia



: Prof. K. E. S. Manik



II. 7. Kegiatan-kegiatan Selain Ibadah Minggu Selain Ibadah minggu, Gereja HKBP Kedaton juga memiliki banyak kegiatan-kegiatan di luar ibadah, yang rutin dilakukan. Antara lain kebaktian Wijk yang diadakan setiap hari Selasa dan Rabu, di rumah-rumah para jemaat. Selain itu, ada pula Persekutuan kaum Bapak (Ama), dan Persekutuan Kaum Ibu (Ina). Rutin pula dilakukan latihan koor, untuk muda-mudi, remaja, bapak dan ibu. Setiap hari Jumat dan Minggu sore, diadakan pembelajaran bagi para murid Katekhisasi Sidi . Juga ada Sermon Majelis, yang diadakan setiap hari Kamis, di mulai dari pukul 19.00 WIB sampai selesai.



BAB III SEJARAH SINGKAT GEREJA



III. 1. Awal Kehadiran Gereja di Indonesia Awal Gereja HKBP berdiri di Indonesia, dimulai dari tahun 1824. Pada tahun itu, badan Sending Gereja di Inggris mengirim misionaris yaitu Pendeta Burton dan Wart ke tanah Batak. Tapi misi ini gagal mengadakan pewartaan injil karena Bonjol yang memerangi tanah Batak. Ini menyebabkan Pendeta Burton dan Wart kembali ke Inggris. Tahun 1834, Pendeta Samuel Munson dan Pendeta Menry Lyman datang kembali ke tanah Batak oleh utusan badan Sending dari Boston. Tapi sayangnya, Pendeta Samuelson serta Pendeta Menry Lyman meninggal dunia karena dibunuh di Tarutung. Tak kenal lelah, kali ini badan Sending Nederland mengirimkan Van der Turk dari Amsterdam, untuk mempelajari tentang aksara Batak. Setelah lama mempelajari aksara Batak, Van der Turk lalu menulis sebagian dari Alkitab ke dalam aksara Batak, yang kemudian dilihat oleh Doktor Fabri, pimpinan Reminesce Sending dari Belanda. Hal tersebut membuat Doktor Fabri mengutus Misionaris dari Banjarmasin yang kebetulan sedang tidak melayani. Pada tahun 1857, Pendeta Van Asselt datang ke tanah Batak, di utus oleh Witteven dari Ermalo, Holland. Ia mengadakan PI di Tapanuli, Pardangsna. Beberapa tahun setelah kedatangan Pendeta Van Asselt, kira-kira pada tanggal 31 Maret 1861, akhirnya Beliau berhasil membabtis dua orang Batak, yaitu Simon Siregar dan Yakobus Tampubolon. Pada akhirnya, tanggal 7 Oktober 1861, beberapa orang Misionaris yang datang ke tanah Batak mengadakan rapat pertama. Mereka antara lain Pendeta Heine, Pendeta Klammer, Pendeta Betz, serta Pendeta Van Asselt. Semenjak saat itulah, HKBP lahir. III. 2. Kapan Gereja HKBP Berdiri di Lampung



Gereja HKBP pertama kali berdiri di Lampung pada tanggal 17 Agustus 1953.



III. 4. Cabang atau Pos di Kota lain di Provinsi Lampung Gereja HKBP, selain terletak di Kedaton, ada juga beberapa Gereja HKBP lain di provinsi Lampung, antara lain di Hajimena, Pringsewu, Wiyono, Bergen, serta Cimeng.



III. 3. Susunan Organisasi secara Nasional dan Pengurusnya Susunan organisasi Gereja HKBP secara nasional antara lain sebagai berikut : Pucuk Pimpinan/Eforus



: Dr. Pdt. B. Napitupulu



Sekretaris Jendral



: Pdt. W. P. Simarmata



Kepala Dewan Koinonia



: Pdt. B. Siagian



Kepala Dewan Marturia



: Pdt. M. H. Sihite



Kepala Dewan Diakonia Sosial : Pdt. N. Sinaga



BAB IV ASAS PENGAJARAN DAN DOKTRIN GEREJA



IV. 1. Tentang Keselamatan Asas pengajaran Gereja HKBP Kedaton tentang Keselamatan mengajarkan tentang Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia. Tidak ada yang sampai kepada Bapa kecuali melalui Yesus Kristus (Yohanes 14 : 6) IV. 2. Tentang Baptisan HKBP Kedaton mengajarkan tentang Baptisan. Baptisan adalah satusatunya syarat menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat (Roma 6 : 4). Melalui baptisan, kita sebagai orang yang percaya dapat menerima Kerajaan Allah. IV. 3. Tentang Peranan Roh Kudus Peranan Roh Kudus dibagi menjadi tiga. Sebagai pengajar, Roh kudus mengajari kira untuk mengenal Allah di dalam Yesus Kristus. Sebagai Pembimbing, Roh Kudus membimbing kita, serta menuntun kita ke jalan yang benar. Yang terakhir, Roh Kudus sebagai pelindung, Roh Kudus memberi kita kekuatan, keberanian, dan kemampuan untuk menghadapi dunia. IV. 4. Tentang Perpuluhan Perpuluhan adalah sepersepuluh dari pendapatan yang diserahkan untuk Kerajaan Allah melalui Gereja. Di berikan karena sumber segala sesuatunya adalah Allah, yang menciptakan, memelihara, dan memberikan segala kebutuhan manusia.



BAB V KEANGGOTAAN GEREJA



V. 1. Syarat Menjadi Anggota Gereja Syarat-syarat menjadi anggota Gereja di HKBP Kedaton antara lain calon anggota telah di baptis dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Calon anggota juga harus terdaftar dalam buku register anggota jemaat. Selain itu, para calon anggota Gereja juga harus mematuhi peraturan Gereja (Konfrensi HKBP). Syarat terakhir adalah para calon anggota Gereja harus baik dan rajin dalam persekutuan Gereja V.2. Syarat Menjadi Anggota Majelis Syarat untuk menjadi anggota Majelis Gereja HKBP Kedaton sangatlah mudah. Hanya setelah orang tersebut menerima perintah lisan sebagai Sintua Majelis, maka orang tersebut sudah bisa menjadi anggota majelis. V.3. Sistem Kepemimpinan Gereja HKBP Kedaton memakai sistem kepemimpinan Sinodal. Sinodal berarti Kepemimpinannya diatur dari kantor pusat, dalam bentuk Sinode pimpinan yang tertinggi di HKBP.



BAB VI PENUTUP



VI.1. Saran Saran saya lebih mengarah kepada sifat manusianya atau anggotanya. Karena menurut saya, ajarannya itu sendiri sudah sangat baik. Tapi kepada para anggota baik jemaat Gereja ataupun Majelis Gereja, ada baiknya apabila sifat keaku-annya dikurangi, sehingga tidak menjadi pagar diri untuk tidak menerima kritik dan saran dari pihak-pihak lain, serta tidak menutup diri juga untuk memberikan kritik dan saran kepada pihak lain.



GEREJA HKBP KEDATON



Oleh : Nama



: Ellen Rumenta Y. G.



NPM



: 0611 031 049



Fakultas



: Ekonomi



Jurusan



: Akuntansi



UNIVERSITAS LAMPUNG 22 DESEMBER 2006



II. 5. Pengurus Gereja/Majelis/Penatua Gereja 1. St. T. H. Gultom 2. St. J. Nainggolan 3. St. T. P. Hutagaol 4. St. U. Pakpahan 5. St. A. N. br Dolok Saribu 6. St. N. br. Hutahaean 7. St. R. Silalahi 8. St. J. K. Hutasoit 9. St. M. Panjaitan 10. St. P. Sianturi 11. St. P. Hutasoit 12. St. S. Hutabarat 13. St. J. Siregar 14. St. G. Situmorang 15. St. S. Simamora 16. St. A. M. Tambunan 17. St. L. br. Siahaan 18. St. A. Simanjuntak 19. St. L. Simanjuntak 20. St. R. Purba 21. St. N. br. Ambarita 22. St. B. R. Siagian 23. St. W. Manurung 24. St. M. P. Silaban 25. St. Dj. Sidabukke 26. St. R. Sihotang 27. St. S. M. Simangunsong 28. St. B. Sagala 29. St. F. R. Sirait 30. St. S. Silaban



31. St. H. G. M. Sirait 32. St. T. Nadaek 33. St. S. P. Siregar 34. St. S. Pasaribu 35. St. T. B. Nainggolan 36. St. M. br. Siregar 37. St. M. Siburian 38. St. R. br. Tambunan 39. Cst. R. Nainggolan 40. Cst. K. Sihaloho 41. Cst. H. Silaban 42. Cst. A. br. Sianturi