Go Food [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Setelah sukses mengenalkan bisnis ojek online kepada masyarakat Indonesia, CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim, mulai melebarkan sayap bisnisnya menyasar bidang lain. Platform yang dikembangkan Gojek memang memungkinkan hal tersebut. Salah satu layanan barunya adalah Go-Food. Go-Food merupakan sebuah fitur layanan food delivery layaknya delivery order di sebuah rumah makan. Hanya dengan menggunakan smartphone dan membuka fitur Go-Food di dalam aplikasi Gojek, konsumen bisa memesan makanan dari restoran yang sudah bekerja sama dengan Gojek. Makanan akan dipesan dan diantar langsung oleh Gojek. Singkatnya, layanan ini sangat mirip dengan layanan delivery order dari sebuah restoran. Bagi pengusaha kuliner, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang memiliki budget terbatas untuk mengembangkan layanan delivery order, Go-Food bisa menjadi solusi alternatif yang sangat membantu. Pengusaha UMKM bisa memiliki layanan deliver order tanpa harus menyiapkan armada. Dengan begitu, pengusaha tidak perlu menghire atau menggaji SDM untuk delivery. Lebih ekstrim lagi, pengusaha bahkan tidak perlu memiliki store atau toko untuk berjualan. Go-Food juga memungkinkan pangsa pasar semakin meluas. Bayangkan saja, saat ini ada lebih kurang 200 ribu armada roda dua Gojek di Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai armada layanan food delivery! Syaratnya pun cukup mudah, tinggal bekerja sama dengan Gojek sehingga menu atau produk kuliner yang dijual bisa masuk ke dalam menu pilihan di fitur Go-Food. Fitur Go-Food yang dikembangkan Gojek jelas menguntungkan semua pihak. Bagi konsumen, bisa dimudahkan dalam hal memesan makanan. Bagi Gojek, bisa menambah pemasukan dengan banyaknya order yang masuk via Go-Food. Sedangkan bagi pengusaha UMKM, ada potensi kenaikan omset dari layanan food delivery. Peningkatan omset dari layanan Go-Food sudah dirasakan oleh Mie Aceh Seulawah yang diajak bekerja sama dengan Gojek. Dari penuturan sang pemilik H. Heru Setyanto, hampir setiap jam makan siang ada sekitar 30-an pengemudi Gojek yang melakukan pemesanan. Satu pengemudi Gojek bisa saja memesan beberapa porsi. Kemudian di Bandung, ada satu toko wine yang omsetnya bisa menembus angka Rp 400 juta sebulan gara-gara Gojek. Ke depannya, layanan semacam Go-Food akan semakin penting dalam era digitalisasi, dimana masyarakat semakin menutut layanan yang praktis dan cepat. Bahkan ada kecenderungan para pengusaha akan berlomba untuk bisa bekerjasama dengan penyedia platform seperti Gojek untuk mendongkrak omset bisnisnya. Saat ini, multiplier effect dari bisnis Gojek dirasa cukup besar untuk pengembangan ekonomi kerakyatan. Karena itu, kebijakan pelarangan menjadi kontradiktif dengan cita-cita penguatan ekonomi kerakyatan. Layanan Go-Food memang langsung mendapat sambutan positif dari para pelaku pengusaha kuliner. Bahkan menurut keterangan dari pihak Gojek pada April 2015, layanan Go-Food sudah bekerja sama dengan 15 ribu tempat makan di wilayah Jabodetabek. 15 ribu tempat makan tersebut terdiri dari 23 kategori, mulai dari kaki lima hingga restoran mewah. Artinya, Go-Food tidak hanya disediakan bagi pemilik restoran mewah saja. Salah satu esensi GoFood adalah mempromosikan makanan hasil karya industri UKM. Go-Food menyediakan fitur suggest restaurant jika ada makanan yang enak dan berkualitas bagus di pinggir jalan.



Ramainya ojek online, selain Gojek, justru membawa dampak positif bagi para konsumennya, termasuk para pengusaha yang memakai jasa ojek online sebagai layanan delivery. Sebab dengan begitu, semakin banyak alternatif yang bisa dijadikan pilihan jika seandainya Gojek atau ojek online lain merasa ‘besar’. Bagi pengusaha kuliner, Go-Food sebagai layanan food delivery rasanya tidak memiliki dampak negatif sama sekali. Justru banyak keuntungan yang bisa dirasakan. Segera manfaatkan fitur Go-Food sebagai layanan food delivery tanpa perlu susah membangun dan memikirkan infrastrukturnya.



Diagram Proses Bisnis Go-Food Sebagai Layanan Food Delivery 12 MEI 2017 / CHINTIARAHATRI



Go-Food merupakan sebuah fitur layanan food delivery layaknya delivery order di sebuah rumah makan. Hanya dengan menggunakan smartphone dan membuka fitur Go-Food di dalam aplikasi Gojek, konsumen bisa memesan makanan dari restoran yang sudah bekerja sama dengan Gojek. Makanan akan dipesan dan diantar langsung oleh Gojek. Singkatnya, layanan ini sangat mirip dengan layanan delivery order dari sebuah restoran. Bagi pengusaha kuliner, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang memiliki budget terbatas untuk mengembangkan layanan delivery order, Go-Food bisa menjadi solusi alternatif yang sangat membantu. Pengusaha UMKM bisa memiliki layanan deliver order tanpa harus menyiapkan armada. Dengan begitu, pengusaha tidak perlu meng-hire atau menggaji SDM untuk delivery. Lebih ekstrim lagi, pengusaha bahkan tidak perlu memiliki store atau toko untuk berjualan. Go-Food juga memungkinkan pangsa pasar semakin meluas. Ramainya ojek online, selain Gojek, justru membawa dampak positif bagi para konsumennya, termasuk para pengusaha yang memakai jasa ojek online sebagai layanan delivery. Sebab dengan begitu, semakin banyak alternatif yang bisa dijadikan pilihan jika seandainya Gojek atau ojek online lain merasa ‘besar’. Bagi pengusaha kuliner, Go-Food sebagai layanan food delivery rasanya tidak memiliki dampak negatif sama sekali. Justru banyak keuntungan yang bisa dirasakan. Segera manfaatkan fitur GoFood sebagai layanan food delivery tanpa perlu susah membangun dan memikirkan infrastrukturnya. Berikut ini disajikan proses delivery makanan oleh konsumen via Go-Food



Penjelasan : 1. Masuk aplikasi Gojek, pilih menu Go-Food. Pilih category makanan apa yang ingin dicari, seperti nasi goreng, sate. 2. Pilih salah satu menu yang akan dibeli. 3. Untuk melakukan pemesanan, klik “Input Order”, kemudian pilih jumlah makanan. 4. Isikan alamat pengiriman makanan secara detail. Seperti alamat tersebut dekat dengan pom bensin, pasar atau tempat umum lainnya. 5. Setelah mengisi alamat akan muncul biaya makanan dan biaya pengiriman. Kemudian akan ditampilkan rincian biaya yang akan dipesan, alamat pengiriman, biaya dan pemilihan pembayaran (pay with). Klik “Order”. 6. Setelah klik “Order” maka aplikasi akan tersambung ke gojek dan gojek akan menelpon untuk mengkonfirmasi pemesanan. 7. Tunggu kurang dari 60 menit dan makanan yang dipesan akan datang via Gojek.



Strategi dalam penggunaan teknologi dalam bisnis Go-food via Gojek : 1. Biaya rendah Menggunakan teknologi untuk mengurangi biaya dari konsumen untuk melakukan pemesanan. Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya ke tempat makanan yang ingin dipesan. 2. Diferensiasi Salah satu strategi Gojek untuk meningkatkan pelayanan dalam usaha jasa mengantar. Dan kali ini bukan penumpang melainkan makanan. 3. Inovatif Menciptakan produk layanan jasa antar makanan yang biasa kita sebut sebagai delivery order namun memanfaatkan teknologi informasi dalam penggunaannya.



4. Mempromosikan Pertumbuhan Dengan berkembangnya jasa antar makanan, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara karena tidak hanya menguntungkan konsumen namun para penjual makanan yang mengaku mendapatkan keuntungan lebih setelah mendaftarkan usahanya dalam list Go-food. 5. Mengembangkan Aliansi Menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem informasi antar perusahan makanan yang memanfaatkan jasa Gofood. Keseriusan PT. Go-Jek Indonesia untuk terus mengembangkan bisnis dan layanannya ternyata tak sekedar isapan jempol belaka. Setelah sukses menghadirkan Go-Jek sebagai #aplikasi jasa transportasi Jabodetabek, Bandung dan Surabaya, PT. Go-Jek Indonesia kini kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini sektor atau bidang yang ditarget adalah jasa pesan-antar makanan. Pada hari Rabu, 8 April 2015 kemarin, perusahaan yang digawangi oleh Nadiem Makarim ini resmi meluncurkan layanan teranyarnya yang diberi nama Go-Food. Lalu seperti apakah layanan pesan-antar makanan yang bernama Go-Food ini? Berikut ulasannya.



1.



Layanan Pemesanan Go-Food



Menurut keterangan Project Lead Go-Food, Jesayas Fernandinus, layanan Go-Food yang baru dirilis ini telah berintergrasi dengan lebih dari 15.000 tempat makan di wilayah jabodetabek. Tempat makan yang berjumlah 15.000 ini sendiri terdiri dari 23 kategori, mulai dari warung kaki lima hingga restoran mewah. Mengenai limit pemesenan, pengguna Go-Food bisa pesan makanan dengan harga hingga Rp 1 juta yang biayanya akan ditalangi dulu oleh pihak Go-Jek. Dengan kepemilikan sebanyak 3.000 armada ojek terdaftar, pihak Go-Jek menyatakan bahwa pesanan makanan melalui Go-Food ini akan tiba dalam waktu tidak lebih dari 60 menit. Untuk menunjang promosi Go-Food, sepanjang bulan April ini pihak Go-Food akan membebaskan biaya kirim dan ongkos kurir. Setelah bulan April, pemesanan akan dikenakan tarif sebesar Rp 25 ribu. Jika jarak cukup jauh, maka setelah 6 kilometer, akan ada penambahan Rp 4.000 per 1 kilometer-nya. Dan karena ini adalah layanan fitur Shopping, maka ada juga tambahan biaya kirim sebesar Rp 10 ribu. Agar biaya tak membengkak, pihak Go-Food menyediakan opsi Near Me. Dengan opsi ini pengguna bisa mencari tempat makan yang terdekat dengan lokasi pengguna sehingga biaya pemesanan dan pengiriman tak terlalu membengkak dan waktu pengiriman pun jauh lebih cepat sampai. Artikel lain: Go-Jek, Startup Panggilan Ojek Yang Kini Bisa Dipesan Dari Smartphone



Prosedur Pemesanan Pengguna yang akan memesan makanan melalui Go-Food ini sangatlah mudah. Hal ini dikarenakan fitur Go-Food sudah ada dalam aplikasi Go-Jek. Jadi pengguna tidak perlu menelpon layaknya layanan delivery. Cara memesannya adalah dengan mengklik fitur Go-Food pada aplikasi Go-Jek. Nantinya akan muncul berbagai macam restoran dan rumah makan yang terlacak sesuai dengan lokasi disekitar pengguna. Selanjutnya pengguna mulai bisa memilih menu makanan yang akan dipesan. Setelah menyetujui pesanan, maka pengguna tinggal menunggu makanan diantar pihak Go-Jek.



Saat menunggu pesanan datang, pengguna bisa melacak keberadaan kurir dan menghubunginya jika pesanan belum juga datang dalam waktu lama. Mengenai pembayaran, menu makanan yang telah dipesan akan dibayar dulu (ditalangi sementara) oleh pihak Go-Jek. Ketika makanan telah sampai, barulah pengguna membayar dengan uang tunai atau melalui Go-Jek Kredit. Go-Jek Kredit sendiri merupakan metode pembayaran melalui cara top-up dengan saldo minimal Rp 100 ribu. Dengan fitur top-up ini tentunya proses layanan Go-Food dapat dinikmati dengan lebih mudah dan ringkas.



One Stop Apps Saat fitur Go-Food diluncurkan, Nadiem Makarim mengharapkan agar fitur terbaru ini dapat menjadikan aplikasi Go-Jek sebagai one stop apps bagi para pengguna. Selain Go-Food, tim GoJek sebenarnya juga telah menyediakan fitur layanan lainnya, seperti kurir antar jemput barang dan belanja. Sejak awal kemunculannya, Nadiem memang ingin Go-Jek menjadi solusi bagi masyarakat di perkotaan dalam menjalankan segala aktivitasnya yang penuh dengan kesibukan. Bisa dikatakan bahwa Go-Jek bukan perusahaan yang menawarkan jasa, tapi menjual waktu. Ibaratnya materi bisa dicari, tapi waktu tidak bisa dibeli, jelas mantan CEO Zalora Indonesia ini. Baca juga: Kulineran.com, Berwisata Kuliner Kini Tidak Perlu Repot Keluar Rumah



Menumbuhkan Industri UKM Kuliner Layanan Go-Food tidak hanya memberikan kemudahan bagi pengguna namun juga memberikan peluang bagi para pebisnis industri kuliner untuk memaksimalkan usahanya. Esensi dari GoFood, salah satunya adalah mempromosikan makanan hasil karya industri UKM. Hal tersebut menjadi misi besar yang ingin diwujudkan oleh “armada jaket hijau” tersebut. Misalnya ada makanan yang enak dan kualitasnya bagus di pinggir jalan, dengan Go-Food, makanan mereka bisa terpromosikan melalui fitur suggest restaurant. Jadi tidak hanya restoran #waralaba besar saja yang bisa sukses di sini, warung makan biasa bahkan tempat makan di pinggir jalan pun bisa sukses bersama Go-Food jika makanannya enak dan berkualitas.



Peranan Teknologi dalam Peningkatan Daya Saing UKM 



2. 3.



Diterbitkan pada 4 Januari 2016



Dsolusi Jakarta IkutiDsolusi Jakarta



Account Manager at DSOLUSI



Peranan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah Masih banyak pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah) yang belum memahami pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi atau ICT (Information and Communications Technology), bingung dengan berbagai istilah-istilah teknologi dan cenderung beranggapan bahwa teknologi hanya cocok untuk perusahaan besar. Memang betul bahwa menerapkan teknologi di dalam perusahaan memerlukan biaya yang tidak sedikit dan belum tentu memberikan manfaat yang kita inginkan jika kita tidak mengerti apa dan untuk apa jenis teknologi yang kita perlukan. Jika kita mengerti jenis teknologi



yang kita perlukan maka teknologi dapat menjadi sarana percepatan usaha Anda dan membuka banyak peluang. Setiap perusahaan memerlukan jenis teknologi yang berbeda. Sebelum Anda memutuskan untuk menerapkan teknologi yang canggih di perusahaan Anda, mulailah dengan menerapkan teknologi yang paling mendasar yang dapat membuat proses operasional Anda lebih efisien dan efektif secara bertahap:



Tahap Komunikasi Memiliki jaringan telepon sudah menjadi suatu keharusan bagi suatu unit usaha, baik itu telepon biasa maupun telepon seluler agar konsumen mudah menghubungi Anda dan sebaliknya Anda mudah menghubungi konsumen, pemasok dan distributor. Dengan telepon biasa Anda juga bisa melengkapinya sekaligus dengan faksimili untuk menerima dan mengirim dokumen-dokumen penting tanpa harus mengirimnya lewat pos. Tahap Teknologi Informasi Komputer dengan perangkat lunak sederhana akan memudahkan tugas tugas kantor seperti menulis surat, mencetak surat, menyiapkan proposal, menyimpan data perusahaan seperti data penjualan, akunting dan keuangan, mengelola data karyawan dan lain-lain. Tahap Komunikasi Lanjutan Anda sudah memiliki jaringan telepon di kantor Anda maka Anda dapat dengan mudah meningkat ke penerapan jaringan internet.



Dengan internet Anda dapat mengirim dan menerima email(surat elektronik), mencari informasi melalui jaringan dunia maya, menghubungi narahubung di seluruh dunia dengan murah dengan menggunakan Skype, Yahoo atau VOIP (Voice over Internet Protocol), mengirim dan menerima dokumen dalam bentuk teks, gambar atau video dan lain-lain. Tahap Teknologi Informasi Lanjutan Dengan makin besarnya skala operasi usaha Anda, akan tiba saatnya Anda membutuhkan teknologi informasi yang mampu memproses data (database), perencanaan sumber daya perusahaan, pengelolaan persediaan barang, mengelola data penjualan dan konsumen, dan lainlain. Konsep Daya Saing Daya saing dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh faktor suplai yang tepat waktu dan harga yang kompetitif. Secar berjenjang, suplai tepat waktu dan harga yang kompetitif dipengaruhi oleh dua faktor penting lainnya, yaitu fleksibilitas (kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap keinginan konsumen) dan manajemen differensiasi produk. Begitu pula halnya dengan fleksibilitas dan differensiasi produk dapat dicapai sepanjang adanya kemampuan untuk melakukan inovasi dan adanya efektivitas dalam sistem pemasaran. Korelasi antara faktor-faktor tersebut di atas disajikan pada gambar Di samping itu, berdasarkan gambar di bawah, daya saing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas



perusahaan dan memperluas akses pasar. Hal ini akan bermuara kepada peningkatan omzet penjualan dan profitabilitas perusahaan.



Contoh Aplikasi Ti Di Ukm Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan TI di UKM, diantaranya adalah : 1. Banyaknya komputer yang dimiliki oleh UKM. 2. Bidang penggunaan TI di UKM.



3. Level penggunaan internet di UKM. Berkaitan dengan poin (a), pada dasarnya setiap UKM telah memiliki komputer untuk membantu proses usahanya dengan komposisi 1 s.d. 3 sekitar 69%, 4 s.d. 10 sebesar 11%, lebih dari 10 sebesar 18%, dan hanya 2% UKM yang tidak memiliki komputer. UKM yang memiliki komputer dalam membantu sistem usahanya, berarti mereka telah memahami pentingnya TI untuk meningkatkan produktivitas UKM yang nantinya akan bermuara pada pembentukan UKM yang berdaya saing, bisa di lihat di gambar di bawah ini.



Bidang penggunaan TI cukup bervariasi. Hampir seluruh UKM telah menggunakan TI untuk administrasi. Penggunaan TI untuk desain produk dan pemasaran juga cukup banyak dilakukan, sedangkan penggunaannya untuk proses produksi masih terbilang rendah dibanding bidang lainnya. Klasifikasi bidang yang menggunakan TI di UKM dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



Dalam hal penggunaan teknologi internet, banyak menggunakannya untuk melakukan browsing, sedangkan UKM subsektor kerajinan dan komponen otomotif lebih banyak menggunakan email. Sebagian besar KM di setiap subsector memakai email terutama dalam berkomunikasi dengan konsumen. Klasifikasi penggunaan TI di UKM dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



Fungsi penggunaan internet sebagai media teknologi informasi dalam menunjang proses bisnis UKM adalah seperti berikut ini: 1. Komunikasi



Internet digunakan sebagai media komunikasi dengan berbagai pihak. Misalnya di sini antara UKM dengan supplier. Sebagai contoh UKM di bidang peternakan ayam. Pemiliknya bisa menggunakan e-mail kepada supplier pakan ternaknya misalnya untuk melakukan order



atau sebaliknya pihak supplier yang melakukan komunikasi dengan UKM. Komunikasi disini bisa bermacam-macam, salah satu yang sudah dibahas tadi misalnya penggunaan e-mail. 2. Promosi



Internet dapat digunakan sebagai sarana promosi jasa atau produk yang ditawarkan oleh UKM. Sebagai contoh misalnya UKM di bidang rent car (persewaan kendaraan) bisa mempromosikan jasanya melalui website atau juga melalui mailing list. Promosi melalui internet disini bisa dilakukan melalui berbagai cara yaitu: 1. Website, UKM bisa membuat website bagi jasa



atau produk yang akan dijual dan masukkan website tersebut ke dalam search engine. 2. Mailing list, UKM bisa mengirimkan promosi jasa atau produk Anda dalam bentuk e-mail ke mailing list yang relevan dengan yang ditawarkan. 3. Chat, UKM bisa menggunakan sarana chatting



untuk menawarkan produk atau jasa 4. Riset



Fungsi lain dari internet yang tidak kalah pentingnya adalah untuk melakukan riset dan perbandingan. UKM harus memanfaatkan internet untuk riset agar bisa mengetahui seberapa jauh keunggulan produknya dibanding produk sejenis lain yang sudah ada. Fungsi riset disini juga bisa digunakan untuk mencari formula baru untuk memperkuat mutu dari produk atau jasa. Riset juga berguna untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh kompetitor dengan produk yang sejenis.



Kesimpulan UKM perlu memanfaatkan TI untuk meningkatkan daya saingnya, mengingat di era globalisasi ini arena persaingan semakin kompetitif, dan bersifat mendunia. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing UKM adalah dengan melalui pemanfaatan TI. Dengan pemanfaatan TI akan mendorong UKM untuk mendapatkan peluang ekspor dan peluang bisnis lainnya.