Hakikat Sains [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1



HAKIKAT SAINS



Deskripsi Singkat Topik Bab ini mengkaji berbagai aspek tentang hakekat sains, menyangkut : pengertian sains, dmensi-dimensi sains , dan fungsi sains dalam kehidupan.



Capaian Pembelajaran (CP) : Diharapkan setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa memahami hakekat sains dengan cara : a. Memberikan argumentasi kenapa pengertian sains menurut berbagai pendapat berbeda-beda b. Mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sains c. Merinci penjelasan 3 dimensi sains berdasarkan ilustrasi yang diberikan d. Menjelaskan berbagai fungsi sains dalam kehidupan dengan kata keta sendiri Materi 1. Pendahuluan Sejak manusia ada dipermukaan bumi ini, akan berinteraksi dengan alam semesta, yang berwujud makhluk hidup hewan dan tumbuh tumbuhan, benda mati, berbagai zat dan materi yang ada di alam serta berbagai peristiwa yang dilihat, diamati dan dirasakan pengaruhnya bagi manusia dalam kehidupannya. Alam beserta isinya diciptakan Tuhan, dalam berbagai bentuk, keadaan dan sifatnya yang beragam. Salah satu kelebihan yang diberikan Tuhan terhadap manusia dibandingkan dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan adalah dilengkapi dengan daya nalar (kemampuan berfikir). Dengan kemampuan ini manusia bisa mempelajari sifat-sifat alam yang ditempatinya, sehingga mampu beradaptasi dan menaklukkan alam agar menjadi kondusif bagi berjalannya kehidupan manusia dari dahulu sampai sekarang. Manusia dalam berinterksi dengan berbagai keadaan dan fenomena alam, apa yang di lihat, amati dan dirasakannya, diselidiki dengan proses dan metode tertentu, di analisis, dan setelah diuji berkali-kali, disimpulkan dalam bentuk pengetahuan berupa deskripsi tentang keadaan dan sifat-sifat alam semesta. Pengetahuan ini selanjutnya dikenal dengan Ilmu Pengetahuan Alam (Science), Dalam kajian disini dikenal dengan istilah “sains”. Dengan sains manusia membangun peradabannya, sehingga keadaan di alam ini telah mengalami 1



perubahan dari zaman purba sampai kepada dunia modern saat ini. Pada bab 1 ini akan dibahas secara sederhana, pengertian, karakteristik dan hakekat sains . 2. Pengertian Sains Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan, atau dalam bahasa Inggris “science”yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Seolah olah pengetahuan sama artinya dengan ilmu, atau ilmu pengetahuan. Dalam keseharian, apakah ketiga istilah tersebut sama artinya ? mari kita tinjau satu persatu. Menurut Hendro Darmojo (1998 ) a)



Pengetahuan, diartikan sebagai segala yang kita ketahui. Tidak peduli, aapakah pengetahuan itu benar atau salah, dan dari mana sumbernya. Jadi hakekatnya pengetahuan itu apa saja yang diketahui manusia, dan dari mana saja sumbernya, walaupun dari intuisi, mimpi, wahyu, prasangka, pengamatan, atau pun perbuatan, disebut pengetahuan.



b) Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan. Orang yang ber ilmu, sering dimaknai sebagai orang yang memiliki bayak ilmu pengetahuan, seperti seperti guru, ustaz, saintist, atau ilmuwan. umumnya sosok pribadi yang demikian, menjadi tempat bertanya atau jadi panutan bagi masyarakat. Artinya, pengetahuan yang dimiliki orang tersebut tersebut mengandung nilai kebenaran. Burhanuddin Salam (2000) , sebagaimna dikutip oleh Amsal Bakhtiar (2012) membedakan pengetahuan atas 4 jenis, yaitu : pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, pengetahuan filsafat, dn pengetahuan agama. - Pengetahuan biasa (commmn sense) yang kepastian kebenarannya, diuji berdasarkan pengalaman sehari hari. Contohnya api itu panas, air diminum melepas dahaga, dengan makan perut terasa kenyang, dan sebagainya. - Pengetahuan ilmu (ilmu pengetahuan), adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah. Atau pengetahuan yang kepastian kebenarannya dijamin oleh metode ilmiah. Pada hakekatnya, ilmu pengetahuan merupakan usaha untuk mengorganisir common sense suatu pengetahuan yang berasal dari : pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dilanjutkan dengan pemikiran yang cermat dan teliti, menggunakan metode ilmiah. - Pengetahuan filsafat. Pengetahuan yang diperoleh lewat pemikiran rasional berdasarkan pada pemahaman, spekulasi, penilaian, kritis, dan penafsiran. Pengetahuan filsafat berperan dalam mengontrol kebenaran suatu ilmu. Sebagai contoh, Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) akan mengkaji IPA secara filsafat dari segi, ontologi (teori keberadaannya), epistomologi (proses mendapatkannya), dan aksiologi (berkaitan dengan nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau pemanfaatannya ). 2



- Pengetahuan agama. Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan melalui utusannya yang tertuang dalam kitab suci suatu agama. Pengetahuan agama, adalah pengetahuan yang memiliki kebenaran mutlak bagi pemeluknya. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan manusia, ilmu pengetahuan yang ada di masyarakat, berkembang dengan pesat. Setidaknya ada 2 pengelompokan yaitu : 1) Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences) ; mengkaji tentang benda benda kongkrit di alam semesta 2) Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Sciences); mengkaji hal hal yang menyangkut aspek aspek sosial, nilai-nilai, dan tingkah laku manusia di masyarakat. Pengkajian Sains, disini, lebih menitik beratkan pada konsep sains sebagai Natural Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam = IPA). Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian Sains (IPA). a) Nash, L.K (1963) mengemukakan, “Science is a way of looking at the world” Sains dipandang sebagai cara untuk mengamati sesuatu (dunia atau alam semesta). Mengamati, tidak sama dengan hanya sekadar melihat secara kasat mata, tapi berarti menyelidiki yang berbasis observasi dan bersifat analisis. Disamping itu Nash juga berpendapat bahwa Sains juga dipandang sebagai suatu cara atau pola berfikir terhadap objek alam yang diamati. Oleh Einstein, pendapat Nash ini dikemukakan dalam bentuk umum “Science is a logically uniform system of thought”yang selanjutnya dikenal dengan metode ilmiah. b) J.D. Bernald (1969), dalam bukunya “Science in history”, mengemukakan bahwa untuk menjawab pertanyaan tentang “ Apa manfaat dan arti dari sains?” jawabannya berbeda-beda, baik menurut kurun waktu dan siapa yang menjawabnya. Begitulah halnya menurut perkembangan sejarah sains. Dahulu sains artinya adalah “pengetahuan”, atau “ Pengetahuan umum yang berisi apa saja yang diketahui manusia”. Kemudian pengertian sains berubah menjadi “ pengetahuan yang benar secara rasonal”, artinya benas dari takhayul dan kepercayaan. Kemudian berubah menjadi “ Pengetahuan ilmih yang rasional dan objektif”, dan begitulah yang terjadi selalu berubah sejalan dengan berkembangnya pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan dan yang dirasakan manusia. Disamping itu Bernald menambahkan bahwa latar belakang pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu. Artinya suatu objek yang sama dapat di artikan berlainan oleh orang yang mempunya latar belakang yang berbeda. Secara umum Bernarld mengemukakan, bahwa dalam memahami dan memaknai sains, haruslah melalui pemahaman dari berbagai aspek sains (tidak dari 1 aspek saja). Sains sebagai salah satu faktor penentu sikap manusia terhadap alam semesta. c) Sujana (2013), mengemukakan bahwa sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa 3



yang terjadi didalamnya yang dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses ilmiah. d) Wikipedia (Ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia), disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan pengetahuan tentang benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun. e) Berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena–fenomena yang terjadi di alam . f) Christine V. McLelland (2008), mengemukakan bahwa, Ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah (sains) , berisi penjelasan ilmiah. Pendapatnya “Scientific explanations can be inferred from confirmable data only, and observations and experiments must be reproducible and verifiable by other individuals. In other words, good science is based on information that can be measured or seen and verifi ed by other scientist. Maksudnya, penjelasan ilmiah dapat disimpulkan berdasarkan kebenaran datanya yang dapat dikonfirmasi melalui pengamatan dan percobaan dan harus dapat direproduksi dan diverifikasi oleh orang lain. Dengan kata lain, sains yang baik didasarkan pada informasi yang dapat di observasi, diukur dan di verifikasi oleh ilmuwan lain. g) Carin dan Sund ( 1993) yang menyatakan bahwa Sains terdiri dari tiga dimensi yakni proses ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah. Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk mendeskripsikan benda, zat dan fenomena alam, yang dikenal dengan proses ilmiah (scientific process) yaitu mengikuti langkah-langkah metode ilmiah (scientific methods), yang terdiri dari komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyeli-dikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam. Dimensi sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses Sains yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain sikap : ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti.dan sebagainya. Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah, dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya (scientific product). 3. Dimensi-dimensi Sains Beranjak dari berbagai pengertian sains, menurut para ahli, sains mengandung berbagai aspek, secara umum terdapat 3 aspek (dimensi) sains, yaitu 4



sains sebagai : proses, sikap , dan produk. Jalan pikiran para saintist dalam penyelidikan fenomena alam menggambarkan, rasa ingin tahu yang tinggi, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai hakekat sains sebagai sikap atau “a way of thinking”. Pola pemikiran saintis dipandang sebagai kegiatan kreatif, karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam fikirannya. Dengan demikian argumentasi yang dilakukan para ilmuwan menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya sebagai sikap yang harus dimilikinya. Sains sebagai proses memberikan gambaran mengenai bagaimana para saintist bekerja melakukan penemuan-penemuan, dengan menerapkan metode ilmiah dalam menyusun produk sains . Para ilmuwan menyusun pengetahuan berdasarkan kepada observasi dan prediksi. Ada juga yang menyusun pengetahuan dengan berdasarkan kepada kegiatan laboratorium atau eksperimen yang terfokus pada hubungan sebab akibat. Untuk memahami fenomena alam dan hukum-hukum yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan kejadian-kejadian di alam yang diselidiki dengan melakukan observasi dan eksperimen serta mencari penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya. Pemahaman sains sebagai proses adalah pemahaman mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam sains diperoleh, diuji, dan divalidasikan dengan menggunakan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Dimensi proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses dalam mendeskripsikan benda, zat dan fenomena alam, yang dikenal dengan proses ilmiah (scientific process) mengikuti langkah-langkah metode ilmiah (scientific methods), merupakan ketrampilan kerja yang terdiri dari komponenkomponen utamanya yaitu ; merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum fisika. Dimensi sikap dalam sains dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses IPA yang dikenal dengan sikap ilmiah (scientific attitudes), antara lain sikap : ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti. dan sebagainya. Dimensi produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah. Melalui proses ilmiah yang dilalui lah sikap ilmiah para saintist itu terbentuk. Artinya langkah langkah metode ilmiah dalam memproses sains dilaksanakan dengan sikap ilmiah, dan regulasi ini akan menjadi suatu budaya saintist sehingga sikap ilmiah yang tetanam dalam dirinya semakin kokoh dan berakar. Sebagai produk Sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang fakta yang senantiasa berkembang sejalan denga perkembanganpemikiran manusia. Sebagai produk, sains mendeskripsikan tentang alam, seperti fakta matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat, manusia tidak ada yang persis sama dan serupa, katak dapat hidup di darat dan di air, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang 5



rendah, suatu benda dalam zat cair terasa lebih ringan dibandingkan dengan di udara, dan sebagainya. Disamping itu juga berisi pengetahuan tentang konsep, prinsip hukum dan teori seperti konsep gaya, prinsip hukum kekekalan energi, teori Mendel, teori atom dan sebagainya. Dari berbagai pendapat, yang telah dikemukakan tentang sains, disimpulkan 3 dimensi yang terkandung dalam sains, yaitu :



dapat



a. Sains sebagai proses ilmiah (scientific process), merupakan apa yang dilakukan para saintist yang diawali dari mengidentifikasi fakta di alam, menyelidiki, menganalisis data, sampai menyimpulkannya. (Science is what scientists do), dengan menggunakan metode ilmiah (scientifc methods), yang terdiri dari komponen-komponen utama : merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyelidikan, sampai dengan penarikan kesimpulan dan komunikasi dalam bentuk konsep, prinsip teori atau hukum hukum alam b. Sains sebagai sikap ilmiah (scientific attitude), bekerja dalam sains, menerapkan dan membangun sikap sikap ilmiah yaitu sikap ilmiah, yaitu : jujur, objektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti c. Sains sebagai produk ilmiah (scientific product), merupakan kumpulan pengetahuan (body of knowledge) tentang alam semesta dalam bentuk fakta, konsep, prinsp, teori dan hukum hukum yang mendeskripsikan tentang alam. Produk sains ini akan selalu terus berkembang yang akan mengukir kemajuan zaman. 4. Fungsi Sains Dalam Kehidupan Pada mulanya ornang percaya bumi ini datar, akhirnya berdasarkan fakta dan data ilmiah, dewasa ini umumnya orang telah percaya bahwa bumi yng secara kasat mata nampaknya datar, ternyata hasil pnyelidikan, menunjukkan bahwa bumi ini agak bulat. Kalau dahulu orang bersikap tidak ilmiah, yang percaya pada takhayul, dan dukun, menjadi bersikap ilmiah dan umumya sudah percaya pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Dalam hal ini sains berfungsi sebagai pembangun pola berpikir ilmiah . Manusia yang semula bersikap tidak objektif , percaya kepada takhayul, berubah pada pola bersikap ilmiah yang sudah percaya pada perkembangan sains. Berdasarkan ilustrasi tersebut, ada 2 aspek yang menyebabkan terjadi perubahan pola berfikir manusia, yaitu pertama, perubahan pandangan manusia terhadap alam semesta. Ke dua adalah perubahan sikap mental dalam memandang sesuatu. Dalam hidup ini, kita berpengalaman dengan berbagai fenomena yang dapat kita lihat, amati, alami atau rasakan. yang menimbulkan rasa keingintahuan untuk mendapatkan jawabannya. Sebagai contoh, kenapa matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat ? Kenapa manusia tidak ada yang persis sama ?. Bagaiana proses terjadnya siang dan malam di permukaaan bumi ? dan sebagainya. Semua jawaban pertanyaan itu terdapat dalam sains. Dalam hal ini sains berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan berbagai keadaan dan fenomena di alam semesta. 6



Kadaan fisik alam semesta beserta sifat dan keadaan benda-benda serta berbagai fenomena alam beserta isinya diciptakan Tuhan penuh dengan keteraturan. Misalnya setiap hari, matahari selalu terbit di Timur dan terbenam di Barat. Telur ayam setelah di erami induknya selama 21 hari akan menetas, air mengalir selalu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan sebagainya. Keteraturan yang demikian bagi manusia dengan sains yang dikuasinya, dapat meramalkan berbagaikeadaan yang akan terjadi. Kunci pokok dari sesuatu, agar kita dapat meramalkan fenomena dan keadaan yang akan terjadi, adalah ketaraturan dan konsistensi keadaan tersebut. Misalkan mendung di langit, diramalkan akan terjadi hujan, pada hari tanggal, jam menit dan detik tertentu di suatu daerah diramalkan akan terjadi gerhana matahari total, dan sebagainya. Dalam hal ini sains berfungsi untuk meramalkan berbagai peristiwa dan keadaan yang akan terjadi jika semua persyaratan keteraturan dan konsistensi dapat terpenuhi. Sains mendeskripsikan keadaan dan sifat alam semesta, bagaimana terjadinya kilat dan petir sebagai fenomena kelistrikan, sifat sifat inti aom, sifat air, sifat benda padat, fenomena gaya apung dalam zat cair, dan sebagainya. Semuanya itu merupakan ranahnya sains. Berbagai sifat alam jika dikotrol dan dikondisikan dengan baik dapat digunakan untuk membuat berbagai peralatan dan teknologi yang digunakan untuk kesejahteraan manusia. Di awal abad ke 21 ini telah banyak berbagai kondisi modern yang kita alami dan rasakan akibat produk teknologi. Semuanya itu terjadi sebagai buah pengontrolan sifat sifat alam yang terdapat dalam sains. Sifat angin, nuklir, air jika di kontrol menghasilkan pembangkit listrik. Sifat atom menghasilkan bom atom, yang berguna untuk perdamaian, tetapi bisa juga untuk menghancurkan mausia, tergantung moral penggunanya. Dalam hal ini sains berfungsi sebagai pengontrol gejala alam untuk keejahteraan manusia. Berbagai sifat alam juga dapat menybabkan berbagai kehancuran dipermukaan bumi ini. Seperti banjir, badai, tsunami, wabah virus, gempa bumi, dan berbagai fenomena lainnya. Sifat sifat alam tersebut dalan sains dipelajari, dan dibuat alat yang diperlukan untuk mengontrol bagaimana keadaan tersebut dapat diatasi, minimal dibuat alat yang dapat memberikan peringatan dini, sehingga masyarakat dapat menyiapkan mitigasi terhadap bencana yang diramalkan akan terjadi. Kalaupun terjadi, diharapkan korban yang terjadi dapat diminimalisir. Begitu juga dengan sumber daya alam flora dan fauna, yang suatu saat akan punah, jila tidak dilestarikan dengan menggunakan sains, dilakukan berbagai pembudidayaan tanaman, hibrid, bastar dan sebagainya. Dalam hal ini sains berfungsi untuk pelestarian alam Tak dapat dipungkiri, pada abad ke 21 ini perkembangan teknologi begitu pesat. Teklologi yang dihasilkan dari penerapan sains. Sifat-sifat alam yang terdapat dalam sains, dipelajari, dan diterapkan untuk menghasilkan berbagai teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi, yang kita rasakan, menjadikan bumi ini terlalu kecil. Informasi dari berbagai belahan dunia bisa langsung kita terima dalam hitungan detik melalui media internet, televisi, handphone, komputer tablet. Berbagai sofware aplikasi telah dihasilkan untuk mendukung kemajuan ini. Dalam bidang transportasi, dihasilkan kendaraan ramh lingkungan, kendaraan yang 7



bisa digunakan dalam berbagai lingkungan darat, laut, dan udara, kereta api berkecepatan tinggi dan sebagainya sehingga hidup ini terasa semakin indah dengan berbagai kemudahan hasilitas yang ada saat ini. Dalam bidang sandang dihasilkan berbagai dasar tekstil dan model pakaian, sutera sintetik dan sebagainya, dalam bidang pangan berbagai tanaan hibrid, bastar, makanan siap saji, berbagai mesin pertanian dan sebagainya yang kulitasnya semakin baik. dalam bidang papan, telah dihasilkan berbagai produk baja ringan dan bahan dinding bangunan yang lebih murah dan modern dan sebagainya. Pada umumnya berbagai ragam teknologi yang dihasilkan merupakan penerapan sains. Dalam hal ini sains berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan teknologi. Rangkuman Berikut ini dikemukakan rangkuman isi bab 1 tentang “Hakekat Sains” 1. Sains merupakan suatu proses yang dilakukan saintist mulai dari mengidentifikasi masalah, penyelidikan, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan mengkomunikasikan sains yang dihasilkan 2. Jawaban dari “apa itu sains ? “ dan “ apa manfat sains? “ dijawab secara beragam, tergantung oleh kurun waktu kapan, dan siapa yang menjawabnya. 3. Banyak pendapat ahli tentang sains, pada intinya sains itu berisi 3 hal, yaitu: a) Objek kajian , berupa fakta tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam b) Penyelidikan , dilakukan secara rasional dan menerapkan metode ilmiah c) Isi sains, berupa pendeskripsiaan tentang keadaan, sifat, dan fenomena alam dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum tentang alam. 4. Sains dapat ditinjau dari 3 dimensi, yaitu : a. Sains sebagai proses ilmiah (scientfic process), b. Sains sebagai sikap ilmiah (scientfic attitude) c. Sains sebagai produk ilmiah (scientfic product) 5. Setidaknya terdapat 5 fungsi sains, yaitu a. berfungsi untuk menjelaskan b. berfungsi untuk meramalkan c. berfungsi untuk mengotrol d. berfungsi untuk pelestarian alam e. berfungsi sebagai dasar untuk perkembangan teknologi



8



Tugas Terstruktur Setelah anda baca dan pahami isi dari bab 1 tentang “Hakekat Sains”, kerjakanlah soal-soal berikut ini : 1. Setelah anda memahami berbagai pengertian tentang sains , a. Berikanlah argumentasi anda, kenapa objek yang dikaji sama, tetapi setiap orang memberikan pengertian yang berbeda. b. Berdasarkan berbagai pengertian tentang sains, - kemukakanlah pengertian sains menurut anda, - bandingkan pengertian sains menurut anda dan pendapat teman anda, apa yang dapat anda simpulkan ? 2. Sains, mendeskripsikan keadaan , sifat dan fenomena alam dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum-hukum tentang alam. a. Menurut anda apa saja manfaatnya bagi kita mempelajari sains tersebut ? b. Berikanlah beberpa contoh manfaat belajar IPA dalam kehidupan seharihari. 3. Sains secara umum dipelajari sejak Sekolah Dasar sampai SLTP. Pada tingkat SMA dipilah menjadi beberapa mata pelajaran seperti Fisika, Kimia, dan Biologi. Di Perguruan Tinggi beberapa diantaranya digabung lagi menjadi mata kuliah-mata kuliah seperti : Kimia Fisik, Bio Kimia, Bio Fisika, dan seabagainya. Cari referensi, dan beri argumentasi, kenapa Sains tersebut di pisah-pisah, dan di gabung kembali ? 4. Jelaskan dengan contoh, penjelasan 3 dimensi sains, a. Sains sebagai proses ilmiah (scientfic process) b. Sains sebagai sikap ilmiah (scientfic attitude) c. Sains sebagai produk ilmiah (scientfic product) 5. Jelaskan dengan contoh yang relevan, 5 fungsi sains dalam kehidupan Tes Formatif Petunjuk 1. Pilihlah A. Jika pernyataan 1), 2), dan 3) benar B. Jika hanya pernyataan 1) dan 3) yang benar C. Jika hanya pernyataan 2)) dan 4) yang benar D. Jika hanya pernyataan 4) yang benar E. Jika semua pernyataan benar 9



1. Kelebihan manusia dibandingkan hewan, beri Tuhan kemampun berfikir dan bernalar terhadap alam yang ditempatinya. Diharapkan manusia dapat 1) Mengkaji keadaan dan sifat alam agar dapat beradaptasi dengan alam 2) Memanfatkan keadaan dan sifat-sifat alam untuk meningkatkan taraf hidupnya 3) Menjadi khalifah dimuka bumi, agar kehidupan dibumi menjadi teratur 4) Menguras semua isi alam dan memanfaatkan untuk kehidupannya 2. Istilah “pengetahuan’ dan “ilmu pengetahuan” memiliki kesamaan dan perbedaan . Pernyataan berikut ini yang benar adalah : 1) Ilmu pengetahuan merupakan bahagian dari pengetahuan 2) Pengetahuan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan 3) Sains, merupakan contoh ilmu pengetahuan 4) Agama, merupakan contoh pengetahuan yang memiliki keberanaran ilmiah 3. Sains membahas tentang alam semesta, dengan objek kajiannya 1) Keadaan zat, materi, dan benda benda 2) Sifat zat, materi, dan benda benda 3) Fenomena alam 4) Makhluk hidup dan benda mati 4. Dalam melaksanakan proses sains, para saintist 1) Menggunakan logika akal sehat dan rasional dalam berfikir 2) Menerapkan metode ilmiah 3) Bersikap ilmiah 4) Berdasarkan fakta dan data 5. Sains menjelaskan tentang alam dalam bentuk 1) Fakta-fakta di alam 2) Praktikum 3) Konsep, prinsip dan hukum-hukum tentang alam 4) Simbol simbol kata dan angka 6. Berdasarkan pemahaman anda tentang berbagai pengetahuan, pernyataan berikut yang benar adalah : 1) Pengetahuan biasa, contohnya : setiap benda jika dimasukkan kedalam air akan berkurang beratnya seberat zat cair yang dipisahkan 2) Pengetahuan filsafat, contohnya filsafat IPA, filsafat agama Islam 3) Pengetahuan ilmiah, contohnya : api terasa panas, air terasa sejuk, jika makan perut menjadi kenyang. 4) Pengetahuan agama, contohnya : haram hukumnya memakan darah, bangkai, dan daging babi. 10



7. Beberapa istilah yang ditemukan dalam pembahasan bab ini, menjelaskan tentang sains. Pernyataan berikut ini yang benar adalah 1) Body of knowledge, merupakan kumpulan pengetahuan yang terdapat dalam sains. 2) Common sense, pengalaman sehari-hari yang kebenarannya diterima akal sehat 3) a way of thinking, merupakan pola berfikir saintist yang dipandang sebagai kegiatan kreatif 4) Scientific, dimaknai sebagai ilmu pengetahuan sama artinya dengan metode ilmiah 8. Beberapa manfaat sains, diantaranya : 1) Manfaat adaptasi terhadap alam, dengan mengetahui keadaan dan sifat alam kita dapat menyesuaikan diri untuk terjaga kelangsungan hidup di alam 2) Manfaat peduli terhadap alam, dengan mempelajari alam, berusaha untuk memanfaatkan dan melestarikan alam 3) Manfaat peningkatan taraf hidup, dengan belajar dari alam, memanfaatkan sifat alam dan teknologi yang dihasilkannya meningkat taraf hidup kita 4) Manfaat perubahan pola berfikir, dari tidak ilmiah menjadi ilmiah 9. Terdapat beberapa dimensi sains. Pernyataan berikut yang benar adalah : 1) Sains sebagai Scientific Process 2) Sains sebagai Sciendific Attitude 3) Sains sebagai Scientific Product 4) Sains sebagai Scientific Applied 10. Pernyataaan berikut ini yang benar menyatakan fungsi sains adalah : 1) Memanipulasi keadaan dan sifat alam semesta 2) Menjelaskan keadaan dan sifat alam semesta 3) Memanfaatkan fasilitas alam semesta 4) Memprediksi fenomena alam yang akan terjadi



11



Referensi Bakhtiar, Amsal (2012) Filsafat Ilmu, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada Bernald, J.D. (1969), Science in History, Middlessex, England : Peguin Book Ltd, Vol. 1 Carin dan Sund. (1993), IPA dan Pendidikan IPA. (Online), dalam (http : // Forumguruhebat. Blogspot. Com, diakses tanggal 8 Agustus 2020) Darmojo, H (1998), Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Terbuka



Jakarta : Karunika



Leonard, K. Nash (1963), The Nature of the Natural Science, Toronto :Little Brown and Company. McLelland, Christian V (2008), The Nature of Science and the Scientific Method, Publisher : Geological Society of America Salam, Burhanuddin, (2000), Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara, Sunaja, A (2014), Dasar-Dasar IPA : Konsep dan Aplikasinya, Penerbit : UPI Press Suriasumantri, Jujun S.(2000), Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, cet. ke 13.



12