HAND OUT Konsep Teori Luka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hand Out Konsep Teori Luka



HAND OUT Mata Kuliah



: Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan



Semester



: 2 (dua)



Topik



: Konsep Teori Luka



Sub Topik



:



1. Pengertian Luka



2. Klasifikasi Luka 3. Tipe Penyembuhan Luka 4. Fase-Fase Penyembuhan Luka 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka 6. Komplikasi 7. Perawatan Pada Luka Bersih Dan Kotor Waktu



: 120 menit



Dosen



: Indah Fitri Andini SST,M.Keb



OPS ( Objek Perilaku Siswa ) Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan tentang konsep teori luka tanpa melihat hand out.



REFERENSI 1.



Puspita, Irma.2016. Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta: Buku Kedokteran EGC



2.



Uliyah, Musrifatul. 2012. Keterampilan Dasar Kebidanan 1. Surabaya: Health Books Publishing



3.



Uliyah, Musrifatul. 2015. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan ( edisi 3 ). Jakarta : Salemba Medika



D3 Kebidanan Curup



1



Hand Out Konsep Teori Luka



PENDAHULUAN Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan karena adanya cedera atau pembedahan. Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan dimana secara spesifik terdapat subtansi jaringan yang rusak atau hilang. Berdasarkan sifat kejadian, luka dibagi menjadi dua yaitu luka disengaja dan luka tidak disengaja. Luka disengaja misalnya luka terkena radiasi atau bedah, sedangkan luka tidak disengaja contohnya adalah luka terkena trauma. Luka yang tidak disengaja (trauma) juga dapat dibagi menjadi luka tertutup dan luka terbuka. Disebut luka tertutup jika tidak ada robekan, sedangkan luka terbuka jika terjadi robekan dan keliatan seperti luka abrasio (luka akibat gesekan), luka puncture (luka akibat tusukan), dan hautration (luka akibat alat perawatan luka). Kulit mempunyai fungsi utama sebagai barrier pelindung dari lingkungan. Luka pada kulit adalah terdapatnya kerusakan morfologi jaringan kulit atau jaringan yang lebih dalam. Penyembuhan luka adalah kembalinya integritas kulit menjadi normal dan jaringan yang berada dibawahnya. Proses penyembuhan luka terjadi pada jaringan yang rusak dapat dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi yang merupakan pemulihan kembali (remodelling) jaringan



URAIAN MATERI 1. Pengertian luka a. Definisi Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu. b. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan atau tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, gigitan hewan dan lain-lain.



2. Klasifikasi Luka Luka dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Berdasarkan tingkat kontaminasi: 1.Clean Wounds (Luka bersih) Yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinary tidak terjadi. kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1%-5%.



D3 Kebidanan Curup



2



Hand Out Konsep Teori Luka



2.Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi) Yaitu luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3%-11%. 3.Contamined Wounds (Luka terkontaminasi) Yaitu termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau atau kontaminasi dari saluran cerna, pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10%-17%. 4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi) Yaitu luka yang terinfeksi oleh mikroorganisme. Kontaminasi luka pasca bedah jarang terjadi, kebanyakan kontaminasi pasca operasi terjadi selama pembedahan sehingga dapat di katakan bahwa umumnya infeksi berasal dari operasinya. Dalam hal itu, terdapat factor penyebab dari penderita maupun dari pihak teknik penanganan. Faktor penyebab infeksi dari pihak penderita ditentukan oleh jenis operasi yang dijalani. Secara umum, resiko terjadinya infeksi luka operasi dipengaruhi oleh keterampilan dokter bedah, penyakit yang diderita pasien (contohnya diabetes, obesitas) atau usia tua, serta waktu pemberian antibiotic profilaksis yang kurang tepat.



3. Tipe Penyembuhan Luka Secara fisiologis, tubuh dapat memperbaiki kerusakan jaringan kulit sendiri yang dikenal dengan penyembuhan luka. Menurut Arisanty (2013) tipe penyembuhan luka berdasarkan tipe atau cara penyembuhannya yaitu penyembuhan luka secara primer (primary intention), secara sekunder (secondary intention), dan secara tersier (tertiary intention atau delayed primary intention). 1. Penyembuhan luka secara primer (primary intention) Sering diketahui di dalam kamar operasi petugas medis melakukan upaya penyembuhan luka secara primer. Penyembuhan luka secara primer (primary intention) adalah luka yang ditutup dengan cara dirapatkan kembali dengan menggunakan alat bantu sehingga bekas luka (scar) tidak ada atau minimal.



D3 Kebidanan Curup



3



Hand Out Konsep Teori Luka



Luka terjadi tanpa kehilangan banyak jaringan kulit. Luka ditutup dengan cara dirapatkan kembali dengan menggunakan alat bantu sehingga bekas luka (scar) tidak ada atau minimal. Proses yang terjadi adalah epitelisasi dan deposisi jaringan ikat. Contohnya adalah luka sayatan robekan dan luka operasiyang dapat sembuh dengan alat bantu jahitan, stapler, taoe eksternal, atau lem perekat kulit (Arisanty, 2013) 2. Penyembuhan luka secara sekunder (secondary intention). Pada proses penyembuhan luka sekunder kulit mengalami luka (kerusakan) dengan kehilangan banyak jaringan sehingga memerlukan proses granulasi (pertumbuhan sel), kontraksi, dan epitelisasi (penutupan epidermis) untuk menutup luka. Pada kondisi luka yang mengalami proses penyembuhan sekunder, jika dijahit kemungkinan terbuka lagi atau menjadi nekrosis (mati) sangat besar. 3. Penyembuhan luka secara tersier (delayed primary) Terjadi jika penyembuhan luka secara primer mengalami infeksi atau ada benda asing sehingga penyembuhannya terlambat. Luka akan mengalami proses debris hingga luka menutup. Penyembuhan luka dapat juga diawali dengan penyembuhan secara sekunder yang kemudian ditutup dengan balutan jahitan/dirapatkan kembali. Contohnya adalah luka oprerasi yang terinfeksi.



4. Fase Penyembuhan Luka 1. Fase Inflamasi Merupakan fase awal dalam proses penyembuhan luka dan dalam kondisi ini pembuluh darah akan menyempit untuk menghentikan pendarahan. Pada fase inflamasi ini juga dibagi menjadi 2 yaitu inflamasi awal dan inflamasi akhir. a) Inflamasi Awal Ketika luka terjadi trombosit yang berperan dalam membekukan darah akan berkumpul di area luka untuk menghentikan pendarahan. Setelah pendarahan berhenti pembuluh darah akan melebar dan mengalirkan darah ke area luka tersebut. Akibatnya area luka terasa hangat, membengkak, dan kemerahan. 



D3 Kebidanan Curup



4



Hand Out Konsep Teori Luka



b) Inflamasi Akhir Setelah itu untuk mencegah infeksi dari berbagai bakteri dan mikroba maka sel darah putih akan membanjiri area luka. Selain itu sel darah putih juga memperbaiki jaringan yang rusak. Setelah itu secara bertahap sel kulit baru akan tubuh dan menutup area luka. 2. Fase Proliferasi Pada proses penyembuhan luka yang kedua ini terjadi di hari ketiga hingga 2 minggu pasca luka terjadi. Pada fase ini terjadi pembentukan jaringan parut, dan kolagen mulai tumbuh di dalam luka. Kolagen sendiri adalah protein yang berfungsi meningkatkan tensi dari permukaan kulit yang terluka. Kolagen akan mendorong tepian luka semakin menyusut dan menutup. Fase proliferasi akan berakhir ditandai dengan tumbuhnya jaringan epitel. Epitel berfungsi meningkatkan aliran darah ke area luka. Darah berperan dalam penyaluran nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jaringan agar fase penyembuhan luka semakin lancar. 3. Fase Maturasi/Pematangan Proses penyembuhan luka yang terakhir adalah tahap pematangan, dimana mulai terjadi pada hari ke-20 hingga 1 atau 2 tahun pasca luka terjadi. Pada fase ini fibroblast yang menghasilkan jaringan parut akan terus berjalan dan mensintesis kolagen sehingga area luka akan semakin mengecil, elastisitas kulit menurun, dan muncul garis putih di sekitar area luka. Setelah itu maka akan timbul jaringan parut dengan tensi dan kekuatan yang serupa dengan jaringan yang sudah rusak akibat luka. Namun pastinya area bekas luka tidak akan memiliki tampilan yang serupa dengan kulit sebelum terluka, terutama dari segi kelenturannya. Proses penyembuhan luka pada tiap orang bisa berbeda karena ada banyak faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses penyembuhan luka. Mulai dari usia, asupan nutrisi, sistem kekebalan tubuh, obat yang dikonsumsi, obesitas, gaya hidup, maupun adanya riwayat penyakit yang menyebabkan proses penyembuhan luka terhambat seperti diabetes.



D3 Kebidanan Curup



5



Hand Out Konsep Teori Luka



5. Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka a) Usia Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah. b) Nutrisi Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama karena suplai darah jaringan adipose tidak adekuat. c) Infeksi Bakteri sumber penyebab infeksi. Infeksi menyebabkan peningkatan inflamasi dan nekrosis yang menghambat penyembuhan luka. d) Sirkulasi (Hipovolemia) dan Oksigenasi Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit pembuluh darah). Pada orangorang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Aliran darah dapat terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang menderita gangguan pembuluh darah perifer, hipertensi atau diabetes millitus. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik pada perokok. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.



D3 Kebidanan Curup



6



Hand Out Konsep Teori Luka



e) Hematoma Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka. f) Benda asing Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah putih), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”). g) Iskemia Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri. h) Diabetes Mellitus Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh. i) Keadaan Luka Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu. j) Obat Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka. a. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera D3 Kebidanan Curup



7



Hand Out Konsep Teori Luka



b. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan c. Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.



6. Komplikasi 1. Infeksi Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih. 2. Perdarahan Perdarahan dapat menunjukkan adanya pelepasan jahitan, darah sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain). Waspadai terjadinya perdarahan tersembunyi yang akan mengakibatkan hipovolemia. Sehingga balutan (dan luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam pertama setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu. Jika perdarahan berlebihan terjadi, penambahan tekanan luka dan perawatan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian cairan dan intervensi pembedahan juga mungkin diperlukan. 3. Dehiscence dan Eviscerasi Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi, kegemukan, kurang nutrisi, ,multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka. Dehiscence luka dapat terjadi 4 – 5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.   D3 Kebidanan Curup



8



Hand Out Konsep Teori Luka



7. Perawatan Luka Bersih dan Kotor



D3 Kebidanan Curup



9



Hand Out Konsep Teori Luka



EVALUASI 1. Pandangan tentang stress yaitu terjadinya stress akibat respon spesifik berupa fisiologis dan emosional maupun non spesifik dari lingkungan yang ada merupakan pengertian dari………….. a. Pengertian stres b. Stres sebagai stimulus c. Stres sebagai respon d. Stres sebagai transaksional 2. Berikut merupakan sumber stresor yaitu. 1) Sumber stres didalam diri sendiri 2) Sumber stres dari teman atau teman sebaya 3) Sumber stres didalam keluarga 4) Sumber stres dari suatu pekerjaan Dari uraian diatas yang merupakan sumber stresor adalah…………… a. 1) dan 2) b. 2) dan 3) c. 2) dan 4) d. 1) dan 3) 3. Macam-macam stres ditinjau dari penyebabnya ada 6. Salah satu nya adalah, kecuali…………. a. Stres lingkungan b. Stres fisiologik c. Stres kimiawi d. Stres fisik 4. Stres dapat mempengaruhi secara langsung terhadap kesakitan tanpa menyebabkan adanya perilaku sakit seperti mencari bantuan pengobatan, merupakan unsur dari model stres kesehatan. Dari penjelasan tersebut unsur yang paling tepat adalah………….. a. Unsur sosial D3 Kebidanan Curup



10



Hand Out Konsep Teori Luka



b. Unsur perilaku sakit c. Unsur psikologis d. Unsur fisiologis 5. Bacalah dengan cermat jenis stresor berikut. 1) Perubahan tubuh 2) Hubungan dengan teman 3) Seksualitas 4) Mandiri Jenis stresor diatas merupakan bagian dari tahap perkembangan……………… a. Anak-anak b. Dewasa muda c. Dewasa tengah d. Remaja KUNCI JAWABAN 1. C 2. D 3. A 4. B 5. D



D3 Kebidanan Curup



11