Handout Ikatan Kimia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HANDOUT IKATAN KIMIA A. KESETABILAN ATOM Kossel dan Lewis berpendapat bahwa pada dasarnya, sifat unsur dtentukan oleh bagaimana elektron-elektron dalam atom tersebut tersusun. Oleh karena itu, Kestabilan suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektron masing-masing atom. Diantara atom-atom yang ada di alam, hanya atom gas mulia (Golongan VII A) yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mencapai kesetabilan. Untuk lebih jelasnya, smak konfigurasi elektron gas mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut. Atom ❑ 2



He



K



Konfigurasi Elektron L M N O P



Elektron Valensi



1 s2



2



2



❑ 10



Ne



2



8



❑ 18



Ar



2



8



8



❑ 36



Kr



2



8



18



8



❑ 54



Xe



2



8



18



18



❑ 86



Konfigurasi elektron spdf



Rn 2



1s 1s



2



2



18



32



18



2



2



8 6



8



[ Ar ]❑ 4 s2



3 d 10



4 p6



8



2



4 d 10



5 p6



8







8



6



2s 2 p



[ Xe]❑ 8



6



2s 2 p 3 s 3 p



[Kr ] 5 s



8



2



10



4f 2



5d 6 s 6 p



14



6



8



Dari tabel konfgurasi elektron tersebut, disimpulkan bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya (elektron valensi) 2 elektron (Duplet) atau 8 elektron (Oktet). Untuk mencapai keadaan stabil, maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama. a. Pembentukan ion Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom yang melepas elektron (energy ionisasi rendah) akan membentuk ion positif (+), sedangkan atom-atom yang mengikat elektron (Afinitas elektron tinggi) akan membentuk ion negative (-). Misalnya atom-atom golongan IA dan IIA mempunyai kecendrungan melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom golongan VI A dan VII A akan cendrung mengikat elektron. Contoh : 1. Atom 11Na : 2 8 1 (Konfigurasi elektron tidak stabil) Agar stabil, atom Na melepas elektron terluarnya sehingga knfigurasi lektronnya sama dengan atom 10Ne (konfigurasi elektron stabil 10Ne : 2 8).



Na



11



(2 8 1)







Na+ + e(2 8 )



2. Atom 17Cl : 2 8 7 (konfigurasi elektron tidak stabil) Agar stabil, atom Na melepas elektron terluarnya sehingga knfigurasi lektronnya sama dengan atom 10Ar (konfigurasi elektron stabil 18Ar : 2 8 8).



Cl



17



+ e- → Cl-



(2 8 7)



(2 8 8)



b. Penggunaan pasangan elektron bersama Atom-atom yang mempunyai energy ionisasi besar akan sulit melepaskan elektronnya, sehingga dalam mencapai kesetabilan akan sulit membentuk ion positif. Demikian pula atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang rendah, dalam mencapai kesetabilan tidak membentuk ion negatif. Sehingga dalam mencapai kesetabilan atom-atom tersebut berikatan dengan menggunakan pasangan elektron secara besama-sama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dari salah satu atom yang bergabung. Cara ini biasa dilakukan untuk unsur-unsur nonlogam bila saling bergabung. Cara ini yang mendasari terbentuknya ikatan kovalen. B. LAMBANG LEWIS Lambang Lewis atau Rumus Titik Elektron merupakan sistem penulisan ikatan kimia yang menyatakan konfigurasi elektron kulit terluar (elektron valensi) dari atom-atom yang berikatan. Lambang Lewis dinyatakan dengan menuliskan lambing atom dikelilingi sjumlah titik atau garis untuk menyatakan elektron valensi. Contoh penulisan lambing lewis. Unsur Lambang



IA Li



II A Be



III A Al



IV A



VA



VI A



C



P



S



VII A F



VIII A Ne



Cara ini digunakan untuk menuliskan ikatan kovalen atau untuk mengambarkan pembentukan ikatan ion. C. MACAM-MACAM IKTAN KIMIA 1. IKATAN ION Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan negatif akibat gaya elektrostatik. Ikatan ion terjadi antara unsur logam yang memiliki energy ionisasi kecil (gol utama :IA, IIA, IIIA dan gol transisi) dengan nonlogam yang memiliki afinitas elektron besar( gol VIIA, VIA, VA). Oleh karena, ikatan ion dapat terjai antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non-logam  Proses pembentukan ikatan ion Ikatan ion terjadi karena atom-atom yang energy ionisasinya rendah (mudah melepas elektron) akan melepas elektronnya dan membentuk ion positif. Elektron yang



dilepas akan ditangkap oleh atom yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah menarik elektron) untuk memebentuk ion negatif. Ion negative dan ion positif terbentuk, selanjutnya akan saling tarik-menarik dengan gaya elektrostatis membentuk senyawa yang netral. Contoh: Ikatan yang terjadi antara Natrium dan Klorin. → 11Na+ (2.8) + e 11Na (2.8.1) −¿¿ ❑ → Cl (2.8.7) + e (2.8.8) 17 17 Cl Na+



+



−¿¿ Cl







Na+



−¿ → Cl ¿



NaCl (Garam dapur)



Senyawa yang terbentuk disebut senyawa ion atau senyawa ionik. 2. IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom dan PEB dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom. Contoh :