Hasil Analisis Uji Metabolisme Bakteri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hasil Uji Metabolisme Bakteri



Tabel. Hasil Pemeriksaan Kemampuan Hidrolisis Bakteri No. Koloni



Kemampuan Menghidrolisis Amilum



Protein



Lemak



Koloni A



+







Koloni B







+++



Kontrol











Keterangan : +++



= kemampuan menghidrolisis tinggi



++



= kemampuan menghidrolisis sedang



+



= kemampuan menghidrolisis rendah







= tidak mampu menghidrolisis



Analisis Uji Metabolisme Bakteri Praktikum ini bertujuan untuk menguji kemampuan bakteri dalam menghidrolisis amilum, protein, dan lemak. Terdapat tiga jenis medium yang digunakan yaitu medium AA, medium SMA, dan medium NAL. Medium AA dibuat dengan beef extract 3 gram, amilum 2 gram, agar 20 gram, dan aquades 1000 ml yang dicampur dan dipanaskan hingga mendidih. Medium SMA dibuat dengan skim milk 100 gram, agar 20 gram, NACl 5 gram, dan aquades 1000 ml yang dicampur dan dipanaskan hingga mendidih. Medium NAL dibuat dengan beef extract 3 gram, pepton 5 gram, agar 20 gram, minyak zaitun 10 ml, neutral red sedikit, dan aquades 1000 ml yang dicampur dan dipanaskan hingga mendidih. Medium yang telah dibuat lalu disterilkan menggunakan autoclave. Medium AA digunakan untuk menguji adanya kemampuan menghidrolisis amilum. Medium SMA digunakan untuk menguji adanya kemampuan menghidrolisis protein. Medium NAL digunakan untuk menguji adanya kemampuan menghidrolisis lemak. Setiap medium dibagi menjadi tiga bagian sebagai tempat untuk koloni A, koloni B, dan kontrol.



Pada uji adanya kemampuan menghidrolisis amilum, setelah biakan murni bakteri diinokulasikan ke medium dilakukan inkubasi pada suhu 37°C selama 2×24 jam. Setelah itu larutan iodium dituangkan ke permukaan medium dan diamati warna yang terjadi di sekeliling goresan garis inokulasi. Adanya hidrolisis amilum ditunjukkan dengan bagian jernih di sekeliling koloni bakteri sedangkan bagian lainnya berwarna biru kehitaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada koloni A terdapat bagian jernih di sekeliling koloni bakteri sedangkan bagian lainnya berwarna biru kehitaman sehingga dapat diketahui bahwa koloni A mampu menghidrolisis amilum dengan skala rendah. Sementara itu, pada koloni B tidak ditemukan adanya bagian jernih di sekeliling koloni bakteri dan bagian lainnya berwarna biru kehitaman sehingga dapat diketahui bahwa koloni B tidak mampu menghidrolisis amilum. Begitu juga pada kontrol yang menunjukkan tidak adanya kemampuan menghidrolisis amilum. Pada uji adanya kemampuan menghidrolisis protein, setelah biakan murni bakteri diinokulasikan ke medium dilakukan inkubasi pada suhu 37°C selama 2×24 jam. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap warna medium. Adanya kemampuan menghidrolisis casein ditunjukkan dengan koloni bakteri yang dikelilingi oleh daerah yang jernih sedangkan bagian lainnya nampak tetap berwarna putih susu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kedua koloni bakteri maupun kontrol tidak terdapat daerah jernih yang mengelilingi koloni bakteri dan bagian lainnya berwarna putih susu. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua koloni bakteri dan kontrol tidak mampu menghidrolisis casein. Pada uji adanya kemampuan menghidrolisis lemak, setelah biakan murni bakteri diinokulasikan ke medium dilakukan inkubasi pada suhu 37°C selama 2×24 jam. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap warna medium. Adanya kemampuan menghidrolisis lemak ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah pada bagian bawah koloni bakteri. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada koloni A tidak terbentuk warna merah pada bagian bawah koloni bakteri sehingga dapat diketahui bahwa koloni A tidak mampu menghidrolisis lemak. Sementara itu, pada koloni B terbentuk warna merah pada bagian bawah koloni bakteri yang cukup luas sehingga dapat diketahui bahwa koloni B mampu menghidrolisis lemak dengan



skala tinggi. Sedangkan pada kontrol tidak terjadi adanya hidrolisis lemak. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa koloni A dan koloni B memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghidrolisis amilum dan lemak tetapi memiliki sama-sama tidak dapat menghidrolisis kasein.



Diskusi 1.



Adakah perbedaan kemampuan menghidrolisis amilum, protein, dan lemak antara koloni bakteri A, B, dan kontrol? Jawaban: Pada hasil pengamatan uji metabolisme bakteri terdapat perbedaan kemampuan koloni A dan koloni B dalam menghidrolisis amilum dan lemak. Koloni A mampu menghidrolisis amilum sedangkan koloni B tidak mampu menghidrolisis amilum. Di samping itu, koloni A tidak mampu menghidrolisis lemak sedangkan koloni B mampu menghidrolisis lemak. Namun, koloni A dan koloni B pada hasil pengamatan uji kemampuan menghidrolisis protein tidak mampu menghidrolisis casein. Pada kontrol tidak mampu menghidrolisis amilum, protein dan lemak.



2.



Adakah perubahan yang terjadi pada medium setelah dilakukan pengujian adanya hidrolisis amilum, protein, dan lemak? Bila ada, berikan penjelasan. Jawaban: Terjadi perubahan kualitatif pada ketiga medium yang digunakan setelah dilakukan uji kemampuan menghidrolisis amilum pada medium AA, uji kemampuan menghidrolisis protein pada medium SMA, dan uji kemampuan menghidrolisis lemak pada medium NAL. Pada uji kemampuan menghidrolisis amilum, bila reaksi positif (bakteri mampu menghidrolisis amilum) maka di sekeliling koloni bakteri akan berwarna jernih sedangkan di bagian lainnya berwarna biru kehitaman setelah ditetesi dengan larutan iodium. Pada uji kemampuan menghidrolisis protein setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 2×24 jam di sekitar koloni bakteri yang terdapat pada medium akan berwarna jernih sedangkan bagian lainnya akan nampak tetap berwarna putih susu. Pada uji kemampuan menghidrolisis lemak, bila reaksi positif maka terbentuk warna



merah pada bagian bawah koloni bakteri karena adanya penurunan pH. Jika tidak terjadi hidrolisis lemak, maka medium berwarna kuning pada bagian bawah koloni bakteri karena medium tetap dalam pH mendekati netral..