Hasil LK 1.2 Unggah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama : ADELIA PALESANG NO. Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis Eksplorasi Penyebab Diidentifikasi Masalah 1. • Kurangnya Kajian Literatur: Setelah dianalisis faktor minat Umari, 2021 penyebab kurangnya minat Siswa Faktor-faktor yang menyebabkan siswa dalam berbicara bahasa dalam kurangnya minat siswa dalam berbicara Inggris : berbicara bahasa inggris bahasa 1. Pembelajaran yang dilakukan 1. Kesulitan dalam menghapal kata. inggris guru belum bervariasi dan 2. Pengucapan yang berbeda dengan belum menyenangkan. tulisan. 2. Masih minimnya penguasaan 3. Terdapat perbedaan kata tetapi memiliki penyebutan yang sama. kosa kata yang dimiliki 4. Rasa takut akan kesalahan ketika siswa. menggunakan bahasa inggris. 3. Siswa tidak terbisa dalam https://www.kompasiana.com/nadiaintanu mengucapkan bahasa Inggris mari8683/6130fc200101903b6c40ced2/ren dan di sisi lain siswa takut dahnya-minat-pembelajaran-bahasasalah pada saat berbicara inggris-yag-dianggap-sulit-untuk-dipelajari bahasa inggris. Hasil Wawancara: Wawancara dengan teman sejawat (Ibu Elisabeth Resbal, S.Pd) : 1. Tidak terbiasa dalam mengucapkan bahasa Inggris sehingga proses berbicara pun tersendat-sendat 2. kurangnya penguasaan kosa kata yang dimiliki siswa. 3. Sikap mental siswa untuk bertanya kepada guru masih kurang. 4. Guru kurang memaksimalkan media-media pembelajaran seperti pengenalan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Wawancara dengan pakar (Ketua MGMP Bahasa Inggris kabupaten Kaimana) : 1. Bahasa Inggris Belum diperkenalkan kepada anak di level sekolah dasar 2. Pengajarnya kurang inovatif ketika menyampaikan materi/ membosankan. 3. Kondisi psikis anak belum siap dalam mengikuti pembelajaran (mengantuk,lapar dll)



2.



Rendahnya minat belajar Siswa pada Pelajaran Bahasa Inggris



Hasil kajian literature AZIZAH (2014) Faktor rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran Bahasa Inggris : 1. Siswa kurang begitu paham dan lamban dalam belajar Bahasa Inggris 2. Banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris. 3. Minimnya kosa kata Bahasa Inggris yang dimiliki oleh siswa. AZIZAH, N.(2014), FAKTOR-FAKTOR PENURUNAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX D SMP MUHAMMADIYAH 1 JEMBER DALAM MENERIMA PELAJARAN BAHASA INGGRIS TAHUN AJARAN 2010/2011.



Parhusip,dkk (2018) the level of difficulty, the level of understanding, environmental factors, and the role of the lecturer. The test results show that the WSM method is able to produce factors of low student interest in learning English based on the required criteria Ariastuti, Anik, and H. M. Wahyuddin. "Peningkatan Minat Belajar Bahasa Inggris Siswa Melalui Media Audio Visual Di SMP Negeri 1 Klaten." (2014).



Wawancara dengan Pakar ( MUNTAMAH,S.Pd/ Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Kaimana). 1. Fasilitas pembelajaran yang belum memadai. 2. Kurangnya dukungan orang tua 3. Siswa beranggapan bahwa Bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit. 4. Siswa beranggapan bahwa tidak ada persaingan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain karena hanya siswa lokal saja yang ada di sekolah tersebut(tidak heterogen). 5. guru yang masih menggunakan metode lama dalam mengajar



Setelah dianalisis faktor penyebab masalah : 1. Minimnya sarana pembelajaran 2. Faktor lingkungan yang kurang mendukung sehingga siswa merasa tidak ada persaingan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain(tidak heterogen). 3. Cara mengajar guru yang masih monoton.



3.



Relasi hubungan antara orang tua dan guru sangat terbatas.



Kajian literature : Ummah,2022 Relasi antara orang tua dan guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor : 1. faktor internal adalah pandangan



guru terhadap orang tua dan kendala guru dalam membangun komunikasi dengan orang tua peserta didik.



Hasil eksplorasi penyebab masalahnya adalah : 1. komunikasi guru dan orang tua siswa jarang dilakukan karena jarak rumah dan sekolah sangat jauh,disamping itu orang tua sibuk dengan pekerjaannya. 2. Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama Sedangkan guru sebagai pendukung orang tua dalam mendidik.



2. faktor eksternal adalah pandangan



orang tua, tuntutan hidup dan sikap orang tua. Idi Warsah Pontianak(2019) upaya membangun kesamaan persepsi ini butuh peran berbagai pihak baik sekolah, orang tua, masyarakat juga pemerintah. Terlebih bagi orang tua yang memiliki peran sangat vital. Orang tua adalah motivator, fasilitator dan mediator bagi anaknya. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama. Sedangkan sekolah adalah sebagai pendukung orang tua dalam mendidik. Sehingga, perannya dalam pendidikan sesungguhnya sangat penting. Lexmond dan Revees menyatakan orang tua justru memiliki pengaruh yang terbesar. Ada 3 faktor pokok yang mempengaruhi anak dalam hal ini yakni structural factors, Lexmond dan Richard Revees, Parents are the Principal Architects of A Fairer parenting style and confidence dan psichologycal vulnerability. Structural factors adalah bagaimana latar belakang keluarga diantaranya kondisi ekonomi, struktur keluarga, etnis, jender dan seterusnya. Parenting style and confidence adalah bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua, hal itu sangat mempengaruhi anak. Dan psichologycal vulnerability adalah lingkungan awal anak sejak dalam kandungan hingga usia yang masih sangat muda. Artinya orang tua memiliki andil yang sangat besar dan menentukan karakter anak sejak awal. Untuk mendukung pemahaman Daheri, Mirzon, and Idi Warsah. "Pendidikan akhlak: relasi antara sekolah dengan keluarga." At-Turats: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam 13.2 (2019): 1-20.



Sumber wawancara dengan Pengawas : - Orang tua Sibuk bekerja. - Jarak rumah ke sekolah sangat jauh - minimnya pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan



4.



Rendahnya pemahaman guru tentang pemanfaatan model-model pembelajaran Inovatif



Faktor penyebab rendahnya kemampuan guru dalam model pembelajaran Inovatif adalah : Sumber kajian literature jurnal/artikel Nurmasyitah(2018) - Kurangnya pemahaman guru dalam memahami langkah-langkah pembelajaran. - Kurangnya motivasi dalam mengimplementasikan pembelajaran inovatif



Dari hasil kajian dan wawancara dengan pakar maka hasil analisis penyebab masalahnya adalah : 1. Guru belum kreatif dalam merancang model-model pembelajaran inovatif dengan baik. 2. Kurangnya pelatihan pembelajaran inovatif bagi guru,disamping itu guru belum optimal dalam penguasaan IT.



Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018). KENDALA GURU DALAM MENERAPKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SD NEGERI 62 BANDA ACEH. Jurnal Pesona Dasar, 6(2).



5.



Lemahnya Kemampuan peserta didik dalam Berpikir Kritis



Wawancara dengan Pengawas ( Iyok Handoyo,S.Pd/ Pengawas Wilayah SMP Kabupaten Kaimana). 1. Kemampuan guru masih terbatas untuk mengimplementasikan model model pembelajaran 2. Kurangnya pelatihan pembelajaran inovatif bagi guru 3. Sudah terbiasa dengan cara mengajar yang monoton. 4. Guru kurang menguasai IT Hasil kajian literature Sumber https://hermananis.com factor yang menyebabkan lemahnya kemampuan siswa berpikir kritis menurut Raths dkk; 1996. 1. Kurangnya informasi yang memadai.



Analisis penyebab masalah: 1. kurangnya pembiasaan didikan dan latihan yang diberikan guru untuk berpikir kritis. 2. Siswa kurang fokus pada saat belajar



2. Egosentrisme (pemikiran yang



memusat ke diri sendiri) 3. Esiosentrisme (pemikiran yang 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



memusat ke kelompok) Tekanan kelompok Konformisme Provinsialisme Asumsi-asumsi yang tak terbukti Pengkambing hitaman (scapegoating) Penipuan-diri (self-deception) Daya ingat selektif



Wawancara dengan Pakar ( MUNTAMAH,S.Pd/ Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Kaimana). 1. siswa cenderung tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru akibatnya siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 2. Guru jarang mengajak siswa berpikir kritis dalam pelajaran.



6.



Rendahnya kemampuan siswa dalam pemanfaatan TIK



Hasil kajian literature Sumber https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v3n2.p121-134. Sri Lestari. 1. Tidak adanya akses internet 2. Akses lokasinya terlalu jauh dari kota 3. Tidak adaanya sarana TIK, 4. Pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK 5. Guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK 6. Tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK. Sumber wawancara dari /Pakar(Rinto Teppong,S.T/Guru TIK dan Operator Dapodik SMP YPPK Kaimana): 1. Sekolah belum memiliki fasilitas penunjang pembelajaran TIK. 2. Belum tersedianya Lab.Koputer. 3. Siswa masih awan dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran.



Dari hasil kajian dan wawancara maka analisis penyebab masalahnya adalah: 1. Belum tersedianya sarana prasarana di sekolah. 2. Kemampuan siswa masih terbatas dalam penggunaan TIK. Dan 3. Sebagian guru tidak berkeinginan untuk memanfaatkan TIK, sebagai teaching media



4. Sumber Penerangan (Listrik) belum memadai