Hearing Loss [PDF]

  • Author / Uploaded
  • aliya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HEARING LOSS (Rumah Besar) A. DEFINISI Hearing Loss : Seseorang yang tidak dapat mendengar sebaik orang dengan pendengaran normal dengan ambang pendengaran 20 dB secara sebagian atau keseluruhan pada salah satu atau kedua telinga. Hard of Hearing / Sulit mendengar : Mengacu pada orang dengan gangguan pendengaran mulai dari ringan hingga berat. Biasanya berkomunikasi melalui bahasa lisan dan dapat dibantu oleh alat bantu dengar, implan koklea, dan alat bantu lainnya serta teks. Deaf / Tuli : Orang dengan gangguan pendengaran yang parah, yang berarti sangat sedikit atau tidak ada pendengaran sama sekali. Sering menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. -WHO B. EPIDEMIOLOGI Lebih dari 5% populasi dunia mengalami gangguan pendengaran (432 juta orang dewasa dan 34 juta anak-anak). Diperkirakan pada tahun 2050 lebih dari 900 juta orang atau satu dari setiap sepuluh orang akan mengalami gangguan pendengaran. Jumlah ini mencerminkan gangguan pendengaran neonatal ( Sebagian besar genetic) dan bayi berdasarkan pemeriksaan neonatal , sementara kondisi tersebut dapat semakin memengaruhi anak usia sekolah karena mereka terpapar pathogen. Kira-kira sepertiga orang yang berusia di atas 65 tahun mengalami gangguan pendengaran.kondisi ini terkait dengan penuaan, kontak dengan kebisingan, dan bisa dari penyakit seperti hipertensi , gula darah tinggi, dan Riwayat merokok. Prevalensi pada kelompok usia ini terbesar di Asia Selatan, Asia Pasifik dan Afrika sub-Sahara.



C. ETIOLOGI







Prenatal Period



Faktor genetik - Termasuk gangguan pendengaran herediter dan non-herediter Infeksi intrauterin - seperti infeksi rubella dan cytomegalovirus 



Perinatal period



Birth asphyxia Hyperbilirubinemia Low-birth weight Other perinatal morbidities 



Childhood and adolescence



Infeksi telinga kronis (otitis media supuratif kronis) Pengumpulan cairan di telinga (otitis media nonsupuratif kronis) Meningitis dan infeksi lainnya 



Adulthood and older age



Chronic diseases Smoking Otosclerosis Degenerasi sensorineural terkait usia Gangguan pendengaran sensorineural mendadak 



Factors across the life span



Cerumen impaction Trauma to the ear or head Loud noise/loud sounds Ototoxic medicines Work related ototoxic chemicals Nutritional deficiencies Viral infections and other ear conditions Delayed onset or progressive genetic hearing loss D. FAKTOR RISIKO 



Newborn babies and infants







Pre-school and school-age children







People exposed to noise or chemicals at work







People receiving ototoxic medicines







Older adults



E. KLASIFIKASI







Conductive Hearing Loss (CHL)



Conductive hearing loss adalah gangguan pendengaran yang terjadi pada auricle, external auditory canal, dan middle ear sehingga menghambat transmisi suara dari lingkungan luar ke telinga bagian dalam. Etiologi (congenital) :



Etiologi (acquired) :



Manifestasi Klinis : 1. Negative Rinne test, i.e. BC > AC. 2. Weber lateralized to poorer ear. 3. Normal absolute bone conduction. 4. Low frequencies affected more. 5. Audiometry shows bone conduction better than air conduction with air-bone gap. Greater the air-bone gap, more is the conductive loss. 6. Loss is not more than 60 dB. 7. Speech discrimination is good.







Sensorineural Hearing Loss (SNHL)



Sensorineural hearing loss (SNHL) adalah gangguan pendengaran yang terjadi karen lesi pada cochlea, saraf ke VIII, atau central auditory pathway. SNHL ini dapat terjadi secara kongenital maupun didapat.



Etiologi (acquired) : 1. Infections of labyrinth—viral, bacterial or spirochaetal 2. Trauma to labyrinth or VIIIth nerve, e.g. fractures of temporal bone or concussion of the labyrinth or theear surgery 3. Noise-induced hearing loss 4. Ototoxic drugs 5. Presbycusis 6. Ménière’s disease 7. Sudden hearing loss 8. Systemic disorders, e.g. diabetes, hypothyroidism,kidney disease, autoimmune disorders, multiple sclerosisblood dyscrasias. Etiologi (congenital) : 1. Muncul saat lahir 2. Penyebabnya gangguan anomaly inner ear atau damage hearing apparatus oleh factor prenatal atau perinatal Manifestasi Klinis : 1. A positive Rinne test, i.e. AC > BC. 2. Weber lateralized to better ear. 3. Bone conduction reduced on Schwabach and absolute bone conduction tests. 4. More often involving high frequencies.



5. No gap between air and bone conduction curve on audiometry. 6. Loss may exceed 60 dB. 7. Speech discrimination is poor. 8. There is difficulty in hearing in the presence of noise 



Mixed Hearing Loss (MHL)



Terkadang, CHL terjadi bersamaan dengan SNHL yang berarti bahwa kemungkinan ada kerusakan di telinga luar atau tengah dan di telinga bagian dalam atau jalur saraf ke otak. Gangguan tersebut dikenal dengan Mixed Hearing Loss. Etiologi : akibat penyakit, obat-obatan, penyebab genetik, trauma kepala dan/atau malformasi telinga bagian dalam. F. SEVERITY



G. DIAGNOSIS



REFERENCES : •



Diseases of Ear, Nose and Throat & Head and Neck Surgery







Cummings Otolaryngology Head and Neck Surgery







Harrison's principles of internal medicine 20th 2018







American Speech-Language-Hearing Association (ASHA)