Hedonisme Dalam Kristen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI



Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………………1 Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………..2 BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………3 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………3 1.2 Tujuan Penulisan …………………………………………….………………………………………………….3 BAB II KLIPING 2.1 Kumpulan Kliping ……………………………………………………………………………………………..4 2.2 Kesimpulan Kliping ……………………………………………………………………………………………6 BAB III TINJAUAN TEOLOGIS ETIS KRISTEN TENTANG HEDONISME ……………….8 1.1 Secara Kristen ……………………………………………………………………………………………………8 1.2 Secara Etis …………………………………………………………………………………………………………9 BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………….11 4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………11 4.2 Saran ………………………………………………………………………………………………………………..11 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………….12



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Gaya hidup hedonisme adalah pola hidup atau paham dimana para penganutnya menjadikan kesenangan dan kemewahan sebagai tujuan utama. Tujuan utama paham ini adalah untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin dalam kehidupan di dunia. Gaya hidup hedonis dapat menimbulkan dampak negatif salah satunya keinginan untuk terus berhura-hura. Sebagai umat Kristen, kita tidak pernah dibenarkan untuk menganut atau mengikuti ajaran atau paham hedonisme karena sama sekali tidak sesuai dengan apa yang Kristus ajarkan. Alkitab tidak melarang untuk bersenang-senang, tetapi bersenang-senang yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Jika kita mengikuti keinginan daging seperti gaya hidup hedonism itu, maka kita bukan milik Kristus dan akan menghadapi maut (Roma 8 : 6,9) , sebaliknya jika kita hidup menurut Roh dan dipimpin oleh Roh maka kita adalah milik Kristus. Namun kini, hedonisme telah erat melekat dalam hidup manusia. Manusia sering kali terjebak dalam pola hidup hedonisme. Bahkan pola hidup ini sudah sangat mudah dijumpai dalam lingkungan gereja khususnya para pemuda gereja. Bisa dilihat dari pola pikir atau sikap orang-orang yang datang ke gereja hanya untuk tujuan tertentu. Misalnya, hanya untuk memperlihatkan barang-barang yang digunakannya. Saat ini orang datang ke gereja hanya membawa smartphone karena sudah bisa digunakan untuk mengakses berbagai fitur yang mendukung jalannya ibadah gereja. Namun, tidak sedikit orang yang menyalahgunakan smartphone ini selama berada di gereja khususnya pemuda. Banyak dari dari mereka yang malah asik bermain game atau bahkan mengobrol melalui media sosial yang bisa diakses dari smarthphone tersebut. Hal ini merupakan salah satu dampak negatif pola hidup hedonisme.



1



1.2 Tujuan - Mendeskripsikan bagaimana paham hedonisme - Mendeskripsikan tinjauan teologi etis Kristen tentang hedonism



BAB II



2



KLIPING



2.1 Kumpulan Kliping



3



2.2 Rangkuman Kliping



4



1. Membongkar aib seks bebas dan hedonisme kaum selebriti (2010) Gaya hidup yang dangkal dan dekaden kalangan artis yang hanya sibuk kejar kesenangan diri (seks bebas, narkoba, pesta, dan perayaan eksistensi diri semata). Hedonisme adalah paham yang dipegang oleh mereka yang tujuan hidupnya serta ruang waktunya dihabiskan untuk mecari kesenangan dan kepuasan diri. Kesenangan adalah salah satunya yang dijadikan patokan untuk menjelaskan eksistensi dirinya, sehingga tak mau sedikit pun mengalami kesusahan. Hedonisme sebenarnya adalah bentuk kemunduran dari cara manusia dalam menghadapi realitas hidup. Karena hedonisme tidak memungkinkan individu hidup secara mengakar, karena karakter sejati manusia adalah sadar akan lingkungan. Sedangkan hedonisme menghendaki adanya kebutuhan-kebutuhan biologis yang terpenuhi, tetapi secara eksistensial tidak terpelihara akibatnya adalah krisis eksistensi dan ketidaksiapan ketika menghadapi realitas yang sulit. Hedonisme bagi kalangan yang mapan adalah konstruksi ideologis pada saat mereka selalu mampu mendapatkan dan memeuhi kebutuhan-kebutuhan hidup.



2. Filsafat Moral: Kesusilaan dalam Teori dan Praktek (1999) Hedonisme adalah salah satu teori etika yang paling tua, paling sederhana, paling kebenda-bendaan dan dari abad ke abad selalu kita temukan kembali. Untuk aliran ini, kesenangan adalah tujuan akhir hidup yang baik dan yang tertinggi. Hedonism pertama-tama dirumuskan oleh Aristippus. Aristippus menyamakan kebahagiaan dengan kesenangan.



3. Etika Sosial: Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia Dari bahasa Grik : hedone, berarti kesenangan, pleasure. Istilah ini mulamula di gunakan oleh Jeremy Bentham pada tahun 17981. Prinsip dari aliran ini menganggap, bahwa sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkan. Jadi sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan atau tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik oleh aliran ini. Orangorang yang menganut aliran ini, dengan sendirinya menjadikan atau menganggap kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya. Mereka biasanya hidup boros, memburu kesenangan tanpa memperhitungkan halal haramnya.



4. Etika Individual : Pola dasar Filsafat Moral (2000)



5



Orang-orang yang menganut aliran ini, dengan sendirinya menganggap atau menjadikan kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya. Mereka biasanya hidup boros, memburu kesenangan tanpa memperhitungkan halal haramnya.



5. Hedonisme Dalam Kristen Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Pandangan hidup hedonisme mendorong seseorang untuk hidup dalam kemewahan supaya hasrat dan nafsu untuk hidup bahagia terpenuhi. Dalam pengajaran Yesus tersebut, parameter kebahagiaan, adalah bagaimana seseorang hidup di hadapan Allah. Bahwa seseorang yang kaya di hadapan manusia, belum tentu adalah seorang yang kaya di hadapan Tuhan. Kebahagiaan bersumber dari hubungan yang benar dengan Tuhan. Kebahagiaan juga bersumber hubungan yang benar dengan Tuhan. Kebahagiaan bukanlah hanya soal duniawi tetapi kekekalan. 6. Korupsi Rusak Kepercayaan Masyarakat Tindakan koruptor membaw dampak buruk terhadap kinerja pemerintahan serta merusak kepercayaan masyarakat. Disisi lain, korupsi juga memicu masyarakat yang tidak sadar hukum untuk mencari celah dan melakukan hal serupa. Saat ini, perbendaharaan berkomitmen untuk memberantas korupsi. Sejalan dengan perundang-undangan tersebut. Dilakukan transformasi kelembagaan menggunakan dua program kerja luar biasa dengan capaian Quick Win. 7. Polsek Jangka Tangkap Pengedar Sabu Anggota Polsek Jangka, Kamis (10/1) dini hari menangkap MA (47), warga Desa Pulo Blang, Kecamatan Jangka, Bireuen yang di duga menjadi pengedar narkotika jenis sabu-sabu. Selain narkotika, uang dengan jumah 5 juta rupiah pun disita. Semuanya disita dan diamankan oleh kapolsek. Seringkali kita dibutakan oleh jalan yang gelap untuk memuaskan keinginan material di dunia ini. Ikut bekerja dalam sesuatu yang merugikan diri sendiri meskipun hasil yang didapatkan sangat memuaskan keinginan duniawi.



8. Polisi Tangkap Tiga Penjudi Polisi menangkap tiga penjudi terduga pelaku judi gelap (Togel) dan menangkap sejumlah barang-barang bukti dan juga ATM serta uang tunai. Seringkali kita menghalalkan dan menembus segala jalan untuk mendapatkan sejumlah uang dan membutakan hal-hal yang baik demi kepentingan duniawi.



6



9. Lima Artis Terlibat Prostitusi Online Tergiur dengan sejumlah uang dengan nominal besar, membuka niat yang buruk untuk mengikuti jejak prostitusi online. Dengan mudah dan dalam waktu yang singkat, sekelompok orang dapat mendapatkan uang dengan jumlah yang besar untuk mencukupkan kehidupan yang fana dikalangan selebriti. 10. Prostitusi, Hukum dan Moralitas Dalam sejarah dunia, perbuatan zina adalah dosa besar. Perbuatan zina dianggap sama dengan menentang perintah raja maupun penghianatan terhadap Negara. Pada masa Romawi saja, pezina di hukum dibakar hidup-hidup.



BAB III TINJAUAN TEOLOGI ETIS KRISTEN TENTANG HEDONISME



3.1 Tinjauan Umum



7



Hedonisme pertama-tama di rumuskan oleh Aristippus. Salah menafsirkan ajaran gurunya, Aristippus menyamakan kebahagiaan dengan kesenangan. Menurut dia kesenangan itu berkat gerakan yang lemah gemulai, sedangkan rasa sakit berkat gerakan kasar. Kesenangan intelektual mungkin lebih tinggi, tetapi kesenangan panca indera lebih dalam. Dan kesenangan sesaat yang dinikmati itulah yang dihargai. Sesuatu perbuatan disebut baik sejauh dapat menyebabkan kesenangan dan memberikan kenikmatan. Kebajikan berguna untuk menahan agar kita tidak masuk ke dalam nafsu yang berlebihan, yakni gerakan kasar, jadi tidak menyenangkan. Alkitab mengajarkan bahwa gaya hidup hedonisme bertentangan dengan iman Kristen, dimana diajarkan bahwa kebahagiaan itu bersumber dari hubungan yang benar dengan Tuhan dan kehidupan dalam kebenaran. Kebenaran menurut 1 Yohanes 2 : 15 – 16 kebenaran yang dimaksudkan adalah landasan iman Kekristenan untuk tidak mengasihi dunia ini dengan tidak memuaskan keinginan daging dan keinginan mata, yang merupakan bentuk hedonisme.



A. Secara Kristen Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup hedonisme ini telah merasuki seluruh segi kehidupan manusia. Bahkan dampak gaya hidup hedonism ini juga telah mempengaruhi kehidupan iman Kristen. Lalu apa yang terjadi jika hedonisme itu mempengaruhi gaya hidup Kristen. 1. Kehilangan prioritas hidup karena pengejaran akan materi melebihi pengaran akan kerajaan Allah. (Matius 6 : 33) 2. Mengalami degradasi iman karena kekhawatiran akan pemulungan materi mengakibatkan ketergantungan pada kuasa Allah semakin rendah. (Filipi 4 : 6) 3. Kehilangan terang hidup karena orientasi iman lebih bersifat individual sehingga perasaan peduli kepada sesame semakin tumpul. (Matius 5 : 15) 4. Kehilangan fokus hidup karena fokusnya pada perkara-perkara yang fana bukan yang kekal.



Sikap gereja terhadap hedonisme : Merespon dampak yang serius dari hedonisme terhadap iman Kristen, gereja tidak seharusnya tidak menutup mata akan fakta ini. Oleh karena ini, gereja dan



8



pemimpin Kristen harus ada di garis depan dalam mengantipasi dampak tersebut. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin Kristen dalam menyikapi gaya hidup ini.  Pemimpin Kristen harus memberikan keteladanan hidup sederhana.  Pengajaran harus kembali kepada kebenaran-kebenaran firman Tuhan.  Penekanan pengajaran melalui khotbah-khotbah tidak pada berkat-berkat materi, tetapi yang bersifat kekal.  Membawa jemaat untuk mengasihi Tuhan lebih dari mengasihi dunia ini.  Mendorong jemaat untuk memiliki kepedulian kepada sesama.



B. Secara Etis Hedonisme berangkat dari pendirian bahwa menurut kodratnya, manusia mengusahakan kenikmatan atau kesenangan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu menghindari rasa sakit, penderitaan, hal-hal yang menyakitkan lainnya dan sebaliknya mengejar apa saja yang dapat menimbulkan kesenangan atau kenikmatan. Seseorang dikatakan baik apabila mengusahakan kenikmatan. Seseorang dikatakan baik apabila perilakunya dibiarkan ditentukan oleh pertanyaan bagaimana cara agar dirinya memperoleh kenikmatan yang sebesar-besarnya. Dengan bersikap seperti itu, ia bukan hanya hidup sesuai dengan kodratnya, namun memenuhi tujuan hidupnya. Etika hedonisme dalam kehidupan sehari-hari seperti anggapan bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari perasaan-perasaan menyenangkan sebanyak mungkin dan sebisa mungkin menghindari peasaan-ersaan yang tidak enak. Secara pendek, carilah nikmat dan hindarilah perasaan-perasaan menyakitkan karena kenikmatan merupakan penyataan hidup dengan frekuensi, sadar, dan bentuk yang berbeda. Hedonisme sering muncul sebagai teori yang mau menentang etika-etika tradisional yang kaku dan kadang-kadang munafik yang hanya menekankan peraturan saja tanpa dapat menjelaskan manfaat-manfaat peraturan itu. Melawan mereka, kaum hedonis bertanya provokatif : apa ada yang lebih masuk akal sebagai pedoman idup daripada mencari kebahagiaan, dan apakah kebahagiaan



3.2 TINJAUAN KELOMPOK Hedonisme merupakan paham dimana orang-orang yang menganutnya lebih mengutamakan kesenangan dan kemewahan. Sering sekali orang yang menganut paham ini bahkan tidak memikirkan keadaan sekitarnya. Mereka hanya fokus untuk memuaskan keinginan daging demi mencapai kesenangan tanpa berpikir mengenai hal lain yang menurut mereka akan menimbulkan rasa sakit atau kesulitan. Hedonisme sangat bertolak



9



belakang dengan ajaran Alkitab yang mengatakan untuk tidak hidup menurut keinginan daging atau duniawi. Oleh sebab itu, perlu bagi manusia untuk menjaga hati dan dan karakter menurut pengajaran Alkitab agar tidak terjerumus ke dalam paham hedonisme.



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Hedonisme seperti ragi yang mengkhamirkan adonan. Ini adalah gaya hidup yang merusak sebab dampaknya akan masuk dengan cara yang halus sehingga jika hal ini dibiarkan maka Iman Kristen akan hancur. Sebagai umat Kristen kita harus menyadari bahwa Alkitab tidak pernah mengajarkan untuk hidup menurut keinginan daging dan nafsu diri. Ketika kita mengikuti keinginan daging artinya hidup kita bukan untuk Kristus melainkan menjadi hamba dosa. Sebagai umat Kristen fokus dan tujuan kita bukanlah untuk kesenangan yang tidak berkesudahan dan memuaskan keinginan melainkan untuk hidup menurut Roh dan di pimpin oleh Roh Kudus oleh karena itu kita adalah milik Kristus. Tetaplah menjaga hati dan karakter kita . Jadikan Roma 12 : 2 “ Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna “ Sebagai pegangan hidup kita.



4.2Saran Marilah sebagai umat Kristen dapat lebih bijak untuk menyikapi budaya-budaya yang hanya menghancurkan iman dan kepercayaan kita. Jangan mengikuti keinginan daging yang sifatnya adalah hanya sementara. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6 : 33).



10



DAFTAR PUSTAKA Adeney, Bernard T. 2000. Etika Sosial Lintas Budaya.Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Poespoprodjo. 1999. Filsafat Moral: Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Pustaka Grafika. Salam, H. Burhanuddin.1997. Etika Sosial : Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soyomukti, Nurani. 2010. Membongkar Aib Seks Bebas dan Hedonisme Kaum Selebriti. Bandung: Penerbit Nuansa.



11