HEMATOLOGI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NEUTROFIL



Di Susun Oleh : Keyco Tio Prayudha Nim : 51117012



Dosen Pembimbing : Denny Juraijin, M.Si



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2020/2021 1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan karunianNya kami dapat mengerjakan tugas kelompok makalah “Neutrofil “ dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun kami juga menyadari segala kekurangan yang ada di dalam makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan beberapa sumber buku yang telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti. Selain kami memperoleh sumber dari beberapa buku pilihan, kami juga memperoleh informasi tambahan dari internet. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan semuanya yang telah memberikan sumbang sarannya untuk penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makaah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan pada tugas makalah-makalah berikutnya.           Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.



Palembang, 24 Maret 2020



penyusun



2



Daftar Isi DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.2 Perumusan Masalah.............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................6 2.3 Diagnosis dan Pengobatan.....................................................................................................8 BAB III PENUTUP .........................................................................................................................10 11



BAB I 3



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neutrofil adalah salah satu jenis sel darah putih yang ada di dalam tubuh manusia. Tubuh membutuhkan neutrofil untuk membantu melawan infeksi, sekaligus melindungi tubuh dari ancaman berbagai penyakit. Sel darah putih sangat berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika Anda sakit atau terluka, sel darah putih akan merespons dengan memproduksi zat kimia untuk melawan antigen, seperti virus, jamur, racun, bakteri, bahkan sel kanker.Secara umum sel darah putih terdiri dari beberapa jenis, dengan neutrofil dan limfosit yang berjumlah paling banyak. Jumlah neutrofil merupakan yang terbanyak, yaitu sekitar 55 sampai 70 persen. Neutrofil dan limfosit memiliki fungsi yang hampir sama yaitu menjaga sistem kekebalan tubuh. Jika limfosit bertugas mengenali zat-zat asing, seperti bakteri atau virus, dan merangsang produksi antibodi di dalam tubuh, tugas neutrofil adalah melawan infeksi bakteri. Neutrofil diproduksi tubuh di dalam sumsum tulang dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Berbeda dengan sel darah putih lain dengan area sirkulasi terbatas, neutrofil bisa menyebar dan bergerak secara bebas melalui pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan di seluruh tubuh untuk melawan semua antigen yang mengganggu. Kadar neutrofil di dalam tubuh bisa diketahui melalui tes darah lengkap. Umumnya dokter menyarankan untuk melakukan tes ini sebagai upaya mendiagnosis suatu penyakit, mengetahui kondisi pasien pasca kemoterapi, atau memonitor perkembangan penyakit yang dialami. Setelah tes dilakukan, dokter bisa mengetahui kadar neutrofil di dalam darah. Idealnya, kadar neutrofil berkisar antara 1.500 - 8.000 sel per mikroliter. Kadar neutrofil setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kelamin, usia, tempat tinggal, dan peralatan yang digunakan dokter untuk melakukan pemeriksaan.



1.2 Tujuan 4



1. Untuk mengetahui pengertian neotrofil. 2. Untuk mengetahui Jenis Neutropenia (Kekurangan Neutrofil) 3. Untuk mengetahui Gejalah dan Pengobatan 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa itu neotrofil ? 2. Apa itu Jenis Neutropenia (Kekurangan Neutrofil) ? 3. Apa Gejalah dan Pengobatan neotrofil ?



BAB II 5



PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Neutrofil Neutrofil merupakan sel darah putih yang memiliki jumlah 50 sampai 60% pada darah salah satu kelompok granulosit karena mempunyai butiran halus granula. Neutrofil sering disebut juga polymorphonuclear sebab selnya memiliki bentuk yang tidak lazim. Serta mempunyai 3 inti sel, neutrofil merupakan penghadang pertama sebagai pelawan bakteri, virus dan juga benda asing lainnya yang memiliki peranan sebagai proses peradangan. Neutrofil mempunyai sifat fagosit sehingga neutrofil dapat menyerang dengan respiratori yang menggunakan berbagai macam substansi yang mempunyai kandungan hidrogen peroksida, oksigen radikalbebas, serta hipoklorit. Neutrofil juga diproduksi pada sumsum tulang sehingga hasil produksi neutrofil kurang lebih 100 miliar neutrofil dalam seharinya, dan dapat meningkat hingga sepuluh kali lipat apa bila terjadi inflamasi yang kuat. Neutrofil merupakan sel dalam sistem imun yang menyerang bakteri dan organisme lain ketika memasuki tubuh seseorang. Neutrofil adalah sel darah putih. Sumsum tulang membuat sel neutrofil ini untuk menuju aliran darah dan bergerak ke area tubuh yang terinfeksi. Neutrofil adalah sel yang akan melepaskan zat kimia untuk membunuh bakteri atau organisme yang menyerang tubuh. Morfologi Neutrofil 1. Ukuran Sel



: 1-12 mikrometer



2. Bentuk Sel



: Bulat



3. Nukleus



: Banyak Nukleus (2-5)



4. Warna Nukleus



: Violet



5. Sitoplasma



: terdapat banyak granules



6



Ketika keluar dari sumsum tulang kemudian menjadi enam tahap morgolis, yaitu meilocit, metameolocit, neutrofil non segmen atau band, dan juga neutrofil segmen.Neutrofil memiliki dua jenis, yakni neutrofil segmen dan neutrofil batang, Berikut ini penjelasannya. 1. Neutrofil segmen Neutrofil segmen adalah granulosit neutrofilik paling matang, yang ada di dalam sirkulasi darah. Neutrofil segmen merupakan sel aktif dengan kapasitas penuh, yang mengandung granula sitoplasmik (primer atau azurofil, sekunder, atau spesifik) dan inti sel berongga yang kaya kromatin. Sel neutrofil yang rusak terlihat sebagai nanah. 2. Neutrofil batang Neutrofil batang tidak “sematang” neutrofil segmen. Bentuknya seperti huruf “C” atau “S”. Secara normal, neutrofil batang menyumbang sekitar 510% leukosit darah perifer.



7



Neutrofil akan mencegah infeksi, dengan cara menghalangi, melumpuhkan, atau menangkal partikel serta mikroorganisme yang menyerang tubuh Anda. Neutrofil juga bisa “berkomunikasi” dengan sel lain, untuk bekerja sama dalam memperbaiki sel serta memberikan respons imun yang tepat. Ketika neutrofil sudah berhasil melacak infeksi dan peradangan dalam tubuh, muncul lah bahan kimia khusus yang memberi tahu neutrofil untuk segera keluar dari sumsum tulang dan pindah ke bagian tubuh yang membutuhkannya. Itulah fungsi neutrofil yang sangat berjasa sebagai kelompok untuk melawan infeksi serta peradangan pada tubuh. 2.2



Jenis Neutropenia (Kekurangan Neutrofil) Ada berbagai jenis neutropenia yang membuat jumlah neutrofil di dalam tubuh berkurang



drastis, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Neikropenia siklik Jenis neutropenia yang pertama adalah neikropenia siklik. Ini adalah sindrom kongenital langka yang menyebabkan fluktuasi jumlah neutrofil, hal ini memengaruhi sekitar 1 dari 1 juta orang 2. Sindrom Kostmann  Ini adalah kelainan genetik di mana neutrofil diproduksi pada tingkat yang lebih rendah. Orang dengan sindrom Kostmann rentan terhadap infeksi sejak usia dini. 3. Neuro idiopatik kronis Ini adalah versi neutropenia yang relatif umum, terutama memengaruhi wanita. 4. Myelokathexis Ini adalah kondisi di mana neutrofil gagal bergerak dari sumsum tulang (di mana mereka diciptakan) ke aliran darah. 5.



Neutropenia autoimun  Penyakit kekurangan jumlah neutrofil yang ini disebabkan karena neutrofil hancur atau dirusak oleh sistem imun, maka penyakit neutropenia jenis ini disebut neutropenia autoimun.



6. indrom Shwachman-Diamond Ini adalah kelainan genetik langka dengan berbagai efek termasuk dwarfisme, masalah dengan pankreas, dan jumlah neutrofil yang rendah.



8



7. Neutropenia neonatus Isoimun Ini adalah kondisi di mana antibodi ibu melewati plasenta dan menyerang neutrofil janin yang sedang berkembang. Kondisi ini umumnya sembuh sendiri dalam dua bulan kehidupan. Dapat asimtomatik atau menyebabkan sepsis. Selain itu, neutropenia (neutrofil rendah) juga memiliki beberapa jenis, yang dapat dibedakan dari jumlah kadar neutrofil di dalam tubuh seseorang, seperti berikut ini: 1. Neutropenia ringan: 1.000-1.500 per mm3 2. Neutropenia sedang: 500-999 per mm3 3. Neutropenia berat: 200-499 per mm3 4. Neutropenia sangat parah: di bawah 200 per mm3 A. Penyebab Neutropenia (Kekurangan Neutrofil) Penyebab neutropenia atau tubuh memiliki jumlah neutrofil yang sangat rendah, meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Terjadi masalah produksi neutrofil di sumsum tulang 2. Penghancuran neutrofil di luar sumsum tulang 3. Infeksi 4. Defisiensi gizi. B. Penyebab penurunan produksi neutrofil : 1. Masalah dari lahir (kongenital) pada sumsum tulang 2. Leukemia dan kondisi lain yang memengaruhi sumsum tulang atau kegagalan sumsum tulang 3. Radiasi 4. Kemoterapi. C. Infeksi yang menyebabkan neutropenia 1. Tuberkulosis



2. Demam berdarah 9



3. Infeksi virus seperti Epstein-Barr, sitomegalovirus, HIV, dan hepatitis D. Gejala Neutropenia Neutropenia seringkali tidak menimbulkan gejala. Dalam beberapa kasus, orang menyadari dirinya mengalami neutropenia ketika menjalani tes darah untuk hal yang tidak berkaitan dengan neutropenia, di mana tes darah tersebut menunjukkan jumlah neutrofil yang sangat kurang. Namun, pada beberapa kasus, orang dapat memiliki gejala dari infeksi atau masalah lain yang mendasar yang disebabkan oleh neutropenia. Infeksi dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi neutropenia yang seringkali terjadi pada membran mukosa (selaput lendir) seperti di dalam mulut dan di kulit. Infeksi dapat tampak berupa: ulkus atau luka, abses, kemerahan, dan luka yang sembuh dalam waktu yang lama. Demam juga dapat merupakan gejala yang umum untuk infeksi. Risiko infeksi serius akan meningkat seiring dengan: 1. Jumlah neutrofil yang turun terus 2. Durasi neutropenia berat yang semakin lama



2.3



Gejalah dan Pengobatan A.



Gejalah Neutropenia seringkali tidak menimbulkan gejala. Dalam beberapa kasus, orang



menyadari dirinya mengalami neutropenia ketika menjalani tes darah untuk hal yang tidak berkaitan dengan neutropenia, di mana tes darah tersebut menunjukkan jumlah neutrofil yang sangat kurang.Namun, pada beberapa kasus, orang dapat memiliki gejala dari infeksi atau masalah lain yang mendasar yang disebabkan oleh neutropenia Infeksi dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi neutropenia yang seringkali terjadi pada membran mukosa (selaput lendir) seperti di dalam mulut dan di kulit. Infeksi dapat



10



tampak berupa: ulkus atau luka, abses, kemerahan, dan luka yang sembuh dalam waktu yang lama. Demam juga dapat merupakan gejala yang umum untuk infeksi. Risiko infeksi serius akan meningkat seiring dengan: 1. Jumlah neutrofil yang turun terus 2. Durasi neutropenia berat yang semakin lama. Neutropenia didiagnosis dengan jumlah sel darah yang dilakukan pada sampel darah yang dikeluarkan dari vena. Untuk menentukan penyebab spesifik neutropenia dalam situasi tertentu, tes lain mungkin diperlukan. Kadang-kadang biopsi sumsum tulang mungkin diperlukan untuk mendiagnosis penyebab spesifik neutropenia. B. Pengobatan Neutropenia a. Pendekatan pengobatan neutropenia meliputi : 1. Antibiotik untuk infeksi bakteri 2. Obat yang menekan sistem imun 3. Terapi



yang



disebut granulocyte–colony



stimulating



factor (G-CSF)



yang



menstimulasi sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih. Hal ini digunakan untuk beberapa tipe neutropenia, seperti tipe kongenital. Terapi ini dapat menjadi terapi penyelamat jiwa pada kasus ini 4. Mengubah obat yang dikonsumsi, jika memungkinkan, pada kasus neutropenia yang disebabkan pengobatan tertentu 5. Transplantasi sumsum tulang dapat berguna untuk mengobati beberapa tipe neutropenia berat, termasuk yang disebabkan masalah sumsum tulang . Orang dengan neutropenia seringkali membutuhkan langkah khusus untuk mencegah infeksi. Langkah khusus ini meliputi : 1. Menjaga higienitas dengan baik, termasuk sering cuci tangan dan perawatan gigi yang baik, seperti sikat gigi dengan rutin dan flossing – membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang 2. Mencegah kontak dengan orang sakit



11



3. Selalu menggunakan sepatu 4. Membersihkan lengan ketika terluka dan segera tutup dengan perban 5. Gunakan pencukur elektrik daripada silet 6. Cegah menyentuh kotoran hewan, dan tidak mengganti popok bayi 7. Cegah makanan yang dipasteurisasi, daging yang kurang matang, buah mentah, sayur mentah, dan bahan makanan lain yang mentah 8. Jauhi kolam atau sungai. 9. Neutrofil adalah jenis terbanyak di Sel darah putih. 60%-70% dari Sel Darah Putih adalah Neutrofil. Itu artinya hampir 3000-6000 permilimeter kubik darah. Ukuranya kira kira 112 mikro meter.Terdapat beberapa lobus/inti (2-5 ).Inti akan terlihat berwarna violet jika dilhat dengan cermat dibawah mikroskop. DI dalam sitoplasma terdapat banyak granules.



12



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Neutrofil merupakan sel dalam sistem imun yang menyerang bakteri dan organisme lain ketika memasuki tubuh seseorang. Neutrofil adalah sel darah putih. Sumsum tulang membuat sel neutrofil ini untuk menuju aliran darah dan bergerak ke area tubuh yang terinfeksi. Neutrofil adalah sel yang akan melepaskan zat kimia untuk membunuh bakteri atau organisme yang menyerang tubuh.



13



DAFTAR PUSTAKA Repetto R, Baliga S. pesticide and the immune system: the public health risk. World Resources Institute;1996. h. 44-5. Guyton A , Hall J. Pertahanan tubuh terhadap infeksi. Dalam: Rachman L, editor. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2008. h. 350-2. Kaplanski G, Marin V, Montero-Julian F, Mantovani A, Farnarier C. IL-6: A regulator of the transition from neutrophil to monocyte recruitment during inflammation.Trends Immunol. 2003;24(1):25–9.



14