Hidrogen Sulfida [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas PAM Yudha Gumelar Nugraha (1209045022) H2S (Hidrogen Sulfida) H2S adalah rumus kimia dari Hidrogen sulfida yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur H2S adalah ppm (part per million) atau % (1% = 10.000 ppm). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau uap bau. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimum gas H2S pada air minum adalah 0,05 mg/l, begitu pula menurut Kepmenkes RI No. 907/menkes/2002 kadar maksimum yang diperbolehkan untuk H2S dalam air minum adalah sama yakni 0,05 mg/l. 1. Proses terjadinya gas H2S Gas



H2S



terjadi



karena



proses



alami



sebagai



produk



ikutan



dari



penguraian/dekomposisi zat-zat organik oleh bakteri atau karena sengaja dibuat. 2. Sifat dan karakteristik gas H2S a. Gas H2S mempunyai sifat fisik antara lain: 



Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13-30 ppm







Berat molekul : 34,08







Auto ignition : 260°C







Boilling point : -60.2°C







Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (lower explosive limit) 4,3% (43.000 ppm) sampai UEL ( upper explosive limit) 46% (460.000) dengan nyala api berwarna biru pada temperatur 500°F (260°C)







Berat jenis gas H2S sekitar 20% lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.189 dan berat jenis udara : 1 (15°C, 1 atm)







H2S dapat larut (bercampur) dengan air (daya larut dalam air, 437 ml/100 ml pada 0°C; 186 ml/100 ml air pada 40°C)



b. Karakteristik gas H2S diantaranya adalah: 



Merupakan jenis gas beracun







Tidak berwarna







Gas mudah terbakar / flammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2







Dapat larut dalam air atau hidrokarbon



Sumber:



-



Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 http://www.airbersih.co.id/cara-menghilangkan-bau-belerang-air-sumur.html http://h2ssafety.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida http://www.hukor.depkes.go.id/



Tugas PAM Yudha Gumelar Nugraha (1209045022) 



Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat/daerah yang rendah







H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam



3. Batas kontaminasi H2S Batas kontaminasi H2S adalah nilai ambang batas yang dimaksudkan sebagai pedoman standar paparan H2S untuk dapat bekerja dengan selamat. a. Menurut ACGIH, TLV-TWA/Threshold limit value-time weight average: didefinisikan sebagai jumlah/konsentrasi rata-rata gas dalam ppm yang diperkenankan untuk pemaparan selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, Nilai ambang batas H2S yang diperbolehkan adalah TLV-TWA adalah 10 ppm, Pekerja dapat terpapar secara berulang tanpa menimbulkan gangguan kesehatan pada konsentrasi 10 ppm (Occupational Exposure Limit for Chemical Substances). b. Sedangkan nilai ambang batas yang merekomendasikan bahwa pekerja tidak boleh terpapar H2S untuk jangka waktu maksimal 15 menit adalah bila paparan melebihi 20 ppm atau yang disebut dengan TLV–STEL (Treshold Limit ValueShort Term Exposure Limit). 4. Lokasi sumber H2S Gas H2S dapat ditemukan di daerah gunung berapi, sumber belerang, minyak/gas bumi, lokasi pemgbuangan limbah industri, peternakan atau pada TPS dan TPA. Bakteri besi dan bakteri belerang hadir dalam air tanah menggunakan besi dan belerang sebagai sumber energi dan kimiawi perubahan sulfat untuk menghasilkan gas H2S. Bakteri ini menggunakan belerang tersedia dari pembusukan tanaman, batu, atau tanah dan sering berkembang dalam lingkungan kaya zat besi. Bakteri beracun yang berbahaya yang biasanya ada di lingkungan yang kekurangan oksigen, seperti dalam sumur dan sistem. Bakteri tidak biasanya menyebabkan masalah kesehatan, tapi berkontribusi pada selera buruk dan bau pada tingkat rendah. Khusus pada aktivitas dalam bidang migas, H2S kemungkinan dapat ditemukan pada aktifitas tertentu diantaranya: 



Proses pengeboran: proses sirkulasi lumpur pengeboran, pada saat gas keluar (kick/blow out), uji kandungan lapisan (well completion)



Sumber:



-



Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 http://www.airbersih.co.id/cara-menghilangkan-bau-belerang-air-sumur.html http://h2ssafety.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida http://www.hukor.depkes.go.id/



Tugas PAM Yudha Gumelar Nugraha (1209045022) 



Pekerjaan pada ruang tertutup (confined space): aktifitas pembersihan tanki, pengukuran tanki, memasuki terowongan







Proses/pekerjaan perawatan sumur: cabut tubing, penggantian packer / pompa







Aktifitas produksi: kebocoran pipa, pengambilan sampel



Pengaruh H2S terhadap manusia Aktifitas dalam bidang migas sangat berpotensi terhadap munculnya gas H2S yang merupakan jenis gas beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga dengan mengetahui bahaya gas H2S, akan dapat dilakukan hal-hal yang berhubungan dengan perncanaan dan program keselamatan, kesehatan dan lingung lingkungan. 1. Pengaruh H2S nterhadap manusia Gas H2S adalah gas beracun yang tidak berwarna dan hanya dapat dikenali dari baunya pada konsentrasi rendah. Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan kesehatan dan jiwa seseorang yang terpapar. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya gas H2S terhadap manusia, diantaranya: 



Konsentrasi, semakin tinggi konsentrasi H2S makasemakin berbahaya







Lama waktu kontak / terpapar di lungkungan gas H2S







Frekuensi seseorang terpapar







Daya tahan tubuh



Tabel 1 tingkat konsentrasi H2S dan efek fisik gas H2S



Konsentrasi H2S



Efek pada manusia



0.13



Bau minimal yang masih terasa



4.6



Mudah dideteksi, bau yang sedang



10



Permulaan iritasi mata



27



Bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi.



100



200 - 300



Batuk, iritasi mata dan kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit Ditandai dengan konjunktivitis (pembengkakan mata) dan



iritasi



sistem



pernafasan



Sumber:



-



Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 http://www.airbersih.co.id/cara-menghilangkan-bau-belerang-air-sumur.html http://h2ssafety.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida http://www.hukor.depkes.go.id/



setelah



1



jam



Tugas PAM Yudha Gumelar Nugraha (1209045022) kontaminasi. 500 - 700



Kehilangan kesadaran cessasi ( berhenti atau berhenti sejenak) sistem respirasi dan kematian Ketidaksadaran



1000-2000



seketika,



dengan



cessasi



awal



pernafasan dan kematian dalam beberapa menit. Kematian dapat terjadi meskipun korban segera dibawa ke udara terbuka



Sumber : American National Standards Institute (ANSI Standard No.Z37.2-1972



Pengaruh H2S terhadap tubuh manusia diantaranya: a. Pada saat H2S terhirup lewat saluran pernafasan, maka gas H2S akan mengiritasi selaput lender yang menutupi saluran nafas. Iritasi ini akan meliputi bagian hidung, tenggorokan dan pada jaringan paru-paru. b. Dalam kondisi normal, didalam paru-paru oksigen akan diserap kedalam darah dan ditransfer ke seluruh tubuh oleh hemoglobin. Jika seseorang menghirup udara yang telah tercamppur dengan gas H2S, maka komposisi oksigen didalam darah akan terganti oleh H2S, sehingga terjadi kekurangan oksigen pada tubuh. Aliran darah yang membawa H2S akan mengalir ke otak dan akan menyerang pusat kendali sistem pernafasan dan lumpuhnya saraf indra penciuman. c. H2S yang tercampur dengan air pada paru-paru akan menghasilkan asam lemah. Asam lemah didalam paru-paru akan menyebabkan paru-paru melepuh dan bengkak. Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal.



Hal-hal diatas merupakan dampak yang terjadi pada saat gas H2S terhirup oleh indra penciuman, bias kita bayangkan seandainya gas H2S ini terlarut pada air minum kita dengan batas konsentrasi 0,05 mg/l. Sudah amankah air minum kita ?



Sumber:



-



Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 http://www.airbersih.co.id/cara-menghilangkan-bau-belerang-air-sumur.html http://h2ssafety.blogspot.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida http://www.hukor.depkes.go.id/