High Rise Building [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metode Pelaksanaan Konstruksi



High Rise Building O L EH : S A P I T RI S T . , M T



Defenisi Gedung bertingkat Bangunan bertingkat dibagi menjadi dua (berdasarkan ketinggian gedung dan spesifikasi dan syarat-syarat) : 1. Low rise building (3-4 lantai atau dgn ketinggian 10 m) 2. High rise building (lbh dari 4 lantai atau lebih 10 m)



Sistem High Rise Building



Karakteristik Gedung High Rise Building 1.Luas per lantai berkisar 750 –1500 m2



2.Kondisi struktur balok dan pelat lantai cenderung typical semua lantai 3.Dimensi kolom mengecil (variatif) tiap kelipatan lantai tertentu 4.Pada sistem open frame, shearwall umumnya menjadi bukaan untuk elevator 5.Kualitas bekisting umumnya biasa secara umum kecuali semi expose pada daerah parkir 6.Schedule pelaksanaan ketat 7.Volume pekerjaan besar 8.Kompleksitas pekerjaan tinggi karena item pekerjaan yang banyak



9.Biaya cenderung ketat 10.Tuntutan terhadap aspek safety tinggi



LINGKUP PEKERJAAN



1. PEK. PERSIAPAN



1. PEK. PERSIAPAN



2. PEK. PONDASI Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi. Dalam ilmu bangunan dan realita pekerjaan bangunan memilikijenis – jenis pondasi yang harus disesuaikan dengan bangunan direncanakan. Pondasidalam: pondasi tiang pancang (driven pile & injection pile), pondasi tiang bor (bored pile).



Pondasi Borepile Borepile merupakan pondasi yang termasuk ketegori pondasi dalam, bersama dengan pondasi tiang pancang metode pekerjaan pondasi ini yang paling umum digunakan saat ini untuk berbagai tipe bangunan. Mulai dari pondasi rumah tinggal, ruko, Gedung sekolah, kampus, rumah sakit, perkantoran, hotel, pergudangan, pabrik, apartemen dsb.



(PROYEK MENARA BRI GATOT SUBROTO JAKARTA) Diameter Borepile: Ø1200 (L = 28m)= 226 Titik Ø1200 (L = 29.3m)= 127 Titik Ø1200 (L = 25.8m)= 6 Titik Ø1200 (L = 25m)= 8 Titik Ø1200 (L = 26.5m)= 6 Titik Ø1200 (L = 32m)= 9 Titik Ø400 (L = 18m)= 2 Titik + Total= 384 Titik Mutu Beton: Fc’ = 25 Mpa Tulangan Utama: Deformed Tulangan Geser: Spiral Samb. Rangkaian Tulangan: Las



Flowchart Pek. Borepile



Urutan Pelaksanaan Pek. Borepile



Pondasi Tiang Pancang (HSPD) Metoda ini menjelaskan pekerjaan pemancangan dengan System Press In atau Jack In Pile dengan alat Hydraulic Static Pile Driver (HSPD). 1 Pekerjaan Persiapan Padapekerjaanpersiapanini,terdapatbeberapaitempekerjaanseperti; - Pembuatan ijin kerja (SIKA), shopdrawing, Job Safety Analisis, ITP dan dokumen lain yang harus disetujui oleh Pengawas dan Owner. - Pemancangan bias dilakukan over lapping dengan pekerjaan penimbunan dan pemadatan lahan proyek - Pembuatan rencana kerja (rute alur pekerjaan) dan Posisi PDA test



3. PEK. DIAFRAGMA WALL Diafragma Wall pada dasarnya struktur dinding penahan tanah yang berguna untuk mendukung pekerjaan tanah, selain itu diafragma wall juga dapat digunakan sebagai dinding basement pada bangunan Gedung dan konstruksi pembatas aliran air tanah (m.a.t.) pada area diluar dan didalam diafragma wall. Prinsip konstruksi diafragma wall sama seperti konstruksi penahan dinding lainnya yaitu menahan gaya gaya lateral tanah dan air beserta pengaruh beban yang bekerja diatas permukaan tanah pada area luar diafragma wall (elevasi permukaan tanah yang lebih tinggi)



Urutan Pelaksanaan Diafragma Wall



4. GROUND ANCHOR



3. Platform Kerja Pekerjaan Ground Anchor Ground anchor sering kali diaplikasikan dalam beberapa baris yang berbeda elevasi sehingga pengerjaannya harus disesuaikan dengan elevasi pengerjaan galian. Contoh : Pada Proyek Menara BRI Gatsu – Tahap 1, ground anchor yang dikerjakan hanya layer ke 1 saja (elv.-6.000), sehingga plaform kerja yang dibuat adalah 1 meter dari elevasi ground anchor layer 1 menjadi -7.000.



Thank you….