Hipoglikemi Seminar Kasus Igd [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1. LATAR BELAKANG Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (Ernawati, 2012). Terdapat komplikasi akut yang dapat muncul pada penderita diabetes mellitus salah satunya adalah hipoglikemi dimana keadaan tubuh dengan kadar glukosa darah sewaktu dibawah 60 mg/dl lebih rendah dari kebutuhan tubuh (Smeltzer, 2001). Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolute insulin atau insensivitas terhadap insulin. Diabetes mellitus disebabkan oleh oenurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pula Langerhans. Biasanya dibagi dalam dua jenis berbeda: diabetes javanilis, yang biasanya tetapi tak selalu, dimulai mendadak pada awal kehidupan dan diabetes dengan awitan maturitas yang dimulai di usia lanjut dan terutama pada orang kegemukan. Penderita penyakit diabetes mellitus dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf. Penyebab diabetes mellitus dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan juga terdapat berbagai macam tipe diabetes mellitus. Ada beberapa gejala yang ditiimbulkan bagi penderita diabetes mellitus, serta cara mengobatinya. Kesemuanya akan dibahas di dalam makalah ini. 1.2. TUJUAN Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain : 1. Mahasiswa/i dapat memahami konsep penyakit DM Hipoglikemia 2. Mahasiswa/i dapat mengerti tentang konsep resume keperawatan pada pasien DM Hipoglikemia 3. Mahasiswa/i dapat mengaplikasikan resume keperawatan pada pasien dengan DM Hipoglikemia



1



1.3. MANFAAT Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapkan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Bagi Mahasiswa Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa memahami DM Hipoglikemia. 2. Bagi Perawat Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya perawat agar mengetahui DM Hipoglikemia dan mampu menerapkan asuhan keperawatannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat diaplikasikan pada pelayanan kesehatan.



3. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penulisan makalah ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi sekolah atau instansi kesehatan.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hipergelikemia. Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Hasdianah & Suprapto, 2014). Hipoglikemia merupakan penyakit yang disebabakan oleh kadar gula darah (glukosa) yang rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-11- mg/dl ( Aina Abata, 2014). Hipoglikemia merupakan salah satu komplikasi akut yang dialami oleh penderita diabetes mellitus. Hipoglikemia disebut juga sebagai penurunan kadar gula darah yang merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidak seimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia) (Nabyl, 2009). Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa(true glucose) adalah 60 mg %,dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darah di bawah 60 mg%. (Wiyono ,1999).



3



B. ETIOLOGI Hipoglikemia bisa disebabkan oleh: 1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pancreas 2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya 3. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal 4. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati. Adapun penyebab Hipoglikemia yaitu : 1.



Dosis suntikan insulin terlalu banyak. Saat menyuntikan obat insulin, anda harus tahu dan paham dosis obat yang anda suntik sesuai dengan kondisi gula darah saat itu. Celakanya, terkadang pasien tidak dapat memantau kadar gula darahnya sebelum disuntik, sehingga dosis yang disuntikan tidak sesuai dengan kadar gula darah saat itu. Memang sebaiknya bila menggunakan insulin suntik, pasien harus memiliki monitor atau alat pemeriksa gula darah sendiri.



2.



Lupa makan atau makan terlalu sedikit. Penderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi obat insulin dengan kerja lambat dua kali sehari dan obat yang kerja cepat sesaat sebelum makan. Kadar insulin dalam darah harus seimbang dengan makanan yang dikonsumsi. Jika makanan yang anda konsumsi kurang maka keseimbangan ini terganggu dan terjadilah hipoglikemia.



4



3.



Aktifitas terlalu berat. Olah raga atau aktifitas berat lainnya memiliki efek yang mirip dengan insulin. Saat anda berolah raga, anda akan menggunakan glukosa darah yang banyak sehingga kadar glukosa darah akan menurun. Maka dari itu, olah raga merupakan cara terbaik untuk menurunkan kadar glukosa darah tanpa menggunakan insulin.



4.



Minum alkohol tanpa disertai makan. Alkohol menganggu pengeluaran glukosa dari hati sehingga kadar glukosa darah akan menurun.



5.



Menggunakan tipe insulin yang salah pada malam hari. Pengobatan diabetes yang intensif terkadang mengharuskan anda mengkonsumsi obat diabetes pada malam hari terutama yang bekerja secara lambat. Jika anda salah mengkonsumsi obat misalnya anda meminum obat insulin kerja cepat di malam hari maka saat bangun pagi, anda akan mengalami hipoglikemia.



6.



Penebalan di lokasi suntikan. Dianjurkan bagi mereka yang menggunakan suntikan insulin agar merubah lokasi suntikan setiap beberapa hari. Menyuntikan obat dalam waktu lama pada lokasi yang sama akan menyebabkan penebalan jaringan. Penebalan ini akan menyebabkan penyerapan insulin menjadi lambat.



5



7.



Kesalahan waktu pemberian obat dan makanan. Tiap tiap obat insulin sebaiknya dikonsumsi menurut waktu yang dianjurkan. Anda harus mengetahui dan mempelajari dengan baik kapan obat sebaiknya disuntik atau diminum sehingga kadar glukosa darah menjadi seimbang.



8.



Penyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa. Beberapa penyakit seperti celiac disease dapat menurunkan penyerapan glukosa oleh usus. Hal ini menyebabkan insulin lebih dulu ada di aliran darah dibandingan dengan glukosa. Insulin yang kadung beredar ini akan menyebabkan kadar glukosa darah menurun sebelum glukosa yang baru menggantikannya.



9.



Gangguan hormonal. Orang dengan diabetes terkadang mengalami gangguan hormon glukagon. Hormon ini berguna untuk meningkatkan kadar gula darah. Tanpa hormon ini maka pengendalian kadar gula darah menjadi terganggu.



10. Pemakaian aspirin dosis tinggi. Aspirin dapat menurunkan kadar gula darah bila dikonsumsi melebihi dosis 80 mg. 11. Riwayat hipoglikemia sebelumnya. Hipoglikemia yang terjadi sebelumnya mempunyai efek yang masih terasa dalam beberapa waktu. Meskipun saat ini anda sudah merasa baikan tetapi belum menjamin tidak akan mengalami hipoglikemia lagi.



6



C. MANIFESTASI KLINIS 1. Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). 2. Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. 3. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat. 4. Tanda dan gejala dari hipoglikemi terdiri dari dua fase antara lain: a. Fase pertama yaitu gejala- gejala yang timbul akibat aktivasi pusat autonom di hipotalamus sehingga dilepaskannya hormone epinefrin.



7



Gejalanya berupa palpitasi, keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar dan mual (glukosa turun 50 mg%. b. Fase



kedua



terjadinya



yaitu



gejala-



gejala



yang



terjadi



akibat



mulai



gangguan fungsi otak, gejalanya berupa pusing, pandangan



kabur, ketajaman mental menurun, hilangnya ketrampilan motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejang- kejang dan koma (glukosa darah 20 mg%).(3) c. Adapun gejala- gejala hipoglikemi yang tidak khas adalah sebagai berikut:  Perubahan tingkah laku  Serangan sinkop yang mendadak  Pusing pagi hari yang hilang dengan makan pagi  Keringat berlebihan waktu tidur malam  Bangun malam untuk makan  Hemiplegi/ afasia sepintas  Angina pectoris tanpa kelainan arteri koronaria



D. KLASIFIKASI Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni: 1. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar ataupun



normal yang mengalami kerusakan sistem produksi



pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.



8



2. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen. 3. Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak cadangan glikogen. 4. Berulang (Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme Menurut



Setyohadi(2012)



dan



thompson



(2011)



Hipoglikemia



dapat



diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Hipoglikemi Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL) Terjadi jika kadar glukosa darah menurun, sistem saraf simpatik akan terangsang. Pelimpahan adrenalin ke dalam darah menyebabkan gejala seperti tremor, takikardi, palpitasi, kegelisahan dan rasa lapar. 2. Hipoglikemi Sedang (glukosa darah