Histologi Sistem Sirkulasi Dan Limfatik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM SIRKULASI (VASKULAR DAN LIMFATIK)



MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Sitohistoteknologi



Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Theresia Julia C.H. Ravina Seftiyaningrum Linanda Islamiati Sindy Putri Meliniawati Utami Sabarina Ghaitsa Shafa Anindhita Auliya Riyanti Sabrina Husnul Nadiyya Vina Riestiani



(P17334118023) (P17334118024) (P17334118025) (P17334118026) (P17334118027) (P17334118028) (P17334118029) (P17334118030) (P17334118031)



Kelompok 3 Kelas D3-2A



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN ANALIS KESEHATAN CIMAHI 2019



KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berupa makalah yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur



mata



kuliah



Sitohistoteknologi



“SISTEM



SIRKULASI



(VASKULAR DAN LIMFATIK)” tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada sang kekasih Nabi Muhammad SAW, yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya beserta keluarganya, para sahabat, tabiin, dan kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Penulisan karya tulis ini sesuai dengan judulnya untuk mengetahui berbagai hal dalam anatomi. Dimana mata kuliah Sitohistoteknologi



ini



merupakan salah satu mata kuliah yang ada pada jurusan Teknologi Laboratorium Medik. Kami menyadari bahwa makalah kami yang sederhana ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, terutama Bapak/Ibu dosen selaku pembimbing mata kuliah ini dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.



Cimahi, Agustus 2019



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 2 1.3 Manfaat ............................................................................................... 2 1.4 Tujuan ................................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3 2.1 Sistem Vaskuler .................................................................................. 3 2.1.1 Fisiologi Peredaran Darah Kecil .............................................. 3 2.1.2 Fisiologis Peredaran Darah Besar ............................................ 4 2.1.3 Fisiologis Arteri dan Vena ....................................................... 5 2.1.4 Histologi Sistem Sirkulasi ........................................................ 6 2.2 Sistem Limfatik ................................................................................... 12 2.2.1 Fungsi Sistem Limfa ................................................................. 13 2.2.2 Histologi Sistem Limfatik ......................................................... 13 BAB III SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 20 3.1 Simpulan.............................................................................................. 20 3.2 Saran .................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makhluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam system jaringan dan organ dalam tubuhnya. System tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi makhluk hidup. Salah satu system yang ada pada makhluk hidup yaitu system sirkulasi. System sirkulasi terdiri dari system vaskuler atau system peredaran darah dan system limfatik. System peredaran darah adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. System peredaran darah manusia berupa system peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda yang berfungsi untuk mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorpsi dari system pencernaan ke seluruh jaringan tubuh. System limfatik adalah system getah bening yang membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah. cairan memasuki system ini dengan cara berdifusi kedalam kapiler limfa kecil yang terjalin diantara kapiler-kapiler system kardiovaskuler. Berdasakan latar belakang tersebut, penulis ingin mengangkat judul makalah “SISTEM SIRKULASI ( VASKULER DAN LIMFATIK)”.



1.2 Rumusan Masalah 1) Apa saja anatomi system vascular dan system limfatik ? 2) Bagaimana fisiologi system vascular dan system limfatik ? 3) Bagaimana proses yang berlangsung pada system vascular dan system limfatik ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui anatomi pada system vascular dan system limfatik. 2. Untuk mengetahui fisiolgi system vascular dan system limfatik. 3. Untuk mengetahui proses yang berlangsung pada system vascular dan system limfatik. 1.4 Manfaat 1) Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai system sirkulasi.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Vaskuler Sistem vaskuler adalah sistem pembuluh darah, sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Sistem vaskuler berperan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal dengan sirkulasi darah yang berperan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan disesuaikan dengan kebutuhan metabolisme setiap sel dalam organ tubuh. Pembuluh darah arteri terdiri dari pembuluh darah orta hingga arteoli, sedangkan pembuluh darah vena ialah pembuluh darah venoulus sampai dengan vena kava. Pembuluh darah arteri memiliki fungsi utama sebagai distributor darag yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan fungsi pembuluh darah vena ialah mengalirkan darah yang membawa sisa metabolisme dan karbon dioksida dari jaringan kembali ke jantung. Aliran darah yang melalui sistem Vaskular, jumlah aliran darah melalui tingkat sirkulasi sama dengan cardiac output yang dikeluarkan jantung. Jika cardiac output adalah 5 L / menit, aliran darah melalui kapiler sistemik semua juga 5 L / menit. Aliran darah melalui paru sama dengan aliran darah melalui sirkulasi sistemik. mencegah darah dari terakumulasi baik dalam lingkaran sistemik atau paru-paru. 2.1.1 Fisiologi Peredaran Darah Kecil Peredaran darah kecil atau pulmonal adalah peredaran darah yang dimulai dari bilik kanan jantung menujuparu-paru dan akhirnya kembali ke serambi kiri jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis yang memiliki cabang bernama arteriol, pembuluh arteriol ini penghubung antara arteri pulmonal dengan pembuluh kapiler pada paru-paru. di alveolus paru-paru darah yang kaya karbondioksida tersebut



bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis. 2.1.2 Fisiologi Peredaran Darah Besar Peredaran darah besar atau sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung. Distribusi darah sistemik bervariasi sesuai dengan kebutuhan metabolisme organ individu dan diatur oleh refleks homeostatis. Otot rangka saat istirahat menerima 21% dari cardiac output, tapi selama beraktivitas otot menggunakan lebih banyak O2 nutrisi sehingga menghasilkan lebih banyak CO2 dan limbah diterima sebanyak 85% dari cardiac output. Melalui vasokonstriksi dan vasodilatasi arteriol memasok darah ke berbagai daerah, organ atau jaringan tubuh. Kemampuan untuk memilih mengubah aliran darah ke organ merupakan aspek penting dari regulasi kardiovaskular. 2.1.3 Fisiologi Arteri dan Vena Ada 3 jenis utama pembuluh yang membawa darah ke seluruh tubuh : 1.



Arteri dan Arteriol (Arteri Kecil) Arteri membawa darah dari jantung. Arteri bercabang berulang kali menjadi



lebih kecil dan arteri yang paling kecil akhirnya membentuk arteri mikroskopis yang disebut arteriol. Cabang-cabang arteri (arteriol), ketebalan lapisan ototnya berkurang. Dinding arteriol kecil hanya terdiri dari endotelium dab beberapa serta otot polos yang mengelilinginya. Arteri, terutama arteriol, memainkan peran penting dalam mengendalikan aliran darah dan tekanan darah. Arteri dan arteriol ditandai dengan pola aliran darah yang berbeda. darah meninggalkan masing-masing ventrikel melalui arteri tunggal tetapi terpecah menjadi beberapa pembuluh darah dengan diameter yang lebih kecil. Arteriol



bercabang menjadi kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah yang paling banyak terdapat dalam tubuh dan memiliki diameter terkecil. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju organ dan jaringan. Semua arteri membawa darah beroksigen kecuali arteri pulmonal. Dinding arteri yang tebal, berlapisan otot, dan elastis, dapat bertahan dari tekanan tinggi saat jantung bekontraksi. 2.



Kapiler Fungsi kapiler adalah untuk menukar cairan, oksigen, karbondioksida, zat



gizi, elektrolit, hormon dan senyawa lain yang berada dalam darah dan ruang intestitial, memungkinkan untuk pertukaran bahan antara darah dan sel-sel tubuh. Dinding kapiler sangatlah tipis dan permeabel terhadap zat bermoloekul kecil. 3.



Vena dan Venula (Vena Kecil) Setelah darah mengalir melalui kapiler, memasuki venula, vena terkecil.



Beberapa kapiler bergabung membentuk venula. Venula terkecil hanya terdiri dari endotelium dan jaringan ikat, tetapi venula yang lebih besar juga mengandung jaringan otot polos. Venula bersatu untuk membentuk pembuluh darah kecil. Vena kecil bergabung membentuk vena semakin besar seperti darah dikembalikan ke jantung. Vena yang lebih besar terutam,a di kaki dan tangan, mengandung katup yang mencegah aliran balik darah dan membantu kembalinya darah ke jantung. Karena hampir 60% dari volume darah berada dalam pembuluh darah, vena dapat dianggap sebagai area penyimpanan darah yang dapat dibawa ke bagian lain dari tubuh pada saat dibutuhkan. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju jantung. Vena lebih lentur dari arteri, dinding vena lebih tipis darah di dalam vena bertekanan rendah, sehingga mengalir dengan lambat. Beberapa vena ukurannya lebih besar, khususnya vena di dalam tungkai kaki, memiliki katup yang terbentuk dari jaringan tunggal sel pelapis menyerupai saku (endotelium) katup ini mencegah darah mengalir kembali, hal ini juga dibantu oleh otot-otot yang berada disekitar vena yang berkontraksi saat begerak. Dua vena utama yang



mengembalikan darah dari belahan atas dan bawah tubuh disebut vena superior dan interior. Contoh : a) Vena Pulmonalis, Yaitu pembuluh vena yang membawa darah bersih dari paru-paru menuju ke jantung. Vena Pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri. b) Vena Cava Inferior, Adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki dibawa ke atrium kanan jantung. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2 c) Vena Cava Superior , Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah pembuluh darah yang menerima darah dari kepala dan kedua tangan untuk dibawa menuju atrium kanan jantung. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah ini juga mengandung banyak CO2. 2.1.4 Histologi Sistem Sirkulasi 1. Kapiler Darah Sediaan



: Omentum Majus



Pewarnaan



: AgNO3



No. Sediaan : SC-1



Tampak dua lembar lapisan mesotel peritoneum menjepit jaringan pengikat yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serabut saraf sebagai gambaran jala berlubang-lubang.



2. Arteri Kecil dan Vena Kecil Sediaan



: Potongan Mesenterium



Pewarnaan



: H.E



No. Sediaan : SC-2



a b



a) Ciri-ciri arteri yaitu: Lumen arteri cenderung berbentuk bulat dan dinding arteri lebih tebal dibandingkan dengan dinding vena. b) Vena kecil, dilihat dari: Lumen vena cenderung collaps dan inding vena lebih tipis dibandingkan arteri.



3. Arteri Sedang dan Vena Sedang Sediaan



: Mesenterium



Pewarnaan



: H.E



No. Sediaan : SC-4 a d b c



a) Tunica Adventitia b) Tunica Media



e



c) Membrana elastica interna (Tunica Intima) terlihat berkelok-kelok. d) Arteri sedang = Muskuler = Pendistribusi e) Vena sedang, dilihat dari: Lumen vena cenderung collaps dan dinding vena lebih tipis dibandingkan arteri 4. Arteri Besar Sediaan



: Potongan Melintang Aorta



Pewarnaan



: H.E



No. Sediaan : SC-5



a



b



a) Ciri-ciri arteri yaitu: - Lumen arteri cenderung berbentuk bulat - Dinding arteri lebih tebal dibandingkan dengan dinding vena - Tunica Media lebih berkembang dibandingkan Tunica Intima dan Tunica Adventitia b) Membrana elastica interna (Tunica Intima) tidak terlihat jelas karena pada Tunica Media terdapat lembaran-lembaran jaringan elastis yang tebal. Karena arteri besar (aorta) berasal dari jantung sehingga terjadi perubahan tekanan dalam waktu singkat sehingga pada arteri besar terdapat banyak serat-serat elastis menyebabkan dinding pada arteri besar terlihat tebal dan dapat menyesuaikan dengan tekanan disekitarnya.



5.



Arteri Besar Sediaan



: Aorta



Pewarnaan



: Orchein (Van Gieson)



No. Sediaan : SC-6



a



a) Tampak jelas serat serat elastis yang berwarna hitam dan terlihat pula adanya serat-serat kolagen yang berwarna merah diantara seratserat elastis. 6.



Vena Besar Sediaan



: Potongan Melintang Vena Cava Inferior



Pewarnaan



: Orchein



No. Sediaan : SC-8 b a c



a) Ciri-ciri vena yaitu: Lumen vena cenderung collaps, Dinding vena tipis, Tunica Adventitia lebih berkembang dibandingkan Tunica Intima dan Tunica Media. b) Tunica Intima dan Tunica Media kurang berkembang.



c) Tunica Adventitia terdiri dari otot polos dengan anyaman serabut elastis dan kolagen. Karena vena



(vena cava inferior) harus



melawan gravitasi untuk kembali ke jantung,



maka dibutuhkan



dinding yang kuat dengan adanya banyak otot polos pada lapisan Adventitia. 7.



Arteri Umbilicalis dan Vena Umbilicalis Sediaan



: Funiculus Umbilicalis Extra Abdominal



Pewarnaan



: H.E



No. Sediaan : SC-9 a b



a)



c



Terdapat 1 buah vena, yaitu v.umbilicalis. bentuk vena lebih besar dibandingkan arteri. Selain itu, lumen pada vena terlihat lebih luas dengan dinding yang tipis.



b)



Terdapat 2 buah arteri yaitu a.umbilicalis.



c)



Bentuk lumen sempit, dinding tebal, pada tunica media terdapat dua lapis sel-sel otot polos. Tunica adventitia tidak jelas, melanjutkan diri menjadi jaringan ikat gelatinosa yang berisi mesenkim (Warton’s Jelly).



8. Valvula Atrioventricularis Sediaan



: Jantung



Pewarnaan



: H.E



No. Sediaan : SC-10



a b



c f d g



e



h



a) Katup antara atrium dan ventrikel b) Annulus Fibrosus c) Miocardium (Lapisan Miocardium pada ventrikel terlihat lebih tebal dibandingkan pada atrium). d) Endocardium e) Chorda Tendinea f)



Miocardium



g) Endocardium (Lapisan endocardium pada atrium terlihat lebih tebal dibandingkan pada ventrikel). h) Pericardium merupakan lapisan terluar dari jantung. Pericardium dibagi menjadi dua, yaitu parietal dan visceral (epicardium). Pericardium merupakan jaringan ikat longgar berupa lemak monovakuler.



9. Serat Purkinje Sediaan



: Jantung



Pewarnaan



: H.E



No. Sediaan : SC-11



a



b



a) Serat Purkinje yang berada pada lapisan subendocardial dari endocardium ventriculus. Serat purkinje berperan dalam sistem konduksi jantung. b) Serat Purkinje merupakan modifikasi dari sel otot jantung dengan inti lebih besar dan terletak di tengah. Selain itu, tampak miofibril lebih banyak di perifer dan berwarna lebih pucat. 2.2 Sistem Limfatik Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapilerkapiler sistem kardiovaskuler. Apabila suda berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluhlimfa juga sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan kearah jantung.



Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul) limfa (lymph node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-organ limfa diantanya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa ( spleen atau lien) , limfonodulus. System limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik, organ limfatik, nodul limfatik, sel limfatik. Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe, menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3 lapis dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali ke jaringan. Kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari pembuluh. 2.2.1. Fungsi Sistem Limfa 1. Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil, termasuk protein plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan keseimbanngan cairan (fluid balance). 2. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi limfosit (Anonim, 2009). 3. Menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke darah. 4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan. 5. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan dengan cara menyaring melalui nodus-nodus limfe sebelm mengmbalikanya ke sirkulasi (Anonim, 2008). 2.2.2 Histologi Sistem Limfatik A. Lymphatic Capillaries • Merupakan pembuluh limfe terkecil (dead-end tubes) • Lokasinya dekat kapiler-kapiler darah • Pertama kali menerima limfe



• Lymphatic capillaries ada di hampir di seluruh tubuh, kecuali : Sistem saraf pusat, Bone marrow, jaringan-jaringan tanpa pembuluh darah (ex. Cartilage), epidermis, cornea. • Lacteals – lymphatic capillaries khusus, ada di villi intestinum tenue (untuk absorbsi lemak → Fatty lymph /chyle).



• Lymphatic Capillaries dibedakan dari kapiler-kapiler darah : a) Lymphatic capillaries tidak memiliki membran basalis b) Sel-sel simple squamous epithelium saling overlaping dan tertambat longgar satu dengan lainnya. Seperti terlihat pada gambar



• Ada dua hal yang terjadi pada struktur ini : 1) Pertama, Lymphatic capillaries jauh lebih permeabel dibanding kapiler-kapiler darah, dan tak ada cairan interstitial yang dikeluarkan dari lymphatic capillaries. Permeabilitas yang tinggi memperbolehkan masuknya cairan jaringan, bakteri, virus, dan sel-sel kanker 2) Kedua, epitel lymphatic capillaries berfungsi sebagai suatu seri katup satu arah (one-way valves) yang memudahkan cairan masuk ke kapiler tetapi tertahan didalamnya. B. Lymphatic Collecting Vessels • Terdiri atas tiga tunika yang sama seperti pembuluh darah 1) Inner layer lymphatic vessel terdiri atas endothel yang dikelilingi oleh membran elastis 2) Middle layer terdiri atas otot polos dan serat elastis 3) Outer layer merupakan lapisan tebal jaringan ikat fibrosa • Memiliki lebih banyak katup C. Spleen (Limpa) • Merupakan organ limfoid terbesar di tubuh. • Banyak terdapat sel fagositik dan dapat menjadi pertahanan penting terhadap mikroorganisme yang berhasil memasuki peredaran darah, serta sebagai tempat penghancuran eritrosit tua. • Memiliki simpai jaringan ikat, yang menjulurkan trabekula yang membagi parenim, atau pulpa limpa menjadi kompartemen tidak utuh. • Pada manusia, jaringan ikat simpai dan trabekula mengandung sedikit sekali sel oto polos. • Terdiri atas anyaman jaringan retikuler yang mengandung limfosit, makrofag dan APC. • Terdapat struktur khas: terdapat pulpa (pulpa merah dan pulpa putih). • Pulpa putih→terdiri atas jaringan limfoid yang menyelubungi arteri sentralis dan nodul limfoid yang menempel pada selubung. • Pulpa merah→mengandung korda limpa dan sinusoid. Korda limpa terdiri atas anyaman longgar sel-sel reticular, yang ditunjang serat-serat retikulin (kolagen tipe III).



• Diantara pulpa merah dan putih terdapat zona marginal, yang terdiri atas banyak sinus dan jaringan limfoid longgar.



D. Lymph Trunks • Merupakan tempat berkumpulnya Lymphatic collecting vessels (setelah melewati lymph nodes) • Lima lymph trunks utama 1) Lumbar trunk. Menerima limfe dari lower limbs, pelvis dan dinding abdominal, pelvic organs, ovaries atau testes, kidneys, dan adrenal glands. 2) Intestinal trunk. Menerima chyle (fatty lymph) dari organ-organ digestive 3) Bronchomediastinal trunks. Mengumpulkan limfe dari thoracic viscera (organ-organ toraks dan dinding toraks bagian dalam) 4) Subclavian trunks. Menerima limfe dari upper limbs, superficial thoracic wall, dan mammary glands. 5) Jugular trunks. Menerima limfe dari kepala dan leher



E. Lymph Ducts • lymphatic trunks terhubung dengan vena besar di thorax atau bergabung menjadi pembuluh yang lebih besar disebut lymphatic ducts. 1) Cisterna chyli. Terletak di persatuan antara lumbar dan intesitinal trunks. 2) Thoracic duct  Berjalan naik sepanjang vertebra  Mengalirkan limfe ke dalam sirkulasi vena  Pertemuan dari left internal jugular and left subclavian veins  Mendrainase ¾ sirkulasi limfatik tubuh 3) Right lymphatic duct. Mengalirkan limfe dari right internal jugular and subclavian veins.



F. Timus • Merupakan organ limfoepitelial yang terletak di mediastnum; organ ini mencapai perkembangan puncaknya semasa usia muda. • Limfositnya berasal dari sel-sel mesenkim yang memasuki primordium epitel yang telah berkembang dari lapisan endoderm kantong faringeal ketiga dan keempat. • Memiliki simpai jaringan ikat. • Terdapat korteks dan bagian pudat terang yang disebut medulla. • Korteknya terdiri atas populasi sejumlah besar limfosit T, sebaran sel reticular epithelial, dan sedikit makrofag • Terdapat medulla yang mengandung badan Hassall, yang khas dari daerah ini. Struktur tersebut merupakan sel-sel reticular epithelial gepeng yang tersusun secara konsentris dan dipenuhi filament keratin, berdegenerasi, serta terkadang mengapur.



• Pada bagian kapiler timus, memiliki endotel tanpa fenestra dan lamina basal yang sangat tebal. Kapiler ini impermeable terhadap protein, yang akan mencegah masuknya kebanyakan antigen yang beredar ke korteks timus tempat limfosit T di bentuk G. Lymph Nodes • Tiap nodus berbentuk lonjong seperti kacang, diameter = 1-25 mm. • Pembuluh limfe aferen masuk melalui permukaan korteks dan pembuluh aferen meninggalkan nodus hanya pada hilus. • Memiliki sisi konveks dan lekukan konkaf, yakni hilus, tempat masuknya arteri dan saraf serta keluarnya vena dan pembuluh limfe dari organ. • Terdapat simpai jaringan ikat yang mengelilinginya. • Kelenjar limfe diliputi oleh simpai jaringan ikat yang berhubungan dengan trabekula. • Terdapat korteks luar, korteks dalam, medulla. • Pada permukaan korteks luar terdapat sinus subkapsularis, dengan bagian luarnya dibatasi oleh simpai dan bagian dalamnya yang dibatasi oleh korteks luar. Korteks terdiri atas jalinan longgar makrofag dan sel reticular serta serat retikulin. • Kortek luar di bentuk oleh jalinan dan serat retikulin, yang dipenuhi oleh limfosit B. • Korteks dalam adalah lanjutan dari korteks luar dan mengandung sedikit, kalaupun ada, nodule limfoid, namun banyak mengandung limfosit T. • Medula terdiri atas korda medularis yang merupakan perpanjangan korteks dalam yang bercabang-cabang dan mengandung limfodit B dan sedikit sel plasma. Korda medularis dipisahkan oleh struktur mirip kapiler lebar yang disebut sinus limfoid medularis. Tambahan : Cairan limfa mengalir ke dalam sinus subskapula, kemudian secara perlahan melewati sinus pada korteks dan medula, kemudian meninggalkan limfonodi melalui 1-3 pembuluh limfatik efferen yang berada di sekitar hilum. Tidak ada organ limfatik lain yang memiliki pembuluh afferen selain limfonodi.



Hanya limfonodi yang menyaring cairan limfe. Akibat bentuknya yang unik, menyebabkan cairan limfe ketika masuk limfonodi mengalir lebih lambat sehingga ada lebih banyak waktu untuk membersihkan cairan limfe dari antigen asing.



H. Tonsil • Organ yang terdiri atas agregat jaringan limfoit berumpai tak utuh, yang terdapat di bawah dan berkontak dengan, epitel bagian awal saluran cerna. • Macam-macam tonsil : 1. Tonsila Palatina. Letak : dinding lateral faring, setiap tonsil memiliki 10-20 inuaginasi epitel yang masuk jauh dalam parenkim, membentuk kriptus dengan lumen yang berisi seperti epitel yang lepas. Kriptus terlihat sebagai bintik-bintik purulen pada tonsillitis. 2. Tonsila Faringea : Merupakan tonsil tunggal yang terdapat di bagian postero-superior faring. Terdiri atas lipatan mukosa dan mengandung jaringan limfoid difus dan nodule. Tonsil ini tidak memiliki kriptus dan simpai lebih tipis daripada simpai tonsila palatine. 3. Tonsila Lingualis : Tonsila ini lebih kecil dan lebih banyak dari tonsila palatine dan faringea. Letak : di dasar lidah, ditutupi : epitel berlapis gepeng. Setiap tonsila lingualis memiliki 1 kriptus. 4. Tonsila Tuba : Di anggap sebagai kelompok tonsila yang tersendiri. Setiap tonsila tuba terletak di sekeliling muara faringeal tuba faringotimpani dan membentuk perluasan tonsila faringea ke ;ateral. Tonsila tuba dilapisi epitel silindris berambut getar.



BAB III SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan 1. Sistem vaskuler adalah sistem pembuluh darah, sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. 2. Peredaran darah kecil atau pulmonal adalah peredaran darah yang dimulai dari bilik kanan jantung menuju paru-paru dan akhirnya kembali ke serambi kiri jantung. 3. Peredaran darah besar atau sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. 4. Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan dan protein yang hilang kembali ke darah. 5. Fungsi sistem limfa adalah mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil, termasuk protein plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan keseimbanngan cairan (fluid balance). 6. Zat yang terdapat pada cairan limfe yaitu : air, glukosa, lemak, garam, dan protein 0,85%. 1.2 Saran Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman dengan banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.



DAFTAR PUSTAKA



Zahra, Ainuz. 2014. Hasil Praktikum Histologi “Sistem Sirkulasi”. Fakultas Kedokteran: Universitas Jenderal Achmad Yani. Sa’adah, Sumiati. 2018. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Bandung: digilib.uinsgd. Evelyn Pearce. 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nurachmah, Elly, dkk. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi . Jakarta : Salemba Medika. Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia, edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. Pratiwi, Dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga. https://docplayer.info/73049399-Sistem-pereedaran-darah-manusia.html (diakses pada tanggal 10 agustus 2019 pukul 10:11) .