Hubungan Antar Fase Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PARAMETER FISIK TANAH 1. Hubungan volume yang umum dipakai



• Angka pori ( void ratio) = e



e



Vv Vs



• Porositas ( porosity) = n



Vv n  100 % V



• Derajat kejenuhan (degree of saturation) = SR



Vw SR  100% Vv



• Hubungan e dan n



n e 1 n



e n 1 e



Derajat kejenuhan dan kondisi tanah Keadaan Tanah



Derajat kejenuhan (SR)



Tanah kering



0



Tanah agak lembab



> 0 - 0,25



Tanah lembab



0,26 - 0,50



Tanah sangat lembab



0,51 - 0,75



Tanah basah



0,76 - 0,99



Tanah jenuh air



1



2. Hubungan berat yang umum dipakai Kadar air (w) adalah ukuran keberadaan air dalam tanah



WW w WS



X 100%



Dinyatakan dalam persen. Range = 0 – 100 %.



Va



udara



Wa=0



Vw



air



Ww



Vv Wt



Vt Vs



Butiran tanah



Ws



Utk tanah2 organik, w > 100%



Diagram fase



6



3. Hubungan berat dan volume



Berat volume (unit weight)= 



W   V



 W  Ws 1  w  W Ws  Ww  Ws   Ws 1  wc      V V V V Bila :



Maka :



Ws d V



 d = DRY UNIT WEIGHT



   d 1  wc   d 







1  wc 



4. Hubungan , e, wc, Gs a. SPESIFIC GRAVITY = GS



s Gs  w w 



Ww W  Vw  w ........(1) Vw w



s 



Ws Vs



Untuk Vs = 1  s = Ws



,



Jadi : Gs 



Ws



wc 



Ww  Ww  wc  Ws  wc  Gs   W Ws



w



 Ws  Gs   W



Bila :



Ww  wcGs w  1 dan 2



Ww  wcGs ....................(2) V  Vw = wcGs



BILA : Vs = 1  e = VV V = Vs + Vv  V = 1+e



b. BERAT VOLUME =  Ww  Ws W  V V w G   Gs  w   c s w 1 e G  wc  1   s w 1 e



c. BERAT VOLUME KERING = d



 



d 



Ws Gs w  V 1 e



d. DERAJAT KEJENUHAN = SR



Vw wc Gs SR    S R  e  wc  Gs Vv e



e. BERAT VOLUME TANAH JENUH = SAT



W wcGs w  Gs w Gs w wc  1   V 1 e 1 e   d wc  1



 SAT   SAT



ATAU juga dapat ditulis sebagai berikut :



 SR = 1  e = Wc Gs



 SAT



e. w  Gs w e  Gs    w 1 e 1 e



air



W



Vv = e



Ww= w.Gs.w



water



Vw= w.Gs



Ws = Gs.w



solid



Vs= 1



V=1+e



Gambar 2.2. Tiga fase tanah yang terpisah dari elemen tanah , dimana volume solid/ butiran tanah = 1



water



Vv = V w = e



solid



Vs = 1



V=1+e



Ww = e.w



Volume



Ws = Gs.w



Weight



Gambar 2.3.



Elemen tanah jenuh dengan volume solid/butiran tanah = 1



Nilai khas Specific gravity butiran tanah (Gs) Macam tanah



Berat jenis (Gs)



Kerikil



2,65 - 2,68



Pasir



2,65 - 2,68



Lanau anorganik



2,62 - 2,68



Lempung organik



2,58 - 2,65



Lempung anorganik



2,68 - 2,75



Humus



1,37



Gambut



1,25 - 1,80



4. Kerapatan relatif a. Kerapatan relative ( DR) digunakan untuk menentukan kerapatan tanah berbutir kasar di lapangan.



DR



emax  e  100% emax  emin



i---------------i---------------------------------i e max e e min



e = Angka pori tanah di lapangan e max = Angka pori tanah kondisi paling lepas e min = Angka pori tanah kondisi paling padat



b. Hubungan antara DR dengan kondisi tanah di lapangan D R (%) 0 - 15



Keadaan Tanah Di Lapangan Sangat Lepas ( Very Loose)



15 - 50



Lepas ( Loose)



50 - 70



Tengah ( Medium)



70 - 85



Padat (dense)



85 - 100



Sangat padat ( very dense)