Ibn Jarir Al-Thabari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IBN JARIR AL-THABARI (224 H – 310 H/839 M – 925 M)



11180340000064 11180340000124



ARRIJAL WAHID ARIEF M. FAJRIL LUBABIL L.



ABU JA’FAR MUHAMMAD BIN JARIR BIN YAZID BIN KATSIR BIN GHALIB AL-THABARI SUMBER GAMBAR: HTTP://DZIAUNTAIANCINTA.BLOGSPOT.COM



BIOGRAPHY • Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib al-Thabari • Lahir: 224 M/839 H, Amol, Tabaristan, Iran • Hafal Qur’an di usia 7 tahun • Imam sholat di usia 8 tahun • Menulis hadis di usia 9 tahun



SOURCE: WIKIPEDIA



BIOGRAPHY 236 H



Ray, Tehran, Iran



Muhammad bin Humaid al-Razi



Hadis, Sirah Nabawiy, dan Sejarah Islam 241 H



242 H



Kufah



Baghdad



Ahmad ibn Hambal



Fiqih



(imam hambali terlebih dahulu wafat)



Bashrah



Muhammad bin al-Ma’alli



Hadis



Muhammad bin Basyar



Hanna bin al-Sary



Abu Kuraib Muhammad



Menetap di Baghdad



1st Period



RAY (TEHRAN IRAN)



BAGHDAD



BASHRAH



KUFAH



BIOGRAPHY 245 H



Syam



Al-Abbas bin al-Walid al-Bairuni Qira’at Syamiyyin



Mesir



al-Muzani Fiqih Syafi’i



290 H 310 H



Mesir



Muhammad bin Abdullah bin al-Hakam



Fiqh Maliki



Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah



Thabaristan Wafat di Baghdad



Abu Kuraib Muhammad



2nd Period



SYAM



MESIR



TABARISTAN



BAGHDAD (wafat)



BOOKS Adab al-Qadhah → Adab Hakim Adab al-Manasik → Adab berhaji Adab al-Nufus → Akhlak muslimin Ahkam Syara’i al-Islam (Lathif al-Qaul fi al-Bayan ‘an Ushul al-Ahkam) → Kaidah-kaidah Ushuliyyah dalam menetapkan hukum • Ikhtilaf al-’Ulama (Ikhtilaf ‘Ulama al-Amshar fi Ahkam Syara’I al-Islam) → Perdebatan ahli fiqh • Basith al-Qaul fi Ahkam Syara’I al-Islam → Fiqh • Tarikh al-Umam wa al-Muluk (Tarikh al-Thabari)→ Sejarah manusia • • • •



BOOKS • Tarikh Rijal min al-Shahabah wa al-Tabi’in → Riwayat hidup sahabat & tabiin • Kitab al-Tabshir → surat-menyurat • Tahdzib al-Atsar wa Tafshil al-Tsabit ‘an Rasulullah Saw. min al-Akhbar → Hadis • Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ay’ al-Qur’an (Tafsir alThabari) • Al-Jami’ al-Qira’at



TEOLOGI DAN FIQH Teologi



Sunni



Madzhab Fiqh



Syafi’iyyah



al-Jaririyyah*



*yang dalam teori fiqh nya lebih dekat kepada Syafi’iyyah



SUMBER PENAFSIRAN • Sumber penafsiran dalam Tafsir al-Thabari adalah bi al-ma’tsur • Namun beliau tidak hanya mengutip riwayat tapi juga mengkritisi riwayat-riwayat tersebut serta mengutip pendapat yang lebih kuat (rajih) apabila terdapat perbedaan pendapat di kalangan sahabat atau tabiin



METODE DAN CORAK TAFSIR • Tahlili : memaparkan berbagai aspek dan merinci seperti munasabah antar ayat maupun antar surat, menjelaskan asbabul nuzul, mengutib hadist-hadist nabi, pendapat sahabat dan tabi’in, serta menggunakan tartib mushafi yang ada dalam mushaf usmani. • Adapun tafsir al-Thabari tidak memiliki corak khusus dalam penafsiranya, karena al-Thabari menafsirkan ayat-ayat al-qur’an berdasarkan riwayat. Meskipun seringkali beliau melakukan tarjih terhadap riwayat dan pendapat yang ia kutip



CONTOH PENGUTIPAN AL-THABARI Pengutipan oleh alThabari



Penafsiran al-Qur’an dengan al-Qur’an Penafsiran al-Qur’an dengan hadist Nabi



Penafsiran al-Qur’an dengan pendapat Sahabat Penafsiran al-Qur’an dengan pendapat Tabi’in



PENAFSIRAN AL-QUR’AN DENGAN AL-QUR’AN



Juz 6, hal. 575



• Ketika al-Thabari menjelaskan kata ‫ المحصنات‬dalam An-Nisa ayat 24, beliau mengartikannya dengan ‘terjaga kemaluannya’ seperti yang dimaksud dalam al-Tahrim ayat 12



PENAFSIRAN AL-QUR’AN DENGAN HADIST NABI



Juz 1, hal. 267



Dalam menafsirkan al-Baqarah ayat 7, beliau mengemukakan hadis dengan perawi yang tsiqah



PENAFSIRAN AL-QUR’AN DENGAN PENDAPAT SAHABAT



Juz 1, hal. 306-307



al-Thabari mengemukakan pendapat Ibnu Abbas saat menafsirkan alBaqarah ayat 14



PENAFSIRAN DENGAN PENDAPAT TABI’IN al-Thabari mengutip dari Mujahid dalam ranah menjelaskan perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah saksi dalam pelaksanaan hukuman cambuk seratus kali terhadap pezina perempuan



Juz 17, hal. 145



Kata Thaifah menurut perkataan orang Arab bisa diartikan satu orang atau lebih. Mujahid berpendapat bahwa hukuman cambuk dapat dilaksanakan meskipun hanya terdapat satu orang saksi. Namun, al-Thabari lebih mengutamakan sakti tidak kurang dari empat orang*



*next slide



Juz 17, hal. 149



Sebelum bagian ini, al-Thabari juga mengemukakan beberapa pendapat ulama mengenai hukum yang sama, ada yang berpendapat dua, tiga, dan lainnya. Namun kemudian al-Thabari berpendapat untuk lebih mengutamakan saksi tidak kurang dari empat orang. Hal ini membuktikan pen-tarjih-an beliau akan suatu riwayat/pendapat.



KARAKTERISTIK TAFSIR • Secara umum tafsir ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah kitab tafsir bil ma’stur yang sempurna, yaitu pentarjihan terhadap riwayat, membahas masalah qira’at, dan terkadang mengutip syair-syair arab.



MELAKUKAN TARJIH



Kata yang bergaris bawah berarti ‘yang benar dalam hal ini menurutku adalah hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw. seperti ini’



MENGEMUKAAN QIRA’AT



Dalam halaman ini terlihat bahwa alThabari mengutip beberapa pendapat qira’at mengenai alBaqarah ayat 34



Juz 1, hal. 560



MENGEMUKAAN QIRA’AT



Juz 1, hal. 561



Kemudian sesuai dengan karakteristik sebelumnya, beliau memberikan tarjih terhadap pendapat-pendapat tersebut



PENAFSIRAN DENGAN SYAIR ARAB



REFRENSI MUFASSIR • • • • •



Hadist-hadist nabi Pendapat shahabat Pendapat para tabi’in Syair arab Sirah nabawiyah Ada 10 shahabat yang sering di jadikan rujukan diantaranya: khulafah al-rasyidin, abdullah bin mas’ud,dan abdullah bin abbas. Adapun rujukan dari kalangan tabi’in: tafsir zaid bin aslam, tafsir ibnu juraij, dan tafsir muqatil bin hayyan. Rujukan dalam hal kebahsaan, nahwu, dan syair klasik: kitab Ali bin Hamzah al-kisai, kitab ma’ani alqur’an al Farabi dan kitab majazi al qur’an



SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN TAFSIR • Sitematika yang digunakan oleh al-Thabari tidak jauh berbeda dengan mufassir sebelumnya yang menggunakan metode tahlili. Adapun lebih jelasnya, yaitu: • Kitab tafsir ini memiliki beberapa jilid, atar penerbit berbeda-beda ada yang 7 jilid cetakan muassasah ar-risalah, 10 jilid, 15 jilid, 16 jilid cetakan maktabah ibnu taymiyyah dan 24 jilid. Untuk kelanjutannya di slide berikut



AL-THABARI MENGAWALI KITABNYA DENGAN LATAR BELAKANG BELAKANG PENULISAN DAN PENEJELASAN MENGENAI METODENYA



KEMUDIAN MASUK DALAM KE RANAH PENAFSIRAN BELIAU DIAWALI DENGAN BASMALAH TAPI ADA PERBEDAAN PENULISAN DALAM PENERBITANYA, NAMA SURAT DAN ‫القول في تأويل او تفسير كذا و كذا‬



LALU AL-THABARI MEMBAHAS AYAT PERAYAT DALAM AL-QUR’AN DAN MENYEBUTKAN RIWAYAT NABI, SAHABAT, DAN TABI’IN SETELAH PENYEBUTAN AYAT AL-QUR’AN