8 0 131 KB
KEPERAWATAN DASAR PROFESI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN STROKE HEMORAGIK
OLEH : IDA AYU DWI NANDY SWARI NIM. 2002621007
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2020
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan 1. Identitas Nama
: Tn. I
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 60 Tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Hindu
Suku
: Bali
Alamat
: Jalan Waturenggong Denpasar
Tanggal masuk
: Jumat, 27 November 2020
Tanggal Pengkajian
: Senin, 30 November 2020
Nama Penanggung Jawab
: Ny. S
Hubungan Penanggung Jawab
: Istri
Diagnosa Medis
: Stroke Hemoragik
2. Status Kesehatan Kesadaran
: Composmetis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Frekuensi Nafas
: 20 x/menit
Frekuensi Nadi
: 82 x/menit
Temperatur
: 37,5oC
3. Keluhan Utama : Saat pengkajian, pasien mengalami kesulitan bicara, kelemahan pada ekstremitas kanan atas dan bawah, pasien tidak dapat berjalan karena kelemahan pada kaki kanan dan gangguan keseimbangan 4. Riwayat Penyakit Saat ini : Tn. I (60 tahun) dirawat di RSPTN Universitas Udayana dengan diagnosa medis stroke hemoragik. Diagnosis pasien ditegakkan dengan pemeriksaan
CT scan dengan kesan intracranial bleeding. Saat ini pasien dirawat di Ruang Gautama hari ke-3. Pasien saat ini terpasang infus dan cateter urine 5.
Riwayat Penyakit Masa Lalu : Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan hiperkolesterol
6.
Riwayat Penyakit Keluarga
: Keluarga pasien mengatakan bahwa dahulu ayah pasien
menderita penyakit hipertensi 7. Genogram
Klien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, klien tinggal bersama istri dan anaknya 8.
Riwayat Lingkungan
:
Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk, yang mana dibagian belakang rumah pasien adalah selokan yang sudah tidak dialiri air serta banyak sampah. Di rumah pasien terdapat ventilasi dan cahaya yang masuk kerumah sudah lumayan cukup. Pasien sudah memiliki kamar mandi dan WC dengan jenis WC adalah WC duduk. 9.
Pengkajian Kebutuhan dasar Manusia Oksigenasi Frekuensi nafas pasien : 20 x/menit. Tidak ada keluhan sesak nafas Cairan Pasien terpasang infus dan kateter Nutrisi Antropometri : BB : 60 kg TB : 170 cm IMT : BB (kg ) / TB2 (m) = 60/2,89= 20,76 (IMT Normal) (Rentang IMT Normal menurut WHO = 18,5 – 22,9) B (Biochemical) (Tidak terkaji)
C (Clinic) Pasien memiliki IMT yang normal, sehingga tubuh pasien tampak proporsional antara tinggi badan dan berat badannya D (Diet) Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi dan lauk pauk seadanya seperti sayur dan tempe tahu Setelah sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya habis ½ porsi piring. Eliminasi (BAK/BAB) : BAB: Frekuensi
→ 1 kali sehari (di pagi hari)
Konsistensi
→ Konsistensi dari BAB yaitu lembek
Warna
→ Warna kuning kecoklatan
BAK: Frekuensi
→ ± 5-6 kali sehari, 1 kali BAK sebanyak ± 200 ml (Total volume urin =
1000-1200ml/hari Warna
→ Kuning agak keruh
Rasa Nyaman Aman Pasien sering mengekspresikan wajah menahan nyeri ekstremitas yang dirasakan Tidur dan Istirahat Keluarga pasien mengatakan biasanya pasien tidur malam sekitar pukul 22.00, namun tidak pernah lewat dari pukul 24.00. Pasien bangun pagi pukul 06.00. Kualitas tidur pasien baik, pasien biasanya terbangun di malam hari untuk BAK namun setelah itu pasien dapat tidur dengan nyenyak kembali. Pasien tidak memiliki kebiasaan tidur siang. Personal Hygiene Pasien tampak bersih, dengan pakaian yang rapi. Keluarga pasien mengatakan pasien mandi biasanya 2 kali dalam sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, Pemenuhan ADL pasien dibantu oleh keluarga
10. Pengkajian dan Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi) a. Kulit, rambut dan kuku Distribusi rambut:
Tidak ada kerontokan rambut
Lesi
:
Ya
Tidak
Warna Kulit
:
Ikterik
Sianosis
Kemerahan
Pucat
Akral
:
Hangat
Panas
Dingin kering
Dingin
Turgor
:
kembali normal
Oedem
:
Ya
Tidak
Lokasi
Pink
Sianosis
Lain-lain……………..
Simetris
Asimetris
Lesi:
Ya
Tidak
Warna Kuku : b. Kepala dan Leher Kepala
:
Deviasi Trakea:
Pembesaran Kelenjar Tiroid
:
Ya
Tidak
Gangguan Penglihatan
:
Ya
Tidak
Menggunakan Kacamata
:
Ya
Tidak
Pupil
:
Isokor
Sklera/Konjungtiva
:
Anemis
Gangguan Pendengaran
:
Ya
Menggunakan Alat Bantu Dengar
:
Ya
Ya
Tidak
Lain-lain:……………
c. Mata dan Telinga
Tes Weber
:
Tes Rinne
Visus:
Anisokor
Ukuran:
Ikterus Tidak
Tidak
Tes Swabach
Lain-lain: d. Sistem Pernafasan Batuk
:
Ya
Tidak
Sesak
:
Ya
Tidak
-
Inspeksi
: Bentuk dada simetris, gerakan dada simetris, warna kulit sama dengan warna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada lesi
-
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
-
Perkusi
: Perkusi dada sonor, tidak ada nyeri saat bernafas, fokal premitus simetris
-
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara tambahan
Lain-lain:-
e. Sistem Kardiovaskular Nyeri Dada
:
Ya
Tidak
Palpitasi
:
Ya
Tidak
CRT
:
3 dtk
-
: Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi pada dada pasien dan tidak
Inspeksi
terdapat benjolan pada dada pasien -
Palpasi
: Tidak terdapat nyeri tekan pada dada klien
-
Perkusi
: Batas jantung normal
-
Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan dan irama jantung terdengar teratur dengan suara lub-dub yang beraturan
Lain-lain: f. Payudara Wanita dan Pria : bentuk simetris, tidak ada benjolan. g. Sistem Gastrointestinal Mulut
:
Bersih
Kotor
Mukosa
:
Lembab
Kering
Pembesaran Hepar
:
Ya
Abdomen
:
Meteorismus
Peristaltik
: - x/menit
Berbau Stomatitis Tidak Asites
Nyeri Tekan
Lain-lain:h. Sistem Urinarius Penggunaan Alat Bantu/Kateter
:
Ya
Tidak
Kandung Kencing, Nyeri Tekan
:
Ya
Tidak
Gangguan
Oliguria
Retensi
Nokturia
Lain-lain:
:
Anuria
Inkontinensia
i. Sistem Reproduksi Wanita dan Pria : Tidak ada masalah dengan reproduksi j. Sistem Saraf GCS
: Eye: 4
Rangsangan Meningeal
Verbal: 1 :
Motorik: 4
Kaku Kuduk
Kernig
Brudzinski I Reflek Fisiologis
:
Patela
Reflek Patologis
:
Babinski
Trisep
Bisep
Chaddock
Brudzinski II Achiles
Oppenheim
:
Rossolimo
Gordon
Schaefer
Bebas
Terbatas Lokasi:
Stransky
Gonda Gerakan Involunter
: Tidak Ada
Lain-lain: k. Sistem Muskuloskeletal: Kemampuan Pergerakan Sendi
:
Deformitas
:
Ya
Tidak
Fraktur
:
Ya
Tidak
Kekakuan
:
Ya
Tidak
Nyeri Sendi/otot
:
Ya
Tidak
Kekuatan Otot
: 222
555
222
555
Lokasi
Lain-lain: l. Sistem Imun Perdarahan Gusi
:
Ya
Tidak
Perdarahan Lama
:
Ya
Tidak
Pembengkakan KGB :
Ya
Tidak
Keletihan/Kelemahan :
Ya
Tidak
Lokasi
Lain-lain: m. Sistem Endokrin Hiperglikemi
:
Ya
Tidak
Hipoglikemi
:
Ya
Tidak
Luka Gangrene
:
Ya
Tidak
Lain-lain:11. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik : 12. Terapi -
CT Scan dan Pemeriksaan TTV : Citicolin sodium, per IV, 2x1 hari, sediaan 1 ampul: 500 mg/4 ml. Dosis 1g/hari
A. Analisis Data No. 1.
Data
Etiologi
Data Subjektif : -
Stroke Hemoragik
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mempunyai riwayat hipertensi
Masalah Keperawatan Risiko ketidakefektifan
Perdarahan Arakhnoid
perfusi jaringan otak
dan hiperkolesterol Data Objektif : -
Hematoma Cerebral
Hasil pemeriksaan CT scan: kesan intracranial bleeding
-
Suplai darah ke otak menurun
Klien mengalami kesulitan berbicara Perfusi cerebral tidak adekuat
Iskemik, infark jaringan cerebral Risiko ketidakefektifan perfusi 2
jaringan otak Stroke Hemoragik
Data Subjektif: -
Keluarga
mengatakan
pemenuhan
ADL pasien dibantu oleh keluarga Data Objektif: -
fisik Perdarahan Arakhnoid Hematoma Cerebral
Pasien mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan atas dan bawah
Perdarahan Subarakhnoid
Pasien tidak dapat berjalan karena kelemahan pada kaki kanan dan
Hambatan mobilitas
Peningkatan TIK
gangguan keseimbangan Vasospasme pembuluh darah serebral Disfungsi otak lokal
Hemiparasis Hambatan mobilitas fisik B. Diagnosa Keperawatan Adapun diagnosa keperawatan yang diangkat adalah sebagai berikut: 1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intrakranial 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular ditandai dengan gangguan sikap berjalan, penurunan rentang gerak, dan instabilitas postur
C. Perencanaan Keperawatan No. 1.
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan Risiko
Setelah
ketidakefektifan
keperawatan
Intervensi
diberikan selama
Rasional
asuhan NIC label 3x24
jam Manajemen Edema Serebral
perfusi jaringan diharapkan perfusi jaringan serebral otak
pasien baik dengan kriteria hasil:
berhubungan
NOC Label
dengan perdarahan
NIC label Manajemen Edema Serebral
1. Monitor status neurologi, TIK, dan TTV klien
1. Untuk
mengetahui
abnormalitas pada pasien
2. Posisikan tinggi kepala tempat
2. Posisi kepala head-up dan
Perfusi jaringan: Serebral
tidur 30˚ atau lebih, batasi cairan
membatasi cairan merupakan
-
pasien
upaya
TTV dalam batas normal
intrakranial
1. Tekanan Darah : Diastol 60-80 mmHg 2. Frekuensi nafas : 12-20x/menit
3. Kolaborasi
pemberian
obat
4. Suhu : 36,5-37,5˚C
3. Obat
cotocolin
bermanfaat sebagai pelindung
hari, dosis sediaan: 500mg/4ml,
otak
dosis 1g/hari.
menurunkan TIK 4. Pasien
4. Edukasi
klien
dan
keluarga
dan
manitol
diistirahatkan
memperlancar
Hambatan
perfusi
untuk untuk dan
Tidak ada keluhan sakit kepala
mengenai :
menghindari valsava manuver
dan mual
-
Istirahat yang cukup
untuk mencegah peningkatan
Tidak ada peningkatan tekanan
-
Hindari valsava manuver
TIK
intrakranial 2.
sodium
citocolin sodium per IV, 2x1
3. Nadi : 60-100 x/menit
-
mencegah
peningkatan TIK
Sistol 100-120 mmHg
-
untuk
Setelah
dilakukan
tindakan Peningkatan Latihan
Peningkatan Latihan
mobilitas
fisik keperawatan selama 3x24 jam, klien
berhubungan
mampu melakukan aktivitas ringan
dengan gangguan dengan kriteria hasil: neuromuskular ditandai gangguan
sikap
klien
melakukan
latihan fisik
1. Klien 2. Klien
gerak,
pasien
dan
dapat
menyusun
strategi mengatasinya mampu
menggerakan
mampu
menggerakkan
2. Anjurkan klien untuk melakukan
2. ROM berguna untuk mencegah
latihan fisik seperti ROM aktif
kekakuan
dan pasif
meningkatkan rentang gerak
3. Kolaborasi
pemberian
terapi
farmakologis
otot
dan
3. Terapi farmakologis digunakan untuk menunjang pengobatan
postur
pasien 4. Edukasi mengenai
klien
dan
keluarga
langkah-langkah
ROM aktif dan pasif
D.Implementasi Keperawatan
mobilisasi sehingga
persendiannya
instabilitas
1. Untuk mengetahui kemampuan hambatan dalam latihan fisik
NOC Label
ototnya
penurunan dan
hambatan
dengan Pergerakan
berjalan, rentang
1. Kaji keterbatasan sendi dan
4. Diharapkan keluarga
pasien
dapat
dan
menerapkan
gerakan ROMnya dirumah
Hari dan Tanggal Senin, 30
No. Diagnosa 1
November 2020
Jam 08.00-09.00 WITA
Implementasi
Evaluasi Tindakan
NIC label
Data Subjektif :
Manajemen Edema Serebral
-
1. Memonitor status neurologi, TIK, dan
Keluarga mengerti
TTV klien
mengatakan edukasi
yang
diberikan yaitu menghindari
2. Memposisikan tinggi kepala tempat
valsava manuver dan berikan
tidur 30˚ atau lebih, batasi cairan pasien
waktu pasien beristirahat
3. Berkolaborasi pemberian obat citocolin sodium per IV, 2x1 hari, dosis sediaan: 500mg/4ml, dosis 1g/hari
Data Objektif : -
4. Memberikan edukasi klien dan keluarga mengenai :
Pasien tampak kooperatif saat diberikan intervensi
-
Pasien
mendapat
obat
-
Istirahat yang cukup
citocolin sodium per IV, 2x1
-
Hindari valsava manuver
hari,
dosis
sediaan:
500mg/4ml, dosis 1g/hari Senin, 30 November 2020
2
08.00-09.00 WITA
NIC label
Data Subjektif :
Peningkatan Latihan 1. Mengkaji
keterbatasan
sendi
dan
Keluarga mengatakan sudah memahami langkah-langkah
hambatan klien melakukan latihan fisik
ROM aktif dan pasif
2. Menganjurkan klien untuk melakukan Data Objektif : latihan fisik seperti ROM aktif dan pasif
-
Klien
bersama
perawat
3. Berkolaborasi
pemberian
terapi
farmakologis
melakukan
gerakan
aktif dan pasif
4. Memberikan edukasi klien dan keluarga mengenai langkah-langkah ROM aktif dan pasif
E. Evaluasi Keperawatan No.
Tanggal
Diagnosa
Evaluasi
Paraf
ROM
1
Senin, 30
Keperawatan Risiko
Data Subjektif :
November 2020
ketidakefektifan
-
Keluarga mengatakan mengerti edukasi yang diberikan
perfusi jaringan otak
yaitu menghindari valsava manuver dan berikan waktu
berhubungan
pasien beristirahat
dengan
perdarahan intrakranial
Data Objektif : -
Pasien tampak kooperatif saat diberikan intervensi
-
Pasien mendapat obat citocolin sodium per IV, 2x1 hari, dosis sediaan: 500mg/4ml, dosis 1g/hari
Assesment : Tujuan tercapai sebagian Planing : 2.
Senin, 30 November 2020
Monitor TTV dan TIK Hambatan mobilitas Data Subjektif : fisik dengan
berhubungan gangguan
neuromuskular ditandai
rentang
Keluarga mengatakan sudah memahami langkah-langkah ROM aktif dan pasif
Data Objektif dengan
gangguan berjalan,
-
-
sikap
Klien bersama perawat melakukan gerakan ROM aktif dan pasif
penurunan Assesment : gerak,
instabilitas postur
dan Tujuan tercapai sebagian Planing :
Monitor kekuatan otot dan rentang gerak pasien Mahasiswa
(Ida Ayu Dwi Nandy Swari) NIM.2002621007