Identifikasi Golongan Asam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IDENTIFIKASI GOLONGAN ASAM ( ASAM BENZOAT, ASAM SALISILAT, ASETOSAL )



I.



TEORI DASAR Menurut Arrenius asam adalah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H-. Sedangkan menurut Lowry, asam adalah proton donor dan basa adalah proton akseptor. Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memilki sifat-sifat yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan sifat suatu larutan. Asam asetat sejauh ini merupakan asam karboksilat yang penting diperdagangan, industry dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini menjadi padatan seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 70C), dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organic. Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu sat yang dapat member proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam borat, asam salisilat, asam benzoate dan lain sebagainya (Widyanto, 2008). Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organic yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni disebut asam asetat glasial adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,70C. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, glukosa asetat dan polivinal



asetat



(Henry,



1



1974).



Asam borat merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau asam klorida pada boraks. Dimana boraks adalah senyawa kimia natrium tetrabonat (NaB4O7), berbentuk padat jika dilarutkan dalam air akan menjadi natrium hidroksida. Boraks ataupun asam borat memiliki khasiat antiseptika. Pemakaiannya dalam obat-obatan seperti bedak, salep, dan lain-lain ,Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol, atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan pengoksidasi



kuat



(Widyanto,



2008).



Acetosal atau asam asetilsalisilat adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antiseptik (terhadap demam), dan anti inflamasi (peradangan). Acetosal juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan



II.



jantung



(Khopkar,



ALAT DAN BAHAN Alat: a. pipet tetes b. tabung reaksi c. lampu spiritus d. spatel e. cawan porselen f. kertas saring g. rak tabung h. penjepit tabung. Bahan: a. alkohol b. gliserol c. etanol d. HCl e. NaOH 2



1990).



f. Eter g. Kloroform h. Fehling i. Zwiker j. AgNO3 k. H2SO4 l. NH4OH m. aqua bromata.



III.



PROSEDUR KERJA 1.



Asam Asetat



Reaksi warna 1. Masukkan asam asetat pada tabung reaksi dan tambah FeCl3 2. Dihasilkan warna merah coklat koloid 3. Ditambah lagi asam asetat 4. Hilang menjadi ferri oxy asetat 5. Masukkan asam asetat pada tabung reaksi dan tambah alkohol 6. Ditambah H2SO4 7. Dihasilkan bau etil asetat 2.



Asam Salisilat



Reaksi warna 1. Masukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah FeCl3 Dihasilkan warna ungu 2. Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah NaOH ditambah HCl dihasilkan warna putih 3. Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah aqua bromata dihasilkan warna putih.



3



3. Acetosal Reaksi warna 1. Masukkan acetosal pada tabung reaksi dan tambah FeCl3,dipanasi



dihasilkan



warna violet 2. Ditambah asam warna violet hilang 3. Dimasukkan acetosal pada tabung reaksi dan tambah Marquis dihasilkan



warna



merah darah



4. Reaksi Marquis Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah formalin ditambah H2SO4 pekat dihasilkan warna merah rose/carmin.



5. Reaksi spica a. Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah HNO3 5% diencerkan, ditambah NH4OH berlebih dihasilkan warna kuning emas b. Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah cuprifill dihasilkan warna hijau, ditambah NaOH dihasilkan warna biru hitam c. Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah KING dihasilkan warna orange d. Dimasukkan asam salisilat pada tabung reaksi dan tambah alcohol ditambah zwikker B dihasilkan warna hijau muda



6. Reaksi Frohde a. Ditambah Ammonium Molybdat lalu tambah H2SO4 pekat dihasilkan warna violet b. Ditambah diazo lalu tambah amil alcohol dihasilkan warna tertarik c. Dimasukkan acetosal pada tabung reaksi dan tambah cuprifill dihasilkan endapan biru d. Dimasukkan acetosal pada tabung reaksi dan tambah fehling dihasilkan warna biru gelatin lama-lama biru kehijauan. 4



IV. TABEL PENGAMATAN PENGAMATAN IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ASAM Jenis Identifikasi Organoleptis Bentuk Warna Bau Rasa pH Kelarutan Dalam air dalam asam dalam basa Dalam pelarut organik Fluoresensi padatan Dalam air Dalam asam Dalam basa Reaksi Warna +FeCl3 Reaksi Cuprifil Zat + CuSO4 + NaOH Reaksi Marquis 2 tts paraformaldehid + 5 tts H2SO4 (p) Reaksi Frohde Esterifikasi dengan methanol ( 2 tts H2SO4 (p) tutup dng kapas basah,panaskan kirakira 5 menit ) Esterifikasi dengan etanol



Asam benzoat



Asam salisilat



Asetosal



Hablur halus Tidak berwarna Tidak berbau 3



Hablur,putih Tidak berwarna Tidak berbau asam 3



Hablur,putih Tidak berwarna Tidak berbau asam 3



Tidak larut Tidak larut larut -



Tidak larut Tidak larut larut -



Tidak larut Tidak larut larut -



Tidak berpendar Tidak berpendar Tidak berpendar



Berpendar Berpendar Berpendar



Tidak berpendar Tidak berpendar Berpendar



Endapan kuning



ungu



Endapan ungu lemah



Endapan biru tua/ abu-abu



Hijau alpukat



Hijau tosca



Endapan putih



Endapan merah ros



Endapan merah darah



-



-



-



Bau menyengat framboz



Bau minyak gandapura



Bau aseton ( cutex )



Bau menyengat framboz



Tidak berbau



Bau aseton ( cutex )



5



Reaksi lain: …



CATATAN :



1. as.oksalat + resorcine + etanol + H2SO4 ( p) 2 tts ,panaskan kira-kira 5 menit ( akan terbentuk larutan warna hitam ). 2. as.oksalat + resorcine + methanol + H2SO4 (p) 2 tts , panaskan kira-kira 5 menit ( akan terbentuk larutan warna coklat ). 3. as.oksalat + resorcine + glycerol +H2SO4 (p) 2 tts, panaskan kira-kira 5menit ( akan terbentuk larutan warna merah )



V. GAMBAR PENGAMATAN



Gambar 1



Gambar 2



Ket : Gambar 1 : Uji pH ( as. Benzoat, as.salisilat, acetosal ) Gambar 2 : Reaksi cuprifill + ( as. Benzoat, as. Salisilat, acetosal )



6



Gambar : Reaksi FeCl3 + (as. Benzoat, as. Salisilat, acetosal )



7