IGLOO (Pengantar Arsitektur) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IGLOO



Iglo atau igloo (bahasa Inuktitut: iglu / ᐃᒡᓗ, "rumah", bentuk jamak: iglooit atau igluit) adalah rumah atau tempat tinggal sementara, berbentuk kubah dan dibangun dari balok-balok salju. Sejak abad ke-20, istilah igluvigaq (bentuk jamak: igluvigait) sering digunakan untuk rumah yang dibangun dari salju, agar berbeda dengan istilah untuk rumah biasa. Walaupun iglo identik dengan tempat tinggal orang Inuit, iglo banyak dibangun orang Kanada yang tinggal di Arktik Tengah dan wilayah Thule di Greenland. Salju juga digunakan sebagian orang Inuit untuk melapisi rumah yang dibangun dari tulang ikan paus dan kulit hewan. Salju cocok digunakan sebagai insulator (bahan penyekat) dari cuaca dingin. Suhu ruangan di dalam iglo jauh lebih hangat, dan memungkinkan manusia untuk hidup walaupun suhu di luar bisa mencapai -46 °C. Bahkan dinding-dinding iglo yang sepenuhnya dibuat dari salju, lebih sanggup bertahan menghadapi artileri modern daripada barikade tembok. Karena dinding iglo dapat menyerap ledakan artileri, hampir tidak terlihat dari angkasa, dan tak dapat ditemukan oleh sensor infra merah yang membimbing peluru kendali. LANGGAM Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang berdasarkan kebutuhan lokal, ketersediaan bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal. Definisi luas dari arsitektur vernakular adalah teori arsitektur yang mempelajari struktur yang dibuat oleh masyarakat lokal tanpa intervensi dari arsitek profesional. Arsitektur vernakular bergantung pada kemampuan desain dan tradisi pembangunan lokal. Namun, sejak akhir abad ke-19 telah banyak arsitek profesional yang membuat karya dalam versi gaya arsitektur vernakular ini. Istilah vernakular berasal dari kata  vernaculus di Bahasa Latin, yang berarti "domestik, asli, pribumi", dan dari Verna, yang berarti "budak pribumi" atau "budak rumah-lahir". Dalam linguistik, vernakular mengacu pada penggunakan bahasa tertentu pada suatu tempat, waktu, atau kelompok. Dalam arsitektur, vernakular mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada waktu atau tempat tertentu (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain). Arsitektur vernakular ini paling sering digunakan untuk bangunan tempat tinggal.



Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan komprehensif. Arsitektur vernakular merupakan istilah yang juga merepresentasikan arsitektur primitif atau asli, arsitektur adat, arsitektur leluhur atau tradisional, arsitektur pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur informal, atau arsitektur tanpa arsitek. Arsitektur vernakular tidak dapat disamakan dengan arsitektur tradisional, meskipun ada hubungan di antara keduanya. Arsitektur yang didesain oleh arsitektur profesional biasanya tidak dapat dianggap sebagai vernakular. Frank Lloyd Wright menggambarkan arsitektur vernakular sebagai “bangunan masyarakat yang muncul untuk menanggapi kebutuhan yang ada, sesuai dengan lingkungan, dan dibangun oleh orang-orang yang mengetahui secara jelas kebutuhan yang diinginkan”. Arsitektur vernakular dipengaruhi oleh berbagai aspek berbeda, mulai dari perilaku manusia hingga kondisi lingkungan, yang membuat bentuk bangunan menjadi berbeda-beda tergantung fungsinya.



Iklim Salah satu pengaruh paling besar pada arsitektur vernakular adalah ikim dari daerah tempat bangunan tersebut dibuat. Bangunan di iklim dingin biasanya lebih tertutup dengan jendela yang berukuran kecil atau sama sekali tidak ada. Sebaliknya bangunan di iklim hangat cenderung dibangun dengan material yang ringan dan ukuran ventilasi yang besar. Bangunan juga memiliki bentuk berbeda tergantung pada tingkat curah hujan di wilayah tersebut. Contohnya seperti rumah panggung yang dibangun pada daerah sering banjir. Demikian pula untuk daerah dengan angin kencang, pasti bangunan dibuat khusus untuk melindungi mereka dari angin dan melawan arah angin. Pengaruh iklim pada arsitektur vernakular bisa membuat struktur bangunan menjadi sangat kompleks. Struktur bangunan vernakular di wilayah Timur Tengah contohnya, sering kali memiliki halaman di bagian tengah rumah dengan air mancur atau kolam untuk mendinginkan udara. Hal-hal seperti ini tidak didesain khusus oleh seseorang apalagi arsitek, tetapi muncul akibat trial and error yang telah dirasakan oleh berbagai generasi, jauh sebelum adanya teori yang dapat menjelaskan bagaimana cara membuat bangunan.



Budaya Cara hidup dari penggunanya, serta bagaimana mereka menggunakan bangunan, memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap bentuk bangunan. Banyaknya



anggota keluarga, bagaimana mereka membagi ruangan untuk tiap anggota keluarga, bagaimana makanan disiapkan dan dimakan, bagaimana mereka berinteraksi, dan masih banyak pertimbangan budaya lainnya yang akan mempengaruhi tata letak dan ukuran tempat tinggal. Di Afrika Timur yang memiliki masyarakat poligami, terdapat tempat tinggal terpisah untuk istri yang berbeda, atau tempat tinggal terpisah untuk anak laki-laki yang sudah dewasa agar tidak satu rumah dengan anak perempuan. Struktur pemisah ini mengatur interaksi sosial dan juga privasi dari tiap anggota keluarga. Sebaliknya, di Eropa Barat, struktur pemisah seperti ini dilakukan di dalam satu rumah, dengan membagi bangunan menjadi beberapa kamar terpisah. Budaya juga memberikan pengaruh besar pada tampilan bangunan vernakular. Penghuni atau masyarakat setempat biasanya sering menghiasi bangunan sesuai dengan adat dan kepercayaan lokal.



Lingkungan dan material bangunan Suasana lingkungan setempat dan bahan konstruksi bangunan dapat memberikan aspek tersendiri pada arsitektur vernakular. Daerah dengan banyak pohon biasanya menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, sementara daerah tanpa kayu biasanya menggunakan lumpur atau batu sebagai material bangunan. Di negara Timur biasanya mereka menggunakan bambu untuk membuat bangunan karena di sana bambu sangat berlimpah dan serbaguna. Namun, harus diingat pula bahwa arsitektur vernakular sangat ramah lingkungan dan tidak memakai bahan-bahan alami dari alam secara berlebihan.



DENAH



Iglo tampak samping: (1). ruang keluarga/ruang tidur (2). pintu masuk dan tempat penyimpanan barang (3). jendela (4). Ventilasi Salju yang mengeras akibat terpaan angin cocok untuk membangun iglo, karena terpaan angin membuat kristal es menjadi saling berpaut. Salju menjadi keras tetapi masih cukup lunak untuk dipotong. Blok-blok salju dipotong dan disusun sebagai dinding. Lubang bekas galian salju dijadikan ruangan depan di dekat pintu masuk. Bagian dalam yang lebih tinggi dijadikan ruang keluarga dan ruang tidur. Terowongan kecil sering dibangun di depan pintu masuk, agar angin dari luar tidak langsung masuk ke dalam dan kehangatan dari dalam tidak lari ke luar sewaktu pintu dibuka. Salju merupakan bahan pelapis yang baik, sehingga ruangan di dalam



iglo bisa dijadikan tempat tinggal yang hangat dan nyaman. Satu atau dua balok es pada dinding perlu dilepas untuk membuat jendela dan ventilasi agar ruangan dalam iglo tidak gelap ketika pintu dari balok salju ditutup.



MATERIAL Pada dasarnya rumah Igloo terbuat dari salju yang dipadatkan. Namun ternyata, Eskimo tidak serta merta tinggal di rumah es dalam jangka waktu lama. Rumah igloo terbuat dari es tersebut, digunakan sebagai rumah sementara pada saat kondisi berburu di musim salju. Sedangkan untuk rumah permanen, igloo dibuat dari material kayu, tulang paus yang ditutup dengan kulit ikan hiu. Walaupun terbuat dari salju, kelompok Eskimo kerap membakar minyak hiu sebagai penghangat dan cahaya. Apabila frekuensi musim panas lebih singkat, kelompok Eskimo akan tinggal di tenda-tenda yang terbuat dari kulit binatang.



Rumah Igloo dari salju (source: wikispaces.com)



Rumah Igloo Permanen (source: wikispaces.com) Setidaknya terdapat tiga tipe rumah berjenis igloo yang kerap dijadikan role model kelompok Eskimo, antara lain: 1. Igloo berukuran kecil dibangun dalam waktu 1-2 malam. Biasanya rumah ini hanya digunakan untuk perjalanan kelompok Eskimo, untuk menunjang kebiasaan Kelompok Eskimo yang kerap menjelajah lautan es. 2. Igloo berukuran sedang dibangun untuk rumah semi permanen yang biasa digunakan sebagai tempat tinggal. Rumah jenis ini biasanya hanya terdiri dari 1-2 ruangan yang bisa menampung dua keluarga. Bila Anda ada kesempatan berkunjung ke daerah kutub, rumah berukuran ini aka dijumpai pada wilayah pedesaan. 3. Igloo berukuran besar dibangun untuk menampung sebanyak 20 orang, dan merupakan rumah permanen di musim panas.



KONSTRUKSI



Arah menyusun balok es sewaktu membuat iglo



Iglo merupakan konstruksi kubah yang unik, karena dibangun dari balok-balok yang saling menopang satu sama lainnya tanpa menggunakan struktur rangka. Bila dibangun dengan benar, bagian atap kubah iglo sanggup menahan berat satu orang yang berdiri di atasnya. Panas dari lampu tradisional Inuit yang disebut qulliq bisa melumerkan es pada bagian dalam iglo, tetapi bagian es yang mencair bisa segera beku kembali dan membentuk lembaran es baru yang menambah kekuatan bangunan iglo.



Gambar bagian dalam iglo orang Alaska, lukisan tahun 1916 Ruang tidur terletak di bagian dalam rumah yang lebih tinggi daripada ruangan yang ada di dekat pintu masuk. Bagian dalam iglo yang lebih rendah merupakan ruangan tempat udara dingin berkumpul, karena udara dingin yang mempunyai berat jenis tinggi mengalir ke bawah. Sebaliknya, udara panas yang mempunyai berat jenis rendah mengalir ke atas, sehingga ruang tidur tetap hangat bila dipasang pemanas, lampu, atau tidur dengan hanya memakai selimut. Konstruksi rumah Igloo (source: wikipedia.com) Salju sebagai material utama dasar rumah Igloo harus memiliki kekuatan struktural yang cukup, sehingga bila dipotong dan ditumpuk tidak akan mudah roboh. Jenis salju terbaik yang bisa digunakan adalah salju yang telah ditiup oleh angin, dan dapat berfungsi dapat mengunci kristal es. Rumah Igloo dibuat juga dari blok persegi panjang berukuran sekitar 2-4 kaki, atau setara dengan 60cm-120cm. Dinding es memiliki ketebalan 20 cm. Ventilasi dari rumah Igloo ini terletak di atas langit-langit berbentuk kubah. Lubang yang dibuat dari salju, biasanya digunakan sebagai bagian bawah dari tempat penampungan es yang mencair. Kadang-kadang, dibuat juga terowongan pendek di pintu masuk untuk mengurangi angin dan panas loss ketika pintu dibuka. Hal itu bertujuan sebagai isolator (bahan penghantar panas yang buruk) sehingga dapat menjaga suhu dalam rumah agar tetap hangat. Selain itu, pintu rumah Igloo yang terbuat dari kulit binatang akan menjaga udara hangat. Kulit binatang yang biasa digunakan adalah kuling dari Anjing kutub.



dingin berkumpul, karena udara dingin yang mempunyai berat jenis tinggi mengalir ke bawah. Sebaliknya, udara panas yang mempunyai berat jenis rendah mengalir ke atas, sehingga ruang tidur tetap hangat bila dipasang pemanas, lampu, atau tidur dengan hanya memakai selimut. Konstruksi rumah Igloo (source: wikipedia.com) Salju sebagai material utama dasar rumah Igloo harus memiliki kekuatan struktural yang cukup, sehingga bila dipotong dan ditumpuk tidak akan mudah roboh. Jenis salju terbaik yang bisa digunakan adalah salju yang telah ditiup oleh angin, dan dapat berfungsi dapat mengunci kristal es. Rumah Igloo dibuat juga dari blok persegi panjang berukuran sekitar 2-4 kaki, atau setara dengan 60cm-120cm. Dinding es memiliki ketebalan 20 cm. Ventilasi dari rumah Igloo ini terletak di atas langit-langit berbentuk kubah. Lubang yang dibuat dari salju, biasanya digunakan sebagai bagian bawah dari tempat penampungan es yang mencair. Kadang-kadang, dibuat juga terowongan pendek di pintu masuk untuk mengurangi angin dan panas loss ketika pintu dibuka. Hal itu bertujuan sebagai isolator (bahan penghantar panas yang buruk) sehingga dapat menjaga suhu dalam rumah agar tetap hangat. Selain itu, pintu rumah Igloo yang terbuat dari kulit binatang akan menjaga udara hangat. Kulit binatang yang biasa digunakan adalah kuling dari Anjing kutub.