IKEA Marketing Mix and Culture [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Xionn
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



Bauran Pemasaran (4P) a.



Produk (Product) Banyak furnitur IKEA dirancang menjadi "Do It Yourself" atau dirancang sendiri di rumah. Hal ini menjadikan produk IKEA memiliki biaya yang lebih rendah dan hemat ruang pengemasan. Di negara Asia yang lebih sering menggunakan moda transportasi umum, strategi ini menjadi penting karena konsumen bisa lebih praktis membawa produk dari outlet ke rumah mereka. IKEA mengidentifikasi produknya dengan satu nama. Sebagian besar namanya berasal dari Swedia. IKEA adalah perusahaan multi-global yang terletak di berbagai wilayah dan bahasa. Pendirinya, Ingvar Kamprad menyadari bahwa lebih mudah mengingat satu nama daripada kode produk yang panjang. IKEA juga memiliki daftar strategi produk, misalnya membuat produk yang multiguna, mudah dipakai atau diperbaiki, sepadan dengan harga dan daya tahannya.



b.



Harga (Price) IKEA terkenal dengan produk berkualitas tinggi dan harga yang rendah. Strategi pengurangan biaya yang dilakukan IKEA diantaranya; IKEA mengadopsi sistem ekonomi berskala besar untuk membuat kontrak dengan produsen dalam jangka panjang sehingga bisa menetapkan harga yang lebih murah. Strategi Minimal Packaging IKEA dibuat dari dus coklat sederhana. Selain biayanya yang rendah, dus juga mudah didaur ulang. Strategi Aspirasi Jangka Pendek IKEA meliputi aspek biaya sebagai berikut: (1) Penetrasi Harga, yang berarti menetapkan harga wajar dalam industri. (2) Perang Harga, yang berarti pengurangan harga secara terus menerus hingga mengurangi pesaing di industri. (3) Harga Promosi,



yang berarti IKEA menjual harga produk sesuai dengan budget harapan



konsumen sehingga dapat meningkatkan kepuasan mereka. c.



Promosi (Promotion) IKEA menerapkan dua strategi utama dalam memasarkan produknya, yaitu; (1) Strategi Sponsorship untuk Acara Publik: (a) Menyediakan furnitur misalnya dalam acara pernikahan dan peragaan busana, (b) Melakukan survei konsumen untuk mendapatkan umpan balik, (c) Mendapatkan inovasi kinerja dan ide-ide baru dari umpan balik konsumen, (d) Melakukan tour perusahaan IKEA agar konsumen lebih mengenal produk yang dijual. (2) Strategi Promosi Penjualan: (a) Memberikan gift item untuk konsumen yang sering membeli produk IKEA, (b) Buy 1 get 1 free atau dengan melakukan diskon besar, (c) Menjadi sponsor untuk acara variety show, (d) Mengadakan membership dan mengumpulkan poin berhadiah, (e) Undian bulanan, (f) Mendistribusikan katalog produk ke rumah konsumen, (g) Strategi pemasaran langsung melalui situs web IKEA untuk memudahkan konsumen dalam membeli produk secara online dan meningkatkan citra perusahaan.



d.



Tempat (Place) Perkembangan teknologi, membuat sebagian besar konsumen lebih suka memesan furnitur secara online. Belanja secara online membutuhkan solusi distribusi efisiensi dan fleksibilitas terhadap harapan konsumen. IKEA mengelola rantai nilai (value chain) mulai dari bahan mentah hingga sampai ke konsumen melalui strategi berikut; (1) Menjaga biaya rendah dan melayani konsumen sebaik mungkin, (2) Produk harus mengutamakan kualitas terbaik, daya tahan tinggi dan fungsional, (3) Keuntungan harus digunakan untuk membangun dan memperluas jaringan perusahaan, (4) Solusi sederhana untuk masalah produk dan operasi, (5) Pemahaman mendalam tentang biaya perusahaan dan hasil terbaik dicapai melalui investasi yang cermat.



2.



Budaya Budaya sangatlah bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Dulu, IKEA melakukan kesalahan karena tidak memahami perilaku, selera, dan keinginan konsumen untuk membeli produk apa yang mereka inginkan sesuai budaya dan kebutuhan sosial. Hal ini bisa saja menjadi faktor IKEA kehilangan brand mereka. IKEA mewarisi desain negara asalnya, Skandinavia, namun seharusnya juga mengadopsi desain lokal tuan rumah pasar mereka. IKEA memiliki keunggulan teknologi yang baik sehingga mereka bisa membuat produk sesuai standar daerah setempat. Faktor lainnya adalah bahwa IKEA perlu memahami sistem nilai (value system) negara lokal sebelum masuk ke sana. Budaya organisasi IKEA sangatlah kuat dan pemasoknya sangat bersahabat dengan perusahaan dibandingkan para pesaingnya. Tenaga kerja IKEA yang kompeten juga menunjukkan peningkatan produktivitas perusahaan yang baik. a.



Subkultur Subkultur adalah budaya heterogen yang ada di dalam budaya homogen. Jika berbicara tentang pasar A.S., ada lima subkultur heterogen yang ada, yaitu Hispanik, Asia, Amerika kulit hitam, kaum muda dan tua. Segmentasi ini bisa berdasarkan demografis dan psikografis. Target pasar IKEA adalah perabotan rumah tangga dengan harga rendah, sehingga orang Amerika kulit hitam dan Hispanik adalah target utama IKEA jika dilihat dari karakteristik demografisnya. Kaum Hispanik adalah kelompok berpenghasilan dan berpendidikan rendah. Namun kaum segmen ini sedang mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu, IKEA harus berfokus secara agresif pada pasar Hispanik karena memiliki lebih banyak peluang untuk perkembangan pasarnya. Menurut pendiri IKEA, Kamprad, target pasar IKEA sebenarnya adalah kalangan kelas bawah yang memiliki budget lebih rendah. Namun kalangan kelas atas peduli pada kelas bawah yang berpenghasilan rendah dan memiliki pendidikan minimum. Sehingga, IKEA perlu menganalisis kebutuhan mereka agar membuat produknya sesuai dengan kebutuhan. Dan, IKEA juga harus mengatasi transaksi nilai (value transaction) di kalangan kelas bawah yang merupakan pasar utama produknya.