I.M Pei [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ARSITEKTUR MODERN AKHIR PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II DINI FRIDAYANTI F 221 17 075



PRODI S1 ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO 2019



A. Latar Belakang Arsitektur Modern Akhir Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara aliran fungsionalisme dan aliran brutalisme ( pro dan kontra tahun 1950 ) terjadi lagi. Inti permasalahannya adalah : untuk siapa sebenarnya arsitektur itu diciptakan? Pertanda pertama ‘berakhirnya’ arsitektur modern adalah dengan meninggalnya keempat empu arsitektur modern di tahun 1950-an dan awal 1960-an. Karya-karya para empu itu kini telah menjadi sumber penjiplakan dan pendangkalan nilai-nilai modernisme. Arsitektur yang hadir dalam rupa yang geometriknya demikian jernih, polos dan sangat mudah dijiplak dengan menggunakan mesin gambar, mewabah ke segenap penjuru dunia. Idealisme yang terdapat di dalam karya para empu itu sudah lenyap karena yang sekarang muncul adalah ‘mass-production’ berupa modul yang boleh digandakan tanpa batas dan tanpa kenal lingkungan. Idealismenya kini adalah efisiensi sebesar mungkin laba dan seminimal mungkin investasi, arsitektur adalah sebuah bisnis, bukan jasa dan yang paling penting bagi tujuan rupa arsitektur adalah kotak yang telanjang bulat adalah pertanda kemodernan. Dengan gedung-gedung yang modern ini, apa yang terdapat di dalam tersaksikan dari luar, seluruh permukaan menjadi tanpa selimut atau baju (‘skin and bone’ belaka). Ada satu unsur lain tahun 60-an yang cukup berpengaruh dalam dunia arsitektur namun baru diakui perannnya pada tahun 1990-an, yaitu ‘Mass Media’ ( media cetak, TV, film ). Media massa menjadi bagian dari arsitektur karena media massa menjadi wadah bagi kebebasan individual, alat diskusi /pertukaran dan penyebar-luasan ide. Media massa menjadi pemicu timbulnya Pluralisme atau ‘kemajemukkan’ yang menjadi bahan dasar Post-Modernisme. Intinya arsitektur modern mempunyai kelemahan terhadap sisi manusiawinya. Arsitektur modern dianggap tidak “menyentuh” manusia padahal manusia adalah pengguna karya arsitektur itu sendiri. B. Tokoh Arsitektur Modern Akhir Nama



: Ieoh Ming Pei (Pei)



Tanggal Lahir : 26 April 1917 Ghuangzhou. Meninggal : 16 Mei 2019 (umur 102). Kota New York, New York, Amerika Serikat.



Penghargaan : Royal Gold Medal



AIA Gold Medal Presidential Medal of Freedom Penghargaan Pritzker Praemium Imperiale Karya Bangunan :



Perpustakaan John F. Kennedy, Boston Gedung Timur Galeri Seni Nasional Piramida Louvre, Paris Menara Bank of China, Hong Kong Museum Seni Islam, Doha Museum Seni Universitas Indiana Rock and Roll Hall of Fame



Latar Belakang Ieoh Ming Pei (Pei) lahir di Kota Canton, Cina pada tanggal 26 April 1917. Nenek moyang Pei ada di Kota Suzhou sejak 600 tahun silam. Saat Pei lahir, Kota Suzhou tengah bergejolak. Tseujee Pei, ayah Pei adalah seorang pekerja Bank. Lien Kwan, ibu Pei adalah seorang pemain seruling dan penganut agama Budha. Saat Suzhou bergejolak, Tseujee Pei memutuskan untuk mengungsikan keluarganya ke Hong Kong, dan mereka hidup di Hong Kong sekitar sembilan tahun. Di Hong Kong lahir 3 saudara Pei, yaitu Wei Pei, Kwan Pei dan Chung Pei. Tahun 1927, keluarga ini kembali ke Cina,dan Tseujee Pei akhirnya menjadi manager pada Bank of Qing di Shanghai. I.M. Pei muda mempunyai ketertarikan dengan buildings and nature pada kebun kebun di Suzhou. I. M. Pei terutama terkesan pada cahaya dan bayangan yang saling berpengaruh,dan hal ini akan berdampak pada desain-desainnya kelak. Di tahun 1942 I. M. Pei menikah dengan Eileen Loo. Dari pernikahannya I. M. Pei mempunyai 4 orang anak, 2 diantaranya menjadi arsitek, yaitu Chien Chung “Didi” Pei Dan Li Chung “Sandi” Pei. Keduanya mengikuti jejak ayahnya sekolah di Harvard GraduateSchool of Design. Chien Chung Pei membantu ayahnya mendesain Louvre addition tahun1989-1993. Li Chung Pei membantu mendesain Bank of China Tower di Hong Kong tahun 1989. Kedua anaknya menjadi arsitek di Pei Partnerships.



Latar Pendidikan Seni dan perdagangan sudah mendarah daging dalam diri I. M. Pei. I. M. Pei memulai pendidikannya di St John’s Middle School di Shanghai. Tahun 1935, berharap untuk belajar tentang arsitektur di Universitas Pennysylvania,salah satu sekolah arsitektur terkemuka di Amerika. Setelah dua minggu, I. M. Pei putus asa karena beratnya tekanan dalam menggambar. Dia mulai kehilangan kepercayaan diri, I. M. Pei berpikir bahwa kemampuan menggambarnya tidak sejalan dengan keyakinannya. Akhirnya, I. M. Pei memperoleh gelar Bachelor of Architecture dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) tahun 1940. Ketika lulus (1940), I. M. Pei mendapat medali Alfa Rho Chi, beasiswa MIT Travelling, dan Medali Emas AIA. Tahun 1942, I.M. Pei mendaftarkan diri di Harvard School of Design, I. M. Pei belajar di bawah didikan Walter Gropius; enam bulan kemudian, I. M.Pei menjadi sukarelawan untuk National Defense Research Committee in Princeton. I.M. Pei kembali ke Harvard pada tahun 1944,dan menyelesaikan M.Arc-nya pada tahun1946. Tahun 1945-1948 I. M. Pei menjadi asisten professor di Harvard. Tahun 1951, I. M.Pei mendapat Wheelwright Traveling Fellowship dari Harvard, kemudian I. M. Pei menempuh perjalanan secara ekstensif ke Inggris, Perancis, Italia dan Yunani. I. M. Pei menjadi warga negara Amerika pada tahun1954. Selain gelar-gelar tersebut di atas, dalam dunia pendidikan I. M. Pei juga mendapatkan gelar Laurea Honoris Causa Architecture dan mendapat 3 gelar Doctor, yaitu: 1. Doctor of Fine Arts Honorary Degree dari Harvard University, New York University,University of Pennsylvania,



Rensselaer



Polytechnic



Institute,



Carnegie



Mellon



University,



Northeastern



University,University of Massachusetts, University of Rochester, Brown University, Dartmouth College. 2. Doctor of Laws Honorary Degree dari Chinese University of Hong Kong, Pace University 3. Doctor of Humane Letters Honorary Degree dari Columbia University,University of Colorado, University of HongKong, American University of Paris. Pengalaman Pekerjaan Di tahun 1948, William Zeckendorf mengajak I. M. Pei bergabung dalam perusahaan yang dipimpinnya, yaitu Webb &Knapp, sebuah perusahaan developer. Tahun 1955 I. M. Pei keluar dari Webb & Knapp. Pengalaman pertamanya adalah bekerjasama dengan arsitek Ludwig Mies van der Rohe, yaitu the



Mile



High



Center



(completed



in



1956),



ametal-and-glass



skyscraper



on



a



pedestrian plaza in Denver, Colorado. proyek I. M. Pei mulai berdiri sendiri dengan membentuk I. M.Pei



& Associates. Tahun 1966 I. M. Pei & Associates berubah menjadi I. M. Pei & Partners, dan di tahun 1989 berubah lagi menjadi Pei Cobb Freed & Partners sampai sekarang. Selama bekerja pada William Zeckendorf, gaya arsitektur I. M. Pei belum terbentuk. Gaya arsitektur I. M. Pei mulai berkembang dengan mendesain the National Center for Atmospheric Research in Boulder, Colorado(1961–67). I. M. Pei mendapat perhatian nasional (USA) setelah mendesain the East Building of the National Gallery of Art inWashington (1968–78) dan the John F. Kennedy Library in Boston (1965-79)–dua bangunan dari 30 proyek bangunan institusi yang telah didesain I. M. Pei. Bangunan yang dirancang I.M. Pei meliputi gereja, rumah sakit, sekolah,perpustakaan dan banyak museum. Museum yang dirancang I. M. Pei antara lain the Morton H. Meyerson Symphony Center in Dallas, the Grand Louvre in Paris, the Miho Museum in Shiga, Japan, the Schauhaus at the German Historical Museum in Berlin, and the Muséed'Art Moderne Grand-Duc Jean in Luxembourg. Selain itu, I. M. Pei juga mendesain bangunan-bangunan pencakar langit, antara lain: the 72-story Bank of China Tower in Hong Kong andthe Four Seasons Hotel in midtown Manhattan.I. M. Pei juga telah menyelesaikan dua proyek di negeri asalnya (China), yaitu the Fragrant Hill Hotel in Beijing (1982) and the Suzhou Museumin Suzhou (2006). Kedua bangunan ini menyatukan teknologi dan budaya Cina menjadi sesuatu yang baru, Arsitektur Cina Modern. Dari tahun 1949–sekarang, I. M. Pei bersama dengan partner-partner dan anak-anaknya telah menghasilkan sekitar 396 karya.Dari 396 karya ini, beberapa diantaranya didesain oleh I. M. Pei, antara lain: Mile HighCenter (Denver, Colorado, Completed 1956), Bedford-Stuyvesant Superblock (New York,New



York,



Completed



1969),



Cleo



Rogers



Memorial



County



Library



(Columbus,



Indiana,Completed 1969), dll. Ieoh Ming Pei memutuskan keluar dari perusahaan (pensiun) di tahun 1990. Meski I.M. Pei telah pensiun,



baik



Ieoh



Ming



Pei



maupun



Pei



Cobb



Freed



&



Partners



terus



berkarya sampai sekarang. Beberapa karya I.M. Pei setelah pensiun antara lain: BuckInstitute for Age Research (Marin County,California, Completed 1999), Four SeasonsHotel (New York, New York, Completed 1993),Guggenheim Pavilion, dll. Konsep dan Metode Desain a. Life Of People Teori tentang life of people diakui Pei muncul karena pengalamannya selama 17 tahun hidup di Negeri China, khususnya Kota Suzhou. Hubungan antar manusia (people) di Kota Suzhou, dikatakan Pei



sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dan jika hubungan ini terbangun, maka itulah artinya hidup (life). Berikut kutipan ungkapan Pei mengenai hal tersebut: ---hal itu mempengaruhi filosofiku tentang hidup, hubungan antar manusia…….Hubungan antar manusia sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di Kota Suzhou. Dan itulah artinya hidup.---Jadi, konsep seperti inilah yang ingin dibangun Pei dalam setiap karyanya, sehingga membedakannya dengan arsitek lainnya. Pei memikirkan tentang humanism dalam karyanya. Pei menginginkan orang-orang datang ke bangunannya menikmati dan menyukai karyanya dengan memanfaatkan karyanya untuk berkegiatan sehari-hari. Inilah yang dikatakan Pei sebagai keberhasilannya dalam berarsitektur, dan inilah artinya hidup. “ I have come to appreciate the important relationship between life and architecture” (Boehm; 2006). Dalam wawancara lainnya Peimengungkapkan hal yang senada: ---saya suka memikirkan tentang orang-orang yang datang ke sebuah bangunan yang didesain oleh saya atau arsitek lainnya, jika orang-orang tersebut senang berada dibangunan itu, maka ada sesuatu yang benar dalam bangunan itu (desain tersebut). Maka dari itulah kita harus berpikir tentang apa yang membuat orang-orang senang berada dalam sebuah bangunan. Itulah hidup--Untuk menerjemahkan teori ini metoda yang Pei gunakan adalah dengan bertanya tentang siapa pengguna bangunan dirancang, kenapa mereka menggunakan bangunan tersebut, dan apa yang akan membuat mereka bahagia dalam bangunan ini. Berikut pernyataan Pei mengenai hal ini: ---harus mengerti bagaimana bangunan akan digunakan. Siapa yang menggunakan?Kenapa? Apa yang membuat mereka bahagia dalam bangunan ini?.....estetika dan rangcangan yang baik adalah bagian dari ini---



b. Nature Pei juga mendapat konsep nature dari pengalamannya di Kota Suzhou.Tanpa meninggalkan konsepnya tentang manusia, menurut Pei ada hubungan khusus antara manusia dengan alam. Berikut kutipan ungkapan Pei mengenai hal ini: ---itu



membuat



saya



sadar



akan pentingnya manusia dan alam, tidak hanyaalam



sendiri.



Bagaimanapun, tangan manusiamenyatu dengan alam menjadi inti darikreativitas. Taman di Suzhou telahmengajarkan saya---Yang membedakan konsep nature Pei dengan arsitek lainnya adalah latarnya tentang Chinese Garden “ The gardens of Suzhou thought me that lesson” (Pei dalam Boehm;2006). Chinese garden membingkai pemandangan alam, selain itu, Chinese garden juga menjadikan alam sebagai salah satu bagian dari bangunan, sehingga meski kita beradadalam bangunan, kita akan tetap bias menikmati pemandangan alam. Chinese garden memiliki 5 unsur kehidupan yaitu air,api/cahaya, tanah, udara dan kayu/pohon/tanaman. Dalam aplikasinya Pei tidak hanya memasukkan unsur alam sebagai pemandangan, tetapi dalam karyanya yang lain benar-benar memasukkan unsur alam tersebut ke dalam bangunan. Pei meyebut konsepnya menyatu dengan alam: ---saya menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah itu (nature) yaitu tidak melawan alam, tetapi menyatu dengan alam— Jadi, untuk menerjemahkan teorinya tentang alam, Pei memutuskan untuk tidak melawan alam tetapi meyatu dengan alam,dengan membuatnya sesuai dengan kondisi site.



Raffles City



Guggenheim Pavilion, The Mount SinaiMedical Center Expansion & Modernization



IBM Headquarters



Louvre, Paris c. Geometry Bentuk dalam konsep Pei tidak seperti falsafah arsitektur modern “form follow function”. Berikut adalah pendapat Pei tentang bentuk: ---bentuk itu sama pentingnya dengan fungsi….bagi saya bentuk tidak selalu mengikuti fungsi. Bentuk memiliki kehidupannya sendiri,dan sewaktu-waktu dapat menjadi kekuatan dalam desainJadi, bagi Pei bentuk tidak selalu mengikuti fungsi, tetapi bagi Pei bentuk dan fungsi memiliki nilai yang sama.



---seringkali fungsi bagi saya dimasukkan ke dalam bentuk--—bentuk harus menyesuaikan site--Dari dua kutipan di atas, Pei menyatakan fungsi itu dimasukkan ke dalam sebuah bentuk,dan bentuk itu didapat dari penyesuaian terhadap site. Hal inilah yang membedakan Pei, dengan arsitekarsitek beraliran modern lainnya yang menganut falsafah “form follow function”. Hal lain yang membedakan bentuk Pei dengan arsitek lain, yaitu konsepnya tentang bentuk geometri. Berikut kutipan ungkapan Pei tentang bentuk geometrinya: ---arsitektur utamanya terbentuk oleh cahaya--Dalam wawancara lainnya I. M. Pei mengatakan: ---arsitek yang mempelajari desain permainan ruang dalam cahaya, menyelidiki misteri pergerakan dalam ruang, menguji ukurannya dalam skala dan proporsi, dan yang terpenting adalah mencari kualitas special yang menjadi kekuatan ruang/tempat sebagai bangunan yang tidak berdiri sendiri--Jadi, menurut Pei, bentuk pada setiap karyanya terbentuk dari hasil penelitiannya tentang cahaya, bagaimana sebuah ruang dapat terbentuk dari cahaya, menyesuaikan skala dan proporsinya, dan yang terpenting ada ciri khas sebagai bangunan yang tidak berdiri sendiri. Bentuk geometri yang umumnya digunakan Pei adalah bentuk geometri segitiga dasar yang dikombinasikan menjadi bentuk belah ketupat, jajaran genjang, atau dalam bentuk tiga dimensi prisma. Bentuk geometri ini dalam karyanya dibuat modul grid atau yang disebutnya sebagai grid system expose yang dipadukan dengan kaca untuk memasukkan unsur cahaya. Perpaduan inilah yang menjadi estetika dalam karya Pei.



Luce Memorial Chapel, Taichung, Taiwan



Indiana University Arts Museumand Academic Building Bloomington, Indiana



Guggenheim Pavilion, The MountSinai Medical Center Expansion &Modernization C. Karya Desain 1. Menara Bank Of China (1982-1989) Tipe bangunan : bangunan perkantoran komersial, high rise Style : modern, structural expressionism Lokasi : garden road, central. Hongkong-china Tinggi bangunan : 369 m Jumlah lantai : 72 lantai Luas lantai : 135,000 m2 Material : aluminium, beton, granit, kaca, baja Menara Bank of China' (1982-1989) di Hong Kong merupakan sebuah pencakar langit tingginya 315 m, sengaja dibuat oleh pemiliknya agar memecahkan rekor ketinggian dalam wilayahnya.



Perancang menara adalah leoh Ming Pei tokoh arsitektur moden. Lokasi Menara Bank of China dikelilingi oleh jalan-jalan raya dan jalan layang cukup padat di Hong Kong, taman dan landasan atau lantai-lantai bagian bawah merupakan arsitektur Modern-vernacular, mengambil unsur arsitektur setempat antara lain dengan tanaman bambu, kolam, jendela, dinding masih dilapis granit dengan pola kotak- kotak dll merupakan elemen arsitektur Cina, meskipun dalam dimensi berbeda. Badan menara di atas lantai bawah dengan dinding masif dan jendela kaca ala Cina, semuanya dibungkus kaca berbingkai almunium. Elemen konstruksi berbentuk X pada setiap 12 lantai di-exposed sehingga dari luar terlihat sebagai garis-garis silang diagonal menghias tubuh menara. Hall utama meskipun terletak di tengah dan dikelilingi oleh lantai di atasnya membentuk mezzanine, tetapi mendapat pencahayaan matahari langsung dari atas dari lantai ke 12 yang mengecil dan beratap kaca miring. Setelah itu batang menara mengecil pada puncaknya terdapat menara antena setinggi 52 m, simbol dari hubungan antara bumi dan langit. Bentuk keseluruhan mencuat semakin ke atas semakin kecil dengan menara antena di puncaknya, merupakan lambang baik dari segi bentuk dan struktur dari bambu, tanaman yang meskipun batangnya kecil tinggi tetapi dapat menahan angin berupa badai sekalipun. Hal ini juga lambang dari kekuatan manajemen sebuah bank seperti batang bambu yang lentur dalam menahan badai perubahan dan perkembangan ekonomi nasional maupun internasional. Semua ini sangat kuat menerapkan konsep arsitektur ‘Symbolisme’. Dipandang dari segi perkembangan arsitektur bentuk, struktur, dimensi, Menara Bank of China merupakan hal yang unik, meskipun ada aspek vernacular tetapi tidak tepat kalau disebut sebagai arsitektur "berbahasa setempat". Meskipun bentuknya monumental juga kurang tepat kalau disebut sebagai arsitektur ‘Sculpturalis’ ataupun 'Monumental’ karena ada aspek-aspek lainnya seperti sistem struktur exposed dengan silang-silang diagonal yang sangat menonjol dan khas. 2. John Hancock Tower (1973) Pada tahun 70an berkembang bentuk arsitektur gedung tinggi, dengan sepenuhnya ‘diselubungi’ oleh kaca, sehingga seperti gunung es mencuat menjulang ke atas. Dari segi pandangan, bayangan langit dan awan dari bidang kaca memberikan kesan ringan, seperti tembus pandang dan



mengurangi rasa padat dan masif dari lingkungannya, karena bayangan tersebut menyatu dengan warna biru dan putih dari awan dan langit. Menara atau pencakar langit dalam arsitektur ini, tidak lagi meruncing seperti pada jaman modern awal hingga pertengahan abad XX, dengan corak Art-Deco, seperti kebanyakan pencakar langit di Amerika Serikat pada umumnya, khususnya di New York. Pada tahun 1973 di Boston selesai dibangan John Hancock Tower sebuah gedung pencakar langit tertinggi di ibu kota negara bagian Massachusetts, dirancang oleh I. M. Pei. Proyek besar ini adalah salah satu penyelesaian masalah perkotaan dengan membangan pencakcar langit di tengah-tengah kota yang pudat. Teknologi tinggi, bahan bangunan khususnya kaca, baja, metal dan lain-lain dipadukan dalam perancangan dan pelaksanaan "pencakar langit kaca" ini. Pantulan langit biru dan awan putih dari kaca pada seluruh bidang luar menara menjadi warna, "dekorasi" bersifat alami, mengurangi kesan kepadatan kota dalam kualitas yang sangat berarti.



3. First Interstate World Center Masih di Amerika Serikat, negara pelopor arsitektur pencakar langit, membicarakan gedung 'First Interstate World Center' di Los Angeles (1990), rancangan 'Pei Cobb Freed& Partners'. Tinggi gedung ini 310,3 m, terdiri dari 75 lantai, core atau inti gedung yang terbuat dari beton bertulang menerus dari dasar hingga puncak, di mana terdapat lift, tangga bahaya, saluran-saluran mekenikalelektrikal, toilet dan lain-lain berada di sumbu tengah bangunan. Denah hingga lantai 47, kombinasi antara bujur sangkar dan lingkaran, dari lantai 47 hingga 56, kombinasi dua segi empat panjang saling bersilangan pelengkung bagian dari lingkaran. Hingga lantai 72, lantainya mengecil pada lantai-lantai puncak dari lantai 72 hingga 75 berdenah lingkaran. Seluruh permukaan dari badan pencakar langit dipenuhi jendela tanpa kecuali, setiap jendela denahnya menonjol ke luar dengan denah bagian dari lingkaran. Struktur bangunan diperhitungkan untuk tahan gempa bumi hingga 8.3 skala Richter dan tahan terpaan angin badai hingga lantai 75, dengan antara lain struktur rangka pada core.



DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/35094317/IEOH_MING_PEI_DASAR_PERANCANGAN_DAN_METODA_A PLIKASI https://prestylarasati.wordpress.com/2007/06/04/bank-of-china-tower/ Sumalyo,Yulianto. Arsitektur Modern: Akhir Abad XIX dan Abad XX Edisi Ke .2