Indera Pendengaran Dan Keseimbangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG



Pernahkah kamu mencium aroma sedap atau bau harum? Saat melewati penjual makanan, sate misalnya, kamu pasti mencium aroma masakan yang sedap. Begitu juga saat kamu melewati taman bunga yang sedang mekar, tentu aroma harum dan wangi akan tercium oleh hidungmu. Tidak terkecuali saat kamu melewati tumpukan sampah yang sudah membusuk, bau tidak sedap akan menyengat ke indra penciumanmu. Lain halnya dengan telinga, saat kita mendengar berbagai suara, dari suara yang volumenya kecil hingga volumenya besar. Dalam pembahasan ini, kita akan mengetahuinya satu-persatu. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Apakah itu indera pendengaran dan keseimbangan ? 1.2.2 Bagaimanakah proses pendengaran ? 1.2.3 Apakah jenis-jenis gangguan pendengaran ? 1.2.4 Apakah itu indera pembau ? 1.2.5 Bagimanakah proses penciuman ? 1.2.6 Apakah jenis-jenis gangguan indera pembau? 1.3 TUJUAN 1.3.1 Mengetahui indra pendengaran dan keseimbangan 1.3.2 Mengtahui proses pendengaran 1.3.3 Mengetahui jenis-jenis gangguan pendengaran 1.3.4 Mengetahui tentang indera pembau 1.3.5 Mengetahui proses penciuman 1.3.6 Mengetahui jenis-jenis gangguan indera pembau 1.4 MANFAAT 1.4.1 Dapat mengetahui indra pendengaran dan keseimbangan 1.4.2 Dapat mengtahui proses pendengaran 1.4.3 Dapat mengetahui jenis-jenis gangguan pendengaran 1.4.4 Dapat mengetahui tentang indera pembau 1.4.5 Dapat mengetahui proses penciuman 1.4.5 dapat mengetahui jenis-jenis gangguan indera pembau



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 INDERA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN



Indera pendengaran dan keseimbangan manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran suara diudara. Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif terhadap posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada telinga dalam dan masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.



1. Struktur telinga Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Telinga luar b. Telinga tengah c. Telinga dalam Telinga luar dan telinga tengah mengandung udara sedangkan telinga dalam berisi dua macam cairan yaitu berupa perilimfa dan endolimfa. Berikut adalah bagian-bagian telinga: Telinga luar  Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



2



agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.



Telinga tengah Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.  Telinga dalam Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran. Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut. 1. Tiga saluran setengah lingkaran 2. Ampula 3. Utrikulus 4. Sakulus 5. Koklea atau rumah siput



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



3



 Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.



  Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.



2.2 PERJALANAN SUARA DARI TELINGA KE OTAK



  SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



4



Telinga merupakan suatu keajaiban rancangan yang rumit sehingga cukup telinga saja sudah dapat meruntuhkan penjelasan teori evolusi dalam hal penciptaan berdasarkan ‘kebetulan’. Proses mendengar di dalam telinga dimungkinkan oleh suatu sistem yang begitu rumit hingga perincian terkecilnya. Gelombang suara mula-mula dikumpulkan oleh daun telinga (1) dan selanjutnya gelombang menabrak gendang telinga (2). Hal ini menyebabkan tulang-tulang di telinga tengah (3) bergetar. Akibatnya, gelombang suara diterjemahkan menjadi getaran gerak, yang menggetarkan apa yang disebut “jendela lonjong” (4), yang selanjutnya menyebabkan cairan yang berada di dalam rumah siput (5) bergerak. Di sini, getaran gerak diubah menjadi denyut syaraf yang bergerak menuju otak melalui syaraf rongga telinga (6). Terdapat cara kerja yang amat rumit di dalam rumah siput. Rumah siput (gambar yang diperbesar di tengah) mempunyai beberapa saluran (7), yang berisi cairan. Saluran rumah siput (8) mengandung “alat-alat korti (9) (gambar yang diperbesar di kanan), yang merupakan alat indera pendengaran. Organ ini tersusun atas “sel-sel bulu” (10). Getaran di dalam cairan rumah siput diteruskan kepada sel-sel ini melalui selaput batang (11), tempat alat-alat korti berada. Ada dua macam sel bulu, sel bulu dalam (12a) dan sel bulu luar (12b). Tergantung pada frekuensi suara yang datang, sel-sel bulu ini bergetar berbeda-beda yang memungkinkan kita membedakan beragam suara yang kita dengar. Sel bulu luar (13) mengubah getaran suara yang telah dikenali menjadi denyut listrik dan meneruskannya ke syaraf pendengaran (14). Kemudian informasi dari kedua telinga bertemu di dalam susunan olivari utama (15). Alat yang terlibat dalam jalur pendengaran adalah sebagai berikut: inferior colliculus (16), medial geniculate body (17), dan akhirnya selaput pendengaran (18) Garis biru di dalam otak menunjukkan jalan yang ditempuh nada tinggi dan garis merah untuk nada rendah. Kedua rumah siput di dalam telinga kita mengirimkan sinyal pada kedua belahan otak. Jelaslah, sistem yang menjadikan kita dapat mendengar tersusun atas bentuk-bentuk berbeda yang telah dirancang dengan cermat hingga bagian-bagian terkecilnya. Sistem ini tak mungkin muncul ‘setahap demi setahap’ karena ketiadaan satu bagian yang terkecil saja akan menjadikan keseluruhan sistem ini tak berguna. Oleh karena itu, amat jelas bahwa telinga adalah contoh lain dari penciptaan yang sempurna.



2.3 Jenis-Jenis penyakit pada telinga Indra pendengaran (telinga) dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan tersebut dapat berupa tersumbatnya telingan oleh kotoran dan hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara. 1) Tersumbatnya telinga oleh kotoran penyakit pada Telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak ini berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama kotoran mengggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat telinga. Jika keadaan demikian, harus konsultasi dengan dokter.



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



5



2) Hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang. Rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak mendengarkan dan menghindari sumber pencemaran suara atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara. 3) Tuli konduksi Pada Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain: a) penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen, b) penebalan atau pecahnya membran timpani, c) pengapuran pada tulang pendengaran, d) kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval. 4) Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran). 4) Vertigo Vertigo adalah penyakit atau kondisi dimana telinga bagian dalam mengalami gangguan sehingga terasa pusing dan ruang di sekeliling penderita terasa berputar sehingga pada kondisi seperti ini penderta merasa berputar atau melayang. Penyakit ini sangat berbahaya jika menyerang secara tiba-tiba. Kebanyakan para penderita vertigo terserang kondisi ini saat sedang stress dan kecapean. jadi penderita vertigo sensitif dengan yang namnay stress dan cape, karena pada kondisi stress jaringan saraf di otak mengalami overecting karena menerima pasokan darah dari jantung terlalu mendadak. Jika keseimbangan saraf ini terganggu maka akana menyebabkan beberapa komplikasi tidak hanya vertigo namun bisa juga hipertensi, jantyung koroner bahkan stroke. Penyebab penyakit vertigo adalah terganggunya saraf yang menghubungkan antara mata dengan otak, dan pergerakan mata secara abnormal (sering menggerakan mata dengan berlebihan). Gejala yang dirasakan sering merasa pusing, sering terserang pusing disertai perasaan melayang walau dalam keadaan mata tertutup sekalipun. Pilihan lain untuk memperbaiki gejala vertigo adalah dengan mendapatkan suntikkan obat di telinga bagian tengah. Jenis obat yang digunakan antara lain: 1. Gentamisin Dokter akan menyuntikkan antibiotik beracun ke telinga bagian dalam dan selama prosedur ini Anda akan diberi anestesi lokal. Jenis obat ini dipercaya dapat mengurangi frekuensi dan tingkat



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



6



keparahan dari serangan vertigo. Namun, setelah melakukan hal ini, kemampuan pendengaran Anda akan terganggu. 2. Steroid, seperti deksametason Dokter juga akan memberikan anestesi lokal kepada Anda sebelum menyuntikkan jenis obat ini. Bila dibandingkan dengan gentamisin, jenis obat ini kurang efektif. Namun, risiko efek samping dari obat ini lebih rendah dibandingkan dengan gentamisin. Namun, bila vertigo tidak kunjung membaik dan semakin parah, operasi mungkin menjadi satusatunya pilihan untuk mengobatinya. Jenis pembedahan dibagi menjadi beberapa macam, antara lain: 3. Prosedur kantung endolymphatic Jenis pembedahan ini dapat mengatur kadar cairan telinga bagian dalam. Selain itu, produksi cairan dapat berkurang, penyepan cairan lebih meningkat, dan vertigo pun daoat diatasi. Namun, ketika Anda melakukan hal ini, dokter akan menghilangkan sebagian kecil tulang yang berada di atas kantung endolymphatic.



5) Terasa ada tekanan dalam telinga Orang yang mengidap penyakit meniere akan merasa ada tekanan pada telinga bagian dalam. Gejala-gejala tersebut dapat timbul dengan tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi yang berbeda-beda, terutama pada awal penyakit. Misalnya, Anda mungkin akan mengalami vertigo yang lebih parah daripada gejala lain atau Anda lebih sering mengalami tinnitus daripada gejala lainnya. Namun, bisa juga gejala-gejala tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan. Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, lebih baik Anda langsung berkonsultasi ke dokter. Sebab, gejala-gejala tersebut mungkin dapat menimbulkan komplikasi, seperti gangguan berbicara, hilangnya kesadaran, kehilangan penglihatan, dan lain sebagainya atau bahkan menimbulkan penyakit lain yang lebih serius, seperti stroke, tumor otak, penyakit jantung, penyakit kardiovaskular, dan menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar.



2.4 INDERA PEMBAU (HIDUNG) Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



7



Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).



Gambar :Struktur dan Anatomi Hidung Manusia Bagian-Bagian Hidung dan Fungsinya Hidung terdiri atasdua bagian, yaitu lubang hidung dan rongga hidung. Rongga hidung terbentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir atau membran mukus dan rambut halus yang disebut bulu hidung atausilia. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan. Jika lubang hidung kemasukan suatu kotoran, maka selaput lendir akan terangsang sehingga menimbulkan rasa geli. Oleh karena itu, terjadilah bersin sehingga kotoran akan terbawa keluar. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung-ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian atas. Pernahkah kamu sakit flu? Saat menderita flu, dapatkah kamu mencium bau dengan baik? Tentu saja kamu tidak dapat membau dengan baik. Mengapa demikian? Karena selaput hidung yang membengkak dan berlendir menyebabkan indra pembau tertutup oleh lendir. Akibatnya, indra pembau tidak dapat menerima rangsang bau SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



8



dengan baik. Jika kamu sakit flu, maka apa yang akan kamu lakukan agar hidungmu dapat berfungsi normal kembali? Cara Kerja Hidung Bagaimana proses hidung membau suatu aroma atau bau? Sebagai benda gas, bau berbaur menjadi satu dengan gas-gas lain di dalam udara. Saat kita menghirup udara pernapasan, bau tersebut ikut masuk ke dalam hidung. Di rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke pusat penciuman dan saraf pembau. Oleh otak, rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat mencium bau yang masuk hidung. 2.5 Proses Penciuman Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan. Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau. 2.6 Kelainan pada Hidung Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu benda. Contoh gangguan-gangguan yang dialami hidung, antara lain, pilek (tersumbatnya saluran pernapasan), polip (daging tumbuh di dalam rongga hidung), dan rusaknya saraf pembau akibat cedera pada kepala. SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



9



Memelihara Kesehatan Hidung Hidung yang sehat akan berfungsi dengan baik. Beberapa cara merawat hidung agar tetap sehat, antara lain, sebagai berikut. 1. Membersihkan hidung secara rutin. Sebaiknya kita membersihkan hidung setiap hari. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita hirup mengandung debu. Membersihkan hidung sebaiknya menggunakan kapas. 2. Menutup hidung saat berada pada lingkungan yang kotor. Misalnya, lingkungan yang berdebu, banyak asap rokok, dan asap kendaraan. 3. Segera berobat ke dokter jika mengalami gangguan pada hidung. Gangguan dalam waktu lama dapat merusak fungsi hidung.



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



10



BAB III PENUTUP



3.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa : a. Telinga merupakan organ yang sangatpenting bagi tubuh, karena merupakan alat keseimbangan tubuh. b. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. c. Hidung merupakan salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai indera pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. d. Hidung memiliki hubungan dengan indera pengecap. 3.2 SARAN a. Sebaiknya kita dapat lebih menjaga kesehatan telinga yang merupakan alat keseimbangan bagi tubuh. b. Sebaiknya kita dapat lebih menjaga kesehatan hidung yang merupakan alat keseimbangan bagi tubuh.



SMA N 1 GIANYAR/ALAT INDERA TELINGA DAN HIDUNG/2013.2014



11