Inisiasi 3. PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK Syarat-syarat pembentukan opini publik 1. Belief/keyakinan Kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya masyarakat akan percaya terhadap berita yang disampaikan oleh media massa. 2.  Attitude/sikap Apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang. Misalnya masyarakat bersikap ingin tahu atau sebaliknya terhadap berita yang sampaikan oleh media massa. 3. Persepsi       Proses memberi makna pada  sensasi ( apa yang ditangkap oleh alat indra) sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya ada suatu kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Bali, dari sini akan muncul berbagai macam persepsi yang akan membentuk Opini Publik.  Adapun syarat – syarat Opini Publik menurut para ahli sebagai berikut : 1. Susanto, melihat dari ilmu publistik bahwa suatuopini publikmengandung unsur-unsur sebagai berikut:  a.       Kemungkinan pro dan kontra, sebelum mencapai konsesus; b.      Melibatkan lebih dari seseorang ( misalnya, kelompok, masyarakat, dll) c.          Dinyatakan dan mengadakan atau mungkin mengadakan tanggapan yang pro maupun yang kontra. 2. Herbert Blumer telah menyelidiki opini publik dan segi sosiologi yaitu bahwa istilah publik digunakan untuk suatu kelompok orang.a. a. Dikonfrontasikan/dihadapkan pada suatu isu b. Memiliki perbedaan pendapat tentang isu, dan c. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut.



Dari beberapa definisi yang dikemukakan, dapatlah disimpulkan intinya bahwa opini publik mengandung unsur-unsur sebagai berikut:  1. Adanya suatu isu yang kontroversial. 2. Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha untuk memberikan pendapatnya. 3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh suatu publik.



4. Adanya interaksi antara individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif dan di ekspresikan.



PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK Sosiolog dan ahli komunikasi Jerman, Ferdinand Tonnties, mengemukakan tiga tahap pembentukan opini publik berikut : 1. Die Luftartigen position, yaitu posisi bagaikan angin yang dimana yang merupakan tahap dimana suatu masalah masih acak; tidak menentu; sebatas kabar angin. 2. Die Fleissigen position, yaiu tahap pembicaraan mengenai suatu masalah mulai terarah untuk membentuk pola yang jelas. Pada tahap ini muncul pro dan kontra; isu bisa disetujui bisa juga tidak. 3. Die Festigen position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota kelompok dari tahap-tahap sebelumnya. Adapun kesepakatan bagaimana seharusnya masalah diselesaikan. Kemudian dari beberapa pendapat ahli, setidaknya ada empat tahap sebagai proses terbentuknya opini publik, yaitu : 1. Ada isu yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternative pemecahan, dan masalah tersebut sangat dirasakan relevan bagi kehidupan orang banyak. 2. Isu tersebut relative baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda sehingga memicu beberapa alternative yang memungkinkan terjadinya diskusi untuk pemilihan alternatif-alternatif yang ada. 3. Dalam debat dan diskusi, kemudian diambil keputusan   yang melahirkan kesadaran kelompok. Dalam proses ini biasanya ada opinion leaders ( tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti pulitisi, akademisi, agamawan, dan tokoh masyarakat lainnya). 4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas. Sehingga banyak keputusan dari diskusi pemilihan alternative, disengaja atau tidak diekspos media massa hingga informasi dan reaksi terhadap isi tersebut diketahui khalayak. Setelah syarat dan proses terbentuknya opini publik terpenuhi. Kemunculan opini publik dapat direncanakan dan tidak direncanakan.Opini publik yang direncanakan merupakan salah satu dari kegiatan humas untuk merancangnya. Sehingga perencanaan, pengaturan, media target sasaran harus dipersiapkan. Selain itu, opini publik dirancang untuk mempengaruhi, merubah atau menolak opini yang sudah berkembang dimasyarakat.Sementara itu, oini publik yang tidak direncanakan muncul secara alamiah tanpa rekayasa.Media biasanya sekedar memberitahukan sesuatu peristiwa, karena publik menganggap isu tersebut penting, kemdian menjadi pembahasan diantara mereka. Setalah menjadi pembicaraan dimasyarakat, media massa member penekanan tertentu atas sebuah isi dan akhirnya menjadi opini publik.