Makalah Opini Publik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sumber Eksternal Opini Publik Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Tugas Pada Mata Kuliah Opini Publik



Disusun Oleh : Kelompok VIII Mahmudi



0105173224



Muhammad Hilal A.R



0105173205



Nadia Syafitri



0105172097



Jurusan



: Ilmu Komunikasi



Semester



: V (Ganjil)



Dosen Pengampu



: Dr.Erwan Efendi, MA



FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA T.A. 2019



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kita hanturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “ Sumber Eksternal Opini Publik”. Sholawat serta salam tak lupa pula kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang teladan dalam hidup kita yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Kami menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Medan, 4 November 2019 Kelompok VIII



Kelompok XII



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar ................................................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................................ ii Bab I: Pendahuluan ........................................................................................................... 1 Bab II: Pembahasan........................................................................................................... 2 Peran Media Sebagai Pembentuk Opini Publik ................................................... 2 Pengaruh Opini Dari Opini Leader ....................................................................... 5 Persuasi dan Propaganda ....................................................................................... 9 Bab III: Penutup .............................................................................................................. 14 Kesimpulan ............................................................................................................... 14 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 15



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa menjadi fasilitas untuk mendiseminasikan pernyataan sumber yang dapat menjadi opini publik, media massa juga menempatkan diri sebagai penghubung antara realitas sosial yang obyektif. Media juga dimanfaatkan untuk membentuk opini publik yang berlandaskan fakta empiris ditengah masyarakat. Media massa juga dijadikan saran untuk memperkuat pernyataan yang dilontarkan seseorang untuk berubah menjadi pendapat umum yang berkembang. Opini leader bisa dikatakan sebagai orang – orang tertentu yang dapat mempengaruhi opini publik dalam komunikasi, opini leader menjadi salah satu unsur yang sangat mempengaruhi arus komunikasi. Model dari opini leeader untuk mengrtahui banyak hal dan menjadi sumber informasi bagi masyarakat untuk menanyakan berbagai macam perihal. B. Rumusan Masalah 1. Peran Media Massa Sebagai Pembentukan Opini Publik 2. Pengaruh Opini dari Opinion Leader 3. Persuasi dan Propaganda



1



BAB II PEMBAHASAN A. Peran Media Sebagai Pembentuk Opini Publik Tak bisa dipungkiri lagi bahwa tumbuh-kembang manusia pada zaman modern kini tidak terlepas dari peran media.Tak bisa dielakkan lagi bahwa pembentukan mentalitas manusia pada zaman modern kini tidak bisa terhindar dari gesekan media.Tak bisa terbantahkan lagi bahwa pendidikan karakter manusia selalu diikuti dengan embel-embel media.Entah itu media cetak, elektronik, maupun media internet.Ya, media telah menjadi jembatan arus informasi yang selalu hilir-mudik pada kehidupan manusia.Terlebih lagi pada manusia perkotaan di negara-negara maju.Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat. Media



telah



menjadi



semacam



jembatan



penghubung



arus



informasi.Berbagai informasi di belahan dunia bagian barat, dengan segera bisa diakses oleh negara-negara di belahan timur.Media telah menjadikan dunia terasa datar, terlebih lagi dengan semakin berkembangnya teknologi Web 2.0. Seperti kata Thomas L Friedman dalam bukunya yang sangat terkenal The World is Flat : When the world goes flat ─and you are feeling flattened─reach for shovel and dig inside yourself. Don’t try to build walls. Sebuah pesan yang bijak dalam menyikapi arus informasi dan teknologi yang semakin berkembang dengan melihatnya sebagai sebuah peluang dan tantangan dalam memperluas jaringan informasi



dan



meningkatkan



kapabilitas diri. Segala arus informasi bisa segera tersebar hanya melalui perantaraan kawat.Kawat yang saling terhubung antara satu dan yang lainnya guna menghantarkan



gelombang



informasi



tentang



dunia.Kawat



yang



bertransformasi menjadi penyampai kabar tentang dunia kepada dunia. Peranan media massa tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari arti 2



3



keberadaan media itu sendiri. Marshall McLuhan, seorang sosiolog Kanada mengatakan bahwa ”media is the extension of men”. Pada awalnya, ketika teknologi masih terbatas maka seseorang harus melakukan komunikasi secara langsung. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan teknologi, media massa menjadi sarana dalam memberikan informasi, serta melaksanakan komunikasi dan dialog. Secara tidak langsung, dengan makna keberadaan media itu sendiri, media telah menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasangagasan dan pemikiran terhadap kenyataan social.1 Maka, media semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyarakat menuju pencitraan yang diinginkan. Dengan begitu, media pun telah menjadi alat pembentuk citra. Terlebih lagi pada masa kampanye, baik dari tingkat daerah maupun tingkat nasional.Semua kandidat benar-benar menggunakan media secara massif. Beragam peristiwa dan informasi yang sampai kepada masyarakat melalui media tidak terlepas dari peranan media massa dalam hubungannya dengan penyajian informasi dan cara media menginterpretasi suatu kejadian. Satu berita yang sampai kepada masyarakat akan memiliki banyak penafsiran dan tanggapan bergantung pada gaya bahasa (penyajian) dan cara penyampaiannya. Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita. Selalu ada kepentingan yang melatari cara manusia mengungkapkan suatu fakta ke dalam berita. Prinsip semiotika─seni berbohong─kadang bermain disini.Maka, keakuratan data dan keterpercayaan suatu berita harus dijunjung tinggi. Jika tidak, berita keliru yang tersebar akan berkembang menjadi opini publik yang juga keliru. 1



http://rizaldp.wordpress.com/2010/09/21/peran-media-sebagai-pembentuk-opini-publik/ (



diakses 25 oktober 2019 pukul 17.37 wib )



4



Pandangan masyarakat terhadap suatu permasalahan di negeri kita pun tidak terlepas dari peran media.Peran media menjadi sangat vital karena bertanggung jawab dalam membentuk opini masyarakat. Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelma menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri. Sebuah pemikiran yang tersampaikan pada masyarakat akan menjadi dasar bagi tindak-tanduk masyarakatnya. Maka, media memiliki pertanggungjawaban yang besar dalam upaya membangun bangsa, minimal pada tahap pemikiran.Jika medianya sendiri sudah tidak memerhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku, bagaimana dengan opini yang berkembang di masyarakat? Tentu secara tidak langsung akan banyak terpengaruh oleh media. Dampak media massa bisa kita lihat pada fenomena perilaku masyarakat yang lebih mudah bersifat “beringas” begitu mendapat suatu informasi atau berita. Mereka terpengaruh begitu saja oleh pemberitaan media tanpa pernah men-check dan recheck-nya terlebih dahulu. Bisa saja, berita mentah yang sampai pada kita akan berkembang menjadi pencitraan yang negatif dan membuat kita menjadi berburuk sangka terhadap suatu peristiwa atau orang tertentu. Bisa saja, pemberitaan yang simpang-siur dan belum jelas kebenarannya akan berkembang menjadi pandangan dan pola pikir yang salah dalam menyikapi suatu kejadian. Oleh karena itu, tanggung jawab media sangat besar dalam menggerakkan opini publik. Media massa sebagai penggerak



opini



publik



menjadikannya



sebagai



alat



pengonstruksi



masyarakat. Namun, di samping itu, masyarakat pun dituntut untuk bisa berlaku arif dan bijak dalam menyikapi suatu pemberitaan yang diperolehnya, jangan serta-merta terpancing sebelum mengetahui kebenaran dari suatu pemberitaan. Hai orang-orang yang beriman jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya



5



yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.Dan ketahulilah olehmu bahwa diantaramu ada Rasulullah. Kalau Ia menuruti (kemauan)mu dalam beberapa urusan maka benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikanmu cinta pada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikanmu benci pada kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus sebagai karunia dan nikmat dari Allah dan Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana. (Qs. Al – Hujrat 6-8 )2



B. Pengaruh Opini dari Opinion Leader a. Pengertian Opinion Leader Opinion



leader



adalah



orang



yang



secara



informal



dapat



mempengaruhi tindakan atau sikap dari orang-orang lain, baik mereka orang yang sedang mencari-cari informasi (opinion seeker) atau yang sekedar menerima informasi secara pasif (opinion recipient). Secara tidak langsung mereka ini adalah perantara pesan yang juga mampu menerjemahkan berbagai macam informasi untuk diteruskan kepada masyarakat luas. Mereka ini sangat mungkin di percaya oleh masyarakat untuk di tanya pendapat, serta nasehat- nasehat bagi anggota masyarakat. Opinion leader merupakan orang-orang tertentu didalam khalayak yang mempunyai pengaruh besar atas anggota-anggota khalayak yang lain, baik dalam pembentukan opini maupun dalam proses pembuatan keputusan. Opinion leader juga dapat didefinisikan opini public atas suatu isu berakar dari self-interest atau pada event, tetapi pada dasarnya memerlukan katalisator yaitu diskusi publik. Hanya dengan cara itu opini jadi mengkristal dan dapat diukur. Peran sebagai katalisator bagi



2



Ibid....,,,,,,



6



pembentukan opini publik adalah orang yang mengetahui dan mampu mengartikulasi isu secara spesifik. Opinion leader merupakan sumber informasi atau opini, sedangkan followers sebagai penerima-penerima informasi atau opini. Para opinion leader mempunyai kharisma dan mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang kebanyakan, hal ini yang membuatnya lekat dapat menjadi pembentuk opini yang ada dalam masyarakat. Tidak semua masyarakat dapat berperan menjadi seorang opinion leader dikarenakan tidak mudah pada kenyataannya menjadi panutan dan contoh bagi semua pihak yang ada di dalam wilayah masyarakat. Opinion Leader dibagi menjadi dua : a) Opinion leader aktif (opinion giving) adalah para opinion leader mencari followers secara aktif untuk mengumumkan atau mensosialisasikan suatu informasi. b) Opinion leader pasif (opinion seeking) adalah followers atau si pencari informasi lebih aktif mencari sumber informasinya kepada opinion leader atau lebih tepatnya opinion leader tidak mencari followers tetapi dicari oleh para followersnya. b. Sifat Umum Opinion Leaders Dalam Masyarakat Opinion leaders adalah orang yang mempunyai keunggulan dari masyarakat kebanyakan. Adapun sifat umumnya antara lain : 1. Lebih tinggi pendidikan formalnya dibanding dengan anggota masyarakat lainnya. 2. Lebih tinggi status sosial ekonominya. (SSE) 3. Lebih inovatif dalam menerima dan mengambil ide baru 4. Lebih tinggi pengenalan medianya (media exposure) 5. Kemampuan empatinya lebih besar



7



6. Partisipasinya lebih besar. 7. Lebih Kosmopolit (mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas). c. Cara Mengetahui Opinion Leader Menurut Everett M. Rogers ada tiga cara mengukur dan mengetahui adanya opinion leader yaitu : 1. Metode Sosiometrik, Dalam metode ini publik ditanya kepada siapa mereka meminta nasihat atau mencari informasi mengenai masalah kemasyarakatan yang dihadapinya. 2. Informasi Ratting, Metode ini mengajukan pertanyaan tertentu kepada orang/responden yang dianggap sebagai key informants dalam masyarakat mengenai siapa yang dianggap masyarakat sebagai pemimpin mereka. 3. Self Designing Methode, Metode ini mengajukan pertanyaan kepada responden dan meminta tendensi orang lain untuk menunjuk siapa yang mempunyai pengaruh. d. Pengaruh opini dari opinion leader bagi publik 1. Opini dari opinion leader mampu berperan untuk memotivasi public, Opinion leader dianggap masyarakat sebagai panutan yang sering dimintai pendapat dan nasehatnya dipercaya oleh publik.Opinion leader dianggap mampu membantu masyarakat memberikan matovasi dan solusi yang baik. 2. Mempersuasi dalam proses komunikasi, Persuasi merupakan upaya menyampaikan informasi melalui cara tertentu yang menjadikan masyarakat



menghapus



gambaran



lama



di



benaknya



dan



menggantikannya dengan gambaran baru sehingga berubahlah perilakunya. Kebanyakan program persuasi bertujuan mengubah atau menetralkan opini, mengkristalkan opini yang belum terbentuk dan menjaga opini yang favorable dengan cara mengubah opini itu. Untuk



8



mencapai tujuannya opinion leader bergantung pada media massa, karena pesan-pesan persuasi yang disajikan melalui media massa memungkinkan munculnya konsensus yang berhubungan dengan orientasi dan tindakan yang merupakan tujuan atau sasaran persuasi yang sudah ditetapkan. Jadi para opinion leader mencari cara tertentu untuk mengkomunikasikan informasi yang membujuk anggota publik sasaran. 3. Membantu menciptakan kepercayaan public, Opinion leader tentu bukanlah orang yang serba tahu.Akan tetapi, mereka diakui oleh masyarakatnya sebagai orang yang peka dan in group terhadap berbagai permasalahan yang ada.Secara relatif mereka adalah tempat meminta pendapat dan nasehat masyarakat atau publik. Mereka juga dapat mempengaruhi sikap dan tingkah publik untuk bertindak dalam cara tertentu. 4. Opinion leader sebagai perwakilan public, Dalam sebuah masyarakat seringkali mendapat ancaman dari luar.Di sinilah fungsi seorang opinion leader untuk dapat menyelesaikan masalah agar anggota kelompok menjadi tenang kembali dan melanjutkan aktivitasnya seperti sedia kala. Opinion leader bertugas sebagai penengah jika anggota kelompoknya bermasalah dengan kelompok yang lain. 5. Opinion leader sebagai penyaring informasi, Untuk kemajuan dan perkembangan sebuah kelompok, diperlukan banyak informasi serta wawasan baru dari luar. Namun tidak semua informasi dapat diterima dan diadopsi oleh suatu kelompok.Di sinilah seorang opinion leader bertindak sebagai penyaring informasi baik yang masuk ataupun yang keluar.Hal ini bertujuan untuk mengurangi konflik yang dapat timbul di dalam kelompok.



9



C. Persuasi dan Propaganda a. Pengertian Secara etimologis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, propaganda berarti penerangan (paham, pendapat, dan sebagainya) yang benar atau yang salah, yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang banyak agar menganut suatu aliran paham, sikap atau arah tindakan tertentu; biasanya disertai dengan janji yang muluk-muluk. The Grolier International Dictionary mengartikan propaganda sebagai penyebaran secara sistematis doktrin tertentu atau pernyataan yang direkayasa, yang merefleksikan suatu aliran pikiran, pandangan, atau kepentingan.3 Menurut para ahli komunikasi memiliki pendapat yang berbeda mengenai propaganda. Sebagian mengatakan bahwa komunikasi persuasif pada hakikatnya adalah komunikasi propagandistik, sementara yang lain berpendapat bahwa hanya pesan-pesan yang tidak jujur saja yang bisa dimasukkan dalam pengertian propaganda. Beberapa pengertian lain mengenai propaganda antara lain sebagai berikut: a) Dalam



Ensiklopedia



Internasional



dikatakan,



propagandasuatu



jenis



komunikasi yang berusaha memengaruhi pandangan dan reaksi, tanpa mengindahkan tentang nilai benar atau tidak benarnya pesan yang disampaikan. 4 b) Leonard W.Dobb mengatakan, propaganda adalah usaha sistematis yang dilakukan individu yang masing-masing berkepentingan untuk mengontrol



3



Mohammad Shoelhi, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, (Bandung : Simbiosa



Rekatama Media, 2012 ) h. 34 4



Helena Olii, Opini Publik, (Jakarta : Indeks, 2007 ) h. 38



10



sikap kelompok, individu lainnya dengan cara menggunakan sugesti dan sebagai akibatnya mengontrol kegiatan tersebut.5 Komunikasi propaganda adalah suatu cara untuk mengemukakan banyak pikiran yang dapat membangkitkan aksi politik atas dasar kejadian atau keadaan yang sudah umum diketahui. Propaganda juga bisa digunakan dalam suasana perang antarnegara, sering disebut sebagai “perang urat saraf” yaitu penggunaan propaganda dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dirancang untuk mempengaruhi pendapat, emosi, sikap dan perilaku pihak musuh, pihak netral, dan pihak kelompok asing yang bersahabat dalam rangka mendukung pencapaian sasaran. Dapat ditambahkan bahwa propaganda politik bisa melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk pencapaian tujuan strategis dan taktis. Propaganda dalam perspektif sosiologi yaitu melakukan perembesan (penetrasi) budaya kemudian masuk ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik yang menjadikan sasaran. Hal semacam ini sering ditemui dilakukan oleh negara asing yang ditujukan kepada negara lain untuk melancarkan propaganda di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.6 b. Syarat-Syarat Propaganda Secara



teoretis,



pesan



propaganda



harus



diulang-ulang.



Teknik



pengulangan sangat penting dan merupakan dasar dalam kegiatan propaganda. Dari definisi tersebut dapat



dikemukakan beberapa



komponen propaganda yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a) Ada pihak yang menyebarkan pesan b) Dilakukan secara terus-menerus (kontinyu) 5



Budi Irawanto, Film Propaganda : Ikonografi Kekuasaan, dalam ilmu Sosial & Ilmu Politik,



Vol. 8, No 1, Juli 2004, hal 4 6



http://www.kompasiana.co/waluya.2014/perbedaan-komunikasi-persuasif-humas-versus-



propaganda-54f6f498a33311ac078b45a6 (diakses 28 oktober 2019 pukul 13.00 wib )



11



c) Terdapat proses penyampaian, ide/gagasan, kepercayaan atau doktrin d) Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap dan perilaku individu atau kelompok; e) Suatu cara sistematis prosedural dan perencanaan matang f) Suatu program yang mempunyai tujuan konkret. Opini publik dan propaganda mempunyai hubungannya sangat erat, dan tidak dapat dipisahkan. Laswell mengatakan propaganda semata-mata alat pengontrol bagi opini publik. Propaganda dilakukan untuk memengaruhi atau mengontrol opini publik yang menjadi sasaran dari propaganda. Dalam Perkembangannya, opini publik yang dibentuk lewat propaganda digunakan Pihak – pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab dalam mempengaruhi Opini Publik.7 c. Jenis – jenis propaganda Adapun beberapa Jenis-Jenis Propaganda antara lain 1) Menurut Sumbernya a) Propaganda



Tertutup



(Concealed



Propaganda),



sumber



propaganda ini tertutup sehingga tidak diketahui siapa sumbernya. b) Propaganda Terbuka (Revealed Propaganda), sumber propaganda ini disebutkan dengan jelas dan secara terbuka. c) Propaganda Tertunda (DelayedRevealed Propaganda), umber propaganda ini pada mulanya dirahasiakan, tetapi lambat laun terbuka dan jelas. 2) Menurut Metodhenya a) Coersive Propaganda, yaitu propaganda yang dilancarkan dengan metodhe ancaman atau kekerasan.



7



Helena Olii, opini Publik................,,,, h. 39



12



b) Persuasive Propaganda , propaganda jenis ini menggunakkan metodhe penyampaian pesan-pesan yang menimbulkan rasa tertarik sehingga target propaganda senang dan rela melakukan sesuatu. 3) Menurut Sistemnya a) Symbilic Interaction Propaganda, yaitu propaganda yang mrnggukan



simbol







simbol.



Propaganda



jenis



ini



menggunakan lambang – lambang komunikasi yang penuh arti, yaitu bahasa lisan atau tulisan, serta gambar – gambar dan isyarat



yang



dirumuskan



sedemikian



sehingga



dapat



merangsang jiwa target propaganda untuk menerima pesan dan kemudian memberikan respon seperti yang diharapkan propagandis. b) Propaganda by the dead, yaitu propaganda propaganda yang menggunkan perbuatan nyata untuk memaksa target menerima pesan



dan



melakukan



tindakan



sebagaimana



yang



dikehendaki.8 Sementara itu komunikasi persuasif, yang lazim dilancarkan oleh pekerja Humas yaitu sebagai komunikasi yang dilakukan melalui cara atau dengan maksud menimbulkan rasa kemauan secara sukarela (tidak memaksa) bagi komunikan agar dapat bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (penyampai informasi). komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk merubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.



8



Mohammad Shoelhi, Propaganda dalam komunikasi internasional.............h.42



13



Komunikasi persuasive yang dilancarkan bersifat timbal-balik/dua arah.Dalam komunikasi ini, diawali dengan terlebih dahulu mengumpulkan fakta-fakta lapangan selanjutnya dirancang aktivitas komunikasi yang sesuai dengan kondisi khalayak yang menjadi sasarannya. Dari kedua perbedaan pengertian tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa komunikasi persuasif mempunyai perbedaan dengan komunikasi propaganda.Komunikasi propaganda cenderung memaksa karena komunikasi berlangsung satu arah, sedangkan komunikasi persuasif lebih bersifat terbuka dan berlangsung dua arah/timbal balik, ditemui adanya feedback sehingga tercipta suasana yang saling memahami sekaligus saling membawa manfaat atau saling menguntungkan untuk memenuhi kepentingan bersama. Propaganda adalah suatu kombinasi yang erat dengan persuasi. Propaganda diartikan sebagai proses diseminasi informasi informasi untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat dengan indoktrinai ideologi. Tujuan propaganda adalah untuk mengubah alam fikiran kognitif dan membangkitkan emosi para targetnya.9



9



Ibid.,,,,,, h.50



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada perkembangan media massa saat ini sudah menyentuh keseluruh lapisan masyarakat, semua menerima informasi dari media massa dengan berbagai bentuk yang ada, dengan kemudahan orang – orang mendapatkan informasi dari media massa perkembangan terbaru dari luar bisa terus diikuti baik dari individu ataupun masyarakat itu sendiri. Dalam penggunaan media massa untuk mendapatkan informasi haruslah lebih bijak memilih untuk mengonsumsi informasi yang diperoleh media massa, masyarakat yang kritis adaalah salah satu upaya untuk bisa lebih bijak dalam mengonsumsi informasi yang diperoleh media massa komunikasi persuasif mempunyai perbedaan dengan komunikasi propaganda.Komunikasi propaganda cenderung memaksa karena komunikasi berlangsung satu arah, sedangkan komunikasi persuasif lebih bersifat terbuka dan berlangsung dua arah/timbal balik, ditemui adanya feedback sehingga tercipta suasana yang saling memahami sekaligus saling membawa manfaat atau saling menguntungkan untuk memenuhi



kepentingan bersama.



Propaganda adalah suatu kombinasi yang erat dengan persuasi. Propaganda diartikan sebagai proses diseminasi informasi informasi untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat dengan indoktrinai ideologi



14



DAFTAR PUSTAKA Olii Helena, Opini Publik 2007,Jakarta : Indeks Shoelhi Mohammad, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, 2012, Bandung : Simbiosa Rekatama Media Budi Irawanto, Film Propaganda : Ikonografi Kekuasaan, dalam ilmu Sosial & Ilmu Politik, Vol. 8, No 1, Juli 2004, hal 4 http://www.kompasiana.co/waluya.2014/perbedaan-komunikasi-persuasif-humasversus-propaganda-54f6f498a33311ac078b45a6 http://rizaldp.wordpress.com/2010/09/21/peran-media-sebagai-pembentuk-opinipublik/



15