Inovsi Dalam Pelayanan Kebidanan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • sisca
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Herbal dan terapi komplementer sebagai produk inovasi dalam pelayanan kebidanan Indarto AS S.Pd M Kes



Jurusan Jamu Politeknik Kesehatan Surakarta Jl. Ksatrian No. 2 B.OX. 10 Danguran, Klaten Selatan Telepon : (0272) 326641, Fax : (0272) 326641 Klaten 57425



Capaian pembelajaran : 1. Peserta mampu memilih herbal dan terapi komplementer sebagai produk inovasi dalam pelayanan kebidanan 2. Pokok bahasan : terapi herbaldan komplementer dalam kebidanan 3. Manfaat terapi herbal dan komplementer sebagai inovasi dalam pelayanan kebidanan 4. Mengidentifikasi zat aktif dari herbal sebagai anti nyeri , anti mual,herb relaksasi,anti konstipasi, memperbanyak asi dan 5. Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan herbal keluarga



 Komplementer



terapi/alternatif terapi semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat sebagai pengguna dan para profesional.  Terapi komplementer/alternatif didasarkan pada holistik filosofi dan interaksi antara tubuh, pikiran dan semangat dipercaya bahwa kombinasi dari semua komponen tersebut berpengaruh pada proses reproduksi



 Dalam



kebidanan, ibu mencari strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan dan persalinan serta bantuan untuk relaksasi  Sebanyak ¾ dari perempuan menggunakan seperti,herbal homeopathic,aromaterapi atau pengobatan dengan bunga (Refuerzo et al 2005)  sepertiga dari bidan menggunakan terapi komplementer dalam praktek mereka(NIIS Confederation 1997)



 Amanat



presiden RI pada gelar kebangkitan jamu 2008 : “membangun sistem integratif dan pengintegrasian jamu kedalam sistem layanan kesehatan yang berlaku”.



Indonesia



Sumber daya hayati terbesar ke2 setelah Brazil. Leluhur telah memanfaatkan tanaman obat. Kesehatan ibu dan anak sangat kental dipengaruhi BUDAYA, SOSIAL EKONOMI



 



  











Kebangkitan Jamu  4 Maret 2008 Pencanangan Jamu Brand Indonesia oleh Presiden RI  27 Mei 2008 Kebijakan Obat Tradisional Nasional  SK Menkes 381/2007 tanggal 27 Maret 2007 Saintifikasi Jamu: Penelitian berbasis Pelayanan  Permenkes 003/2010 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 381/MenKes/SK/III/2007 tentang kebijakan obat tradisional (Kontranas). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 003/MENKES/PER/I/2010 tentang Santifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Keputusan Menkes RI No 121/MenKes/SK/II/2008 tentang Penunjukan 12 pilot project sebagai tempat untuk melaksanakan pelayanan dan pengembangan pengobatan komplementer.







• •



Banyak perempuan Indonesia menggunakan alternatif/komplementer terapi selama proses reproduksi (jamu,pijat,akupucntur, dll) Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dan 7000 berkhasiat obat. 45 macam obat penting di AS yang berasal dari tumbuhan, 14 spesies berasal dari Indonesia termasuk vinblastin dan vincristin (Depkes RI, 2011).







Pasal 48 UU Kesehatan tahun 2009 bahwa upaya kesehatan terdiri atas 17 pelayanan kesehatan:     



     



Pelayanan kesehatan umum Pelayanan kesehatan tradisional Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan KB, Kesehatan reproduksi Kesehatan sekolah, Kesehatan olahraga Yankes bencana Pelayanan darah Kesehatan gilut Penanggulangan gangguan pendengaran dan penglihatan, Kesehatan matra Pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, Pengamanan zat aditif



Pasien datang



Pemeriksaan dan diagnosa



Pilihan terapi yang diberikan



Konvensional saja



Konvensional dan komplementer



Komplementer saja



TERAPI DAPAT DIBERIKAN OLEH YANG KOMPETEN



• •







“ Pengobatan cara lain, yaitu pengobatan yang dilakukan di luar cara medis/ilmu kesehatan” TERAPI ALTERNATIF: “ semua jenis pengobatan yang tidak dianggap sebagai praktek standar/konvensional dalam suatu budaya tertentu” PENGOBATAN COMPLEMENTER: “pengobatan tradisional yang sudah diakui/ dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvensional/medis



Pelayanan kesehatan tradisional terdiri 1 Ramuan 



Jamu /Herbal



2. Ketrampilan Fisik Akupungtur  Massage  Refleksi  dll 



BY THE HOUSE OF LORDS (2000)



GROUP I: Terapi yang diorganisasi secara profesional , mempunyai sistem yang lengkap dalam pelayanan kesehatan dengan jalur pendidikan yang terstandar, kode etik dan berdasarkan bukti riset     



OSTTEOPATHY, CHIROPRACTIC, ACUPUNCTURE, HERBAL MEDICINE, JAMU HOMEOPATHY



GROUP II: Terapi pelengkap (komplementer) /suportif dalam pelayanan kesehatan, bukti riset masih terbatas, belum ada aturan secara nasional . Banyak dipraktekkan oleh bidan, perawat & fisioterapis • • • •







AROMATHERAPHY, REFLEXOLOGY, MASSAGE, SHIATSSU HYPNOTHERAPHY YOGA



• GROUP III: • merupakan terapi alternatif , belum diatur secara khusus, belum banyak bukti riset GROUP III A: Sistem tradisional, tidak banyak digunakan di kebidanan. • • • • •



TRADITIONAL CHINESE MEDICINE (TCM), INDIAN AYURVEDIC MEDICINE, JAPANESE CAMPO, ANTHROPOSOPHICAL MEDICENE, NATUROPHATHY



GROUP III B Diagnostic terapi    



Cryistal theraphy, Dowsing, iredology, radionic, etc.



 Kehamilan



& persalinan merupakan peristiwa normal  Role:Kehamilan,



Persalinan, Nifas ”NORMAL”  Asuhan yg terus menerus sepanjang daur reproduksi



 WOMAN



CENTRED (GUILLILLAND&PAIRMAN )



















Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit. Keyakinan tentang Perempuan. perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masingmasing. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.



 menyelamatkan



ibu dan bayi (mengurangi kesakitan



dan kematian).  Fokus : pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik  cara yang kreatif & fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan;  asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan & tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan .  Setiap induvidu berhak memperoleh pelayanan kes yang aman dan memuaskan sesui kebutuhan dan perbedaan budaya







Banyak digunakan sejak kehamilan awal secara natural







Salah satu pilihan ketika terdapat kontra indikasi pada obat







ketika sedikit ketidaknyamanan diabaikan dalam pengobatan konvensional







NATURAL BIRTH without recourse to drugs, PRESECNCE OF COMPLEMENTARY PRACTITIONER AT THE BIRTH















Demand for and interest in natural remidies is high and empower mothers to retain control of their bodies . Ketidakpuasan pada pelayanan konvensional,ketergantungan teknologi, kurang perhatian pada klien Staff shortages often prevent the allocation of quality intercation with each mother for the provision of HOLISTIC CARE







Stress-relieving therapies such as massage, aromatherapy, reflexology and hypnosis, which reduce cortisol (Wood et al 2003, Field et al 2005a, McVicar et al 2007)







terapi menghilangkan stres seperti pijat, aromaterapi, refleksologi dan hipnosis, yang mengurangi kortisol







Pain in labour can be affected by stress; if stress hormones such as cortisol and adrenaline are excessive, they suppress oxytocin and adversely impact on progress.







Nyeri persalinan dapat dipengaruhi oleh stres; jika hormon stres seperti kortisol dan adrenalin yang berlebihan, mereka menekan oksitosin dan dampak negatif pada kemajuan











Touch impulses reach the brain before pain impulses (gate control theory)







Some aromatherapy essential oils may enhance the impact of massage, through a direct analgesic effect, eg lavender, or indirectly, by relaxing the mother and easing anxiety, eg frankincense (Burns et al 2000, Habanananda 2004, Field et al 2005b, Kim et al 2006).







Beberapa minyak esensial aromaterapi dapat meningkatkan dampak dari pijat, melalui efek analgesik langsung, misalnya lavender, atau tidak langsung, relaksasi bu dan mengurangi kecemasan, misalnya dupa aroma terapi, lilin



massage, using reflexology, shiatsu and other touch therapies during labour, and even in the last three to four weeks of pregnancy, increase the chances of spontaneous labour onset, good progress, reduced pain perception and, ultimately, a normal vaginal birth (McNabb et al 2006, Field 2010).







sentuhan mencapai otak sebelum impuls nyeri (teori kontrol gerbang) pijat, menggunakan refleksologi, shiatsu dan terapi sentuhan lain selama persalinan, dan bahkan dalam tiga sampai empat minggu terakhir kehamilan, meningkatkan kemungkinan timbulnya persalinan spontan, kemajuan yang baik, persepsi nyeri berkurang dan, pada akhirnya, kelahiran vagina



















Membantu Anda untuk mempersiapkan tubuh Anda secara fisik memasuki trimester 2 dan 3 Menjaga kesejahteraan emosional dan mental Anda sendiri. Sebuah forum untuk mendiskusikan perasaan Anda secara terbuka tanpa menghakimi. Fokus Massage di Trimester 1 lembut, lambat dan menenangkan untuk membantu tubuh untuk rileks. Visualisasi & Pernapasan latihan juga bisa ditawarkan untuk membantu memerangi rasa takut dan kecemasan pada tahap ini.







Clinical hypnosis has been shown to reduce fear and anxiety in preparation for and during childbirth (Cyna et al 2006, VandeVusse 2007, Abbasi et al 2009), indirectly influencing the mother’s pain perception.







hipnosis klinis telah terbukti mengurangi rasa takut dan kecemasan dalam persiapan untuk dan selama persalinan (Cyna et al 2006, VandeVusse 2007, Abbasi et al 2009), secara tidak langsung mempengaruhi persepsi nyeri ibu.







Akupunktur (Borup et al 2009, Ma et al 2011) dan akupresur, terutama selama fase laten persalinan (Hjelmstedt et al 2010) dapat meringankan rasa sakit dan membantu kemajuan.



• Other methods of deep relaxation can also be helpful, for example reiki (Bowden et al 2010 • Metode lain ; relaksasi yang mendalam juga dapat membantu, misalnya reiki







Yogacise is now held twice a Yogacise is now held twice a week and attended by 12 women with a waiting list of others who wish to join for stretching and suppleness week and attended by 12 women with a waiting list of others who wish to join for stretching and suppleness Yogacise is now held twice a week and attended by 12 women with a waiting list of others who wish to join for stretching and suppleness Yogacise is now held twice a week and attended by 12 women with a waiting list of others who wish to join for stretching and suppleness



Yogacise is now held twice a week for stretching and suppleness 











Latihan yoga kini diadakan dua kali seminggu untuk peregangan dan kekenyalan



NAUSEA & VOMITING 











Ginger is a well-known traditional herbal remidy for sickness & there is considerable research to demonstrate that it is an effective antiemetic (Vutyayanich et al, 2001;Jewell & Young 2003;Willetts et al 2003) Ginger is not suitable /safe for all women & may exacerbate nausea & cause heartburn



Jahe adalah remidy herbal tradisional yang terkenal untuk penyakit & ada penelitian yang cukup untuk menunjukkan bahwa itu adalah antiemetik yang efektif (Vutyayanich et al, 2001; Jewell & Young 2003; Willetts et al 2003) Jahe tidak cocok / aman bagi semua wanita & mungkin memperburuk mual & menyebabkan mulas







di ppt 2