INSTRUKSI KERJA Dan SOP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bagian : lab. Kimia INSTRUKSI KERJA Berlaku : September 2019 Theodolite



a.



Spesifikasi Alat



:



Telescope – Tabung Panjang : 7,5 ˝ ( 190 Mm ) Diameter Efektif Lensa Objektif : 1,2 ˝ ( 30 Mm ) Gambar : Tegak Pembesaran: 24X Bidang Pandang : 1 ° 30 ‘ ( 2.6 ‘ Pada 100 ‘ ) Minimum Jarak Fokus : 2.46 ‘ ( 75 M ) Rasio Stadia : 1:100 . Pengaturan Akurasi : ± 0,5 ˝ Diameter Lingkaran : 4,3 ˝ ( 110 Mm ) Berat – Instrumen : £ 2,8 Membaca Estimasi : 0.1 ° / 0,1 G . Berikut adalah cara penempatan alat ukur yang biasa



b.



Penempatan Alat



: digunakan dalam pengukuran sipat datar : 1. Cara pertama ialah dengan menempatkan alat ukur penyipat datar di atas salah satu titik, misalnya pada Gambar 2.6 (di atas titik B). Tinggi a garis bidik



(titik tengah teropong) di atas titik B diukur dengan mistar. Garis bidik diarahkan ke rambu ukur yang diletakkan di atas titik yang lain, yaitu titik A dengan gelembung di tengah-tengah. Pembacaan pada rambu ukur misal b, maka angka b ini menyatakan jarak angka b itu dengan alas rambu. Beda tinggi antara titik A dan titik B yaitu t = b – a. 2. Cara kedua, alat penyipat datar diletakkan antara titik A dan titik B, sedangkan di titik-titik A dan B ditempatkan dua rambu ukur. Jarak dari alat ukur penyipat datar dengan kedua rambu dibuat kira-kira sama. Alat ukur penyipat datar tidak perlu terletak pada garis lurus yang menghubungkan dua titik A dan B. Aktif garis bidik dengan gelembung nivo di tengah-tengah ke rambu ukur A (belakang) dan rambu ukur B (muka). Angka-angka pada rambu selalu menyatakan jarak antara angka dengan alas rambu, maka cukup mudah dimengerti bahwa beda tinggi antara titik A dan B adalah t = b – m. 3. Cara ketiga, alat ukur penyipat datar tidak diletakkan antara titik A dan titik B. Alat ukur juga tidak diletakkan di atas salah satu titik A atau titik B, tetapi di sebelah titik A atau di sebelah titik B, di luar garis AB. Gambar 2.8 menunjukkan bahwa alat ukur penyipat datar diletakkan di sebelah kanan titik B.



Pembacaan yang dilakukan pada rambu ukur yang diletakkan di atas titik A dan titik B berturut-turut dinyatakan dengan b dan m lagi, sehingga dari Gambar 2.8 diperoleh beda tinggi t = b – m. c.



Fungsi Alat



:



d.



Cara Kerja



:



1.



Alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal.



Siapkan alat – alat yang di perlukan seperti : Alat ukur



Waterpass,



Bak



ukur



dan Tripod. 2.



Letakkan Waterpass di atas Tripod.



3.



Pastikan posisi garis mendatar diafragma yang terdapat pada waterpass sejajar dengan sumbu I.



4.



Aturlah sekrup A, B dan C supaya gelembung nivo berada di tengah.



5.



Tarulah Bak Ukur di suatu tempat yang ingin di ukur elevasinya.



6.



Arahkan Waterpass ke arah objek.



7.



Aturlah tombol focus / Mikrometer agar objek yang di bidik terlihat jelas.



8.



Setelah itu lakukan pengukuran dengan benar.



DISIAPKAN :



DIKAJI ULANG :



DISAHKAN :



Instruktur



Ka Sub Unit Laboratorium



Ketua Jurusan



Adiansyah



Syarifudin A. S.KM. MS



Zulfikar Ali As. S.KM. M.T



SOP Nama Alat



: Theodolite



Kode Alat



:



Merk



: Leica



Tipe



: NA24



Spesifikasi



: Telescope – Tabung Panjang : 7,5 ˝ ( 190 Mm ) Diameter Efektif Lensa Objektif : 1,2 ˝ ( 30 Mm ) Gambar : Tegak Pembesaran: 24X Bidang Pandang : 1 ° 30 ‘ ( 2.6 ‘ Pada 100 ‘ ) Minimum Jarak Fokus : 2.46 ‘ ( 75 M ) Rasio Stadia : 1:100 . Pengaturan Akurasi : ± 0,5 ˝ Diameter Lingkaran : 4,3 ˝ ( 110 Mm ) Berat – Instrumen : £ 2,8 Membaca Estimasi : 0.1 ° / 0,1 G .



Fungsi



: Alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal.



Jumlah



:1



Asal



: PNBP



Prinsip Kerja



: Prinsip krerja alat ini sama dengan alat penyipat datar lainnya, yaitu garis bidik kesemua arah harus dalam keadaan mendatar, sehingga membentuk bidang datar atau bidang horizontal, dimana



titik-titik pada bidang tersebut akan menunjukkan ketinggian yang sama. Cara Kerja



: 1.



Siapkan alat – alat yang di perlukan seperti : Alat ukur Waterpass, Bak ukur dan Tripod.



2. Letakkan Waterpass di atas Tripod. 3. Pastikan posisi garis mendatar diafragma yang terdapat pada waterpass sejajar dengan sumbu I. 4. Aturlah sekrup A, B dan C supaya gelembung nivo berada di tengah. 5. Tarulah Bak Ukur di suatu tempat yang ingin di ukur elevasinya. 6. Arahkan Waterpass ke arah objek. 7. Aturlah tombol focus / Mikrometer agar objek yang di bidik terlihat jelas. 8. Setelah itu lakukan pengukuran dengan benar. Cara Perawatan



: 1.



Menjaga selalu dalam keadaan bersih



2.



Bila terkena hujan segera keringkan



3.



Tersimpan di tempat yang kering



4.



Meminyaki bagian gerakan horizontal, skrup- skrup pemokus dan gerakan halus Horizontal



Kelebihan



: kelebihan alat ini lebih simpel, kecil, ringan, dan cepat untuk setting alatnya karena pada instrument ini tidak terdapat nivo tabung, hanya ada nivo kotak saja.



Kelemahan



: Kekurangan dari waterpass ini yaitu tidak bisa untuk mengukur dengan sudut horizontal maupun vertikal.