22 0 788 KB
a. Instrumen Penelitian Geologi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur
PEDOMAN OBSERVASI GEOLOGI Nama observer
:
Koordinat lokasi
:
Nama lokasi
:
Elevasi lokasi
:
mdpl
A. Unit Litologi a. Aluvium
f. Sekis tristalin
b. Miosen (fasis sedimen)
g. Granit, Granodiorit, Diorit
c. Miosen (fasises batu gamping
h. Hasil Gunung Api Kuarter Muda
d. Eosen
i. Andesit, Basalt, Diabas
e. Sedimen pratersier
j. Laparit, Dasit
B. Struktur Geologi a. Antiklinal
b. Sesar
e. Basin
f. Lipatan
c. Sinklinal
d. Sesar Sungkup
C. Jenis Batuan Dasar a. Beku Dalam (asam/felsic, menengah/intermediate, basa/mafic, ultra basa) b. Beku Korok c. Beku Luar (lava, abu vulkan, tuff, bom/lapilli/aglomerat, punice/scoria) d. Sedimen Padu (batulempung. Batupasir, konglomerat, breksi, batugaping) e. Sedimen Tak Padu (aluvium, koluvium, Pasia aeolis, fluviatil) f. Metamorf (kuarsit, gneiss, slate, schist)
Laporan Kuliah Kerja Lapangan II Offering A 2017 | XIV
D. Deskripsi Singkapan No.
Koordinat
Elevasi
Dokumentasi
Deskripsi
1
2
3
4
5
6
7
Laporan Kuliah Kerja Lapangan II Offering A 2017 | XV
8
9
10
b. Instrumen Penelitian Geomorfologi
Laporan Kuliah Kerja Lapangan II Offering A 2017 | XVI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur
PEDOMAN OBSERVASI GEOMORFOLOGI Nama observer
:
Koordinat lokasi
:
Nama lokasi
:
Elevasi lokasi
:
mdpl
A. Topografi a. Panjang lereng (m) - < 15 m - 15 – 50 m - 50 – 250 m - 250 – 500 m - > 500 m b. Bentuk lereng -
Rata Cembung Cekung
-
Berteras Tak beraturan
-
Berat Sangat berat
-
Parit Jurang
-
500 – 2000 m >2000 m
c. Tingkat erosi -
Tanpa Ringan Sedang
d. Bentuk erosi -
Percik Lembar Alir
e. Daerah tererosi -
< 100 m 100 – 200 m 200 – 500 m
Laporan Kuliah Kerja Lapangan II Offering A 2017 | XVII
f.
Sudut kemiringan lereng (%)
Tipe Relief
Sudut lereng (%)
Beda tinggi (m)
Datar
0–2
140
> 1000
Lampiran B. Bentuk Lahan Vulkanis Bentuk lahan
Relief
Struktur Batuan
Proses
Ciri-ciri Berbentuk
Kawah
Depresi vulkanis
Piroklastik
Vulkanis
depresi
keterangan di Dapat terbentuk danau kawah
puncak kerucut atau pada lereng -
Kubah lava
Pegunungan
Piroklastik
Vulkanis -
Kerucut Lereng gunung api Kaki gunung api Dataran kaki gunung api Dataran fluvial
Pegunungan
Piroklastik
Vulkanis, gravitasi
Perbukitan
Piroklastik
Vulkanis, gravitasi
Bergelombang
Piroklastik
Vulkanis, gravitasi
Dataran Dataran
Piroklastik, endapan fluvial Endapan alluvial
Sedimentasi
Endapan di dekat
-
Sering longsor
lubang kepundan
-
Terjadi
Sangat labil
awan
(wedhus gembel) ketika
- Mudah longsor erupsi Tubuh paling atas dengan Banyak terjadi guguran batu lereng paling curam Bagian di bawah kerucut Sedikit guguran batu gunung api Bagian di bawah kerucut Terdapat mata air di tekuk gunung api
lereng
Bagian di bawah kerucut
-
Air tanah dangkal
gunung api yang relative
-
Sedimentasi intensif
-
Air tanah dangkal
datar Sedimentasi
panas
Bagian di bawah kerucut
gunung api, dengan relief
gunung api Medan lahar
Lembah sungai, berombak – datar
Endapan lahar
Deposisi aliran lahar
berombak –
Endapan lava
Deposisi aliran lava
berbukit Lembah sungai, Baranco
berombak – bukit
Sumbat lava
Sedimentasi intensif
Biasa terdapat di sungai
-
Medan berbatu
atau sekitarnya
-
Rawan bencana
Terdapat di bagian hulu
-
Medan berbatu
sungai yang mendapat
-
Rawan bencana
datar oleh proses fluvial
Lembah, Medan lava
-
Bergunung
umping
langsung
dari
lubang kepundan Endapan piroklastik Struktur blok
Lembah
dalam
akibat Lembah dalam
Erosi lembah lanjut erosi lanjut
Vulkanis
masif
Lava yang membeku pada lubang kepundan
Fluvial Bentuk lahan
Relief
Dataran alluvial
Datar
Dataran banjir
Datar
Tanggul sungai
Berombak
Struktur Batuan Berlapis, tak kompak Berlapis, tak kompak Berlapis, tak kompak
Proses Sedimentasi Sedimentasi Sedimentasi, erosi
Ciri-ciri Air tanah dangkal
keterangan Digunakan
sebagai
lahan
pemukiman dan pertanian Sering terkena banjir
Digunakan
sebagai
lahan
pemukiman dan pertanian Pola memanjang sungai
-
Digunakan sebagai lahan pemukiman
Teras deposisional
Teras batuan dasar
Kipas alluvial
Datar
Datar
Datar – cekung
Berlapis, tak kompak Berlapis, tak kompak Berlapis, tak kompak
Membentuk teras di sisi Sedimentasi
Erosi
Sedimentasi
-
sungai
Pola sejajar Digunakan sebagai lahan pemukiman
Membentuk teras di sisi
-
Pola sejajar Tanah tipis
sungai
-
Untuk
pemikan
pertanian Terlihat batas peralihan Lahan pertanian relief yang tegas
dan dan
pemukiman
Terletak di hilir sungai, Lahan kosong dan pertanian Gosong pasir
Datar -
Berlapis, tak
berombak
kompak
Sedimentasi
bagian
hulu
gosong
tumpul
dan
bagian
hilirnya menyudut Gosong pasir lengung dalam Danau tapal kuda
Dasar sungai mati Dataran alluvial
Datar cembung berombak
Berlapis, tak kompak
Datar - cekung
Berlapis, tak
berombak
kompak
Datar Datar
Berlapis, tak kompak Berlapis, tak
Terbentuk Sedimentasi
di
hilir Lahan kosong dan pertanian
sungai, sebagian gosong menempel tebing sungai
Sedimentasi
Terbentuk dari pelurusan Lahan sungai Cekungan
Sedimentasi
perikanan
dan
pertanian memanjang, Berpotensi sebagai cekungan
material kompak – tidak air tanah kompak
Sedimentasi, abrasi Asosiasi fluvio-marine
-
Rawan intrusi air asin
pantai
kompak
Terbentuk
Delta
Datar
Berlapis, tak kompak
Sedimentasi
di
Untuk pertanian surjan
muara Rawan banjir
sungai, pola menyebar, sering terkena banjir dan air tanah tawar - payau
Struktural Bentuk lahan
Relief
Struktur Batuan
Proses
Ciri-ciri
keterangan
LIPATAN Perbukitan anticlinal Perbukitan sinklinal
Berbukit
Berbukit
Berlapis, cembung
Endapan purba,
miring
erosi, longsor
Berlapis, cekung
Endapan purba,
miring
erosi, longsor
Struktur anticlinal relief
Berombak
Berlapis, cembung
bergelombang Struktur sinklinal relief
Berombak
Berlapis, cekung
bergelombang Perbukitan blok
Berbukit
Berlapis, masif
Endapan purba, erosi, longsor Endapan purba, erosi, longsor Endapan purba,
Pola memanjang, telah
-
Rawan erosi
terdenudasi, membentuk
-
Rawan mass wasting
igir, dip ke arah luar
-
Langka air domestik
Pola memanjang, telah
-
Rawan erosi
terdenudasi, membentuk
-
Rawan mass wasting
igir, dip kearah dalam
-
Langka air domestik
Pola memanjang, telah
-
Rawan erosi
terdenudasi, membentuk
-
Rawan mass wasting
igir, dip ke arah luar
-
Langka air domestik
Pola memanjang, telah
-
Rawan erosi
terdenudasi, membentuk
-
Rawan mass wasting
igir, dip kearah dalam
-
Langka air domestik
Terdapat
-
Rawan erosi
gawir,
pada
kelurusan tektonik
Bukit terisolir
Berbukit
Berlapis, masif
tektonik
sering
ada
-
Rawan mass wasting
mata air
-
Langka air kecuali ada
Tanpa gawir, dipisahkan
-
mata air kontak Rawan erosi
oleh dataran aluvial
-
Langka air
Ada
kelurusan, bidang
-
Pada lereng terjal
goresan, jalur mata air,
-
Rawan erosi
jalur vegetasi
-
Rawan mass wasting
Ada
kelurusan, bidang
-
Pada lereng terjal
goresan, jalur mata air,
-
Rawan erosi
jalur
ada
-
Rawan mass wasting
kelurusan, bidang
-
Pada lereng terjal
goresan, jalur mata air,
-
Rawan erosi
jalur vegetasi, terdapat
-
Rawan mass wasting
kelurusan, bidang
-
Pada lereng terjal
goresan, jalur mata air,
-
Rawan erosi
jalur vegetasi, penurunan
-
Rawan mass wasting
PATAHAN Normal
Membalik
Berbukit
Berbukit
Patahan
Patahan
Tektonik
Tektonik
vegetasi,
dinding menggantung Ada Tangga
Berbukit
Patahan
Tektonik
dinding
menggantung
menyerupai tangga Engsel
Berbukit
Patahan
Tektonik
Ada
patahan tidak seragam Graben
Lembah antar tebing terjal
Kelurusan Patahan
Tektonik
pasangannya
ada
bidang tutupan sedimen
goresan
Perbukitan yang Horizontal
lembah,
membatasi Potensi air tinggi pada aderah
Ada kelurusan ditempati Membentuk jalur perukitan Patahan
Tektonik
singai, atau jalur mata air
bergeser
geser atau membentuk sungai lurus
Marine Bentuk lahan Gisik
Betinggisik
Ledok antar betinggisik
Laguna
Relief
Struktur Batuan
Berombak
Pasir lepas
Berombak
Pasir lepas
Proses Sedimentasi,
Ciri-ciri -
deposisi, abrasi
Deposisi, Abrasi
Sedimentasi Pasir bergeluh
Datar – cekung
Pasir lepas
Sedimentasi
Kantong air tawar
pasang surut -
Berombak
-
Sejajar garis pasir
-
Sering digunakan
-
pemukiman Cekungan sejajar
Lahan pertanian untuk tambak
dengan beting
atau kolam ikan
Pasir lepas Berombak
Dipengaruhi oleh
keterangan
-
Sering tergenang
-
Diguanakn untuk
-
sawah Perairan laut dipisahkan oleh
Kantong air tawar
Lokasi wisata
beting gisik dan
Pasir lempung Pasir lepas Laguna mati
Datar – cekung
Sedimentasi -
Pasir lepas Datar
Sedimentasi Pasir bergeluh
Lahan pertanian system surjan
menjadi daratan
Pasir bergeluh
Bura
daratan utama Laguna yang
-
Sedimen pada satu
Sedimen klastik menjorok ke
sisi berhubungan
laut
dengan daratan
Air asin
Sisi lain berhadapan langsung dengan
Pasir lepas Pelataran laut
Datar
Pasir bergeluh
Abrasi,
laut Dataran tepi laut
Sering terbentuk rip current
terbentuk oleh abrasi
sedimeintasi
Lempung Pasir lepas Teras laut
Datar
Batuan dasar
Abrasi, erosi
-
Dataran tepi laut
Jarak terhadapp garis pantai
-
Dapat terangkat
bervariasi
tinggi
Pasir bergeluh Cliff atau tebing
Terjal berbukit
Batuan dasar
Abrasi
Reruntuhan batu
Reruntuhan batu
Bongkah batu
Abrasi
tebing
-
Tebing terjal di tepi
Bagian bahan teradapat
pantai
runtuhan batuan
Reruntuhan batuan
Bongkahan batuan di
dari tebing di
pelataran laut
Rawa payau Rawa belakang Dataran delta
Datar - cekung Datar – cekung Datar
Pasir lepas Pasir lepas Pasir lepas
Sedimentasi Sedimentasi Sedimentasi
-
permukaan laut Perairan rawa air
Habitat ikan
-
payau Rawa yang terletak
Habitat ikan
-
di belakang tanggul Dataran pada bentuk
Air tanah tawar, asin atau
lahan delta
payau berdekatan
Rataan lumpur
Datar
Pasir lepas
Endapan lumpur tepi Digunakan sebagai tambak laut
Sedimentasi -
Terpengaruh pasang surut
Solusional Bentuk lahan Kubah karst
Dataran aluvial karst Doline Danau doline
Relief Perbukitan
Struktur Batuan Gamping horizontal
Proses
Ciri-ciri -
Solusional, erosi -
Datar
Lempung geluh
Solusional, erosi
Sering
keterangan
dipisahkan
-
Struktur horizontal
oleh relief dataran
-
Tanahnya sangat tipis
atau berombak Dipisahkan oleh Dataran perbukitan
atau digunakan
dataran Cekung – datar Cekung – datar
Lempung geluh Lempung geluh
Solusional, erosi Solusional, erosi
antar untuk
pertanian
-
Cekungan
antar Sebagai lahan peranian
-
kubah karst Cekungan
antar Sumber air domestic
kubah yang terisi air
kubah lahan
Uvala polje
Datar Datar
Lempung geluh Lempung geluh
Solusional, erosi Solusional, erosi
-
Dataran luas pada Gabungan doline
-
topografi karst Dataran memanjang Digunakan dibatasi perbukitan
untuk
lahan
pertanian
Organisme Bentuk lahan Terumbu karang pelataran Terumbu karang (fringie reef)
Lahan gambut
Relief
Batuan
Datar
Gamping
Datar – Berombak
Datar
Gamping
Gambut
Ciri-ciri
Proses Pertumbuhan
-
Dataran di pantai
Binatang Porifera
-
Berbatu gamping
-
Dataran di pantai
Pertumbuhan
-
Berbatu gamping
Binatang Porifera
-
Terpengaruh pasang
Endapan Bahan
-
surut Hamparan gambut
Organik
keterangan Sebagai habitat ikan Sebagai habitat ikan
Tanah dan air bersifat asam
c.Instrumen Penelitian Tanah KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL
Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur PEDOMAN PENGUKURAN TANAH Nama Observer
:
Nama Stopsite
:
Koordinat
:
Elevasi
:
mdpl
Desa/Wilayah Administrasi : TANAH -
Warna (Kode Munsell
:…..………………,
Sebutan…………….….
……) -
Kemiringan Lereng (%) a. Datar
(0-8%)
b. Landai
(8-15%)
c. Agak Curam (15-25%) d. Curam
(25-45%)
e. Sangat Curam (>45%) -
-
Konsistensi Tanah a. Lembab
: (Lepas-lepas, gembur, teguh, sangat teguh)
b. Basah
: (Tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat)
c. Kering
: (Lepas-lepas, agak keras, keras, sangat keras)
Drainase : a. Luar
: (Amat cepat, cepat, normal, lambat, tergenang)
b. Dakhil : (Amat cepat, cepat, normal, lambat, tergenang) c. Umum : (Amat cepat, baik, sedang, jelek, sangat jelek) -
Tekstur : a. Kasar
: Banyak mengandung pasir
b. Sedang
: Banyak mengandung debu
c. Halus -
-
: Liat
Gleisasi a. Jenis Gleisasi
: (Hidroglei, stagnoglei, autogle)
b. Kedalaman (cm)
: (0-20; 20-50; 50-100; 100-150; >150)
Land use a. Pemukiman b. Pertanian
-
Kandungan Bahan Organik (Buih setelah ditetesi cairan H2O2) a. Sangat Banyak b. Banyak c. Sedikit d. Sangat Sedikit e. Tidak Ada
-
Kandungan Kapur (Buih setelah ditetesi cairan HCL) a. Sangat Banyak b. Banyak c. Sedikit d. Sangat Sedikit e. Tidak Ada
Lampiran Koordinat Wilayah Administrasi
Kedalaman/Solum Tanah (cm)
< 25
25-50
50-100
100-150
>150
: :
Deskripsi
d. Instrumen Penelitian Cuaca KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL
Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur PEDOMAN OBSERVASI CUACA Nama observer
:
Nama Lokasi
:
Koordinat Lokasi
:
Jam Pengamatan
:
Ketinggian (mdpl)
:
1.Suhu Udara:
°C
1.Kelembaban Relatif:
%
2.Tekanan Udara: 3.Angin a.Kecepatan angin:
knot
b.Arah angin: Kondisi Awan
:
Awan rendah Nama Awan
Deskripsi
Stratus (St)
Uniform, featureless, gray, like high fog
Stratocumulus (Sc)
Soft, gray, globular masses in lines, group, or waves, heavy rolls, irregular overcast patterns
Cumulonimbus (Cb)
Dense, heavy, massive, dark thunderstorms, hard showers, explosive top, great vertical development, towering, cirrus - topped plume blown into anvil-shaped head
Cumulus (Cu)
Sharply outlined, puffy, billowy, flat-based, swelling tops, fair weather
Awan sedang Nama Awan Nimbostratus (Ns) Altostratus (As)
Altocumulus (Ac)
Deskripsi Grey, dark, low, with drizzling rain
Thin to thick, no halos, Sun’s outline just visible, gray day Patches of cotton balls, dappled, arranged in lines or groups, rippling waves, the lenticular cloud associated with mountains
Awan tinggi Nama Awan
Deskripsi
Cirrus (Ci)
Mare’s tails, wispy, feathery, hairlike, delicate fibers, streaks, or plumes
Cirrostratus (Cs)
Veil of fused sheets of ice crystals, milky, with Sun and Moon halo’s
Cirrocumulus (Cc)
Dappled, “mackerel sky”, small white flakes, tufts, in lines or group, sometimes in ripples.
Lampiran
e. Instrumen Penelitian Flora - Flaura KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur
PEDOMAN OBSERVASI FLORA-FAUNA
Nama observer
:
Koordinat lokasi
:
Nama Lokasi
:
Flora dan Fauna A. Flora 1. Taxonomi a. Nama
: ………………………………………………………………..
b. Kingdom
: ………………………………………………………………..
c. Divisi
: ………………………………………………………………..
d. Kelas
: ………………………………………………………………..
e. Ordo
: ………………………………………………………………..
f. Famili
: ………………………………………………………………..
g. Genus
: ………………………………………………………………..
h. Spesies
: ………………………………………………………………..
2. Ciri – ciri a. Fisik -
Struktur Morfologi (Daun, Batang, Jenis Akar) : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
-
Ketinggian
:
……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………..
-
Dan lain – lain
:
……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. 3. Persebaran ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………….. 4. Faktor yang mempengaruhi persebaran ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. 5. Upaya pelestarian ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. B. Fauna 1. Taxonomi a. Nama
: ………………………………………………………………..
b. Kingdom
: ………………………………………………………………..
c. Fillum
: ………………………………………………………………..
d. Kelas
: ………………………………………………………………..
e. Ordo
: ………………………………………………………………..
f. Famili
: ………………………………………………………………..
g. Genus
: ………………………………………………………………..
h. Spesies
: ………………………………………………………………..
2. Ciri – ciri 1. Fisik -
Struktur Morfologi (Kepala, kulit, dsb) : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………
-
Dan lain – lain
:
……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. 3. Persebaran ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. 4. Faktor yang mempengaruhi persebaran ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………….. 5. Upaya pelestarian ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
f.Instrumen Penelitian Hidrologi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur
PEDOMAN OBSERVASI HIDROLOGI
A. Sungai Nama Observer
:
Koordinat lokasi
:
Nama lokasi
:
Waktu pengukuran
:
Ketinggian
:
Kondisi cuaca
:
Kedalaman sungai
:
mdpl
m
Indikator fisik Temperatur
Bau
Warna
Rasa
Indikator Kimia Kekeruhan
pH (Asam/
Salinitas*)(Tawar/
Netral/Basa)
Payau/Asin)
Pola aliran*)
Debit*)
Jenis Sedimentasi (Pasiran/Batuan/ Kerikil/Lumpur)
B. Laut Nama Pantai
:
Koordinat lokasi
:
Waktu pengukuran
:
Kondisi cuaca
:
Indikator fisik Temperatur
Bau
Warna
Indikator Kimia Rasa
Kekeruhan
pH (Asam/ Netral/Basa)
Salinitas*) (Tawar/ Payau/Asin)
C. Air Tanah Lokasi
:
Ketinggian
:
Kondisi Cuaca
:
Kedalaman sumur
:
mdpl
m
Indikator fisik
Indikator Kimia pH (Asam/
Temperatur
Bau
Warna
Rasa
Kekeruhan Netral/Basa)
D. Danau Nama danau
:
Jenis Sedimentasi
Salinitas*)(Tawar/ Debit*) Payau/Asin)
(Pasiran/Batuan/ Kerikil/Lumpur)
Koordinat lokasi : Ketinggian
:
Kondisi Cuaca
:
mdpl
Indikator fisik Temperatur
Bau
Warna
Indikator Kimia
Rasa
Kekeruhan
E. Rawa Nama lokasi
:
Koordinat lokasi
:
Ketinggian
:
Kondisi Cuaca
:
Kedalaman
:
mdpl
m
pH (Asam/ Netral/Basa)
Salinitas*)(Tawar/ Payau/Asin)
Debit*)
Jenis Sedimentasi (Pasiran/Batuan/ Kerikil/Lumpur)
Indikator fisik Temperatur
Bau
Warna
Rasa
Indikator Kimia Kekeruhan
pH (Asam/
Salinitas*) (Tawar/
Netral/Basa)
Payau/Asin)
Debit*)
Jenis Sedimentasi (Pasiran/Batuan/ Kerikil/Lumpur)
*) CATATAN Pola Aliran Sungai
Pengukuran Debit Sungai
Prinsip pengukuran debit air dengan metode Slope Area adalah mengalikan luas penampang saluran dengan kecepatan aliran. Luas penampang saluran diukur dan dihitung sesuai rumus bentuk bangun yang dihasilkan. Sedangkan kecepatan aliran merupakan fungsi dari bentuk penampang, kekasaran dasar saluran, dan kemiringan permukaan air. Bentuk saluran diwujudkan radius hidraulik yaitu hasil bagi dari luas penampang dengan perimeter basah. Angka kekasaran dasar saluran menentukan besar-kecilnya hambatan yang dialami oleh air yang mengalir pada saluran tersebut. Dalam hal ini semakin kasar dasar saluran, akan semakin besar hambatan, dan berarti pula semakin kecil kecepatan aliran air. Sedangkan kemiringan permukaan air ditentukan oleh beda tinggi antara titik hulu dan hilir sungai. Semakin besar kemiringan dasar saluran akan semakin besar beda tinggi permukaan air, sehingga akan semakin cepat aliran air. Adapun rumus debit air sungai dengan metode Slope Area sebagai berikut:
Q = A.V
V = 1/n.. R 2 / 3 .S 1/ 2
Keterangan: Q = debit air (m3/detik) A = luas penampang saluran (m2) V = kecepatan aliran air (m/detik) n = angka kekasan saluran (tabel) R = A/P P = perimeter basah (m) S = H/L S = kemiringan garis energi (permukaan air) H = beda tinggi air di hulu dan hilir (m) L = jarak antara titik di hulu dan hilir (m) Klasifikasi Salinitas Air Penggolongan jenis air di alam dapat dibedakan berdasarkan salinitas (kadar garam) -nya. Hal ini sangatlah penting bagi seseorang yang akan mendesign sistem pengolahan air yang tepat berdasarkan kualitas sumber airnya. Salinitas diartikan sebagai jumlah garam terlarut dalam air. Garam dapat berasal dari sodium klorida (NaCl), magnesium sulfat (MgSO4), potassium nitrat (KNO3), dan sodium bikarbonat (NaHCO3) yang terlarut dalam bentuk ion jika didalam air.Unit yang digunakan untuk pengukuran salinitas berdasarkan aplikasi dan prosedur laporannya. Standard yang biasa digunakan yaitu ppt (part pert thousand) atau g/kg (gram per
kilogram) atau PSU (Practical Salinity Unit), kadang juga menggunakan unit mg/L atau ppm. Terdapat 4 kategori jenis air berdasarkan salinitas-nya:
Air Tawar (Fresh Water), jenis air ini memiliki salinitas kurang dari 500 ppm atau 0.5 ppt. Beberapa air permukaan seperti sungai dan danau masuk dalam kategori air tawar. Sistem pengolahan air yang sederhana seperti Sand Filter dan Carbon Filter saja biasanya cukup untuk menghasilkan air bersih. Jika ingin menurunkan nilai konduktivitas hingga dibawah 10, dapat digunakan sistem RO yang sederhana (one pass RO).
Air Payau (Brackish Water), salinitas dalam air payau diantara 500 ppm sampai 30,000 ppm (0.5 ppt – 30 ppt). Air hutan bakau atau air rawa biasanya termasuk pada jenis air payau. Perlu dibuat sistem pengolahan yang lebih kompleks dibandingkan dengan sistem pada sumber air tawar, agar dapat menghasilkan air bersih. Jika ingin memiliki nilai konduktivitas yang rendah (< 20), dapat menggunakan 2 pass RO setelah pretreatment (Sand Filter dan Carbon Filter). Jenis RO membran pun biasanya disesuaikan, karena jika menggunakan RO membrane seperti di fresh water, efisiensinya akan buruk.
Air Garam (Saline Water), kategori jenis air ini memiliki salinitas dari 30,000 ppm sampai 50,000 ppm (30 – 50 ppt). Tingginya salinitas pada jenis air ini biasa ditemukan pada air laut atau air danau tertentu. Butuh sistem pengolahan yang spesifik karena tinggi salinitasnya agar dihasilkan air sesuai yang dibutuhkan.
Air Asin (Brine Water). Jika salinitas air diatas 50,000 ppm (50 ppt), maka termasuk pada kategori air asin. Semakin tinggi salinitas-nya, maka dibutuhkan sistem pengolahan yang jauh lebih mahal disebabkan membutuhkan energi yang jauh lebih besar.
g.Instrumen Penelitian Penggunaan Lahan dan Konservasi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – JawaTimur ID ENTIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN dan KONSERVASI
Nama Observer
: …………………………………………………..............
Koordinat lokasi
: ……………………………………………………..........
Nama Lokasi
: ………………………………………………………….
A. Pengunaan Lahan No.
Komponen Penggunaan Lahan
Identifikasi
1. Luas (m2) / persentase (%) 2. Jenis Penggunaan Lahan
Lahan Terbangun (perumahan, industri, perdagangan, jasa dan perkantoran dll).
Lahan Tak terbangun (kuburan, rekreasi, transportasi, ruang terbuka, pertanian, perkebunan, area perairan, produksi dan penambangan sumber daya alam dll.)
Lahan Konservasi (Hutan Lindung, Taman Nasional, dll.)
3. Pemilik/ Pengelola / Penggarap
(Pemerintah, Kelompok, Masyarakat, Individu/perorangan, dll)
4. Tata Ruang
5. Kesesuaian Pengguaan Lahan
B. Konservasi
Kawasan Budidaya
Kawasan Permukiman
Kawasan Lindung
Tidak Sesuai Peruntukannya
Sesuai Peruntukkannya
Jenis konservasi: 1. Vegetatif (reboisasi, penanaman rumput ternak, penutup tanah permanen, strip cropping, rotasi tanaman, penggunaan sisa hasil tanaman, penanaman saluran drainase dengan rumput) 2. Mekanik (pengolahan tanah, pengolahan tanah menurut kontur, pematang dan saluran menurut kontur, pematang dengan saluran, teras tanaman semusim, teras tanaman keras, teras berdasar lebar, teras berdasar sempit, teras gulud, teras gulud bersaluran, lainnya) C. Pertanian Jenis pertanian (sawah, tegal, ladang, pekarangan, kebun buah, kebun sayuran, kebun bunga) 1. Rotasi Tanaman (pergantian tanaman) 2. Jenis Tanaman (padi, kacang, kedelai, jagung, cabai, bawang, ketela pohon, ketela rambat, lainnya) 3. Pengairan (tadah hujan, setengah teknis, teknis, air tanah) 4. Jenis pertanian (sawah, tegal, ladang, pekarangan, kebun buah, kebun sayuran, kebun bunga)
h.Instrumen Penelitian Bentang Lahan “Budaya” KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – JawaTimur
ID ENTIFIKASI KARAKTERISTIK BENTANGLAHAN “BUDAYA” Hari, Tanggal
:
………………………………………………………………................. Titik & Lokasi
:
……..
…………………………………………......................................... Koordinat
:
……….
………………………………………………………………..... Nama
:
………………………..
……..................................................................... Kelompok No
1.
: …………………........................................................................................
Komponen Bentang Budaya Tipe Bentang Budaya
Kunci Identifikasi 1. Lokasi (Kota, Periphery, Desa) 2. Sektor unggulan (Pertanian, Industri,
Pertambangan, Pariwisatadan lain-lain) 1. Jumlah penduduk Kondisi Kependudukan
2. Kepadatan penduduk 3. Pertumbuhan penduduk
2.
4. Mobilitas penduduk 5. Komposisi Penduduk 6. Ketenagakerjaan 1. Pola permukiman Permukiman
2. Bentuk 3. Bahan Dasar
3.
4. Tipe 5. Kualitas 6. Pemanfaatan 1. Tenaga Kerja
4. Ekonomi
2. Mata Pencaharian 3. Struktur Ekonomi
4. Pendapatan 5. Relasi Ekonomi 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Keagamaan 5 .
Sosial Budaya
4. Organisasi masyarakat 5. Relasi Sosial 6. Adat Istiadat 7. Tradisi
Fenomena & Masalah 6.
Lingkungsn Sosial
8. Pariwisata Uraikan problem sosial, ekonomi, dan budaya yang menonjol, termasuk konflik sosial.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BENTANGLAHAN “SOSIAL BUDAYA” Hari, Tanggal : …………………………………………………………………………………................. Titik & Lokasi : …………………………………………………………………......................................... Koordinat : …………………………………………………………………………………………..... Nama : ………………………………………………..................................................................... Kelompok : …………………………….................................................................................................
IDENTITAS NARASUMBER Nama responden
: …………………………………………………..
Jenis kelamin/Umur : ………………………………………………….. Pekerjaan
: …………………………………………………..
Pendidikan
: …………………………………………………..
Lama Tinggal
: a. ≤ 5 tahun,
b. 5 – 10 tahun,
c. ≥ 10
KONDISI KEPENDUDUKAN 1. Berapa jumlah penduduk ? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Berapa luas wilayah? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 3. Bgaimana stratifikasi social yang tampak di lingkungan masyarakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 4. Bagaimana komposisi masyarakat di wilayah tersebut? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Bagimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 6. Apakah ada peran langsung pemerintah kabupaten dalam pembangunan desa/ ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 7. Berapa banyak penduduk yang sudah bekerja? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 8. Apa saja bidang pekerjaan penduduk tersebut? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 9. Dokumentasi PEMUKIMAN 1. Apakah pemukiman wilayah tersebut berpola tersebut? -
Ya
-
Tidak
2. Apabila Iya, bagaimana pola tersebut? -
Terpencar
-
Bekelompok- berpencar
-
Memanjang sepanjang sungai
-
Memanjang sesuai jalan
3. Apakah terdapat rumah khas suku Osing? -
Ya
-
Tidak
4. Apabila iya, Deskripsikan bentuk rumah penduduk? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah filosofi dari arsitektur rumah tersbut?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 6. Bagaimana bahan dasar pemukiman masyarkat saat ini? -
Kayu
-
Batu bata
-
Beton
7. Apakah antar rumah penduduk berdekatan? -
Ya
-
Tidak
8. Deskripsikan kondisi lingkungan pemukiman masyrakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 9. Dokumentasi bentuk rumah adat, apabila ada
PENDIDIKAN
1. Berapa tahun Ibu/Bapak menjalani Pendidikan formal? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Bagaimana perkembangan pendidikan disini berdasarkan anda? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Apakah Pendidikan dianggap penting atau tidak berdasarkan anda? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Bagaimana sarana dan prasana Pendidikan disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Bagaimana ibu/bapak menyikapi putus sekolah di desa ini?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… KESEHATAN
1. Apakah terdapat pelayanan kesehatan disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Bagaimana pelayanan di rumah sakit umum/ puskesmas terdekat menurut ibu/bapak? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Apakah ibu/bapak memiliki riwayat penyakit? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah medan bentanglahan mempengaruhi riwayat penyakit ibu/bapak? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah ibu/bapak mengonsumsi obat vitamin, dsb? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… KEAGAMAAN
1. Apa agama yang Ibu/Bapak anut? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Bagaimana hubungan masyarakat dengan perbedaan agama dan suku? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Agama apakah yang mayoritas di anut oleh masyarakat?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah ada dukungan dari agama lain jika sedang melakukan kegiatan keagamaan? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah terdapat pengaruh antara budaya dan agama? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… ORGANISASI MASYARAKAT
1. Apakah terdapat organisasi masyarakat disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Apakah Ibu/Bapak berperan aktif dalam keorganisasian masyarakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Bagaimana cara kerja keorganisasian masyarakat dalam bidang kepariwisataan, dll? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Menurut Ibu/bapak, apakah organisasi masyarakat penting? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Bagaimana pengaruh keorganisasian masyarakat menurut Ibu/Bapak? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 6. Bagimana keterlibatan pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi dalam pelestarian kampong adat?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 7. Bagaimana pasrtisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… RELASI SOSIAL
1. Apakah Ibu/Bapak mendahulukan kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Menurut Ibu/Bapak, apakah dalam bergaul dengan orang lain sepeti membangun hubungan jangka Panjang lebih penting dibandingkan memenuhi kepentingan jangka pendek masing-masing? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Bagaimana masyarakat disini memecahkan persoalan social (begal, maling, dll)? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah masyarakat menggunakan paksaaan atau kekerasan untuk mencapai tujuan Bersama? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Bagaimana apabila salah satu anggota keluarga Ibu/Bapak dari daerah lain? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………
ADAT ISTIADAT
1. Apa saja kegiatan adat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Kapan acara adat dilaksanakan/dilakukan? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Apakah masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan adat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Bagaimana proses adat dilakukan? Apakah anak muda/generasi muda mengikuti proses? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah terdapat pantangan apabila adat tidak dilakukan? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… TRADISI
1. Apa saja tradisi yang dilakukan? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Apakah Pendidikan mempengaruhi pelestarian tradisi? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Apakah pernah terjadi kasus terkena musibah pada warga yang melanggar kepercayaan tradisi tersebut?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah tradisi kenduren masih dilaksanakan pada acara tertentu (sebutkan)? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah tujuan dari dilaksanakan tradisi tersebut? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… PARIWISATA
1. Apa yang menjadi ciri khas yang membedakan Desa Wisata Kebonagung dengan desa wisata lain? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………
2. Bagaimana pengaruh pengembangan Desa Wisata terhadap kehidupan masyarakat dan industri local? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Hasil pembangunanan desa apakah yang di nikmati bersama oleh masyarakat ? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Bagaimana pengaruh pengembangan desa terhadap kehidupan masyarakat dan industri local? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Produk dan atraksi wisata apa saja yang ditawarkan desa tersebut?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… MASALAH DAN FENOMENA SOSIAL 6. Apakah di desa/kelurahan bapak ibu pernah terjadi kejadian atau masalah ? -
Iya
-
Tidak
7. Apabila iya, apa bentuk kejadian atau masalah tersebut? -
Bencana alam
-
Masalah social
-
Kriminalitas
-
Wabah penyakit
-
Konflik masyrakat
8. Apabila bencana alam, kapan dan dimana bencana terjadi? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 9. Apabila masalah social, apa dan bagaimana masyrakat menyelesaikannya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 10. Apabila wabah penyakit. Apa,
berapa korban, dan bagimana penanganan dari
pemerintah? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 11. Apabila konflik masyarakat, kapan dan apa penyebabnya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 12. Bagaimana tanggapan narasumber dengan migrasi ke luar penduduk adat dan migrasi masuk penduduk di lingkungan kampong adat dan sekitarnya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 13. Bagaimana tanggapan narasumber terhadap modernisasi di desa- desa?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 14. Dokumentasi IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BENTANGLAHAN “KONDISI EKONOMI” Hari, Tanggal : ………………………………………………………………………................. Titik & Lokasi:
……..
…………………………………………………......................................... Koordinat
:
………………………………………………………………………………..... Nama
:
…………………...
…………………..................................................................... Kelompok
:
…………………………….................................................................................... TENAGA KERJA
1. Apakah keluarga Ibu/Bapak bekerja semua? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Apakah pekerjaan Ibu/Bapak sesuai dengan keahlian? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Keahlian apa yang banyak dibutuhkan disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah mendapatkan pekerjaan sulit disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Bagaimana ibu/bapak menyikapi pengangguran di desa ini?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… MATA PENCAHARIAN
1. Pekerjaan apa yang menjadi mayoritas disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Apakah pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian tetap dilakukan atau dilaksanakan kerjanya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Bagaimana menurut Ibu/Bapak tentang bentanglahan yang mempengaruhi mata pencaharian? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Bagaimana pengaruh atau wisatawan dalam kondisi ekonomi disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah Ibu/Bapak tetap bekerja disini (kondisional sesuai pekerjaannya) atau akan pindah keperjaan lain (sebutkan pekerjaan lainnya)? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… STRUKTUR EKONOMI
1. Sektor apakah yang mendominasi struktur ekonomi masyarakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Apakah perkembangan jaman (globalisasi) mempengaruhi tatanan struktur ekonomi masyarakat?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Bagaimana perkembangan sektor terhadap perekonomian masyarakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah ada dukungan dari pemerintah dalam struktur ekonomi? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah kegiatan dari struktur ekonomi berdampak pada peningkatan sektor-sektor perekonomian masyarakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… PENDAPATAN
1. Berapa penghasilan Ibu/Bapak rata-rata dalam sebulan? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Apakah saat ini Ibu/Bapak memiliki usaha sendiri (wiraswasta), bekerja pada usaha keluarga, atau bekerja pada pihak selain keluarga (bekerja pada orang lain)? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Apakah pendapatan total keluarga Ibu/Bapak mampu menutupi semua kebutuhan? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apakah pendapatan Ibu/Bapak dari satu usaha atau lainnya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah pendapatan Ibu/Bapak di investasikan/tabung/dll?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………
RELASI EKONOMI
1. Bagaimana relasi/hubungan bentanglahan terhadap produksi disini menurut Ibu/Bapak? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 2. Bagaimana masyarakat mengelola potensi disini bisa berkembang/menurun? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 3. Apakah terdapat campur tangan pemerintah dalam mengelola potensi disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Bagaimana system ekonomi terhadap relasi didalam masyarakat? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Bagaimana dampak daerah lain terhadap relasi ekonomi disini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… PARIWISATA 1. Apakah ada obyek wisata di lokasi tersebut? -
Ya
-
Tidak
2. Apabila Iya, apakah jenis wisata tersebut? -
Religi
-
Alam
-
Budaya
-
Lainnya
3. Tahun, bulan, dan tanggal berapa obyek wisata tersebut muncul? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 4. Apa dan siapa yang memprakarsi pendirian lokasi wisata? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 5. Apakah ada tariff masuk lokasi wisata? -
Tidak
-
Iya
6. Bagaimana konsidi lokasi wisata -
Terawatt
-
Tidak terawatt
-
Terbengkelai
7. Apabila iya, berapa tariff masuk lokasi wisata? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 8. Apakah tersedia sarana penunjang pariwisata? -
Parker roda 2
-
Parker roda 4
-
Toilet
-
Workshop souvenir
-
Jaringan listrik
-
Toko makanan
-
Penginapan
-
Lainnya
9. Bagaimana kondisi sara penunjang wisata tersebut? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 10. Bagaimana keterjangkauanatau aksesibilitas lokasi wisata?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 11. Apa media promosi lokasi wisata? -
Mulut ke mulut
-
Social media
-
Website pemerintah
-
Lainnya
12. Bagaimana pengelolaan obyek wisata? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 13. Bagaimana peran pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam pengembangan obyek wisata? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 14. Bagaimana tanggapan narasumber terhadap pengembangan industry kreatif berupa pariwisata di Banyuwangi sebelum dan sesudah? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 15. Bagaimana tanggapan narasumber dalam banyaknya obyek wisata dan festifal yang diadakan oleh pengelola wisata maupun pemerintah kabupaten Banyuwangi? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 16. Apa pengaruh positif yang dirasakan narasumber dengan adanya obyek wisata? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 17. Apa pengaruh negative yang dirasakan narasumber dengan adanya obyek wisata? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………
i.Instrumen Penelitian Kebencanaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL Jl. Semarang No. 5, Malang – Jawa Timur
PEDOMAN WAWANCARA KEBENCANAAN Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui potensi bencana di Kabupaten Banyuwangi dengan melihat bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Banyuwangi. A. Identitas Responden Nama responden
: ………………………………………………….
Jenis kelamin/Umur
: …………………………………………………..
Pekerjaan
: …………………………………………………..
Pendidikan
: …………………………………………………..
Lama Tinggal
: a. ≤ 5 tahun,
Tanggal wawancara
: …………………………………………………..
Tempat penelitian
: …………………………………………………..
b. 5 – 10 tahun,
c. ≥ 10
B. Potensi Bencana Kabupaten Banyuwangi KONDISI UMUM 15. Apakah Bapak/Ibu mengetahui potensi bencana di daerah tempat tinggal? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 16. Bahaya atau bencana apa saja yang pernah terjadi di daerah ini? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 17. Tahun, bulan, dan tanggal berapa bencana tersebut terjadi? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 18. Kapan bencana tersebut mulai terjadi (pagi, siang, malam)?
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 19. Berapa lama bencana itu terjadi (jam/hari)? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 20. Seberapa parah bencana tersebut terjadi? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 21. Kerugian dan kerusakan apa saja yang dialami di wilayah tersebut? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 22. Rencana saudara dalam mengurangi resiko bencana? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 23. Apa saja rencana yang sudah masyarakat lakukan guna mengurangi risiko bencana di daerah tersebut? (saat dan sesudah terjadinya bencana) ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 24. Langkah apa saja yang dilakukan pemerintah daerah saat dan sesudah terjadinya bencana? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………
ORGANISASI 25. Apakah di desa/kelurahan bapak ibu terdapat organisasi penanggulangan bencana? (ya/tidak) ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 26. Apakah masyarakat terlibat dalam organisasi penanggulangan bencana? (ya/tidak) ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 27. Bagaimana organisasi penanggulangan bencana dibentuk? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… SOSIALISASI/MITIGASI BENCANA 28. Apakah terdapat sosialisasi mitigasi bencana*? (Ya/Tidak) ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 29. Bagaimana bentuk mitigasi yang dilakukan dan berpa kali pernah dilaksanakan latihan mitigasi bencana? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……….. 30. Apakah dengan sosialisasi mutigasi bencana mampu merubah perilaku masyarakat dalam menghadapi bencana? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… BANGUNAN PENYELAMAT 31. Apakah di desa/kelurahan Bapak/Ibu terdapat bangunan atau fasilitas yang dapat melindungi dari bahaya bencana? (Ya/Tidak).
32. Bagaimana kondisinya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………... EWS (Early Warning System) 33. Apakah di desa/kelurahan Bapak/Ibu terdapat Sistem Peringatan Dini terhadap bencana*? (Ya/Tidak).
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 34. Bagaimana cara kerjanya? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… JALUR EVAKUASI 35. Apakah didesa/kelurahan Bapak/Ibu terdapat Jalur Evakuasi jika terjadi bencana*? (Ya/Tidak). ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………… 36. Bagaimana kondisi jalur evakuasi? ………………………………………………………………………………………… …… ………………………………………………………………………………………… …… 37. Apakah didesa/kelurahan Bapak/Ibu terdapat petunjuk jalur evakuasi bencana dan lokasi tersebut mudah dijangkau*? (Ya/Tidak). ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………
j. Gambar Offering A 2017