17 0 65 KB
A. Lembar Wawancara No . 1.
Indikator Pertanyaan
Jawaban
Apakah kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen
melaksanakan
dan
mendukung gerakan literasi sains di 2.
sekolah? Apakah sekolah memiliki beragam bahan bacaan
3.
yang
dapat
mengembangkan
budaya literasi sains? Apakah sekolah melakukan kegiatan lain selain membaca untuk mengembangkan
4.
literasi sains? Apakah warga sekolah menggunakan perpustakaan untuk menunjang literasi
5.
sains? Apakah guru-guru di sekolah ini sudah pernah mengikuti kegiatan (seminar, sosialisasi, dll.) tentang pembelajaran
6.
literasi sains? Apa hambatan yang dialami sekolah dalam penerapan pembelajaran berbasis
7.
literasi sains? Apakah orang tua dan masyarakat ikut terlibat dalam pengembangan literasi sains di sekolah ini?
A. Lembar Kuisioner
Indikator Keterlaksanaan Literasi Sains Basis Kelas
Belum
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Sudah
1. Pelatihan guru sains dan nonsains. 2. Pemanfaatan dan penerapan literasi sains dalam Pembelajaran. 3. Pembelajaran sains berbasis permasalahan dan berbasis proyek. 4. Pembelajaran nonsains yang melibatkan unsur literasi sains. 5. Produk yang dihasilkan peserta didik melalui pembelajaran sains berbasis proyek. Basis Budaya Sekolah 6. 7. 8. 9.
Variasi bahan bacaan literasi sains. Peminjaman bahan bacaan literasi sains. Kegiatan literasi sains di sekolah. Akses situs daring yang berhubungan dengan
literasi sains. 10. Kegiatan bulan literasi sains. 11. Alokasi dana untuk literasi sains. 12. Adanya tim literasi sekolah. 13. Adanya kebijakan sekolah mengenai literasi sains. 14. Jumlah penyajian informasi literasi sains dalam berbagai bentuk. Basis Masyarakat 15. Sarana dan prasarana yang mendukung literasi sains. 16. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan literasi di sekolah.
B. Untuk Guru 1. Tahap Pembiasaan Gerakan Literasi Sains No. 1.
Indikator
Sudah
Kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati, membacakan nyaring) yang dilakukan setiap hari (di awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran)
2.
dalam pembelajaran sains. Kegiatan 15 menit membaca pada pembelajaran
3.
sains telah berjalan selama minimal 1 semester. Peserta didik memiliki jurnal membaca harian
4.
untuk materi sains. Guru menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca dengan ikut membaca selama kegiatan
5.
berlangsung. Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area baca
yang
nyaman
dengan
koleksi
buku
6.
nonpelajaran. Ada poster-poster kampanye membaca di kelas,
7. 8.
koridor, dan/atau area lain di sekolah. Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas. Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi lingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks. Terdapat poster-poster tentang pembiasaan hidup
9.
bersih, sehat, dan indah. Sekolah berupaya melibatkan publik (orang tua, alumni,
dan
elemen
masyarakat)
mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
2. Tahap Pengembangan Gerakan Literasi Sains
untuk
Belum
No.
Indikator
Sudah
Belum
1.
Kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati, membacakan nyaring) yang dilakukan setiap hari (di awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran)
2.
dalam pembelajaran sains. Ada berbagai kegiatan tindak lanjut dalam bentuk menghasilkan tanggapan secara lisan maupun
3.
tulisan Peserta didik memiliki portofolio yang berisi
4.
kumpulan jurnal tanggapan membaca. Guru menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca dengan ikut membaca selama kegiatan
5.
berlangsung. Tagihan lisan dan tulisan digunakan sebagai
6.
penilaian nonakademik. Jurnal tanggapan membaca peserta didik dipajang
7.
di kelas dan/atau koridor sekolah. Perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area baca yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajaran dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan
8.
literasi. Ada penghargaan terhadap pencapaian peserta didik
9. 10.
dalam kegiatan literasi secara berkala. Ada poster-poster kampanye membaca. Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas,
11.
koridor, dan area lain di sekolah. Ada kegiatan akademik yang mendukung budaya literasi sekolah, misalnya: wisata ke perpustakaan
12.
atau kunjungan perpustakaan keliling ke sekolah. Ada kegiatan perayaan hari-hari tertentu yang
13.
bertemakan literasi. Ada Tim Literasi Sekolah yang dibentuk oleh kepala sekolah dan terdiri atas guru bahasa, guru mata pelajaran lain, dan tenaga kependidikan.
3.
Tahap Pembelajaran Gerakan Literasi Sains
No. 1.
Indikator
Sudah
Kegiatan membaca pada tempatnya (selain 15 menit sebelum pembelajaran) sudah membudaya dan menjadi
2.
kebutuhan
warga
sekolah
(tampak
dilakukan oleh semua warga sekolah). Kegiatan lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran diikuti kegiatan lain dengan
3. 4.
tagihan non-akademik atau akademik. Ada pengembangan berbagai strategi membaca. Kegiatan membaca buku nonpelajaran yang terkait dengan buku pelajaran dilakukan oleh peserta didik dan guru (ada tagihan akademik untuk peserta
5.
didik). Ada berbagai kegiatan tindak lanjut dalam bentuk menghasilkan tanggapan secara lisan maupun
6.
tulisan (tagihan akademik). Peserta didik memiliki portofolio yang berisi kumpulan jurnal tanggapan membaca minimal 12
7.
(dua belas) buku nonpelajaran. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan peta konsep secara optimal, misalnya tabel TIP (Tahu-Ingin-Pelajari), tabel Perbandingan,
8.
Tangga Proses/Kronologis. Guru menjadi model dalam kegiatan membaca buku nonpelajaran dengan ikut membaca bukubuku
9.
pilihan (nonpelajaran) yang dibaca oleh siswa. Tagihan lisan dan tulisan digunakan sebagai
10.
penilaian akademik. Peserta didik menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi – di luar buku teks pelajaran– untuk memperkaya
11.
pengetahuan dalam mata pelajaran. Jurnal tanggapan peserta didik dari hasil membaca buku bacaan dan buku pelajaran (hasil tagihan
Belum
akademik) dipajang di kelas dan/ atau koridor 12.
sekolah. Ada penghargaan terhadap pencapaian peserta didik dalam kegiatan berliterasi (berdasarkan tagihan
13.
akademik). Ada poster-poster kampanye membaca untuk memperluas pemahaman dan tekat warga sekolah
14.
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Ada bahan kaya teks terkait dengan mata pelajaran
15.
yang terpampang di tiap kelas. Ada unjuk karya (hasil dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berkomunikasi secara kreatif secara verbal, tulisan, visual, atau digital) dalam
16.
perayaan hari-hari tertentu yang bertemakan literasi. Perpustakaan sekolah menyediakan beragam buku bacaan
(buku-buku
nonpelajaran:
fiksi
dan
nonfiksi) yang diperlukan peserta didik untuk memperluas 17.
pengetahuannya
tertentu. Tim Literasi
Sekolah
dalam
bertugas
pelajaran melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen program 18.
literasi sekolah. Sekolah berjejaring dengan pihak eksternal untuk pengembangan
program
literasi
sekolah
dan
pengembangan profesional warga sekolah tentang literasi.