20 0 546 KB
CT SCAN Prodi D3 – Otomasi Sistem Instrumentasi
Departemen Teknik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
CT Scan CT Scan (Computed Tomography) adalah
prosedur radiografi medis yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang atau organ tubuh.
Kegunaan CT Scan
CT Scan adalah langkah preventif untuk berbagai penyakit. Proses CT Scan biasa digunakan untuk mendeteksi penyakit otak, usus, jantung, paruparu, dan penyakit-penyakit keturunan lain.
Prosedur Penggunaan CT Scan
Pemeriksaan CT Scan Brain (Otak) merupakan pemeriksaan yang dominan di setiap Rumah sakit/klinik di seluruh dunia
Parameter scan harus disesuaikan dengan kelainan patologis
Pada umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial
Potongan coronal hanya dilakukan jika diperlukan pada kasus tertentu Prinsipnya semua scan harus diawali dengan scanning tanpa kontras
Prosedur Penggunaan CT Scan
Pasien harus diposisikan sedemikian rupa sehingga merasa nyaman diatas meja scanner, agar mengurangi pergerakan saat scanning.
Scout radiograf (Topografi)harus mampu menampakkan anatomi yang dimaksud.
Pasien yang tidak kooperatif atau tidak tenang selama pemeriksaan merupakan masalah yang serius pada pemeriksaan CT Scan mengingat sedikit saja ada pergerakan pasien selama scanning akan menyebabkan movement artefak yang cukup besar
Sistem CT Scan
CT Scanner terdiri atas tiga bagian:
Sistem Pemroses Citra
Sistem Komputer dan Kendali
Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat
SISTEM CT SCANNER Sistem Pemroses Citra
bagian yang secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati (pasien)
terdiri atas sumber sinar-x, sistem kontrol, detektor dan akusisi data
Bagian keluaran dari sistem pemroses citra, adalah sekumpulan detektor yang dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik-dalam hal ini radiasi-menjadi besaran listrik
Sistem akusisi data terdiri atas sistem pengkondisi sinyal dan interfacae (antarmuka ) analog ke komputer.
Pemroses Citra
Pencatatan dilakukan dengan tiga pesawat detektor
Dua di antaranya berfungsi menerima sinar yang menembus objek
Detektor yang ke-tiga berfungsi mengukur intensitas sinarx yang menembus objek
Pemroses Citra
Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga titik, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit.
Pemroses Citra
Pemroses Citra
Gambar Pemroses Citra CT Scanner
Pemroses Citra
Sistem Komputer dan Kendali Fungsi
Mengontrol x-ray tube
Menyimpan data
Melakukan proses tomography
Bagian-bagian Sistem Komputer
Prosesor
Harddisk
Sistem I/O
Prosessor
membaca dan menginterprestasikan instruksi, melakukak eksekusi, dan menyimpan hasil-hasil dalam memory. CPU yang digunakan mempunyai bus data 16,32 atau 64 bit. Tipe komputer yang digunakan bisa mikro komputer dan bisa mini komputer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan kecepatan bai sistem CT Scanner. Harddisk mempunyai fungsi untuk menyimpan data dan software.
Sistem I/O
CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan dua buah monitor dan keyboard
Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol untuk mengontrol beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus filamen
viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk mendiagnosa hasil scanning.
Melakukan proses tomography
Metode back projection banyak digunakan dalam bidang kedokteran. Metode ini menggunakan pembagian pixel-pixel yang kecil dari suatu irisan melintang. Pixel didasarkan pada nilai absorbsi linier. Kemudian pixel-pixel ini disusun menjadi sebuah profil dan terbentuklah sebuah matrik. Rekonstruksi dilakukan dengan jalan saling menambah antar elemen matrik.
Untuk mendapatkan gambar rekonstruksi yang lebih baik, maka digunakan metode konvolusi. Proses rekonstruksi dari konvolusi dapat dinyatakan dalam bentuk matematik yaitu transformasi Fourier. Dengan menggunakan konvolusi dan transformasi Fourier, maka bayangan radiologi dapat dimanipulasi dan dikoreksi sehingga dihasilkan gambar yang lebih baik.
Sinar x-ray dari detektor kemudian dikonversi menjadi arus listrik, ditransmisikan dalam bentuk sinyal ke komputer
Diagram Sistem Komputer dan Kendali
Blok diagram CT Scanner
Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat
Stasiun Operasi mempunyai fungsi mengatur parameter scan seperti waktu scan dan besarnya arus filamen.
Stasiun Pengamat berfungsi memanipulasi pemroses citra. Dari stasiun ini dokter melakukan diagnosa pasien.
Contoh Citra yang Diperoleh CT Scanner