Interaksi Bahasa Dan Verbal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Interaksi bahasa dan verbal  Interaksi Merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Atau suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain  Bahasa Bahasa adalah seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi suatu kalimat yang mengandung makna. Fungsi bahasa yang mendasar bagi manusia adalah untuk menamai atau menjuluki obyek, orang serta peristiwa.  Verbal Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara) bisa dilakukan secara langsung (face to face) atau dengan perantara media, contohnya berinteraksi menggunakan sosial media atau telepon genggam. Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, postcard, chating di media sosial, dan sebagainya. Fungsi Bahasa sebagai Bentuk Komunikasi Verbal Bahasa dapat dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Karena sepanjang hidup kita menggunakan bahasa, maka seringkali kita tidak menyadari lagi fungsi bahasa. Kita baru menyadarinya saat kita menemui jalan buntu dalam menggunakan bahasa, misalnya saat kita harus berkomunikasi dengan seseorang yang sama sekali tidak memahami bahasa kita dan kita tidak memahami bahasanya. Menurut Larry L. Barker (Mulyana, 243), bahasa memiliki 3 fungsi sebagai berikut: 1. Penamaan (naming/labeling) Penamaan merupakan fungsi bahasa yang mendasar. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam berkomunikasi. 2. Interaksi



Fungsi interaksi menunjuk pada berbagi gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian ataupun kemarahan dan kebingungan. 3. Transmisi informasi. Yang dimaksud dengan fungsi transmisi informasi adalah bahwa bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa merupakan media transmisi informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui bahasa dapat disampaikan informasi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, sehingga memungkinkan adanya kesinambungan budaya dan tradisi.



 Hambatan dalam interaksi bahasa dan verbal 1. Orientasi Intensional Orientasi intensional merupakan sebuah perilaku dalam interaksi verbal dengan kecenderungan melihat ciri fisik yang menonjol dari diri individu. Orientasi intensional ini tentu saja bisa menjadikan penyampaian dalam komunikasi massa menjadi kurang efektif. 2. Polarisasi Polarisasi merupaan kecenderungan di dalam interaksi verbal untuk mengelompokkan individu, objek atau situasi tertentu ke dalam lawan kata yang ekstrim. Seperti misalnya baik menjadi buruk, sehat menjadi sakit dan lain sebagainya. 3. Indiskriminasi Indiskriminasi merupakan bentuk “pemukulan rata” terhadap semua individu berdasarkan latar belakang yang dimiliki. Sikap ini tentu akan menimbulkan penilaian-penilaian tertentu bahkan sebelum komunikasi massa itu berlangsung



4. Stereotipe Hasil dari indiskriminasi adalah stereotipe. Sebenarnya stereotipe mungkin menjadi penyebab terjadinya indiskiriminasi. Namun kedua hal ini sebenarnya mirip-mirip, hanya ada perbedaan timing saja di antara keduanya. 5. Evaluasi Stasis



Kondisi dimana pada saat seorang komunikator memberikan informasi dan dianggap tidak menarik oleh komunikan, maka seterusnya komunikan tidak akan memberikan perhatian lebih dalam interaksi tersebut. 6.



Labeling Labeling juga akan terjadi manakala seseorang menganggap sesuatu yang buruk dimiliki oleh orang lain. Apa pun yang ia sampaikan kemudian akan ditolak karena sudah dicap sebagai sesuatu yang tidak berguna terlebih dahulu.



7. Penilaian Pribadi Penilaian pribadi sebenarnya merupakan hambatan interaksi yang lebih menonjolkan sikap judgemental. Seseorang akan memberikan penilaiannya sendiri terhadap individu lain tanpa memperhatikan aspek positif yang dimiliki oleh orang tersebut 8. Sikap Meremehkan Karena adanya penilaian pribadi, seseorang bisa menganggap remeh orang lain. Manakala ini terjadi, maka interaksi yang terjadi kemudian akan berlangsung secara satu arah saja. Hubungan timbal balik tidak terjadi dan komunikasi dianggap sambil lalu saja. 9. Sikap Kurang Objektif Sikap yang kurang objektif merupakan akibat dari penilaian pribadi lainnya. Saat kita mendengar pendapat orang lain, kita harus bisa mempertahankan sikap netral dan memandang hal tersebut dari banyak sisi. Kecenderungan melihat pendapat dari satu sisi saja akan menimbulkan sikap yang tidak objektif. 10. Bias Informasi Informasi yang simpang siur juga merupakan hambatan yang seringkali terjadi. Umumnya karena adanya hambatan dalam penyampaian secara verbal. Oleh karenanya, penggunaan sarana dan prasarana juga perlu diperhatikan untuk menunjang komunikasi massa yang efektif.  Prinsip bahasa dan interaksi verbal 1. Bahasa dan Budaya Saling Berkaitan  Proses komunikasi merefleksikan nilai dan perspektif dalam kebudayaan.  Nama dalam kebudayaan mencerminkan keyakinan  Contoh : di kalender AS ada natal, thanksgiving, paskah dan tidak ada kalender puasa Ramadhan.



 Bahasa-bahasa orang Asia lebih menekankan kekerabatan keluarga, contoh : Pamannya ibu saya, kake dari ibu, dll.  Perbedaan bahasa orang Jawa dengan orang luar jawa, budaya basa basi, halus, sopan, jaga perasaan.  Mengucapkan “selamat tinggal” di Jepang : tamu akan berpamitan, keluar dari pintu rumah, keluar dari halaman. 2. Makna Bahasa bersifat Subjektif  Makna tidak pernah mutlak.  Kita menciptakan makna dengan interaksi.  Proses menciptakan makna bersifat simbolis. Contohnya kata “Saya tersesat” apakah lelucon, kritikan atau kebingungan. 3. Penggunaan Bahasa dipandu oleh Aturan  Komunikasi verbal dibentuk oleh aturan tak tertulis tetapi dari makna kata dan situasi yang ada.  Terdapat dua aturan yang menentukan komunikasi, yaitu : 1. Aturan regulatif , (apa, dimana, bagaimana, dan dengan siapa kita berkomunikasi) 2. Aturan konstitutif, cara kita memaknai perbedaan komunikasi antarbudaya. Contoh : Cara menghormati (memberikan perhatian), profesionalitas (tepat waktu, kompetitif). 4. Siklus Komunikasi Membentuk Makna  Dalam komunikasi interpersonal, tanda baca (siklus) mendefinisikan kapan sebuah interaksi diawali dan diakhiri.  Contoh : konflik mengenai kesalahpahaman tanda dikenal dengan “demandwithdraw pattern” satu orang mencoba untuk menciptakan percakapan yang hangat, namun yang lainnya malah menghindari diskusi yang akrab. semakin pihak pertama mengarah pada pembicaraan personal, pihak kedua akan semakin menarik diri.



 Aspek sosial bahasa dan interaksi verbal Bahasa mempunyai variasi dan memiliki ragam. Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue, loe, bete itu termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang digunakan pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam



formal atau resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.  Bahasa Sebagai Institusi Sosial Bahasa ada karena manusia berinteraksi. Bahasa adalah sebuah institusi sosial yang dirancang, dimodifikasi, dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan kultur atau subkultur yang terus menerus berubah. Subkultur adalah kultur-kultur dalam sebuah kultur yang besar. Mayoritas (kultur) sedangkan minoritas (subkultur). Setiap individu menjadi anggota dari beberapa subkultur.  Kemampuan Simbolis Kemampuan untuk menggunakan simbol membuat kita dapat bertahan hidup dalam dunia yang penuh ide dan makna.. 5 Kemampuan simbolis dalam berbahasa yang mempengaruhi kehidupan kita, yaitu: 1. Membentuk definisi (perasaan, pengalaman, orang lain, dsb) akan muncul labeling yang berpengaruh terhadap kom. Interpersonal 2. Bersifat evaluatif. Bahasa penuh makna sehingga membentuk persepsi kita terhadap orang lain. 3. Mengorganisasikan persepsi. Sebuah kata tidak berubah namun maknanya bervariasi : pikiran abstrak dan stereotipe. 4. Membentuk pemikiran hipotesis (berimajinasi, mengingat, merumuskan tujuan, dan membuat alternatif pemecahan masalah) 5. Merefleksi diri sendiri : mengontrol komunikasi dan mengelola citra.