IPTEKS Konsep Seni Dan Keindahan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP SENI DAN KEINDAHAN Kelompok 5 : Mufidatul Asmi Ramadhani/C031171305, Muhammad Iqbal/C031171306, Khairunnisa Aulia Rusly/C031171308, Nur Aliah Bahmid/C031171309. PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). Seni apapun bentuk, jenis, dan sifatnya, baik sederhana maupun rumit memiliki konsep, misalnya konsep keindahan. Keindahan sebuah seni biasanya dilihat lewat struktur (teks) dan masih memiliki hubungan erat dengan fenomena kehidupan (konteks). Konsep dalam seni dapat pula tercermin dalam ide, atau tema, yang kemudian menjadi isi atau esensi sebuah karya seni. Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/seniman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilmu di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Seni sendiri merupakan kegiatan yang terjadi oleh proses cipta, rasa, dan karsa. Tidak sama, tetapi tidak seluruhnya berbeda dengan sains dan teknologi, maka cipta dalam seni pengertian terpadu antara kreativitas (creativity), penemuan (invention), dan inovasi (innovation) yang sangat dipengaruhi oleh rasa (emotion and feeling).



Namun demikian, logika dan daya nalar mengimbangi emosi dari waktu ke waktu dalam kadar yang cukup tinggi. “Rasa” timbul karena dorongan kehendak naluri yang disebut “karsa”. Karsa dapat bersifat personal atau kolektif, tergantung dari lingkungan serta budaya masyarakat. PEMBAHASAN A.



Pengertian Seni Berikut merupakan berbagai pengertian seni oleh berbagai pakar: 



Schopenhauer Seni adalah usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.







Sudarmadji Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media







garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap-terang. I Gsuti Bagus Sugriwa dalam tulisan "Dasar-dasar Kesenian Bali" Seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi,







permintaan atau pencarian yang jujur. Ensiklopedia Indonesia Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang







melihatnya atau mendengarkannya. Ki Hajar Dewantara Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat







indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. WJS Poerwadarminta Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976) yaitu suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecapakan yang luar biasa seperti sajak, lukisan, dan sebagainya. Atau kecakapan menciptakan sesuatu yang elok dan indah.











Suwadji Bastomi Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. Wiyoso Yudoseputro Seni adalah manifestasi artistik hidup manusia dengan lingkungannya. Sebagai penampilan ekspresi dari penciptanya, seni memiliki hubungan yang erat dengan



unsur-unsur kebudayaan yang lain. Seni lekat dengan bahasa, organisasi social, sistem perekonomian, sistem teknologi, sistem kepercayaan dan sistem ilmu pengetahuan. Sebagai bagian dari kebudayaan, seni dapat digolongkan menjadi seni pertunjukan, seni media rekam, dan seni sastra.



B.



Tujuan Seni Setiap karya seni baik itu seni rupa, musik, Tari, atau Teater tidak hadir begitu saja dalam



kehidupan manusia tentunya para seniman atau pengrajin mempunyai tujuan-tujuan tertentu dalam menciptakan karya-karya tersebut. Adapun tujuan adalah sebagai berikut:



a.



Tujuan Ritual Suatu karya seni yang diciptakan untuk tujuan ritual (upacara agama) bisaanya memiliki



aturan-aturan tertentu harus disepakati berasama oleh para penganutnya. Aturan ini mengakibatkan dihasilkannya karya seni yang baku (konvensional) dan diwariskan secara turun temurun (tradisional). Misalnya setiap patung-patung Hindu harus diberi atribut-atribut keDewaan (laksana), pembuatan kaligrafi harus memancarkan keagungan dan kesucian Al-Qur’an dan sebagainya. b.



Tujuan Ekspresi Kegiatan seni untuk tujuan ekspresi, yaitu seni yang hanya semata-mata sebagai media untuk



mengungkapkan berbagai perasaan dan pengalaman batin pencipta. Hasil karyanya memiliki ciri– cirri yang mandiri mempunyai kepribadian yang original. c.



Tujuan Komersial Seni untuk tujuan komersial, yaitu karya seni yang dibuat untuk memperoleh suatu



keuntungan ekonomi. Jenis karya seni ini erat kaitannya dengan dunia perdagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat C.



Fungsi Seni Manusia sepanjang hidupnya tidak bisa dipisahkan dengan seni sebab seni adalah bagian



dari kehidupan manusia yang sama pentingnya dengan kebutuhan primer lainnya. Suatu karya seni dapat berfungsi baik secara individual bagi penciptanya dan penikmatnya, maupun secara sosial dalam kehidupan sehari – hari. Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat dirasakan. Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang berdaya guna dalam kehidupan mereka. Bahkan seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan manusia. 1.



Fungsi Individual Seni a.



Fungsi individual seni untuk memenuhi kebutuhan rohani Mengapa manusia bisa marah, sedih, gembira, haru, iba, cinta dan benci? Manusia dapat



merasakan semua itu karena dalam dirinya terkandung dorongan emosional. Dan situasi emosi akan muncul bila ada rangsangan dari luar, rangsangan tersebut akan membentuk suatu asosiasi dan tanggapan. Dari tanggapan inilah lalu timbul refleksi yang berupa perasaan marah, benci, sedih, kasihan, haru dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman individual yang terus terjadi setiap saat bisa diungkapkan lewat bahasa seni. Masalah cinta, perkawinan, kelahiran dan kematian atau rasa suka cita bisa menjadi pengalaman individu yang direkam dalam karya seni. Karena itu biasanya digunakan sebagai ekspresi diri dalam berkarya, apalagi pada seni modern yang tidak lagi kolektif sifatnya.



Fungsi pribadi seni ada beberapa permasalahan yang biasanya menjadi pusat perhatian manusia, antara lain: Eksprei psikologis: 



Cinta







Kematian







Masalah spiritual







Ekspresi estetik



Setiap individu pasti memiliki emosi dan tuntutan emosi itu perlu disalurkan supaya tidak terjadi menjadi beban bagi dirinya. Bagi seorang seniman emosi itu dapat disalurkan melalui kegiatan seni, seperti melukis mematung dan lain – lain. Karena seni adalah suatu kegiatan yang melibatkan ekspresi yang mendalam, dan mengekspresikan perasaan merupakan kegiatan rohaniah Sedangkan bagi individu – individu lain yang bukan seniman seni dapat berfungsi pula untuk memenuhi kebutuhan rohani yaitu dengan cara menikmati (mengekspresikan) hasil karya seni, misalnya menonton film, menyaksikan pertunjukan drama, mendengarkan musik atau mengunjungi pameran. Kegiatan – kegiatan seperti itu dapat menimbulkan rasa keindahan atau kesenangan batin secara individu Fungsi individual seni untuk memenuhi kebutuhan jasmani



b.



Manusia homo sapien telah mengenal alat-alat kehidupan sehari-hari. Dari peninggalannya dapat diketahui bahwa manusia zaman itu telah mengenal dan mempelajari dunia fisik. Mereka berusaha membuat benda-benda terapan. Manusia disebut homo faber, artinya ia memiliki emosi dan kecakapan untuk berekspresi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Sifat sensitif yang dimiliki oleh seseorang memberi reaksi terhadap penciptaan benda yang indah dengan nilai artistik. Pada penciptaan suatu benda seseorang selalu mempertimbangkan dan menghadirkan aspek kehidupan. Di abad teknologi kehadiran aspek seni dalam pembuatan benda-benda fungsional tidak dapat diabaikan. Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik. Karena itu segi kenyamanan menjadi hal yang penting. Peradaban manusia terus maju. Penciptaan-penciptaan manusia juga ikut berkembang dengan pesat. Contoh-contoh seni yang dapat memenuhi kebutuhan fisik antara lain:    



Seni bangunan Seni furniture Seni pakaian (tekstil) Seni kerajinan, dan sebagainya.



Selain karya seni murni, juga banyak karya seni pakai yang diciptakan oleh para seniman atau pengrajin, seperti pakaian meubel, alat – alat dapur, perkakas dan perhiasan.



Secara individual karya seni tersebut dapat berfungsi fisik, karena hasilnya dapat kita pergunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup sehari – hari. 2.



Fungsi Sosial Seni Suatu karya seni memiliki nilai sosial apabila: dapat mempengaruhi tingkah laku atau tindakan masyarakat secara kolektif, diciptakan untuk dilihatdan digunakan dalam suasana umum, dan mencetuskan atau melukiskan aspek – aspek eksistensi yang bersifat sosial atau kolektif sebagai kebalikan dari sesuatu pengalaman individual. Dalam kehidupan sehari – hari dapat kita jumpai karya seni diterapkan diberbagai bidang, yaitu bidang rekreasi, komunikasi, pendidikan dan bidang agama. a.



Fungsi sosial seni dalam bidang rekreasi Dalam kehidupan sehari-hari sering diserang rasa jenuh setelah dikurung rutinitas dan



kesibukan, sehinggatidak jarang orang mencari suasana barudan menyegarkan ke suatu objek wisata yang bernuansa seni. Fungsi ini yaitu, karya seni yang sengaja di sajikan sebagai sarana hiburan untuk memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada masyarakat luas. Seperti; seni pertunjukan atau pementasan wayang, orkes, sandiwara dll. b.



Fungsi sosial seni dalam bidang komunikasi Berkomunikasi artinya mengadakan interaksi antara dua pihak sehingga terjadi suatu



pengertian timbal balik anatara keduanya. Pada umumnya orang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi karena bahasa merupakan alat yang paling sederhana dan mudah dimengerti. Namun seni juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi misalnya seniman music dapat berkomunikasi melalui rangkaian nada-nada yang indah kepada semua orang di dunia ini. Apabila karya seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Maka karya seni tersebut memiliki fungsi sosial dalam bidang komunikasi. Misalnya informasi tentang wajib belajar sembilan tahun disispkan lewat drama himbauan melestariakn lingkungan dituangkan dengan lagu, kritik sosial digambarkan dengan karikatur dan sebaginya. c.



Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan Setiap bangsa selalu mengharpkan masyarakatnya mempunyai budi pekerti yang luhur.



Salah satu cara pencapaiannya adalah melalui pendidikan seni karena pendidikan seni dapat menimbulakn pengalaman estetika bahakan etika. Peranan seni dalam bidang pendidikan yaitu sebagai alat peraga untuk memperlancar proses belajar supaya anak didik lebih mudah dan mengerti menerimanya. Misalnya suatu peristiwa dalam sejarah disampaikan dengan film. d.



Fungsi sosial seni dalam bidang agama Fungsi sosial seni dalam bidang agama terutama berkaitan dengan peribadatannya.



Faktor artistik pada tempat-tempat ibadah sangat diperlukan untuk memberikan suasana yang sejuk, damai, berwibawa, agung, suci, dan membuat umat betah untuk beribadah.



Sejak lahirnya kebudayaan, seni sudah berkaitan dengan fungsi sacral. Manusia percaya terhadap adanya kekuatan – kekuatan gaib dilakukan dengan seni. Kemudian turunnya agama – agam pun mejadi seni sebagai kegiatan yang tak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Misalnya memuja roh – roh nenek moyang atau para Dewa diwujudkan dengan patung. Menyampaikan dakwah Islam dengan pertunjukan wayang. D.



Filosofi Seni Dan Keindahan Keindahan (beauty) dapat kita temukan di mana saja. Keindahan itu berada pada deburan



ombak yang memecah, berada pada gemercikan air yang mengalir, berbeda pada kelap-kelipnya bintang dan contoh-comtoh lain yang yang tidak terhingga banyaknya. Sejumlah contoh keindahan di dalam alam dan budaya kehidupan dan penghidupan masyarakat itu membekas dalam diri seniman. Timbullah proses peniruan alam dalam dirinya, dan dalam rangka bekomunikasi dengan sesamanya, maka terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, seni musik dan sejumlah seni lainnya. Keindahan dapat mengundang keharuan, betapa tidak setiap yang indah memiliki ketertiban, setiap yang tertib penuh dengan informasi, sesuatu yang penuh informasi mampu merangsang komunikasi dengan manusia yang penuh dengan sensibilitas. Sensibilitas dalam hal ini adalah segala bentuk emosi manusia, seperti kebahagiaan, kekecewaan, yang tersimpan dalam bentuk memori. Selain memori, manusia juga berinteraksi dengan seni melalui angan-angan. Ketika terjadi koherensi (persesuaian) antara obyek seni dengan memori atau angan-angan dari subyek penikmat seni, maka akan timbul semacam getaran (resonansi) dalam diri manusia, dikarenakan oleh kesamaan frekuensi getar dari obyek seni dengan subyek pengamat seni. E.



Apresiasi Pesona Seni Dan Keindahan Apresiasi seni pada dasarnya dapat dikatakan sebagai kegiatan menangkap makna atau pesan



yang disampaikan oleh karya seni, kemudian menghayati dan mengambil manfaat dari makna yang terserap. Untuk keperluan apresiasi ini, manusia telah dibekali berbagai perangkat lunak dalam jiwanya. Diantaranya adalah kepekaan analisis dan sintesis dari sensibilitas dan moralitas, yang dapat mengukur keindahan. Sumber inspirasi karya seni berada pada keindahan alam dan budaya manusia, sedangkan seni hanya merupakan upaya seniman mengekspresikan hasil tiruannya. Semakin dekat tiruan keindahan dengan keindahan alam dan budaya manusia yang sebenarnya, maka karya seni tersebut akan memperlihatkan harmoni, dimana setiap komponen saling menguatkan, bukannya saling meniadakan. Itulah karya seni tingkat tinggi.



F.



Kesadaran Berkesenian Kehendak seorang manusia sebagai suatu system ilmu-raga dikendalikan oleh tingkat



kesadarannya yang terbentuk dalam otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum), bermuara pada tingkat/kegiatan, dan mewujud dalam buah karyanya, yaitu karya seni (artwork). Kesadaran



(consciousness) merupakan hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya melalui rangsangan dari luar dirinya berupa arus denyut/pulsa sensoris seperti arus informasi optic, akustik, termik, elektrik, magnetik, dan mekanik. Berangkat dari kesadaran yang telah terbentuk, kemudian muncul [erintah-perintah dari yang dipaketkan lewat arus denyut/pulsa motorik terhadap berbagai otot dan kelenjar dalam membentuk suatu tindakan beberapa laku perbuatan. PENUTUP Pada akhirnya, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, seni dan keindahan merupakan sebuah kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Keindahan dan seni merupakan dua unsur yang saling mendukung satu sama lain, dimana hasil kolaborasi keduanya akan menciptakan harmoni. Dengan keharmonisan, sebuah karya seni menjadi bercita rasa dan mampu menginggalkan kesan yang dalam untuk penikmatnya. Di jaman modern, fungsi seni menjadi media ekspresi, dan setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis. Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain. Seni murni merupakan seni yang tercipta tanpa pengaruh eksternal (kebutuhan pasar dan komersil) sedangkan seni terapan merupakan seni yang tercipta karena faktor eksternal. Di era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya. Yang dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa jadi hanya sebagai aturan usang. Yang jelas pada jaman kontemporer ini sekat antara cabang-cabang seni berusaha dihilangkan atau bahkan sudah hancur. Kemudian pada akhirnya, kembali pada filosofi dasar seni dan keindahan, bahwa seni dan keindahan (beauty) dapat kita temukan di mana saja. Diharapkan dengan adanya kesadaran akan tersebut apresiasi seni akan meningkat di kalangan masyarakat, tidak hanya terbatas pada kalangan seniman saja. Sehingga dengan sendirinya akan timbul kesadaran berkesenian dalam masyarakat yang akan memperkaya budaya masyarakat itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA https://vdocuments.site/konsep-seni-dan-keindahan.html