Iron Jawed Angels Ver 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resensi Film “ Iron Jawed Angels” terkait dengan Aspek Team Learning Organization



Makalah untuk Mata Kuliah Organisasi Pembelajaran dan Berpikir Sistem Disusun Oleh, Putu Sudarsana NIM: 1606858213 Dosen Pengampu: Prof. dr. Purnawan Junadi MPH., Ph.D.



Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS INDONESIA



KATA PENGANTAR Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah organisasi pembelajar dan berpikir sistem, serta menambah wawasan mahasiswa akan aspek personal mastery, shared vision hingga terbentuknya team learning yang dapat dipelajari melalui film. Dalam proses penulisan makalah ini, saya menemui berbagai kesulitan, salah satunya adalah manajemen



waktu yang belum terlaksana optimal. Namun, berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak, makalah ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Purnawan Junadi, selaku fasilitator dan pembimbing kami yang telah merekomendasikan film Iron Jawed Angels sehingga mahasiswa dapat menelaah dan menjadikan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan personalnya berkaitan dengan aspek LOST. 2. Istri dan anak anak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan. 3. Serta semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu, saya menyadari bahwa dalam segi sistematika penyusunan maupun materi yang dipaparkan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya berharap agar adanya kritik dan saran yang sekiranya dapat membantu saya untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.



Putu Sudarsana



DAFTAR ISI Lembar Judul ………………………………………………………………………..i Kata Pengantar ……………………………………………………………………….ii Daftar Isi ………………………………………………………………………………iii Bab I : Pendahuluan ………………………………………………………………..1 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..………1 1.2 Tujuan ………………………………………………………………………………..1 Bab II : Pembahasan ………………………………………………………………..3 2.1 Resume Film Iron Jawed Angels ………………………………..………………3 2.2 Personal Mastery Tokoh Pemeran Iron Jawed Angels …………….………. .3 2.3 Nuansa Leadership Film Iron Jawed Angels ………………………………….. 2.4 Lesson Learned dari Film Iron Jawed Angels …………………………………… 2.5 AspekTeam Learning dalam Film Iron Jawed Angels …………………..……4 2.5.1 Forming ……………………………………………………………………....5 2.5.2 Storming ……………………………………………………………………….5 2.5.3 Norming ……………………………………………………………………….5 2.5.4 Performing …………………………………………………………………….…5 Bab III : Penutup ………………………………………………………………………...8 3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7



Daftar Pustaka



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Film tentang sekelompok perjuangan perempuan yang memiliki visi sama dalam memperjuangkan hak atas emansipasi wanita 2.1 Sinopsis Film Iron Jawed Angles Alice Paul dan Lucy Burns bertemu dengan Anna Howard Showel, ketua Asosiasi Emansipasi Wanita Amerika Nasional (National American Woman Suffarace Assosiation/ NAWSA) untuk mendapatkan dukungan dalam mengamandemen UU mengenai hak pilih perempuan. Pada zaman tersebut, perempuan dianggap sebagai subordinat, yaitu memiliki posisi yang lebih rendah dari laki-laki. Kegiatan Alice dan Lucy yang pertama adalah melakukan pawai untuk memproklamirkan hak perempuan. Perjuangan lainnya adalah saat Alice berunjuk rasa menuntut hak kemerdekaan di depan gedung kepresidenan. Hingga akhirnya kawanan perempuan yang melakukan aksi tersebut harus dipenjara karena dianggap mengganggu kelancaran perjalanan umum, yang sebenarnya adalah hanya rekayasa politik.



Di dalam penjara, Alice mendapat perlakuan yang keras dari petugas kepolisian. Perlakuan tersebut kemudian tersebar di media dan menarik perhatian dunia internasional. Hingga akhirnya, rakyat menekan Presiden Wilson untuk mengeluarkan Alice dari penjara dan mendorongnya untuk berpidato mengenai hak perempuan di depan kongres. Kongres akhirnya menyepakati perubahan amandemen dalam konstitusi dan memberikan hak pilih bagi warga negara perempuan untuk memilih.



2.2. Personal Mastery Tokoh Pemeran Iron Jawed Angles



Alice Paul Alice Paul aktifis yang memperjuangkan para perempuan untuk mendapatkan hak pilih sebagai warga negara di negara Amerika. Ia menganggap bahwa tugas perempuan bukanlah hanya melayani, namun perempuan juga dapat



mengeluarkan aspirasi. Ia



mendeklarasikan bahwa perempuan harus mendapatkan kebebasan berpolitik Aspek fisik, seorang yang cerdas, pemberani, komunikasi verbal maupun non verbal yang baik. Ia mempunyai wawasan politik yang luas. Aspek emosional, dapat memahami orang lain dengan baik, kepudilian dan solidaritas yang tinggi Aspek spiritual, mengalami depresi saat mengetahui kematian rekannya penggiat perjuangan emansipasi perempuan. mengurung diri berhari-hari, Namun Lucy Burns datang dan membantunya menemukan kembali jalan hidup yang telah ia telapaki sejauh ini. Aspek mental, inovator dengan segala ide dan gagasan. ide untuk melakukan pawai dengan pakaian ala dewi-dewi Yunani. melakukan mogok makan



Lucy Burns Lucy Burns adalah teman seperjuangan Alice Paul. Cita-citanya sama seperti Alice, yaitu ingin agar perempuan mendapatkan hak kesetaraan.



Aspek fisik, Lucy adalah perempuan yang cerdas, pemikir gagasan-gagasan tentang perempuan saat diskusi. Aspek emosional ia merupakan sosok pribadi yang hangat, sabar, tidak mudah putus asa, dan pantang menyerah.



Emily Leigton Emily Leigton istri dari senat partai demokrat, karena kecintaannya kepada keluarga agar kedua anak perempuannya mendapatkan hak kebebasan memilih di masa depan. terjadi pertikaian antara Emily dan suami, namun akhirnya suami Emily mendukung menyebarluaskankan berita ke media massa atas penyiksaan yang terjadi di penjara. Aspek fisik, Emily adalah seorang yang bertanggung jawab, terlihat bahwa dirinya bergabung dengan partai independen wanita tanpa mengesampingkan mengurus dan merawat anak-anaknya dirumah Aspek emosional, Emily mempunyai kecintaan yang kuat terhadap keluarganya, ini terlihat saat suami Emily memisahkan Emily dengan anaknya. Ia akhirnya berani menentang suaminya, bahwa ia tidak berhak dipisahkan oleh anak-anaknya, Perjuangan yang Emily lakukan agar anak-anaknya kelak mendapatkan hak atas dirinya sebagai perempuan yang memiliki kebebasan berpendapat.



2.3. Aspek Team Learning dalam Film Iron Jawed Angles Dinamika pembentukan suatu tim dibagi menjadi tahapn forming, storming, norming, performing. Perkembangan aspek team learning tersebut, antara lain adalah:



dapat dilihat dari beberapa tahapan



2.3.1. Forming Tahapan forming terlihat saat Alice dan Lucy bertemu dengan Anna Howard Showel yang menjabat sebagai ketua Asosiasi Emansipasi Wanita Amerika Nasional (National American Woman Suffarace Assosiation/ NAWSA). Tujuan pertemuan tersebut bagi Alice dan Paul adalah agar mendapatkan dukungan NAWSA dalam mengamandemen UU mengenai hak pilih perempuan. Alice dan Paul mengungkapkan cita-citanya untuk memperjuangkan emansipasi perempuan, bahwa perempuan harus turut serta dalam mengambil keputusan.



2.3.2. Storming Tahapan storming terlihat saat Alice dan Paul memulai kampanye tentang pawai para perempuan sebagai bentuk aksi nyatanya untuk memperjuangkan hak atas kebebasan perempuan. Dalam pengumpulan massa, banyak perempuan yang menolak untuk bergabung dengannya hingga mengeluarkan dialog panas kepada Alice dan Lucy. Tiba saat pawai dilakukan kerusuhan terjadi, hingga akhirnya Alice dan rekannya harus berhubungan dengan polisi. Storming juga terlihat saat Alice melaporkan dana pengeluaran organisasinya namun ditolak oleh pembanding karena dicurigai tidak sesuai dengan jumlah anggaran yang dikeluarkan, sehingga ia kemudian membentuk partai wanita independen. 2.3.3. Norming Tahapan norming terlihat saat Alice dengan teman-teman seperjuangnnya membentuk partai wanita independen. Alice dan rekan-rekannya kemudian melakukan diskusi secara intensif tentang rencana pergerakan perempuan. Ia kemudian mendeklarasikan secara terang-terangan kepada publik tentang rangkuman semua suara perempuan di Amerika, yaitu hak untuk mempunyai hak pilih sebagai warga negara. Di dalam kongres, perempuan-perempuan ini mengibarkan spanduk tentang propoganda hak-hak atas perempuan, sesaat setelah Presiden berpidato. Alice dan teman-temannya juga mendatangai senator-senator untuk mencari dukungan terhadap gerakannya. 2.3.4. Performing



Tahapan performing terlihat saat perjuangan partai wanita independen ini melakukan aksi di depan gedung kepresidenan. Mereka melakukan unjuk rasa secara damai hingga tuntutannya terpenuhi. Namun, pemerintah menganggap tuntutan tersebut sebagai suatu ancaman hingga akhirnya mereka dipenjarakan karena dianggap melanggar aturan. Dalam penjara, perkawanan antara perempuan di partai wanita ini semakin kuat, mereka merasakan



penderitaan



bersama



dan



mempunya



nasib



sepenanggungan. Tekat



perjuangannya untuk mendapat hak atas kesetaraan sebagai perempuan sangatlahh kuat. Hingga di titik akumulasi, Alice datang sebagai tahanan di penjara, dan kemudian terjadilah titik turning point. Alice dengan wibawanya dapat mempengaruhi setiap tahanan penjara, ia melakukan mogok makan dan kemudian caranya diikuti oleh setiap tahanan. Mogok makan adalah salah satu caranya agar tuntutan yang ia suarakan selama ini dapat dipenuhi. Alasan Alice melakukan mogok makan adalah jika ia dan tahanan meninggal mengindikasikan bahwa dirinya adalah sebagai tahanan politik yang diberlakukan diskriminatif oleh negara. Jika informasi tentang tahanan politik yang meninggal dan menyebarluas di negara Internasional, maka negara-negara tersebut akan melakukan respons dan mendorong negara ini mengakui kebebasan berpolitik perempuan.



2.4. Shared Vision dalam Film Iron Jawed Angles 2.4.1. 2.4.2. Turning Point Saat kematian Innez. Perkembangan personal mastery Alice sempat melemah, kemudian meningkat secara drastis saat ia mencoba untuk berjuang kembali menuntut hak atas kebebasan perempuan. Alice dengan timnya kemudian gencar melakukan aksi damai berhari-hari didepan gedung kepresidenan dengan membawa spanduk berisikan keinginan para perempuan Amerika untuk didengar hak akan dirinya. Saat penangkapan para perempuan yang melakukan aksi, kemudian diasingkan di penjara. Dalam pengadilan, perempuan tersebut secara serentak mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak mempunyai kewajiban untuk meminta pengampunan. Namun, hakim tetap menolak.



Saat Alice masuk ke dalam penjara karena melakukan aksi yang kedua, saat inilah titik dimana Alice dan kawanannya mengalami penyiksaan yang kemudian menguatkan posisi dirinya sebagai seorang perempuan yang memang dimarginalitaskan oleh negara demokrasi tempat dirinya berada.



PENUTUP Iron Jawed Angels adalah film yang diangkat dari kisah nyata perjuangan para perempuan Amerika. Dua aktivis muda Alice Paul dan Lucy Burns, ingin



merubah keadaan



perempuan Amerika pada saat itu. Setelah menyelesaikan studi di Inggris, mereka kembali ke Amerika untuk memperjuangkan hak wanita. Pada waktu itu, perempuan tidak memiliki Hak Pilih dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu). Keaadaan ini berdampak sangat besar bagi kehidupan wanita di Amerika. Peran media pada saat itu sangat kuat. Hal ini dibuktikan dengan adanya ekspos besar-besaran di media tentang perlakuan di dalam penjara, menyebabkan banyak orang yang simpati dan pada akhirnya mendukung perjuangan para perempuan itu. Media kemudian menjuluki para perempuan ini sebagai 'Iron Jawed Angels'.